Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

ANALISIS PENGARUH KELAYAKAN FASILITAS SISI DARAT DAN SUMBER DAYA MANUSIA BIDANG KEAMANAN TERHADAP KENYAMANAN PENUMPANG DI BANDAR UDARA NGLORAM BLORA JAWA TENGAH Lola Lovytania; Suyatmo; Suhanto
Prosiding SNITP (Seminar Nasional Inovasi Teknologi Penerbangan)
Publisher : Politeknik Penerbangan Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bandara Ngloram terletak di Kepulauan Karimun, Kemujan, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Dibawah naungan Bandara Dewadaru, Ngloram memerlukan banyak pembaharuan agar dapat naik menjadi bandar udara kelas III dibawah naungan perhubungan udara baik dari segi fasilitas, sarana dan prasarana, sumber daya manusia, pengamanan, serta kegiatan operasional bandara yang akan menunjang tingginya minat pariwisata daerah. Penulis tertarik untuk mengangkat tema sesuai dengan judul penelitian yang telah dilakukan sebagai rekomendasi kepada pihak Bandar Udara Ngloram untuk melakukan pembaharuan yang signifikan guna meningkatkan kenyamanan sesuai dengan kebutuhan penumpang. Metodologi penelitian yang penulis gunakan ialah kuantitatif deskriptif dengan gambaran keadaan yang terjadi secara langsung terhadap objek penelitian. Dan didapatkan data dari observasi langsung, tinjauan pustaka, serta melakukan penyebaran kuesioner. Hasil penelitian yang sudah penulis lakukan memperliahatkan suatu bukti dengan mempergunakan uji validitas dengan teknik person correlation dan uji realibilitas dengan rumus cronbach’s alpha untuk mendapatkan data yang reliabel. Data yang tertera yakni 35,6 persen dengan signifikasi terhadap kenyamanan penumpang.
RANCANGAN ALAT PERAGA PEMBELAJARAN SISTEM DISTRIBUSI KELISTRIKAN PESAWAT TERBANG DI POLITEKNIK PENERBANGAN SURABAYA Angga Adi Wijaya; Suyatmo; Ajeng Wulansari
Prosiding SNITP (Seminar Nasional Inovasi Teknologi Penerbangan)
Publisher : Politeknik Penerbangan Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pesawat memerlukan daya listrik untuk mengopersikan instrument, navigation light dan komponen lainnya pada pesawat. Sumber daya listrik pesawat berasal dari mesin generator yang diputar oleh engine 1, engine 2, APU, dan GPU. Sistem kelistrikan pesawat menggunakan 115VAC/400Hz dan 28 volt DC. Metode rancang bangun alat peraga pembelajaran sistem distribusi kelistrikan pesawat berpedoman pada Module Boeing 737 Electrical Power,1982. Untuk menghasilkan daya 115V AC/ 400Hz dan 28 V DC, digunakan converter yang mempunyai input power 220V AC. Tegangan 115V AC/400Hz ini digunakan untuk sumber daya listrik dari generator 1, generator 2, dan GPU dan APU. Sedangkan tegangan 28V DC digunakan untuk sumber daya listrik dari baterai. Tampilan depan alat peraga berupa gambar blok diagram distribusi kelistrikan pesawat Boeing 737-200 yang masing-masing blok diberikan indikator berupa lampu pilot. Alat peraga ini dilengkapi dangan Manual Book yang berisi procedure pengoperasian sumber kelistrikan dari GPU, APU, GEN 1, GEN 2 dan Baterai. Terdapat trouble switch yang digunakan untuk mensimulasikan kegagalan sumber kelistrikan yang dihasilkan dari GEN 1,GEN 2, dan APU. Seluruh simulasi dapat berjalan sesuai dengan rancangan.
ANALISIS LAJU KOROSI PADA SUPERALLOY METAL SEBAGAI BAHAN UTAMA TURBINE BLADE PADA ABU VULKANIK Moch. Annas Ikhsanudin; Suyatmo; Dewi Ratna Sari
Prosiding SNITP (Seminar Nasional Inovasi Teknologi Penerbangan)
Publisher : Politeknik Penerbangan Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Korosi ialah suatu kejadian alam, dimana logam mengalami kerusakan yang timbul oleh reaksi kimia maupun elektrokimia akibatnya logam berubah bentuk seperti kombinasi logam misalnya : oxide, hydroxide. Korosi dalam struktur pesawat merupakan hal yang fatal jika diabaikan dan bisa menjadi salah satu faktor yang menyebabkan kecelakaan pesawat terbang. Dalam penelitian ini material yang digunakan adalah superalloy pada media korosi larutan H2SO4 dan larutan abu vulkanik. Metode yang digunakan adalah metode weight loss. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh larutan H2SO4 dan larutan abu vulkanik terhadap laju korosi superalloy dan mengetahui perbedaan laju korosi material tersebut. Hasil pengujian laju korosi yang dilakukan dengan waktu 24, 48, 72, 96, dan 168 jam. Hasil yang dicapai adalah mengetahui perbedaan laju korosi superalloy dengan menggunakan larutan H2SO4 dan larutan abu vulkanik sehingga dapat diketahui laju korosi yang terjadi pada material tersebut. Hasil perhitungan laju korosi untuk material superalloy pada larutan H2SO4 selama 48 jam didapat nilai sebesar 1,55 mm/y sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa superalloy termasuk fair terhadap korosi. Sedangkan hasil perhitungan laju korosi untuk superalloy pada larutan abu vulkanik selama 48 jam didapat nilai sebesar 0,24 mm/y dan dapat disimpulkan superalloy termasuk fair terhadap korosi. Hasil laju korosi larutan H2SO4 dan larutan abu vulkanik pada superalloy dan memiliki selisih laju korosi 1,29 mm/y.
RANCANGAN ALAT PERAGA PEMBELAJARAN STARTING SYSTEM CESSNA 172 SKYHAWK DI POLITEKNIK PENERBANGAN SURABAYA Mochammad Ardiansyah; Suyatmo; Dewi Ratna Sari
Prosiding SNITP (Seminar Nasional Inovasi Teknologi Penerbangan)
Publisher : Politeknik Penerbangan Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian Rancangan Alat Peraga Pembelajaran Starting System Cessna 172 Skyhawk di Politeknik Penerbangan Surabaya adalah untuk membantu taruna teknik penerbangan dalam memahami sistem kinerja awal dan memfasilitasi pembelajaran dengan gambaran yang realistis menggunakan indikator dalam perancangan ini. Starting system merupakan sebuah sistem yang melibatkan komponen – komponen yang secara kompleks untuk menyalakan engine. Fungsi dari pemahaman starting system salah satunya yaitu untuk memahami prosedur serta urutan pada saat engine kondisi mati hingga engine dalam kondisi menyala.
RANCANGAN TEKNIK PEMBELAJARAN PRAKTIK JARAK JAUH STUDI KASUS: DISTRIBUSI KELISTRIKAN PESAWAT TERBANG DI POLITEKNIK PENERBANGAN SURABAYA Dava Gladi Tata; Suyatmo; Ajeng Wulansari
Prosiding SNITP (Seminar Nasional Inovasi Teknologi Penerbangan)
Publisher : Politeknik Penerbangan Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu metode pembelajaran yang sering gunakan adalah pembelajaran praktik. Pembelajaran praktik dapat meningkatkan kemampuan motorik peserta didik. Sayangnya pada beberapa tahun ini terdapat pandemi yang melanda dunia, dan hal ini berdampak pada sektor pembelajaran. Tidak terkecuali pembelajaran praktik. Rancangan teknik pembelajaran praktik jarak jauh adalah pengembangan metode praktik yang menggabungkan metode pembelajaran yang sudah ada dengan teknologi saat ini yaitu Microcontroller. Dimana dengan mamasangkan sebuah Microcontroller pada alat praktek serta memberikan bentuk tampilan pada komputer maupun laptop taruna dan dosen sesuai dengan alat praktek tersebut, maka dosen maupun taruna akan dapat mengakses alat praktek tersebut dimanapun dan kapan pun. Dengan cara seperti itu pembelajaran praktik yang dulunya harus dilakukan disuatu tempat dengan alat yang memadahi, sekarang dapat diakses dari mana saja dan kapan saja. Penelitian ini dimaksudkan untuk memudahkan pembelajaran jarak jauh yang saat ini sedang diterapkan di politeknik penerbangan Surabaya dikarenakan pandemi yang masih banyak dan tidak memungkinkan untuk melakukan pembelajaran praktik secara langsung.
RANCANGANnz ALAT zPERAGA PENGENDALIANz nTERBANG PADAz SISTEM zFLY BY WIREz SEBAGAI zPENUNJANG PEMBELAJARANz PRAKTIKUM DI znPOLITEKNIKn PENERBANGAN SURABAYA Ilham Hana Habiballah; Suyatmo; Dewi Ratna Sari
Prosiding SNITP (Seminar Nasional Inovasi Teknologi Penerbangan)
Publisher : Politeknik Penerbangan Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

zPada zpesawat terbang flight control sangatlah penting untuk penerbangan diberbagai belahan dunia. zPada pesawat modern zflight zcontrol menggunakan system zfly by zwire dikarenakan zpada sistem ini zmempermudah zpilot untuk mengendalikan pesawatz terbang. Padaz sistem ini zpenerbang tidak langsung menggerakkan sirip-sirip kendali dengan kemudi yang ada di kokpit, ztapi hanya memberiz sinyal ke komputer lalu komputer mengolahnya dan meneruskan sinyal perintah yang diperlukan ke zservo hidrolik yang zmenggerakkan kendali pesawat. Penelitian ini menggunakan menggunakanz beberapa metode zyaitu pengumpulanz data, zidentifikasi masalah. zAlat peraga ini menggunakan material kayu, akrilik, kawat. zTeknik pembutanz alat untuk teknik cutting menggunakan hacksawz dan teknik penyambungan zmenggunakan lem. zHasil yang didapat zpenulis pada zrancangan alat zperaga pengendalian terbang pada sistem zFly By Wire adalahz untuk menunjang tarunaz dalam kegiatan belajar agar taruna dapat lebih mengerti dan paham mengenai pergerakan flight control padaz pesawat. Serta mempermudah memahami cara zkerja zflight control pada sistem Fly By Wire.
PENGARUH KERJA SAMA TERHADAP KINERJA PRAKTIK TARUNA PADA PEMBELAJARAN PRAKTIK MESIN PISTON DI POLITEKNIK PENERBANGAN SURABAYA Muhamad Rizal Septiyan Pratama; Suyatmo; Dewi Ratna Sari
Prosiding SNITP (Seminar Nasional Inovasi Teknologi Penerbangan)
Publisher : Politeknik Penerbangan Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Teknik Pesawat mempelajari dasar-dasar cara merawat pesawat secara teoritis, yang mencakup penjelasan tentang tindakan pencegahan keselamatan pesawat & workshop, praktik workshop, dan prosedur perawatan. Untuk mendukung pengetahuan dasar perawatan pesawat dan memberikan pengetahuan dalam memperoleh lisensi dasar A1 (Airframe dan Powerplant), A3 (Piston Engine) dan A4 (Turbin Engine). Untuk mendapatkan gambaran yang komprehensif tentang cara perawatan pesawat untuk menunjang ilmu dan praktek di bidang sistem pesawat terbang. Pada saat taruna Politeknik Penerbangan Surabaya melaksanakan praktik kerja sama memerlukan kerjasama tim yang baik yang bertujuan untuk mencapai tujuan yang ideal. Metode penelitian menggunakan metode deskriptif kuantitatif yang dilakukan dengan menyebarkan kuesioner untuk mengetahui bagaimana pengaruh kerja sama terhadap kinerja praktik taruna program studi Teknik Pesawat Udara saat melaksanakan praktik pada pembelajaran mesin piston. Hasil penelitian yang telah dilakukan penulis membuktikan memanfaatkan uji validitas dengan strategi person correlation dan uji reliabilitas menggunakan rumus cronbach alpha untuk mendapatkan data yang reliabel. Hasil uji data yang dilakukan, terdapat koefisien korelasi, hubungan kerjasama berpengaruh signifikan.
ANALIS KOROSI SHEET METAL PADA FLOAT SEAPLANE TYPE CESSNA 172 SKYHAWK DI AKADEMI PENERBANG BANYUWANGI Mohamad Fathurrahman Asnawi; Suyatmo; Dewi Ratna Sari
Prosiding SNITP (Seminar Nasional Inovasi Teknologi Penerbangan)
Publisher : Politeknik Penerbangan Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Korosi didefinisikan sebagai kerusakan logam melalui reaksi elektrokimiaa dengan lingkungan. Korosgi terjadi ketika loggam bereaksi dengan udara lembab, larutan asam lemah, atau larutan garam, yang pada akhirnya menyebabkan kebocoran material. Korosi pada struktur pesawat dapat berakibat fatal jika diabaikan dan dapat menjadi salah satu tentang penyebab kecelakaan pesawat. Pengujian dilakukan dengan merendam seluruh permukaan aluminium dalam larutan natrium klorida selama 24, 48, 72, 90, dan 120 jam. Salah satu cara langsung dibilas dan cara lainnya dibiarkan selama sehari. Metodeg yang digunakan adalah weight gloss. Dengan menggunakan hasil yang diperoleh untuk mengetahui perbedaan laju korosi pada saat aluminium 2024-T3 dibilas secara langsung dan dibiarkan selama 1 hari, maka dapat diketahui laju korosi yang terbentuk pada material tersebut. Dari laju korosi sampel yang langsung dibilas setelah direndam dan dibiarkan selama satu hari, Dapat dipahami dengan baik bahwa semakin lama merendam semakin cepat semakin cepat korosif dan spesimen yang di biarkan selama 1 hari laju korosi lebih tinggi dibanding dengan spesimen yang langsung di bilas dan dikeringkan.