Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

PENENTUAN LOKASI YANG TEPAT UNTUK MERANCANG COMPASS ROSE/COMPASS CALIBRATION PAD DI POLITEKNIK PENERBANGAN SURABAYA Merinda Hadi Pradita; Ajeng Wulansari
Prosiding SNITP (Seminar Nasional Inovasi Teknologi Penerbangan)
Publisher : Politeknik Penerbangan Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (625.24 KB)

Abstract

Pada suatu pesawat terbang, kata “instrument” adalah suatu alat yang berfungsi untuk memberikan data atau informasi kepada penerbang tentang kondisi, kedudukan, sikap dan arah pesawat terbang yang diyakini kebenarannya. Instrument pada pesawat udara bertujuan untuk membantu pilot pada saat tinggal landas (take off), pengendalian pesawat diudara (manouvering) dan mendaratkan pesawat (landing) dengan selamatKompas merupakan alat navigasi berupa panah penunjuk magnetis yang menyesuaikan dirinya dengan medan magnet bumi untuk menunjukkan arah mata angin. Magnetic compass pesawat terbang harus diperiksa mengikuti modifikasi pesawat yang bersangkutan dan jadwal rutin yang berkali-kali. Salah satu metode untuk mengkalibrasi kompas adalah dengan menggunakan compass rose/ compass calibration pad untuk menyelaraskan pesawat dengan arah magnetik yang diketahui dan melakukan penyesuaian terhadap kompas/tanda plakat untuk menunjukkan koreksi yang diperlukan.Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data observasi, wawancara, dokumentasi, dan studi kepustakaan. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan alternatif pemecahan masalah untuk menentukan lokasi yang tepat untuk merancang compass rose/ compas calibration pad di Politeknik Penerbangan Surabaya agar nantinya bisa di realisasikan dan menunjang pembelajaran di Politeknik Penerbangan Surabaya.
ANALISIS PEMETAAN MASALAH PADA PERAWATAN PESAWAT UDARA DENGAN MENGGUNAKAN METODE HUMAN FACTOR ANALYSIS AND CLASSIFICATION SYSTEM (HFACS) Mochamad Aditya Ramadhan Setyawan; Moch. Rifa’i; Ajeng Wulansari
Prosiding SNITP (Seminar Nasional Inovasi Teknologi Penerbangan)
Publisher : Politeknik Penerbangan Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (513.892 KB)

Abstract

Faktor penyebab utama kecelakaan transportasi udara di Indonesia sekitar 75 – 80% adalah defisiensi kinerja manusia, berdasarkan data dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) pada tahun 2016. Karena faktor manusia merupakan presentase tertinggi di Indonesia maka dibutuhkan metode-metode untuk menginvestigasi dan menganalisis kecelakaan terkait faktor manusia. Ada beberapa metode untuk menganalisis faktor manusia dan perannya dalam aktivitas aeronautika antara lain Human Errors dan Human Factor Analysis and Classification System (HFACS). Berdasarkan hasil data yang didapat bahwa faktor yang paling dominan dari lapisan human error yaitu error, violation, mistake dan paling sedikit slip and lapses. Hasil dari data yang didapat dan dianalisis menggunakan metode Human Factor Analysis and Classification System (HFACS) diperoleh lapisan dari yang paling dominan yaitu unsafe act operator, precondition for unsafe act, unsafe supervision dan organizational influences.
RANCANGAN BANGUN ALAT DOMING BLOCK UNTUK PEMBELAJARAN SHEET METAL DI POLITEKNIK PENERBANGAN SURABAYA Tri Oktavia Ningsih; Ajeng Wulansari
Prosiding SNITP (Seminar Nasional Inovasi Teknologi Penerbangan)
Publisher : Politeknik Penerbangan Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (183.543 KB)

Abstract

Taruna Non Diploma BAS (Basic Aircraft Structure) terdapat silabus atau materi dome, sesuai dengan permintaan PT. Garuda Maintenance Facility AeroAsia Tbk. diharapkan tersedianya alat praktek dan keahlian dalam membuat dome. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui proses sheet metal dibidang doming dan sebagai penunjang guna alat praktek.Metode penelitian rancangan alat ini menggunakan material kayu ulin atau kayu besi yang dibentuk tidak sesuai dengan bentuk aslinya dikarenakan hanya sebagai penunjang alat praktek, dalam pembuatannya menggunakan ukuran 160X160X80mm dengan alat hacksaw, steel rule, sand paper, dan marking, dalam penggunaanya dengan ditekan pada bagian yang akan dibentuk.Hasil penelitian menunjukkan bahwa model rancangan alat doming block ini dapat membentuk doming sesuai dengan ukurannya dan dalam pengerjaan dengan alat doming block ini lebih mudah dan praktis tanpa harus melakukan penekanan pada bagian yang akan dibentuk dengan berkali kali yang dapat merusak bagian yang akan dibentuk serta mempersingkat waktu dalam pengerjaannya.
RANCANGAN ALAT PRAKTIK AIRCRAFT PROPELLER BLADE TRACKING CHECK SEBAGAI PENUNJANG PEMBELAJARAN DI POLITEKNIK PENERBANGAN SURABAYA Riski Dwilana; Ajeng Wulansari
Prosiding SNITP (Seminar Nasional Inovasi Teknologi Penerbangan)
Publisher : Politeknik Penerbangan Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (335.474 KB)

Abstract

Hanggar harus memiliki alat penunjang pembelajaran praktik untuk menguji kebenaran suatu teori yang telah didapat. Maka diperlukan alat praktik untuk melengkapi sarana pembelajaran di hanggar Politeknik Penerbangan Surabaya. Pada kenyataanya haggar di Politeknik Penerbangan Surabaya tidak memiliki alat penunjang praktik aircraft propeller blade tracking check. Dengan alat praktik aircraft propeller blade tracking check taruna dapat menerapkan teori yang sudah dapat pada mata kuliah aircraft propeller. Alat ini juga dilengkapi dengan cutting mat yang digunakan sebagai penanda goresan tracking blade pada propeller yang selanjutnya jarak antar tracking blade pada propeller diukur menggunakan vernier caliper dan selisih dari jarak masing – masing blade pada propeller digunakan untuk mengetahui blade pada propeller keluar dari batas toleransi yang ditentukan atau tidak. Hasil pengujian rancangan aircraft propeller blade tracking check terhadap inspeksi yang dilakukan pada blade propeller pesawat cessna 150 yang terdapat pada hangar Politeknik Penerbangan Surabaya didapatkan hasil bahwa blade is out of track atau bisa dikatakan bahwa blade tracking pesawat cessna 150 tersebut sudah melebihi batas toleransi yang sudah diatur yaitu sebesar 0.0625 inch atau 1.5875 mm.
KESULITAN BELAJAR TARUNA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TEKNIK TERHADAP KETERAMPILAN PEMECAHAN MASALAH FITRI Masito; Bambang Wijaya Putra; Minulya Eska Nugraha; Gunawan Sakti Nugraha; Ajeng Wulansari
Jurnal Penelitian 273-282
Publisher : Politeknik Penerbangan Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46491/jp.v7i4.1183

Abstract

The objectives to be achieved in this study are to find out the causes of cadets' learning difficulties in learning Engineering Mathematics and provide solutions to overcome cadets' learning difficulties in learning Engineering Mathematics. The approach in this study uses a qualitative descriptive approach. This research was carried out in the DIII Aviation Rescue and Fire Fighting Study Program at the Palembang Aviation Polytechnic. The data sources used are words and actions, photos, written data sources, and graphics. Methods of data collection using interviews, observation, and documentation. The sampling technique used is sampling with a sample of cadets. The results of this study obtained that the factors of learning difficulties for cadets in learning Engineering Mathematics were the lack of learning time, the lack of varied sample questions, the lack of learning resources, the lack of understanding of the material, and the absence of peer tutors. The solution in this research is to provide a collection of questions and how to solve them, add learning resources with books or modules, and appoint peer tutors as tutors when
PENGARUH ADANYA CLOSED CIRCUIT TELEVISION (CCTV) BERBASIS IOT TERHADAP KINERJA PENGAWASAN DAN KESELAMATAN UNIT APRON MOVEMENT CONTROL (AMC) DI BANDAR UDARA AJI PANGERAN TUMENGGUNG PRANOTO SAMARINDA Khoirul Mizan; Sudrajat; Ajeng Wulansari
Prosiding SNITP (Seminar Nasional Inovasi Teknologi Penerbangan)
Publisher : Politeknik Penerbangan Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP 038 Tahun 2017 tentang Pelayanan Pengelola Apron Pasal 6 ayat 1 Penyelenggaraan Pelayanan Pengelola Apron harus dilengkapi dengan fasilitas salah satunya CCTV (bila diperlukan) dan ayat 2 menjelaskan tentang bangunan. fasilitas/kamera yang dapat memantau pergerakan umum di area apron Tujuan dari penelitian ini adalah pengaruh closed circuit television (CCTV) terhadap kinerja apron movement control (AMC) Safety and Surveillance Unit di APT Bandara Pranoto Samarinda, untuk menentukan.Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner. Sampel dalam penelitian ini adalah 7 personel dari fasilitas AMC, 7 personel ground handling Citra Dunia Angkasa, 7 personel ground handling di pintu gerbang dan 4 personel dari PT Pertamina yang mengoperasikan kendaraan pengisian bahan bakar. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Mengenai analisis data menggunakan analisis koefisien korelasi rank Spearman menggunakan SPSS versi 22. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa keberadaan Closed Circuit Television (CCTV) berbasis IoT berpengaruh terhadap fungsi pengawasan unit AMC.Hasil penilitian memberikan kesimpulan bahwa fungsi fasilitas dan prasarana yang memadai sesuai dengan tugas pengawasan berupa perangkat CCTV berbasis IoT dapat mengoptimalkan pengawasan unit AMC terhadap semua pergerakan di wilayah sisi udara, serta fungsi Pengawasan Personil Unit AMC dengan koneksi internet CCTV di dalam ruang kerja AMC dapat meningkatkan pengawasan personil unit AMC.
RANCANGAN ALAT PERAGA PEMBELAJARAN SISTEM DISTRIBUSI KELISTRIKAN PESAWAT TERBANG DI POLITEKNIK PENERBANGAN SURABAYA Angga Adi Wijaya; Suyatmo; Ajeng Wulansari
Prosiding SNITP (Seminar Nasional Inovasi Teknologi Penerbangan)
Publisher : Politeknik Penerbangan Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pesawat memerlukan daya listrik untuk mengopersikan instrument, navigation light dan komponen lainnya pada pesawat. Sumber daya listrik pesawat berasal dari mesin generator yang diputar oleh engine 1, engine 2, APU, dan GPU. Sistem kelistrikan pesawat menggunakan 115VAC/400Hz dan 28 volt DC. Metode rancang bangun alat peraga pembelajaran sistem distribusi kelistrikan pesawat berpedoman pada Module Boeing 737 Electrical Power,1982. Untuk menghasilkan daya 115V AC/ 400Hz dan 28 V DC, digunakan converter yang mempunyai input power 220V AC. Tegangan 115V AC/400Hz ini digunakan untuk sumber daya listrik dari generator 1, generator 2, dan GPU dan APU. Sedangkan tegangan 28V DC digunakan untuk sumber daya listrik dari baterai. Tampilan depan alat peraga berupa gambar blok diagram distribusi kelistrikan pesawat Boeing 737-200 yang masing-masing blok diberikan indikator berupa lampu pilot. Alat peraga ini dilengkapi dangan Manual Book yang berisi procedure pengoperasian sumber kelistrikan dari GPU, APU, GEN 1, GEN 2 dan Baterai. Terdapat trouble switch yang digunakan untuk mensimulasikan kegagalan sumber kelistrikan yang dihasilkan dari GEN 1,GEN 2, dan APU. Seluruh simulasi dapat berjalan sesuai dengan rancangan.
RANCANGAN TEKNIK PEMBELAJARAN PRAKTIK JARAK JAUH STUDI KASUS: DISTRIBUSI KELISTRIKAN PESAWAT TERBANG DI POLITEKNIK PENERBANGAN SURABAYA Dava Gladi Tata; Suyatmo; Ajeng Wulansari
Prosiding SNITP (Seminar Nasional Inovasi Teknologi Penerbangan)
Publisher : Politeknik Penerbangan Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu metode pembelajaran yang sering gunakan adalah pembelajaran praktik. Pembelajaran praktik dapat meningkatkan kemampuan motorik peserta didik. Sayangnya pada beberapa tahun ini terdapat pandemi yang melanda dunia, dan hal ini berdampak pada sektor pembelajaran. Tidak terkecuali pembelajaran praktik. Rancangan teknik pembelajaran praktik jarak jauh adalah pengembangan metode praktik yang menggabungkan metode pembelajaran yang sudah ada dengan teknologi saat ini yaitu Microcontroller. Dimana dengan mamasangkan sebuah Microcontroller pada alat praktek serta memberikan bentuk tampilan pada komputer maupun laptop taruna dan dosen sesuai dengan alat praktek tersebut, maka dosen maupun taruna akan dapat mengakses alat praktek tersebut dimanapun dan kapan pun. Dengan cara seperti itu pembelajaran praktik yang dulunya harus dilakukan disuatu tempat dengan alat yang memadahi, sekarang dapat diakses dari mana saja dan kapan saja. Penelitian ini dimaksudkan untuk memudahkan pembelajaran jarak jauh yang saat ini sedang diterapkan di politeknik penerbangan Surabaya dikarenakan pandemi yang masih banyak dan tidak memungkinkan untuk melakukan pembelajaran praktik secara langsung.
RANCANG BANGUN ALAT RIGGING LOCK PIN PADA ELEVATOR DAN AILERON CESSNA 152 C SEBAGAI PENUNJANG PRAKTIK DI HANGGAR POLTEKBANG SURABAYA Dimas Wicaksono Adi; Cholik Setijono; Ajeng Wulansari
Prosiding SNITP (Seminar Nasional Inovasi Teknologi Penerbangan)
Publisher : Politeknik Penerbangan Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Taruna teknik pesawat udara di poltekbang Surabaya ketika pelaksanaan praktek maintenance pada elevator dan aileron sangat kesusahan, Poltekbang Surabaya tidak memiliki alat untuk membantu saat maintenance. Sedangkan agar taruna lebih dalam memahami materi maintenance pada elevator dan aileron harus mengetahui macam macam alat standart agar dapat lebih mudah menjaga keselamatan taruna dalam melakukan maintenance dan tujuan penelitian ini adalah membuat alat penunjang proses pembelajaran taruna pada saat praktek elevator dan aileron. Tujuan dari tugas akhir ini untuk mempermudah taruna dan dosen dalam melakukan pembelajaran praktik di hanggar Politeknik Penerbangan Surabaya pada saat maintenance di flight control, elevator dan aileron. Hasil dari rancangan alat rigging lock pin ini hanya dapat di gunakan pada saat maintenance elevator dan aileron, dan juga untuk membantu proses pembelajaran praktek flight control cessna 152 C taruna Politeknik Penerbangan Surabaya agar lebih safety pada saat maintenance.
MODIFKASI DAN EKSPERIMEN PEMBUATAN PESAWAT GLIDER SEDERHANA TANPA MESIN DAN KONTROL KENDALI MENGGUNAKAN BAHAN KAYU DENGAN METODE PENGUJIAN TIP LAUNCH Igas Krisna Bayu Astadipranata; Ajeng Wulansari; Didi Hariyanto
Prosiding SNITP (Seminar Nasional Inovasi Teknologi Penerbangan)
Publisher : Politeknik Penerbangan Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perancangan ini dilatar belakangi oleh kurangnya pemahaman pemilihan bahan, perancangan ulang, serta modifikasi suatu alat. Perancangan ulang atau Redesign yang dimana memiliki tujuan sebagai melihat seberapa efisen pesawat Unmanned Aerial Vehicle terbang setelah di Redesign dan sedikit di modifikasi . Pesawat Unmanned Aerial Vehicle adalah pesawat model yang ingin di modifikasi dan disederhanakan menjadi pesawat Glider dengan metode terbang menggunakan metode Tip Launch. Dengan Metode Modifikasi dan Eksperimen pembuatan pesawat ini menggunakan kayu berjenis kayu balsa dan juga metode perancangan ulang serta sedikit modifikasi. Menguji alat ini berdasarkan dari membandingkan kekuatan bahan dari peneliti sebelumnya dan pengujian data dari lapangan yang berpatokan dengan kecepatan angin, maka akan di peroleh data seperti kondisi alat serta bahan setelah diuji dan variable perbedaan waktu. Berdasarkan penelitian ini diharapkan pesawat Unmanned Aerial Vehicle yang telah di redesign dan juga dimodifikasi memberikan alternative pemecahan masalah bagi anak-anak muda yang ingin memilih bahan dan juga mengembakan design pesawat ini. Diharapkan juga, agar bahan kayu seperti kayu balsa dapat dikenal lebih luas oleh kalangan taruna, mahasiswa maupun peng-hobby seperti komunitas aeromodelling.