Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

OVERVIEW OF TEMPERATURE, PH, DO AND WATER DEPTH AT THE UNIVERSITY OF PALANGKA RAYA’S PEAT TECHNO PARK (PTP) Erniaty; Sulmin Gumiri; Ardianor; Agus Haryono; Yulintine
BALANGA: Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Vol. 10 No. 2 (2022): Journal Balanga Edisi Juli-Desember 2022
Publisher : Jurusan Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, FKIP, Universitas Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37304/balanga.v10i2.8535

Abstract

The aquatic environment can be divided into two based on physical and chemical differences, namely: freshwater environment and marine aquatic environment. There are two kinds of freshwater waters, namely: calm (lentic) waters such as lakes, reservoirs and ponds; Flowing waters (lotic) for example rivers, sewers and ditches. In lotic habitats there are two main zones, namely the rushing water zone and the hood zone or calm zone. While in calm or lentic waters in general there are three main zones, namely: the littoral zone, the limnetic zone and the profundal zone (Cantonati et al., 2020). A water can be influenced by several factors including temperature, pH, DO and depth, therefore it is very important if in this case it is discussed about the overview of the waters at PTP Universitas Palangka Raya. By researching the parameters above, it can be seen that: Z, temperature, pH, DO. The correlation between DO and depth is -0.35** meaning it is significant at 0.01 or below 0.05. The temperature with DO is also significant but positive between temperature and DO because the value is 0.41** due to one quadrant according to PC1
PENETRALAN pH AIR KOLAM TANAH GAMBUT UNTUK BUDIDAYA IKAN GURAMI (Osphronemus gouramy) Yulintine; Swandy Ivan Alroy Simamora; Ricky Djauhari
JOURNAL OF TROPICAL FISHERIES Vol. 13 No. 2 (2018): Journal Tropical Fisheries
Publisher : Jurusan Perikanan Fakultas Pertanian Universitas Palangka Raya (UPR)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36873/jtf.v13i2.1220

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kelangsungan hidup dan pertumbuhan ikan gurami yang dipelihara di kolam dengan penambahan kapur dan tanpa penambahan kapur. Penelitian ini dilaksanakan selama 8 (delapan) minggu dimulai dari bulan Januari sampai Februari 2018 di dua kolam tanah yang terletak di Laboratorium D-III Jurusan Perikanan Fakultas Pertanian Universitas Palangka Raya. Tiga ratus ekor benih ikan gurami digunakan sebagai ikan uji dengan ukuran 3-5 cm. Kolam 1 digunakan untuk menetralkan derajat keasaman (pH) air dengan menggunakan kapur pertanian dengan dosis 0,53 g/liter, sedangkan kolam 2 tanpa perlakuan penetralan atau sebagai kontrol. Penelitian ini diulangi sebanyak 3 kali. Pemberian pakan ikan sebanyak 2 kali selama 2 (dua) bulan pengaatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kelangsungan hidup ikan yang dipelihara pada kolam yang diberi penambahan kapur lebih bagus jika di bandingkan dengan ikan yang dipelihara pada kolam tanpa penambahan kapur. Namun, pertumbuhan bobot dan panjang, laju pertumbuhan harian dan rasio konversi pakan lebih baik pada kolam kontrol.
PENGGUNAAN KOTORAN AYAM DALAM BUDIDAYA CACING SUTRA (Tubifex sp.) Vriskilla Simanullang; Inga Torang; Yulintine
JOURNAL OF TROPICAL FISHERIES Vol. 16 No. 1 (2021): Journal Tropical Fisheries
Publisher : Jurusan Perikanan Fakultas Pertanian Universitas Palangka Raya (UPR)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36873/jtf.v16i1.7806

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian kotoran ayam terhadap populasi dan biomassa cacing sutera (Tubifex sp.) dan mengetahui dosis kotoran ayam yang paling baik untuk budidaya cacing sutera. Penelitian ini dilaksanakan selama 28 hari bertempat di Laboratorium Perikanan, Peternakan dan Teknologi Industri Pertanian di jln Hendrik Timang dalam Kampus UPR. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dosis pemupukan dan 3 ulangan. Perlakuan tersebut yaitu; perlakuan A = Tanpa menggunakan pupuk kotoran ayam, perlakuan B = 500 gram pupuk kotoran ayam/0,098 m², perlakuan C = 1000 gram pupuk kotoran ayam/0,098 m² dan perlakuan D = 1500 gram pupuk kotoran ayam/0,098 m². Satuan unit percobaan dalam penelitian ini adalah pemeliharaan cacing sutera dalam baki plastik berukuran 35 x 28 x 11 cm3. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian kotoran ayam untuk cacing sutera berpengaruh sangat signifikan (P<0,01) terhadap pertumbuhan biomassa dan populasi cacing sutera. Biomassa tertinggi adalah pada perlakuan D dengan 1500g dosis kotoran ayam/0,098 m2 sebesar 257 gram, pertumbuhan panjang tertinggi terdapat pada perlakuan B dengan 500 g dosis kotoran ayam/0,098 m2 sebesar 2,87 cm dan pertumbuhan populasi tertinggi terdapat pada perlakuan D dengan 1500 g dosis kotoran ayam/0,098 m2 sebanyak 19.885 individu.
STUDY OF THE USAGE OF FERMENTED CHICKEN MANURE MEDIA ON MOINA sp. CULTURE Yulintine; Putri Pandiangan; Uras Tantulo; Erniaty
BALANGA: Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Vol. 11 No. 1 (2023): Journal Balanga Edisi Januari-Juni 2023
Publisher : Jurusan Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, FKIP, Universitas Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37304/balanga.v11i1.10843

Abstract

The study was conducted to determine the use of EM-4 (Effective Microorganism-4) probiotics on the fermentation of chicken manure as fertilizer on the population growth of Moina sp. This study used the RAL (Completely Randomized Design) method with 4 treatments 3 replicates. This research was conducted for one month from December 01- 31, 2022 at UPT Laboratorium Lahan Gambut Cooperation In Sustainable Managemant Of Tropical Peatland (LLG-CIMTROP), Jalan Hendrik Timang UPR Tanjung Nyaho Campus Palangka Raya, Central Kalimantan. Four treatments were treatment A with 100 g dry chicken manure without the probiotics, treatment B with 100 g dry chicken manure and 6 ml the probiotics solution, treatment C with 100 g dry chicken manure and 12 ml the probiotics solution, and treatment D with 100 g dry chicken manure and 18 ml the probiotics solution. The results obtained that the use of chicken manure fermented by 18 ml EM-4 probiotic solution provided the highest density of Moina sp. about 800 ind/l with 75.0%/day of the population specific growth rate. However, water quality during the study was still in the normal range for the cultivation of Moina sp.