Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Optimization of Sago Dregs as Pellet Feed of Broiler in Tanjung Meranti Islands Village: Optimalisasi Ampas Sagu Sebagai Pakan Pellet Ayam Broiler Di Desa Tanjung Kepulauan Meranti Bakhendri Solfan; Elfi Rahmadani; Anwar Harahap; Muhamad Rodiallah; Jepri Juliantoni; Triani Adelina; Dewi Ananda Mucra; Evi Irawati
Dinamisia : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 7 No. 1 (2023): Dinamisia: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/dinamisia.v7i1.13258

Abstract

Tanjung Kepulauan Meranti Village, Riau has production large sago plants so that the waste is used as animal feed with pellet technology. The purpose of this service to utilize sago pulp that has not been used as feed of broiler. The service method uses PAR, which is a method of involving community groups as whole in research activities so that positive social change occurs. The results show that community groups are very enthusiastic about participating in community service activities with indicators the ease with which community groups understand the material provided. Some of the material conveyed that sago pulp can be fermented to increase nutritional value, especially protein and reduce crude fiber, then fermented sago pulp can be used as broiler feed pellets. In conclusion, sago pulp can be used as a pellet product at a low price as an alternative to commercial pellet feed to reduce costs in broiler farming
Profil Nutrisi dan Fraksi Serat Pakan Silase Komplit Berbahan Ampas Tebu dengan Penambahan Legume Indigofera dan Molases Muhamad Rodiallah; Anwar Efendi Harahap; Arsyadi Ali; Triani Adelina; Dewi Ananda Mucra; Bakhendri Solfan; Restu Misrianti; Jepri Juliantoni; Evi Irawati; Bayu Nuari Ramadhan
JURNAL TRITON Vol 14 No 1 (2023): JURNAL TRITON
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Manokwari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47687/jt.v14i1.377

Abstract

Ampas tebu memiliki komponen serat yang tinggi sehingga perlu adanya perbaikan nutrisi dengan penambahan legume indigofera yang diolah menggunakan teknik silase. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis profil nutrisi dan fraksi serat ampas tebu yang disilase dengan penambahan legume indigofera dan molases. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) Pola Faktorial (3x2) dengan 3 ulangan. Faktor A terdiri dari: A1 = 100 % ampas tebu; A2 = 75 % ampas tebu + 25 % indigofera; A3 = 50 % ampas tebu + 50 % indigofera, selanjutnya faktor B terdiri dari: B0 = 5 % molases; B1 = 10 % molases. Parameter yang diamati meliputi kandungan nutrient silase (bahan kering, protein kasar, lemak kasar, serat kasar, abu dan Bahan Ekstrak Tanpa Nitrogen) % serta fraksi serat meliput (NDF dan ADF) %. Hasil penelitian ini menunjukkan tidak terdapat interaksi (P>0.05) antara proporsi bahan ampas tebu + legume indigofera dengan penambahan molases terhadap parameter bahan kering, protein kasar, lemak kasar, dan Bahan Ekstrak Tanpa Nitrogen, serat kasar, NDF, dan ADF) %, tetapi faktor perlakuan proporsi bahan ampas tebu + legume indigofera berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap bahan kering, protein kasar, abu, serat kasar, NDF dan ADF . Proporsi silase berbahan 50 % ampas tebu + 50 % legume indigofera menghasilkan nilai protein kasar tertinggi serta serat kasar, NDF, dan ADF terendah dibandingkan dengan kombinasi perlakuan lainnya. Selanjutnya penambahan molases hingga 10 % pada proses silase belum memperlihatkan kemampuan memperbaiki kualitas nutrisi dan fraksi serat secara keseluruhan.
UJI KUALITAS FISIK KEBERADAAN JAMUR DAN PH SILASE RANSUM KOMPLIT BERBASIS AMPAS TEBU (Bagasse), INDIGOFERA DAN MOLASES DENGAN KOMPOSISI YANG BERBEDA Elviriadi Elviriadi; Muhamad Rodiallah; Sarah Nauli; Putri Zulia Jati; Anwar Effendi
Jurnal Peternakan (Jurnal of Animal Science) Vol 7, No 2 (2023): JURNAL PETERNAKAN (JURNAL OF ANIMAL SCIENCE)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jac.v7i2.12419

Abstract

Pemanfaatan limbah ampas tebu sebagai bahan pakan alternatif yang merupakan salah satu upaya dalam mengatasi masalah lingkungan dan penyediaan pakan yang terbatas dimusim kemarau dan tidak bersaing dengan manusia dalam bentuk silase ransum komplit berbasis ampas tebu, indigofera dan molases dengan komposisi yang berbeda. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kualitas fisik (keberadaan jamur dan pH) silase ransum komplit berbasis ampas tebu, indigofera dan molases dengan komposisi yang berbeda. Pembuatan silase dilakukan di Laboratorium Nutrisi dan Teknologi Pakan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Pola Faktorial, 3 faktor level ampas tebu + indigofera, 2 faktor level molases, masing-masing unit perlakuan di ulang 3 kali. Faktor A adalah level ampas tebu + indigofera yaitu A1 = 100% ampas tebu + 0% indigofera; A2 = 75% ampas tebu + 25% indigofera; A3 = 50% ampas tebu + 50% indigofera dan Faktor B adalah level molases yaitu B0 = 5% molases dan B1 = 10% molases. Peubah yang diukur adalah keberadaan jamur, dan pH. Data yang diperoleh dianalisis berdasarkan analisis ragam, apabila antar perlakuan berpengaruh nyata maka dilakukan uji Duncan taraf 1% dan 5%. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya interaksi antara perlakuan A dan perlakuan B (P<0,01) terhadap warna, dan tekstur, namun tidak berinteraksi terhadap keberadaan jamur, dan pH. Faktor A berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap pH. Faktor B berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap keberadaan jamur. Dapat disimpulkan komposisi 25% indigofera + 5% molases memberikan hasil terbaik untuk warna dan tekstur silase.
Pemanfaatan Silase Ransum Komplit Berbasis Ampas Tebu (Bagasse), Indigofera dan Molases sebagai Pakan Alternatif Arbiansyah Arbiansyah; Putri Jati; Jepri Juliantoni; Muhamad Rodiallah; Dedi Ramdani; Umul Habiyah
Jurnal Teknik Industri Terintegrasi (JUTIN) Vol. 6 No. 3 (2023): July 2023
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jutin.v6i3.17088

Abstract

Bagasse has not been utilized optimally because it has low nutrient content, it was necessary to add feed ingredients such as indigofera which has high nutrition and molasses was needed for further processing utilizing anaerobic fermentation or silage. This study aims to determine the nutritional quality of complete ration silage based on bagasse, indigofera and molasses with different compositions. Silage was carried out at the Laboratory of Nutrition and Feed Technology, Faculty of Agriculture and Animal Sciences, State Islamic University of Sultan Syarif Kasim Riau. The proximate test was carried out at the Laboratory of the Center for Biological Resources and Biotechnology Research, Agricultural University of Bogor. This study used a completely randomized design with a factorial pattern consisting of 2 factors, each treatment unit was repeated 3 times. Factor A was the level of bagasse + indigofera, namely A1 = 100% bagasse + 0% indigofera; A2 = 50% bagasse + 50% indigofera; A3 = 75% bagasse + 25% indigofera and factor B was the level of molasses, namely B0 = 5% molasses and B1 = 10% molasses. The variables measured were crude fat, ash content and BETN. The data obtained were analyzed based on analysis of variance by using Duncan's test at 5% and 1%. The results of this study indicated that there was an interaction between factor A and factor B (P<0.01) on crude fat content, ash content, and BETN. Factor A had a very significant effect (P<0.01) on the crude fat content, ash content, and BETN. Factor B had a very significant effect (P<0.01) on crude fat and BETN, but did not affect the ash content. It was concluded that treatment A2, namely the composition of bagasse 50% + 50% indigofera and treatment B0, namely molasses 5%, obtained the best results.
KUALITAS KARKAS AYAM BROILER YANG DISUPLEMENTASI KERATIN HYDROLISAT MELALUI AIR MINUM Edi Erwan; Muhamad Rodiallah; M. Hafizon; Zumarni
LUMBUNG Vol. 22 No. 2 (2023): Agustus
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32530/lumbung.v22i2.699

Abstract

Keratin hydrosilat (KH) dihasilkan dari hidrolisis keratin yang beasal dari unggas dan terdiri dari 92% asam amino dan 8% dipeptide atau tripeptida yang memiliki berat molekul yang rendah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh suplementasi beberapa level KH yang dicampurkan dalam air minum terhadap bobot karkas, persentase karkas dan lemak abdominal ayam broiler fase grower. Penelitian ini telah dilaksanakan pada Februari-Maret 2022 di kandang percobaan ternak, Laboratorium UARDS (UIN Agriculture Research and Development Station) dan Teknologi Produksi Ternak, Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. Penelitian ini menggunakan Ayam Broiler 80 ekor yang dibagi secara acak berdasarkan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan yang diberikan yaitu P0= tanpa penambahan KH (kontrol), P1= penambahan KH 0,1%/liter air minum, P2= penambahan KH 0,2%/liter air minum, P3= penambahan KH 0,3%/liter air minum. Parameter yang diukur adalah bobot karkas, persentase karkas dan bobot lemak abdominal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian suplementasi KH hingga level 0,3% dalam air minum berpengaruh sangat nyata (P<0,0,1) terhadap bobot karkas, namun berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap persentase karkas dan tidak berpengaruh nyata (P>0,05) bobot lemak abdominal. Kesimpulan dari penelitian ini adalah penggunaan suplementasi KH sampai level 0,3% dalam air minum tidak dapat memperbaiki produksi bobot karkas broiler umur 35 hari.
Evaluasi Kandungan Nutrien dan Fraksi Serat Pakan Fermentasi Berbahan Dasar Kulit Nanas dan Daun Singkong sebagai Pakan Ruminansia Jepri Juliantoni; Anwar Efendi Harahap; Arsyadi Ali; Triani Adelina; Dewi Ananda Mucra; Bakhendri Solfan; Restu Misrianti; Muhamad Rodiallah; Evi Irawati; Eniza Saleh
JURNAL TRITON Vol 15 No 1 (2024): JURNAL TRITON
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Manokwari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47687/jt.v15i1.639

Abstract

Kombinasi limbah kulit nanas dan daun singkong berbentuk silase berpotensi sebagai alternatif penyediaan sumber pakan hijauan pengganti rumput lapang. Tujuan penelitian ini untuk mengevaluasi nilai nutrien dan kualitas serat silase kulit nanas dan daun singkong dengan penambahan berbagai level molases sebagai pakan ruminansia. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap Pola Faktorial (4x2) dengan 2 ulangan. Faktor A adalah perbandingan komposisi antara kulit nanas dan daun singkong terdiri dari : A1 = 100 % kulit nanas ; A2 = 75% kulit nanas + 25% daun singkong; A3 = 50% kulit nanas + 50% daun singkong ; A4 = 25% kulit nanas + 75% daun singkong dam A5 = 100% daun singkong. Selanjutnya faktor B adalah level pemberian molases terdiri dari : B0 = 5% molases ; B1 = 10% molases. Parameter yang diukur meliputi bahan kering, protein kasar, lemak kasar, dan TDN serta komposisi fraksi serat meliputi NDF dan ADF. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat interaksi (P<0.05) antara proporsi kulit nanas + daun singkong dengan penambahan molases terhadap parameter protein kasar, lemak kasar, serat kasar, TDN, NDF, dan ADF (%). Selanjutnya faktor proporsi kulit nanas + daun singkong berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap bahan kering. Kombinasi bahan 100% daun singkong dengan penambahan 5 % maupun 10% molases menghasilkan nilai protein kasar dan TDN tertinggi serta nilai serat kasar terendah dibandingkan perlakuan kombinasi lainnya. Penambahan kulit nanas hingga 75% mampu secara optimal menurunkan kandungan NDF dan ADF silase.