Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Perbedaan Kemandirian Antara Anak Sulung dan Anak Bungsu di Say Paku Kecamatan Kinali Titin Putri; Fadhilla Yusri; Alfi Rahmi
Indonesian Research Journal On Education Vol. 3 No. 1 (2023): Page: 1 - 862
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (304.512 KB) | DOI: 10.31004/irje.v3i1.246

Abstract

The low independence of students in learning is an activity that can be observed in learning. This is shown from the 10 eldest and youngest children that the writer observed, there were only 4 eldest children who did not do their own work, but sometimes asked others for help to take something, and the 6 youngest children who always did something always asked for help, and did not can do, both small and big things, meaning in terms of eating, ask for help to be taken by siblings or parents, and it is difficult to do something without encouragement from others. This type of research is a comparative descriptive study that aims to determine the differences in the independence of the eldest and youngest children. The research design used cross sectional (cross-sectional) because the research data (independent variable and dependent variable) were measured at the same time or for a moment. Based on the data processing used, this research is classified as quantitative research. The population in this study is the eldest child, and the youngest child in Say Paku, Kinali District, amounting to 112. The eldest child is 55 people, and the youngest child is 57 people. The data collection technique used is through recapitulation of independence questionnaires. The data analysis technique uses an independentsample T-test, but before testing the hypothesis, the requirements for analysis are tested for normality and homogeneity tests. Based on the results of hypothesis testing, the results of the tcount value of 6.111 at a significant level of 0.000 compared to the value in the t table with df = 110 located at the t-table value = 1.66 then the magnitude of the tcount value > ttable (6.111 > 1.66) can be seen Ha is accepted and Ho is rejected. So it can be concluded that there is a difference in the influence of the independence of the eldest child and the youngest child where the eldest child is more independent than the youngest child.
Upaya Guru Bimbingan Dan Konseling Mendiagnosis Kesulitan Belajar Pada Siswa Underachiever Isna Khairani; Alfi Rahmi
Educativo: Jurnal Pendidikan Vol 2 No 1 (2023): Educativo: Jurnal Pendidikan
Publisher : PT. Marosk Zada Cemerlang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (287.043 KB) | DOI: 10.56248/educativo.v2i1.118

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana upaya guru bimbingan dan konseling dalam mendiagnosis kesulitan belajar pada siswa underachiever di SMPN 3 Lembah Melintang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif, yaitu menggambarkan kejadian-kejadian yang terjadi di lapangan. Sesuai dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi yang diperoleh yang bertujuan untuk mendeskripsikan upaya guru bimbingan dan konseling mendiagnosis kesulitan belajar pada siswa underachiver di SMPN 3 Lembah Melintang. Informan kunci guru bimbingan dan konseling, informan pendukung guru wali kelas dan 3 siswa underachiever kelas VIII. Keabsahan data yang digunakan dengan triangulasi data dengan menggunakan triangulasi sumber untuk menguji kreadibilitas data yang dilakukan dengan cara mencek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber. Penelitian ini menyimpulkan upaya guru Bimbingan dan Konseling dalam mendiagnosis kesulitan belajar pada siswa underachiever, yaitu: 1). Pengumpulan data yang meliputi: kegiatan observasi, kunjungan rumah, case study, case history, daftar pribadi, tugas anak, tugas kelompok dan melakukan tes IQ maupun tes pribadi, 2). Pengolahan data yang meliputi: identifikasi kasus, membandingkan antara kasus, membandingkan dengan hasil tes, menarik kesimpulan, 3). Diagnosis yang meliputi: jenis kesulitan, faktor umum, faktor utama, 4). Prognosis yang meliputi: bentuk treatment, bahan atau materinya, metode atau strategi, alat-alat bantu, waktu atau jadwal, 5). Treatment yang meliputi: bimbingan belajar, bimbingan pribadi, bimbingan kelompok, bimbingan orang tua, dan remedial teaching, dan 6). Evaluasi.
Kondisi Psikologis Anak Tunggal di Madrasah Tarbiyah Islamiyah (MTI) Canduang Dian Permata; Linda Yarni; Alfi Rahmi; Hidayani Syam
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 5 No. 2 (2023): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v5i2.13672

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi dengan adanya fenomena bahwa anak tunggal cendrung pemurung, mencari perhatian, kurang percaya diri, kurang fleksibel, egosentris. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui kondisi psikologis aspek afektif anak tunggal dan Mengetahui penyebab terjadinya kondisi psikologis aspek afektif anak tunggal di Madrasah Tarbiyah Islamiyah (MTI) Canduang. Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif yang bersifat deskriptif dengan populasi sebanyak 20 orang siswa yang berstatus anak tunggal di Madrasah Tarbiyah Islamiyah (MTI) Canduang. Pada penelitian ini penelitian menggunakan teknik Total Sampling. Pengumpulan data menggunakan angket dengan jenis angket tertutup dan teknis analisis data menggunakan editing, coding, skoring. Data pada penelitian ini diambil 2 item yaitu untuk mengungkapkan emosi dan perasaan pada anak tunggal. Dan hasil penelitian menunjukan bahwa kondisi Psikologis Anak Tunggal di Madrasah Tarbiyah Islamiyah ( MTI ) Canduang menunjukkan kondisi psikologisnya pada emosi (78,15%) dengan kategori baik, dan perasaan (78,85%) dengan kategori sangat baik. Dapat disimpulkan bahawa kondisi psikologis anak tunggal di Madrasah Tarbiyah Islamiyah (MTI) Candung dimana anak bisa mengenal kondisi psikologis nya dengan baik dan bisa mnengetahui bagaimana mereka mengatasi emosi dan perasaannya. Penyebab terjadinya kondisi psikologis aspek afektif anak tunggal di Madrasah Tarbiyah Islamiyah (MTI) Candung di lihat dari perasaan dan emosinya dengan dua item yaitu positif dan negative, emosi item positif (72,6%) dengan kategori baik,emosi item negative ( 65,56%) dengan kategori baik,perasaan item positif (92,50%) denagn kategori sangat baik, perasaan dengan item negative (75.12%) dengan kategori baik bisa mengatasinya karena mereka sudah terbiasa tinggal bersama sehingga mereka sudah terlatih menjadi seperti anak yang lain. Kata Kunci: Kondisi Psikologis, Perasaan, Emosi
Peran Ninik Mamak Dalam Membimbing Perilaku Remaja Putus Sekolah di Jorong Durian Kamang Mudiak Kecamatan Kamang Magek Fitria Wilda Hayati; Alfi Rahmi; Iswantir M; Jasmienti Jasmienti
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 5 No. 2 (2023): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v5i2.14148

Abstract

Perilaku adalah serangkaian tindakan yang dibuat individu, organisme, sistem, atau entitas buatan dalam hubungannya dengan dirinya sendiri atau lingkungannya yang mencakup sistem atau organisme lain di sekitarnyaserta lingkungan fisik. Pembentukan kepribadian yang pertama kali terbentuk dari pengaruh lingkungan keluarga sebagai lembaga pertama pembentukan kepribadian seorang anak, setelah anak beranjak dari masa anak-anak ke masa dewasa, yakni masa remaja. Niniak Mamak merupakan salah satu tokoh yang berperan serta memiliki tugas dalam membina kepribadian remaja yang telah terbentuk sebelumnya dengan cara membimbig dan mengarahkan dari segi kognit if maupun afektif dan motorik remaja. Terdapat remaja di Jorong Durian Kamang Mudiak yang putus sekolah, duduk – duduk di kedai atau simpang jalan hingga larut malam, remaja yang masih sekolah pun mengikuti kegiatan remaja putus sekolah tersebut seperti mengabaikan ibadah sholat wajib, berkata – kata kotor, merokok, kurang sopan santun kepada orang yang lebih tua. Hal tersebut menyebabkan kurang komunikasinya remaja putus sekolah kepada keluarga maupun Ninik Mamak dan remaja yang putus sekolah pengangguran sering mengganggu kenyamanan warga dengan bunyi motor yang tidak standart. Jenis penelitian yang di gunakan adalah penelitian dengan pendekatan kualitatif yaitu prosedur penelitian yang diambil dari data deskriptif berupa kata kata tertulis atau lisan dari orang yang berprilaku yang dapat diamati. Informasi kuncinya adalah mamak kandung dari remaja putus sekolah ini. Sedangkan informasi pendukungnya yaitu orang tua dari remaja putus sekolah, serta remaja putus sekolah itu sendiri dengan alasan informan tersebut memiliki peranan yaitu sangat penting terhadap pembinaan kelengkapan data. Pemilihan informasi menggunakan teknik snowball sampling. Teknik pengumpulan datanya melalui observasi dan wawancara. Setelah data terkumpul, penulis melakukan proses penganalisaan data menggunakan analisa deskriptif kualitatif. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diketahui bahwa ninik mamak telah memiliki peranan penting dalam membina kepribadian remaja di Jorong Durian Kamang Mudiak dan dapat mengembangkan kegiatan positif dalam mengendalikan perilaku remaja putus sekolah tersebut.
Pengaruh Strategi Informasi Terhadap Cultural Awareness Pada Siswa di SMPN 1 Pasaman Molina Eka Putri; Alfi Rahmi; Linda Yarni; Dodi Pasila Putra
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 5 No. 4 (2023): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini beranjak dari fenomena terdapatnya siswa yang kurang memahami akan kesadaran budaya, dimana terdapat siswa yang kurang memahami kesadaran akan budaya yang berbeda, hal itu menjadi baha ejekan atau tawaan semata bagi siswa, karena banyaknya perbedaan dari cara berbicara, gaya dan kebiasaan setiap suku budaya, serta siswa juga membuat kelompok-kelompok atau memilih-milih teman berdasarkan suku budaya yang dimilikinya. Adapun tujuan akan dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan yang signifikan sebelum dan sesudah diberikan strategi informasi terhadap cultural awareness di SMPN 1 Pasaman. Jenis penelitian ini adalah penelitian Kuantitatif Pre Eksperimen model One Group Pretest Posttest Design, populasi adalah siswa kelas VII di SMPN 1 Pasaman, sedangkan sampel penelitian adalah 30 orang siswa yang terindikasi masalah kurangnya pemahaman cultural awareness berdasarkan teknik purposive sampling dan hasil dari pretest, sehingga diberikan treatment berupa strategi informasi. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan angket. Teknik analisa data menggunakan uji Wilcoxon yang mensyaratkan hipotesis diterima apabila nilai sig kecil dari 0,05 dan dibantu aplikasi SPSS versi 26. Berdasarkan hasil analisis data menggunakan uji Wilcoxon diketahui nilai sig. p-value sebesar 0,000 < ? (? = 0,05) yang artinya Ha diterima dan Ho ditolak. Hasil perhitungan uji Wilcoxon dapat disimpulkan bahwa strategi informasi dapat menjadi salah satu alternatif untuk meningkatkan pemahaman cultural awareness di kelas VII.8 di SMPN 1 Pasaman. Kata Kunci: Strategi Informasi, Cultural Awareness