Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PEMBAHARUAN ISLAM DI MINANGKABAU PADA AWAL ABAD XX Faras Puji Azizah; Syahrul Rahmat; Lidia Maijar; A’zhami Alim Usman; Zainal Zainal
RUSYDIAH: Jurnal Pemikiran Islam Vol 3 No 2 (2022)
Publisher : Jurnal Pemikiran Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35961/rsd.v3i2.756

Abstract

Artikel ini membahas tentang pembaharuan Islam di Minangkabau pada awal abad ke-20. Pembaharuan tersebut tidak terlepas dari keterlibatan murid-murid Syekh Ahmad Khatib Al-Minangkabawi, yakni Syeikh Muhammad Jamil Jambek, Haji Abdullah Ahmad, dan Haji Abdul Karim Amrullah. Ketiga sosok ini dapat dikatakan sebagai pelopor pembaharuan Islam di Minangkabau abad ke-20. Artikel ini ditulis dengan menggunakan metode penelitian sejarah, dengan teknik pengumpulan data melalui studi pustaka (library research) terhadap sumber berupa artikel, buku-buku, maupun laporan yang berkaitan dengan penelitian ini. Pembaharuan Islam pada awal abad ke-20 di Minangkabau membawa dampak terhadap sejumlah bidang, seperti bidang pers atau jurnalistik, pendidikan dan keorganisasian. Dalam bidang pers, pada masa ini lahir Majalah Al-Munir, sementara dalam bidang pendidikan, berdiri sejumlah lembaga pendidikan Islam yang sudah menerapkan metode pendidikan modern, serta lahirnya organisasi sebagai wadah bagi lulusan sekolah pada masa tersebut.
Tradisi Animisme dan Dinamisme dalam Masyarakat Tigo Luhah Tanah Sekudung Faras Puji Azizah
Majalah Ilmiah Tabuah: Ta`limat, Budaya, Agama dan Humaniora Vol. 27 No. 1 (2023): Majalah Ilmiah Tabuah: Ta'limat Budaya, Agama, dan Humaniora
Publisher : Fakultas Adab dan Humaniora UIN Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This paper examines the traditions of animism and dynamism in the Tigo Luhah Tanah Sekudung community. As it is known that this society is known as a religious society, the teachings of Islam play an important role in directing the behaviour of people's daily lives. Nevertheless, in reality, some pre-Islamic elements still develop in society. This research explores elements of animism and dynamism traditions in the Tigo Luhah Tanah Sekudung community. The method used in this study is qualitative, with data collection carried out in several stages, namely by observation, interviews, literature review and documentation. Based on the research conducted, the researchers found that the people of Tigo Luhah Tanah Sekudung still believe in and practice the teachings of their religion and traditions of animism and dynamism. The researchers found animism, including Asyeik, Pelaho Ngambik Aman, Pelaho Ngayun Luci, Pelaho Connect Surat, Pelaho Janem, Mutik Smen, Nahan Ayi Ujan. At the same time, the dynamism is Tangkan and t'place ninek. Some people believe and assume that a certain object has magical powers and can provide help. This belief smells of superstition and heresy that have melted into a form of public belief that is difficult to eliminate in everyday people's lives. Even so, some of the Tigo Luhah Tanah Sekudung Community have started to abandon things that smell animism and dynamism because this is strictly prohibited in Islam.