Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

ENHANCE MANAGEMENT CORRELATION OF LABORATORY CBR VALUE AND DCP IN LANDCOMPENSATED ON ROAD CONSTRUCTION HIGH CLAB TOLL – INDERAPURA Jupriah Sarifah; Bangun Pasaribu
Jurnal Ekonomi Vol. 12 No. 01 (2023): Jurnal Ekonomi, 2023 Periode Januari - Maret
Publisher : SEAN Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

How to test the Dynamic Cone Penetrometer (DCP). It is a quick procedure for evaluating the strength of subgrade and road base layers at a relatively low cost. This paper discusses the relationship between laboratory CBR and DCP values ​​for compacted soil on the inderapura high cliff toll road. The CBR test is a test that is well known in general, especially in the construction of toll roads and landfills. However, this CBR test has some drawbacks. For this reason, the DCP test is used as a substitute for the CBR test. This research, which has been conducted, produces a graph of the correlation between CBR and DCP values ​​with different calculations. In this study, we will look for correlation calculations of CBR and DCP values ​​in soils that are close to the actual CBR values. The data is obtained by compacting the soil, laboratory CBR test and continued with DCP which all activities are in the field and in the laboratory. CBR values ​​using the DCP test were 4.73, 10.31, 3.68 while laboratory CBR values ​​were obtained from samples of 8.02%, 7.29%, 5.20%. From the analysis carried out, the CBR and DCP values ​​are not much different from the laboratory CBR values.
PENGARUH STABILISASI TANAH LEMPUNG MENGGUNAKAN KAPUR DOLOMIT TERHADAP NILAI CBR TANAH Aisyah M. Daulay; Jupriah Sarifah; Bangun Pasaribu; Anisah Lukman
Prosiding Seminar Nasional Teknik UISU (SEMNASTEK) SEMNASTEK UISU 2022
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Islam Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (734.179 KB)

Abstract

Tanah menduduki peran yang sangat penting dalam suatu konstruksi bangunan.Fungsi tanah sebagai pondasi bangunan harus memiliki kondisi tanah yang stabil, apabila ada sifat tanah yang masih kurang mampu untuk mendukung suatu bangunan maka harus diperbaiki terlebih dahulu agar mencapai daya dukung yang lebih optimal.Tanah lempung merupakan tanah yang meiliki sifat plastis yang apabila dalam kondisi kering menjadi keras dan menjadi plastis serta lengket dalam keadaan basah. Tanah lempung dapat diperbaiki dengan salah satu cara yaitu di stabilisasikan dengan cara penambahan kimia seperti kapur dolomit. Stabilisasi menggunakan kapur dolomit dapat mengurangi kelekatan dan kelunakan pada tanah. Adapun Pengujian yang telah  dilakukan adalah uji water content, berat spesifik tanah, analisa saringan, pengujian atterberg, pengujian pemadatan dan pengujian CBR. Kadar campuran yang digunakan adalah 5%,10%,15% dan 20%. Dari pengujian pemadatan diperoleh hasil kadar air optimum tanah asli sebesar 27%, kadar 5% sebesar 23%, kadar 10% sebesar 17% dan kadar 20% sebesar 16%. Dari pengujian CBR diperoleh hasil pada tanah asli sebesar 13.55%, kadar 5% sebesar 14.03%, kadar 10% sebesar 15.75%, kadar 15% sebesar 18.52% dan kadar 20% sebesar 25.30%. Hasil CBR dengan penambahan kapur dolomit mengalami peningkatan pada campuran kadar 20% dan kapur dolomit dapat digunakan untuk stabilisasi tanah lempung.
EVALUASI KINERJA JARINGAN SALURAN IRIGASI SEI BELUTU DI KECAMATAN BAMBAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI Jupriah Sarifah; Rumillah Harahap; Heru Damanik
Prosiding Seminar Nasional Teknik UISU (SEMNASTEK) SEMNASTEK UISU 2021
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Islam Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (629.395 KB)

Abstract

Irigasi sebagai salah satu sarana pemanfaatan sumber daya air mempunyai fungsi sebagai penyediaan, pengaturan dan penyaluran air untuk menunjang pertanian. Irigasi Sei Belutu yang terletak di daerah Sei Rampah Kecamatan Bamban Kabupaten Serdang Bedagai mempunyai luas areal 12.658 ha. Kebutuhan produksi pertanian yang terus meningkat diikuti dengan penyediaan air yang cukup untuk kebutuhan tanaman sehingga memperoleh hasil produksi pertanian yang maksimal dalam rangka ketahanan pangan nasional.Untuk itu perlu dilakukan evaluasi kinerja jaringan saluran irigasi di daerah tersebutBerdasarkan Analisis Data Curah Hujan didapat curah hujan maksimum rata – rata terjadi di bulan November sebesar 454,0 mm dan terendah terjadi di bulan Februari sebesar 208,0 mm. Debit andalan terbesar terjadi pada bulan April sebesar 18,66 m3 /dtk. Dari hasil penelitian pada saluran sekunder Sai Belutu diperoleh efisiensi sebesar 89,59% dan dari hasil perhitungan diperoleh efisiensi pada saluran sekunder Sei Belutu sebesar 89,86%. Saluran irigasi sekunder Sei Belutu masih dalam keadaan baik, hal ini ditunjukkan dengan tingkat efektifitas saluran sebesar 98,11%. 
ANALISA FAKTOR KEAMANAN TIANG PANCANG PADA PEMBANGUNAN DERMAGA SIMANINDO KABUPATEN SAMOSIR Bangun Pasaribu; Jupriah Sarifah; Ahmad Fidel Rifky
Prosiding Seminar Nasional Teknik UISU (SEMNASTEK) SEMNASTEK UISU 2021
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Islam Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (518.142 KB)

Abstract

Dermaga diketahui suatu bangunan pelabuhan yang digunakan untuk merapat dan menambatkan kapal yang melakukan bongkar muat barang dan menaik- turunkan penumpang. Struktur awal dari pembangunan dermaga adalah pondasi, pondasi yang dipakai pada pembangunan proyek Dermaga SImanindo Kabupaten Samosir adalah pondasi tiang pancang. Tiang pancang adalah bagian-bagian konstruksi yang dibuat dari kayu, beton dan baja, yang digunakan untuk meneruskan (mentransmisikan) beban-beban permukaan ke tingkat-tingkat permukaan yang lebih rendah di dalam massa tanah. Pada pembangunan proyek  Dermaga Simanindo Kabupaten Samosir, jenis tiang pancang yang dipakai adalah tiang pancang baja (steel pile) dengan diameter 508 mm, dengan tebal 12 mm, dan tebal plat 10 mm. Dari hasil analisis dapat diketahui bahwa faktor keamanan (Fs), diketahui dengan cara perhitungan daya dukung dengan (metode hiley) dan perhitungan besarnya pembebanan pada platform. Daya dukung yang sangat signifikan diantara tiang pancang yang berdekatan pada tiang pancang titik no. 1 (113, 00 ton) dengan tiang pancang titik no.2 (156, 63 ton). Sedangkan daya dukung tiang pancang yang mempunyai daya dukung yang hampir sama pada tiang pancang titik no. 6 (117,35 ton) dengan tiang pancang titik no. 14 (117,46 ton). Dari hasil perhitungan daya dukung tiang pancang yang dibandingkan dengan beban yang akan dipikul, dari semua perhitungan Fs bahwa Fs yang paling besar berada pada tiang pancang titik no. 12 (Fs=2,74), sedangkan Fs yang paling terkecil berada pada tiang pancang titik no. 1 (Fs=1,96). Dan bila ditinjau dari hasil perhitungan keseluruhan tiang pancang masih berada pada zona aman.
Evaluasi Pengendalian Banjir di Jalan Raden Ajeng Kartini Pasar V Kecamatan Lubuk Pakam Anisah Lukman; Jupriah Sarifah; Agung Afandi Tarigan
Blend Sains Jurnal Teknik Vol. 2 No. 1 (2023): Edisi Juli
Publisher : Ilmu Bersama Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56211/blendsains.v2i1.180

Abstract

Banjir merupakan salah satu fenomena alam yang menimbulkan kerugian besar. Bertambahnya jumlah penduduk menyebabkan kebutuhan akan pemukiman bertambah dan perubahan tata guna lahan. Resapan air hujan yang berkurang bukan hanya menyebabkan melainkan juga kekeringan. Oleh karena itu perlu dilakukan pengendalian banjir. Penelitian ini bertujuan untuk merencanakan dan mengevaluasi “Pengendalian Banjir Di Jalan R. A. Kartini Pasar V Kecamatan Lubuk Pakam”. Akibat dari banjir/genangan air dipermukiman tersebut. Kondisi saluran drainase ini diperburuk lagi dengan adanya aktivitas pembuangan sampah pada saluran drainase dan kurang tertata baiknya saluran drainase. Dengan melakukan evaluasi pemecahan permasalahan pengendalian banjir yang terjadi pada lokasi penelitian. Hasil evaluasi menunjukan adanya perbedaan debit eksisting dan debit rasional sehingga tidak dapat mengalirkan air dengan baik. Kapasitas saluran drainase yang berada di Jalan R. A. Kartini Pasar V Kecamatan Lubuk Pakam penampang saluran pada kedua sisi jalan sama yaitu berbentuk persegi. Dari hasil perhitungan yang dilakukan saluran drainase di Jalan R. A. Kartini Pasar V Kecamatan Lubuk Pakam tidak dapat menampung air hujan karena debit eksisting lebih kecil dari debit rasional atau Qeks = 0,1121 m3/det < Qras = 1,4904 m3/det. Maka dilakukan perencanaan ulang.
PENGARUH PENGGUNAAN ABU CANGKANG KELAPA SAWIT GUNA MENINGKATKAN STABILITAS TANAH LEMPUNG Jupriah Sarifah; Bangun Pasaribu
Buletin Utama Teknik Vol 13, No 1 (2017): Edisi September
Publisher : Universitas Islam Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tanah mempunyai peranan penting dalam suatu pekerjaan konstruksi, tanah lempung (Clay) sering dijumpai dalam pekerjaan konstruksi dilapangan. Tanah lempung memiliki sifat mengembang (Swelling)apabila pori terisi air dan akan menyusut (Shrinkage) dalam kondisi kering. Hal ini sangat berbahaya karena tanah menjadi tidak stabil.Daya dukung tanah lempung dapat bertambah apabila diperbaiki sifat-sifat teknis dari tanah lempung yang kurang menguntungkan dengan mencampur tanah lempung dengan bahan kimia.Oleh karena itu diadakan penelitian pada tanah lempung (Clay) yang diambil dari desa Melati 2 kecamatan Perbaungan kabupaten Serdang Bedagai, dengan cara menambahkan abu cangkang kelapa sawit sebagai bahan stabilisasi. Persentase penambahan abu cangkang kelapa sawit  4%, 6%, 8%, 10%. Dalam penelitian ini tanah diklasifikasikan dengan sistem klasifikasi AASHTO dengan PI diatas 11% dan LL 41% maka tanah tersebut kelompok A-7-6.Penambahan abu cangkang kelapa sawit terhadap tanah lempung (Clay) sebagai bahan stabilisasi tanah pada variasi 4%, 6%, 8%, 10% juga dapat meningkatkan nilai CBR. Semakin besar nilai CBR maka akan meningkatkan daya dukung tanah. Hasil penelitian menunjukkan bahwasanya nilai CBR tanah asli sebesar 4.3%. Pada variasi campuran 4% nilai CBR naik menjadi 6%, pada variasi 6% nilai CBR menjadi 8.3%, pada variasi 8% nilai CBR berkurang menjadi 6% dan pada variasi 10% nilai CBR turun menjadi 4.6%. Dari hasil tersebut menunjukkan  nilai CBR yang tertinggi pada variasi 6% dengan nilai CBR sebesar 8.3%. Dengan kata lain semakin  banyak  penambahan  persentase lebih dari 6 % abu cangkang kelapa sawit maka nilai CBR akan berkurang. Untuk itu dapat disimpulkan bahwasanya penambahan campuran  abu cangkang kelapa sawit maksimal hanya pada penambahan 6 %  abu cangkang kelapa sawit dengan nilai CBR sebesar  8.3 % dan nilai daya dukung tanah (DDT) sebesar  5.65
ANALISA KEPADATAN TANAH MENGGUNAKAN DCP PADA PEMBANGUNAN RUAS JALAN SABA DOLOK KECAMATAN KOTA NOPAN KABUPATEN MANDAILING NATAL PROVINSI SUMATERA UTARA Iman Hidayat Batubara; Darlina Tanjung; Jupriah Sarifah
Buletin Utama Teknik Vol 18, No 1 (2022): Edisi September
Publisher : Universitas Islam Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Untuk rencana jalan, faktor utama yang perlu diperhatikan adalah nilai CBR (California Bearing Ratio) sesuai dengan tanah karena akan mempengaruhi tebal pengerasan perencanaan. Untuk mencari nilai CBR yang didapat sesuai dengan pengujian di lapangan yaitu dengan DCP (Dynamic Cone Penetrometer). Metode pengujian DCP ini dilakukan pada titik kiri, tengah, dan kanan setiap interval 50 meter dengan menggunakan metode zigzag. Dalam merencanakan tebal lapis pengerasan bawah lapis pengerasan atas lapis permukaan tanah, terlebih dahulu harus dilakukan pengujian berat jenis tanah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kepadatan tanah di Saba Dolok Kec. Kota Nopan Kab. Mandailing Natal, Provinsi Sumatera Utara, agar akses jalan menjadi mudah untuk dilalui sehingga dapat membantu pengguna jalan untuk mengakses jalan dengan lebih mudah. Dari hasil pengujian nilai DCP, nilai CBR, nilai CBR DDT desain (Daya Dukung Tanah) di Jalan Saba Dolok, Kec. Kota Nopan Kab. Mandailing Natal Provinsi Sumatera Utara menunjukkan nilai DCP homogen sebesar 28,80 mm, sedangkan nilai CBR homogen yang diperoleh sebesar 6,069%, dan nilai CBR desain sebesar 5,93% mm, nilai DDT sebesar 5,07%. Nilai CBR desain/perencanaan yang diperoleh belum memenuhi standar nilai CBR yang telah ditetapkan yaitu antara 5-12%, sehingga perlu dilakukan pemadatan kembali pada tanah dasar karena tidak memenuhi standar nilai CBR yang telah ditetapkan. dipasang dan harus ditempelkan dengan pengerasan jalan.    
ANALISA KEPADATAN TANAH MENGGUNAKAN METODE SAND CONE PADA PEMBANGUNAN RELOKASI JALAN BENDUNGAN LAU SIMEME PAKET II KAB. DELI SERDANG SUMATERA UTARA Ratna Dewi Siregar; Jupriah Sarifah; Darlina Tanjung
Buletin Utama Teknik Vol 16, No 3 (2021): Edisi Mei
Publisher : Universitas Islam Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Berkaitan dengan adanya sarana transportasi, karena adanya pertambahan kendaraan dan peningkatan perekonomian masyarakat, maka diperlukan jalan yang baru atau perbaikan jalan yang lama. Untuk membangun suatu konstruksi sangat berkaitannya dengan kondisi fisik dan mekanika tanah, hal ini disebabkan karena tanah merupakan salah satu material yang sangat berperan penting suatu konstruksi. Untuk mendapatkan kualitas tanah timbunan yang baik maka dibutuhkan pemadatan agar stabil terhadap beban struktur maupun non struktur. Pada penelitian ini pemadatan dilakukan lintasan yang mempengaruhi kepadatan sesuai standar ASTMD 1556 dengan menggunakn metode sand cone. Tingkat kepadatan tanah dilapangan dapat diukur menggunakan pengujian sandcone. Nilai berat isi kering (γdry-lap) dan kadar air (w) tanah lempung dengan menggunakan metode sand cone dan untuk mendapatkan berat jenis, pengujian batas cair, pengujian batas plastis, pengujian analisa saringan dan pengujian pemadatan. Hasil nilai pemadatan dengan 15 lintasan dengan titik 1 dan titik 2 hasil sesuai spektek pekerjaan yaitu ≥ 92 % dengan nilai titik 1 sebesar 93.42 % dan titik 2 92.75%. kadar air optimum sebesar 32.47 %, berat volume  kering (ϒd) maximum sebesar 1.280 gr/cmᵌ.
EVALUASI PENJADWALAN PROYEK MENGGUNAKAN CRITICAL PATH METHOD (CPM) PADA PROYEK BENDUNGAN LAU SIMEME KABUPATEN DELI SERDANG Nuriyah Marin Siregar; Bangun Pasaribu; Jupriah Sarifah
Buletin Utama Teknik Vol 16, No 3 (2021): Edisi Mei
Publisher : Universitas Islam Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Proyek konstruksi.merupakan salah satu bentuk kegiatan yang berlangsung dalam jangka waktu terbatas, dengan sumber daya tertentu, untuk mencapai hasil dalam bentuk bangunan atau infrastruktur, dimana pengerjaannya membutuhkan suatu teknik yang digunakan yaitu pengelolaan, perencanaan, penjadwalan sampai dengan pengendalian. Keberhasilan maupun kegagalan dari pelaksanaan sering kali disebabkan kurang perencanaan dan pengendalian yang kurang efektif, sehingga menyebabkan aktivitas pekerjaan tidak efisien, dimana hal ini mengakibatkan keterlambatan, menurunnya kualitas pekerjaan, dan membengkaknya biaya pelaksanaan..Tujuan dari penelitian ini adalah mngevaluasi waktu penjadwalan penyelesaian proyek yaitu dengan menggunakan metode analisis CPM dengan alasan bentuk dari jaringan kerja atau network planning dapat diketahui beserta kegiatan-kegiatan yang berada pada jalur kritis, dan juga dapat diketahui waktu yang lebih efisien dalam pengerjaan proyek ini. Berdasarkan analisis network planning dengan menggunakan metode CPM, didapatkan rangkaian kegiatan pekerjaan yang termasuk kedalam jalur kritis dan hasil evaluasi menunjukkan bahwa proyek dapat diselesaikan selama 104 bulan kemudian dilakukan percepatan dengan menggunakan metode CPM kembali maka proyek dapat dipercepat waktu penyelesaiannya menjadi 89 bulan. Sehingga proyek memiliki efisiensi waktu sebesar 15% pada waktu normal. Hal ini berarti jika menggunakan metode network planning dapat mempersingkat waktu pengerjaan proyek sehingga pengerjaan pembangunan Bendungan Lau Simeme Kab. Deli Serdang ini dapat mencapai hasil yang optimal.