Ayu Lestari
Universitas Wiralodra

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

SEMIOTIKA RIFFATERRE DALAM PUISI “MAK” KARYA KEDUNG DARMA ROMANSHA Ayu Lestari; Imas Juidah; Samsul Bahri
Bahtera Indonesia Jurnal Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/bi.v8i1.321

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan semiotika Riffaterre yang meliputi: 1) ketidaklangsungan ekspresi, 2) pembacaan heuristik dan hermeneutik, 3) matriks, model, varian, dan 4) hipogram dalam kumpulan puisi rahi(i)m karya Kedung Darma Romansha. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Data yang digunakan berupa sajak bait, dan baris dalam puisi. Sumber data penelitian ini adalah puisi yang berjudul “Mak” dalam kumpulan puisi Rahi(i)m karya Kedung Darma Romansha, dengan metode penelitian deskriptif analitik. Pengumpulan data menggunakan teknik baca dan catat. Hasil penelitian analisis sajak “Mak”dalam kumpulan puisi rahi(i)m yaitu: ketidaklangsungan ekspresi, pembacaan heuristik dan hermeneutik, matriks, model, varian, dan hipogram. Sajak “Mak” ekspresi tidak langsung meliputi penggantian arti yang terdapat kata kiasan seperti metafora, metonimia, personifikasi, alegori dan sinekdoke. Penyimpangan arti yang disebabkan oleh ambiguitas, dan kontradiksi. Penciptaan arti berupa rima, enjambemen, dan tipografi. Pembacaan heuristik dan hermeneutik pada sajak “Mak” menghasilkan interpretasi arti berdasarkan konvensi Bahasa yang sedikit, belum sampai pada makna puisi seutuhnya. Sedangkan pada pembacaan tingkat kedua banyak menghasilkan konvensi sastra, dengan menitik beratkan pada ketidaklangsungan ekspresi yang banyak menggunakan penggantian arti. Matriks sajak “Mak” yakni nasib seorang anak. Model sajak “Mak” nasib masing-masing anak yang dibawa semenjak lahir dari rahim ibu (orang tuanya). Ada dua varian dalam sajak “Mak” ada pada bait kedua dan keempat. Hipogram pada sajak “Mak” memiliki hubungan intertekstual dengan sajak “Ayah dan Ibu Tercinta”, memiliki makna sama tentang nasib seorang anak yang terlahir dari rahim ibunya. Maka makna, bahwa setiap anak yang lahir dari rahim ibunya (Mak) pasti akan memiliki nasib masing-masing dan takdir yang berbeda, garis takdir yang membawanya hidup sampai dengan mati.