Claim Missing Document
Check
Articles

Found 39 Documents
Search

KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE: SEBUAH KAJIAN PSIKOLOGI SASTRA Juidah, Imas
Bahtera Indonesia Jurnal Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/bi.v4i1.7

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) perjuangan menuju superior yang dilakukan tokoh utama novel Rindu karya Tere Liye, (2) pengamatan subjektif terhadap tokoh utama novel Rindu karya Tere Liye, (3) kesatuan kepribadian tokoh utama novel Rindu karya Tere Liye, (4) minat sosial tokoh utama novel Rindu karya Tere Liye, (5) gaya hidup tokoh utama novel Rindu karya Tere Liye, dan (6) kekuatan kreatif tokoh utama novel Rindu karya Tere Liye. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Data dalam penelitian ini adalah kata-kata, kalimat, dan kutipan yang terdapat dalam novel Rindu. Sedangkan, sumber data dalam penelitian ini adalah novel Rindu karya Tere Liye yang diterbitkan oleh Republika Penerbit pada tahun 2014 sebanyak 544 lembar. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik baca dan catat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat enam teori kepribadian pada tokoh utama yaitu tokoh Ahmad Karaeng atau Gurutta. Pertama, Perjuangan menjadi superior (striving for superiority) yang terdapat pada tokoh Gurutta dalam novel Rindu karya Tere Liye, meliputi perjuangan Gurutta dalam menggapai cita-citanya dengan memanfaatkan masa mudanya untuk belajar agama di Aceh dan Yaman. Kedua, pengamatan subjektif (subjective perceptions) yang terdapat pada tokoh Gurutta dalam novel Rindu karya Tere Liye adalah Gurutta selalu dapat menasihati dan memberikan motivasi kepada orang lain. Menurut pengamatan orang-orang di sekelilingnya, Gurutta adalah seorang ulama yang terkenal di Makassar, beradab, berilmu, dihormati, dan dicintai banyak orang karena tinggi budinya. Ketiga, kesatuan kepribadian (unity of personality) yang terdapat pada tokoh Gurutta dalam novel Rindu karya Tere Liye adalah Gurutta memiliki kepribadian yang baik hati kepada sesama, sangat tenang, penyabar, berilmu, beradab, sikapnya terbuka kepada siapapun dan dicintai dan dihormati banyak orang karena tinggi budinya. Keempat, minat sosial (social interest) yang terdapat pada tokoh Gurutta dalam novel Rindu karya Tere Liye adalah Gurutta memiliki rasa peduli kepada sesama, mau membaur dengan orang-orang yang jauh kapasitas keilmuannya dan mudah akrab dengan orang lain. Kelima, gaya hidup (style of life) yang terdapat pada tokoh Gurutta dalam novel Rindu karya Tere Liye yaitu Gurutta sangat sederhana. Dan keenam, kekuatan kreatif self (creatife power of the self) yang terdapat pada tokoh Gurutta dalam novel Rindu karya Tere Liye, Gurutta selalu memiliki ide-ide cemerlang dalam setiap permasalahan yang dihadapinya. Kata kunci: Kepribadian, Psikologi Alfred Adler, Novel Rindu
TRANSFORMASI NOVEL CINTA SUCI ZAHRANA KARYA HABIBURAHMAN EL SHIRAZY MENJADI BENTUK FILM CINTA SUCI ZAHRANA : SEBUAH KAJIAN EKRANISASI Juidah, Imas
Bahtera Indonesia Jurnal Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/bi.v3i2.13

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) Proses ekranisasi pada aspek penciutan dalam novel Cinta Suci Zahrana Karya Habiburrahman El Shirazy menjadi bentuk film Cinta Suci Zahrana; (2) Proses ekranisasi pada aspek penambahan dalam novel Cinta Suci Zahrana Habiburrahman El Shirazy menjadi bentuk film Cinta Suci Zahrana; (3)Proses ekranisasi pada aspek perubahan bervariasi dalam novel Cinta Suci Zahrana Habiburrahman El Shirazy menjadi bentuk film Cinta Suci Zahrana. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Data dalam penelitian ini adalah kata-kata, kalimat, dan kutipan yang terdapat dalm noveldan film Cinta Suci Zahrana. Sedangkan, sumber data dalam penelitian ini adalah novel Cinta Suci Zahrana karya Habiburrahman El Shirazy yang diterbitkan oleh Republika Penerbit pada tahun 2017 sebanyak 257 lembar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat peristiwa yang sengaja dihilangkan, ditambahkan, dan diubah sesuai kebutuhan dalam film. Perubahan-perubahan yang terjadi pada proses ekranisasi dari novel ke film menghasilkan perubahan-perubahan pada aspek penciutan, penambahan, dan perubahan variasi. Aspek penciutan pada peristiwa ditemukan sebanyak 23 penciutan, aspek penciutan pada tokoh ditemukan sebanyak delapan tokoh, dan aspek penciutan pada latar ditemukan sebanyak tiga belas latar. Aspek penambahan pada tokoh ditemukan sebanyak dua tokoh. Aspek perubahan variasi pada penokohan atau karakter dan latar ditemukan sebanyak satu perubahan variasi, dan perubahan variasi pada saat adegan ditemukan sebanyak tiga adegan. Kata kunci: Ekranisasi, Novel, Film, Cinta Suci Zahrana.
KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL GENDUK KARYA SUNDARI MARDJUKI: SEBUAH TINJAUAN PSIKOANALISIS SIGMUND FREUD Juidah, Imas
Bahtera Indonesia Jurnal Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/bi.v3i1.24

Abstract

Tujuan penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan gambaran unsur intrisnik dalam novel Genduk karya Sundari Mardjuki dan mendeskripsikan konflik batin tokoh utama novel Genduk karya Sundari Mardjuki. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Data penelitian meliputi kajian struktural yang berupa unsur-unsur intrinsik novel Genduk dan dilanjutkan dengan data dari kajian konflik batin tokoh utama dengan tinjauan psikoanalisis Sigmund Freud dalam novel Genduk. Teknik penelitian yang digunakan yaitu studi pustaka, teknik baca catat, dan teknik analisis. Hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut. (1) Tema dari novel Genduk adalah perjuangan seorang anak untuk menemukan Ayahnya. Alur yang digunakan alur maju. Setting yang digunakan pada tahun 90-an di Desa Ringinsari. Tokoh utama dalam novel Genduk bernama Anisa Nooraini atau yang biasa dipanggil Genduk yang memiliki perwatakan yang pemberani, gigih dan sabar. Sudut pandang yang digunakan yaitu persona pertama “Aku”. Amanat yang dapat diambil dari cerita tersebut adalah bahwa kita harus semangat dalam melakukan segala hal. (2) Konflik batin yang terjadi pada Genduk yaitu rasa penasarannya terhadap sosok ayahnya yang tak pernah ia ketahui keberadaanya sejak kecil , Genduk tak bisa mendapatkan informasi apa pun dari ibunya dan rasa iba Genduk melihat ibunya yang banting tulang seorang diri.
KAJIAN STRUKTURAL SEMIOTIK DALAM NOVEL AYAT-AYAT CINTA KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY Juidah, Imas
Bahtera Indonesia Jurnal Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/bi.v2i2.29

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: ikon, indeks dan simbol dalam novel Ayat-Ayat Cinta Karya Habiburrahman El Shirazy. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Data dalam penelitian ini adalah kata-kata, kalimat, dan kutipan yang terdapat dalam Ayat-Ayat Cinta. Sedangkan, sumber data dalam penelitian ini adalah novel Ayat-Ayat Cinta Karya Habiburrahman El Shirazy diterbitkan oleh Republika Penerbit dan Pesantren Basmala Indonesia pada tahun 2006 sebanyak 419 lembar. Teknik pengumpulan data pada novel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik baca dan catat. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai kajian strukturalisme semiotik dalam novel Ayat-Ayat Cinta karya Habiburrahman El Shirazy dapat disimpulkan bahwa melalui kajian strukturalisme semiotik terdapat tiga ikon, yaitu ikon universitas Al-Azhar sebagai penanda lembaga pendidikan, ikon tempat, dan ikon ibadah sebagai penanda agama atau kepercayaan. Terdapat tiga indeks, yaitu indeks aktivitas atau pekerjaan yang dilakukan tokoh-tokoh dalam novel, indeks penampilan fisik seseorang, dan indeks perilaku tokoh. Terdapat lima simbol, yaitu simbol nama, simbol pengorbanan, simbol persahabatan, simbol cinta kasih, dan simbol kesederhanaan. Kata Kunci: Semiotik, Ikon, Indeks, Simbol, Novel
ORIENTASI PEMBACA DALAM NOVEL “SUNSET BERSAMA ROSIE” KARYA TERE LIYE: ANALISIS RESEPSI SASTRA Juidah, Imas
Bahtera Indonesia Jurnal Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/bi.v2i1.37

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) antisipasi dan retrospeksi, (2) kesan keserupaan dalam kehidupan, (3) respon personal terhadap novel “Sunset Bersama Rosie” karya Tere Liye. Untuk mencapai tujuan itu, dilakukan penelitian kualitatif deskriptif karena proses pelaksanaannya dilakukan untuk mendeskripsikan dan menginterpretasikan respon atau tanggapan pembaca terhadap novel “Sunset Bersama Rosie” karya Tere Liye. Data dalam penelitian ini adalah kutipan-kutipan kalimat yang terdapat dalam novel “Sunset Bersama Rosie”. Sedangkan, sumber data dalam penelitian ini adalah novel “Sunset Bersama Rosie” karya Tere Liye yang diterbitkan oleh Mahaka Publishing pada tahun 2011 sebanyak 426 lembar. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis dokumen. Berdasarkan hasil dan pembahasan mengenai antisipasi dan retrospeksi, keserupaan dalam kehidupan dan respon personal dalam novel “Sunset Bersama Rosie” karya Tere Liye dapat disimpulkan bahwa sebagian pembaca ada yang merespon secara positif dan ada juga sebagian orang lain yang merespon secara negatif. Hal tersebut disebabkan oleh perbedaan cakrawala harapan setiap pembaca, karena masing-masing pembaca mempunyai pengalaman, pengetahuan yang berbeda-beda. Namun, secara keseluruhan novel “Sunset Bersama Rosie” karya Tere Liye masih relevan dengan realitas kehidupan masyarakat di Indonesia. Kata kunci: Orientasi Pembaca, Novel, Sunset Bersama Rosie, Resepsi Sastra
EFEKTIVITAS METODE PETA PIKIRAN DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS BERITA SISWA KELAS VIII SMPN 1 WIDASARI Juidah, Imas
Bahtera Indonesia Jurnal Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/bi.v1i1.46

Abstract

This study aims to: (1) find out the activity of the teacher and eighth grade students of SMP Negeri 1 Widasari Indramayu in learning writing of news item text by using mind mapping, (2) know the ability profile of eighth grade students of SMP Negeri 1 Widasari in writing news item text before and after using mind mapping, (3) know the effectivity of mind mapping method toward writing news item text ability of the eighth grade students in SMP Negeri 1 Widasari. To achieve that goal, quasi-experimental research design with one group pretest-posttest is conducted. The results showed: (1) the teacher activity in learning writing of news item text by using mind mapping is in good categories with the score 82.5. Student activity in learning writing of news item text by using mind mapping is in good categories with the percentage of 53.33, (2) the students ability profile in learning writing of news item text before using the mind mapping is in sufficient category with an average score 65.2. While the profile of students ability in learning writing of news item text after using mind mapping is in good categories with an average score 83.53, (3) mind mapping method effective the ability to write news item text because tcount (3.233) is higher than ttable (1.701). Keywords: Learning, Method, Mind Mapping, Learning Achievement in Writing News Item Text
SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA DALAM NOVEL PETUALANGAN TOM SAWYER KARYA MARK TWAIN Juidah, Imas
Bahtera Indonesia Jurnal Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/bi.v4i2.53

Abstract

Tujuan yang akan dicapai penulis dalam penelitian ini, yaitu (1) mendeskripsikan struktur intrinsik novel Petualangan Tom Sawyer karya Mark Twain dan (2) mendeskripsikan aspek sosiologi sastra tokoh utama novel Petualangan Tom Sawyer karya Mark Twain. Data dalam penelitian ini kata-kata, kalimat, dan kutipan yang terdapat dalam novel Petualangan Tom Sawyer. Sumber data primer berupa novel Petualangan Tom Sawyer karya Mark Twain diterbitkan oleh Penerbit Narasi Yogyakarta, dengan tebal 412 halaman. Sumber data sekunder berupa buku-buku acuan tentang teori sastra, teori sosiologi, artikel-artikel dari internet, dan novel Petualangan Tom Sawyer karya Mark Twain. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik simak catat. Teknik analisis data menggunakan metode Content Analysis atau teknik analisis isi. Tokoh utama dalam novel Petualangan Tom Sawyer adalah Tom Sawyer. Dari pembahasan data, penulis memperoleh kesimpulan bahwa aspek sosiologi sastra tokoh utama dalam novel Petualangan Tom Sawyer karya Mark Twain dari sudut pandang sosiologi sastra yaitu aspek moral dalam hal ini yang diungkap adalah perbuatan, sikap, budi pekerti, susila para tokoh utama; aspek etika membahas tentang kesusilaan yang menentukan tentang bagaimana manusia hidup dalam masyarakat; aspek sosial ekonomi terbagi atas tiga golongan (1) golongan ekonomi rendah, (2) golongan ekonomi menengah, (3) golongan ekonomi atas; aspek cinta kasih membahas hubungan rasa cinta kasih antara Tom Sawyer dan Becky Tathcher ; aspek agama yang terdapat dalam novel Petualangan Tom sawyer adalah seorang anak yang diwajibkan untuk beribadah kepada tuhan; aspek pendidikan yang ditampilkan mencakup pendidikan formal dan pendidikan dalam keluarga dan masyarakat.
TRANSFORMASI TOKOH PEWAYANGAN DALAM BUKU PUISI SAKUNTALA KARYA GUNAWAN MARYANTO SEBAGAI ALTERNATIF BAHAN AJAR DAN MODEL PEMBELAJARANNYA DI SMA Anisah, Haviatun; Juidah, Imas
Bahtera Indonesia Jurnal Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/bi.v5i1.67

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi rendahnya kemampuan siswa dalam menulis puisi, rendahnya kemampuan apresiasi puisi, bahan ajar yang disajikan pembelajarannya monoton siswa hanya dikenalkan pada puisi-puisi yang umum dan pengarang terdahulu. Dalam penelitian ini puisi tertarik untuk menganlisis transformasi tokoh pewayangan Sakuntala dalam buku puisi Sakuntala karya Gunawan Maryanto sebagai alternatif bahan ajar dan model pembelajarannya di SMA”. Rumusan Masalah dalam penelitian ini (1) Apa sajakah bentuk-bentuk transformasi pewayangan tokoh Sakuntala ke dalam kumpulan puisi Sakuntala karya Gunawan Maryanto? (2) Apakah kumpulan puisi Sakuntala karya Gunawan Maryanto dapat dijadikan bahan ajar di SMA? (3) Bagaimana gambaran model pembelajaran berdasarkan hasil dari analisis intertekstualitas dalam puisi Sakuntala karya Gunawan Maryanto?. Metode yang digunakan dalam peneilitan ini adalah metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara studi pustaka, teknik baca catat, studi dokumentasi, dan teknik analisis. Teknik pengolahan data dilakukan dengan cara membaca puisi, menganalisis unsur-unsur pembangun puisi, membandingkan kisah dalam pewayangan tokoh Sakuntala dalam buku kumpuluan puisi Sakuntala dan merumuskan simpulan analisis. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa (1) Bentuk transformasi dalam puisi Sakuntala karya Gunawan Maryanto terdapat pentransformasian dalam karakteristik tokoh; (2) Isi puisi-puisi dapat dijadikan sebagai bahan ajar di SMA baik dari segi bahasa yaitu bahasanya yang baku dan kepuitisan bahasanya, segi psikologi siswa yaitu sesuai dengan perkembangan siswa yakni adanya sikap kritis dan adanya stimulus dalam berpikir siswa untuk memahami yang disampaikan oleh penyair dan dari segi latar budaya yaitu sesuai dengan tingkat keadaan dilingkungan sekitar; (3) Model Advance Organizer sangat menarik dalam pembelajaran di sekolah karena menguatkan kembali kemampuan kognitif siswa.
FENOMENA GENDER VIOLENCE TOKOH UTAMA PEREMPUAN DALAM NOVEL TELEMBUK KARYA KEDUNG DARMA ROMANSHA: SEBUAH KAJIAN FEMINISME SASTRA Juidah, Imas; Herlina, Eli
Bahtera Indonesia Jurnal Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/bi.v5i2.95

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) unsur intrinsik novel Telembuk karya Kedung Darma Romansha yang meliputi tema, alur, latar, dan penokohan; (2) bentuk gender violence yang dialami tokoh utama perempuan dalam novel Telembuk karya Kedung Darma Romansha yang meliputi physical violence, psychological violence, dan sexual violence tokoh utama novel Telembuk karya Kedung Darma Romansha. Data dalam penelitian ini berwujud kata, frase, kalimat, dan ungkapan yang terdapat dalam novel Telembuk karya Kedung Darma Romansha. Sedangkan, sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu novel Telembuk karya Kedung Darma Romansha. Hasil penelitian ini yaitu sebagai berikut. (1) Unsur intrinsik novel Telembuk karya Kedung Darma Romansha meliputi: (a) tema novel Telembuk karya Kedung Darma Romansha yaitu perlawanan perempuan dalam menghadapi berbagai ketidakadilan karena kodrat dan jenis kelamin, serta kekerasan gender; (b) alur yang digunakan dalam novel Telembuk karya Kedung Darma Romansha yaitu alur mundur; (c) latar novel Telembuk karya Kedung Darma Romansha meliputi latar tempat, waktu, dan sosial; (d) tokoh novel Telembuk karya Kedung Darma Romansha yaitu terdapat satu tokoh utama dan tiga puluh dua tokoh tambahan; (e) sudut pandang novel Telembuk karya Kedung Darma Romansha yaitu menggunakan sudut pandang orang pertama “aku”. (2) Bentuk gender violence yang dialami tokoh utama perempuan dalam novel Telembuk karya Kedung Darma Romansha meliputi: (a) physical violence yang dialami tokoh utama perempuan novel Telembuk karya Kedung Darma Romansha yaitu berupa dorongan dan pukulan; (b) psychological violence yang dialami tokoh utama perempuan novel Telembuk karya Kedung Darma Romansha yaitu berupa penyelewengan dan pengucapan kata-kata yang tidak menyenangkan; dan (c) sexual violence yang dialami tokoh utama perempuan novel Telembuk karya Kedung Darma Romansha yaitu berupa pemerkosaan.
KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL API TAUHID KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY: KAJIAN PSIKOLOGI ERIK ERIKSON Yuliyani, Apri; Juidah, Imas; Logita, Embang
Bahtera Indonesia Jurnal Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/bi.v6i1.109

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) unsur-unsur intrinsik dalam novel Api Tauhid karya Habiburrahman El Shirazy; (2) kepribadian tokoh utama dalam novel Api Tauhid karya Habiburrahman El Shirazy berdasarkan kajian psikologi Erik Erikson. Data dalam penelitian ini adalah kata-kata, frasa, kalimat, dan kutipan yang terdapat dalam novel Api Tauhid karya Habiburrahman El Shirazy. Sedangkan, sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu novel Api Tauhid karya Habiburrahman El Shirazy. Hasil penelitian ini yaitu sebagai berikut. (1) Unsur intrinsik novel Api Tauhid karya Habiburrahman El Shirazy meliputi: (a) tema novel Api Tauhid karya Habiburrahman El Shirazy adalah perjuangan Badiuzzaman Said Nursi menghidupkan agama Islam di Turki Utsmani.; (b) alur yang digunakan dalam novel Api Tauhid karya Habiburrahman El Shirazy yaitu alur maju; (c) latar novel Api Tauhid karya Habiburrahman El Shirazy meliputi latar tempat, waktu, dan sosial; (d) tokoh novel Api Tauhid karya Habiburrahman El Shirazy yaitu terdapat satu tokoh utama dan empat puluh dua tokoh tambahan; (e) sudut pandang novel Api Tauhid karya Habiburrahman El Shirazy yaitu menggunakan sudut pandang orang ketiga “Dia”. (2) Kepribadian tokoh utama dalam novel Api Tauhid karya Habiburrahman El Shirazy meliputi: (a) kepercayaan dasar versus ketidakpercayaan dasar yang terdapat pada kepribadian tokoh utama yaitu kepercayaan dasar yang ditandai dengan kemudahan makannya, yaitu mendapat asi atau menyusu pada ibunya; (b) otonomi versus rasa malu dan keraguan yang terdapat pada tokoh utama yaitu ditandai dengan tumbuhnya kemauan baik salah satunya perilaku mau bertanya; (c) inisiatif versus perasaan bersalah yang terdapat pada tokoh utama yaitu ditandai dengan adanya perkembangan rasa ingin tahu dan keterampilan bahasa; (d) Industri versus inferioritas yang terdapat pada tokoh utama yaitu ditandai dengan adanya kontak dan pengalaman baru di dunia sosial; (e) identitas versus kebingungan peran yang terdapat pada tokoh utama yaitu ditandai dengan perilaku tokoh yang sudah mulai sibuk dengan dirinya sendiri dan adanya identitas ego yang cukup baik; (f) intimasi versus pengasingan yang terdapat pada tokoh utama yaitu ditandai dengan adanya keakraban yang terbangun pada Badiuzzaman Said Nursi dan pengikutnya; (g) generativitas versus stagnasi yang terdapat pada tokoh utama yaitu ketika Badiuzzaman Said Nursi mulai menempatkan dirinya di masyarakat untuk memberikan pengajaran dan juga memberikan ide atau gagasan dalam menyumbang pembangunan dunia menjadi lebih baik; dan (h) integritas ego versus keputusasaan yang terdapat pada tokoh utama yaitu ditandai ketika Badiuzzaman Said Nursi berusaha mereflesikan kehidupannya di masa lalu. Namun, ia merasa putus asa karena telah ditinggal ibu dan keponakannya yang sangat ia sayangi.