ABSTRAKAdanya fenomena miss-interpretasi dan ketidaksesuaian makna yang diinginkan dalam sebuah iklanhotel, memberikan kerugian yang signifikan terhadap pelaku perhotelan di Bali. Tujuan dari studi iniuntuk memahami makna yang terkandung dalam sebuah iklan promosi perhotelan yang diambilkhusus di Kabupaten Badung. Studi ini menganalisis 1) wujud bagian-bagian iklan yang berupa judul,nama perusahaan, teks, dan slogan yang terdapat dalam iklan perhotelan, (2) mendeskripsikanwujud hubungan tanda dan acuannya yang berupa penanda dan pertanda dalam iklan perhotelan,(3) mendeskripsikan dan memberikan gambaran saran mengenai peranan makna yang tepat dalamiklan perhotelan. Rancangan studi ini menggunakan rancangan kualitatif yang dikumpulkan darisubjek studi yang berupa iklan-iklan hotel yang dikumpulkan dari iklan promosi (brosur atau website)hotel di Badung, Bali. Objek dalam studi ini berupa kata, frasa, kalimat, gambar, dan warna yangada dalam iklan-iklan tersebut. Hasil yang dicapai dalam studi ini adalah adanya hubungan antarasimbol dan pemaknaan yang dipakai dalam sebuah iklan promosi perhotelan. Ke depannya dapatdilakukan penambahan variabel ilmu semiotika dalam perancangan sebuah iklan hotel sehinggamemberikan gambaran kesesuaian antara pengaplikasian ilmu semiotika dan praktik pemasaranhotel yang dituangkan dalam iklan. Kesesuaian yang tepat antara keinginan dan makna yang ingindisampaikan bisa terbangun dengan baik untuk menghindari adanya kesalahpahaman antara hoteldan target pasar.Kata kunci: semiotika, iklan, promosi, perhotelan, Badung