Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PENGARUH PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM MENGOLAH HASIL LAUT MENJADI MP-ASI TERHADAP GIZI BALITA Yessy Nur Endah Sary; Tutik Hidayati
Seminar Ilmiah Nasional Teknologi, Sains, dan Sosial Humaniora (SINTESA) Vol 1 (2018): PROSIDING SINTESA
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (575.791 KB)

Abstract

ABSTRAKHasil laut dapat diolah menjadi makanan pendamping air susu ibu (MP-ASI) dengan proses pemilihan bahan dan teknik mengolah, mengemas dan menyajikan hasil olahan dengan menerapkan pola hygiene yang menarik sehingga dapat disukai oleh anak balita. Sebanyak 200 orang balita di wilayah pesisir Kalibuntu Probolinggo mengalami gizi buruk dikarenakan asupan zat gizi pada makanan yang mereka konsumsi. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh pemberdayaan masyarakat dalam mengolah hasil laut menjadi MP-ASI terhadap gizi balita. Desain penelitian yaitu eksperimetal, menggunakan alat ukut lembar observasi. Analisis data univariat menggunakan distribusi frekuensi, analisis bivariat menggunakan wilcoxon match paired test. Hasil yang didapatkan yaitu diperoleh nilai p value 0,000 < α 0,05, maka ha diterima sehingga ada pengaruh pemberdayaan masyarakat dalam mengolah hasil laut menjadi MP ASI terhadap gizi balita.Kata kunci: pemberdayaan masyarakat, hasil laut, MP-ASI, Gizi BalitaABSTRACT Marine products can be processed into companion food for breast milk (MP-ASI) with the process of selecting ingredients and techniques for processing, packaging and presenting processed products by applying attractive hygiene patterns so that children can be liked. As many as 200 children under five in the coastal area of Kalibuntu Probolinggo suffered from malnutrition due to nutrient intake in the food they consumed. The purpose of this study was to analyze the influence of community empowerment in processing marine products into MP-ASI on toddler nutrition. The research design is experimental, using the observation sheet measurement tool. Univariate data analysis using frequency distribution, bivariate analysis using Wilcoxon match paired test. The results obtained are obtained p value of 0.000 <α 0.05, so ha is accepted so that there is an influence of community empowerment in processing marine products to become MP ASI on toddlers nutrition. Keywords : community empowerment, marine products, MP-ASI, Toddler Nutrition
PENGARUH PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM MENGOLAH HASIL LAUT MENJADI MP ASI TERHADAP EKONOMI Yessy Nur Endah Sary; Tutik Hidayati
Jurnal Kesehatan Terpadu Vol 2, No 2 (2018): JURNAL KESEHATAN TERPADU
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (317.857 KB)

Abstract

ABSTRAKPangan dan gizi merupakan faktor penting serta mendasar dalam menentukan kualitas sumber daya manusiadan tingkat kehidupan masyarakat. Berdasarkan studi pendahuluan pada bulan April 2017 didapatkan databahwa Probolinggo mendapat peringkat kedua untuk daerah gizi kurang di Jawa Timur. Di Tahun 2016terdapat 200 balita yang mengalami gizi kurang tepatnya di Pesisir Kalibuntu Kabupaten Probolinggo.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh pemberdayaan masyarakat dalam mengolahhasil laut menjadi MP ASI terhadap gizi balita dan ekonomi. Penelitian ini dilakukan di Pesisir KalibuntuKabupaten Probolinggo. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental. Populasi adalah semua ibu yangmempunyai balita dengan gizi kurang di Pesisir Kalibuntu Kabupaten Probolinggo sebanyak 200 orang.Teknik sampling menggunakan simple random sampling. Sampel adalah sebagian ibu rumah tangga yangtidak bekerja di Pesisir Kalibuntu Kabupaten Probolinggo sebanyak 160 orang. Analisis data univariatmenggunakan distribusi frekuensi.Analisis Bivariat menggunakan wilcoxon match paired test nilai p value0,000 < α 0,05. Analisis Multivariat menggunakan regresi linier berganda. Besarnya nilai Exp (B) padaanalisis regresi linier berganda status gizi memiliki nilai 0,279 yang berarti bahwa status gizi memilikipeluang 0,279 kali untuk berubah. Sedangkan variabel ekonomi pada regresi linier berganda memiliki nilaiExp (B) sebesar 65,933, dari hasil tersebut dapat dijelaskan bahwa ekonomi memiliki peluang meningkat65,933 kali. Diharapkan untuk tenaga kesehatan khususnya bidan untuk lebih meningkatkan kualitaspemberian pendidikan kesehatan kepada masyarakat tentang gizi kurang, gizi buruk dan dampaknya bagibalita untuk pertumbuhan dan perkembangannya.Kata Kunci : pemberdayaan masyarakat, Gizi Balita, EkonomiABSTRACTFood and nutrition are important and fundamental factors in determining the quality of human resourcesand the level of community life. Based on a preliminary study in April 2017, data was obtained thatProbolinggo was ranked second for under nutrition in East Java. In 2016 there were 200 toddlers whoexperienced inappropriate nutrition in the Kalibuntu Coast of Probolinggo Regency. The purpose of thisstudy was to analyze the effect of community empowerment in processing marine products into MP ASI ontoddler nutrition and the economy. This research was conducted in the Kalibuntu Coast of ProbolinggoRegency. This research is an experimental research. The population is all mothers who have children underfive with malnutrition in the Kalibuntu Coast of Probolinggo Regency as many as 200 people. The samplingtechnique uses simple random sampling. The sample was some housewives who did not work in theKalibuntu Coast of Probolinggo Regency as many as 160 people. Univariate data analysis using frequencydistribution. Bivariate analysis using Wilcoxon match paired test p value of 0,000 <α 0,05. Multivariateanalysis using multiple linear regression. The amount of Exp (B) value in multiple linear regression analysisnutritional status has a value of 0.279, which means that nutritional status has a 0.279 times chance tochange. While the economic variables in multiple linear regression have Exp (B) value of 65,933, from theseresults it can be explained that the economy has an opportunity to increase 65,933 times. It is expected forhealth workers, especially midwives, to further improve the quality of providing health education to thecommunity about lack of nutrition, malnutrition and its impact on children under five for growth anddevelopment.Keywords : Community empowerment, Toddler Nutrition, Economic
Masalah dan Dampak Perkawinan Usia Muda di SMK Dharma Siswa Kecamatan Kraksaan Kabupaten Probolinggo Yessy Nur Endah Sary; Tutik Hidayati; Mega Silvian Natalia
Paradharma (Jurnal Aplikasi IPTEK) Vol. 1 No. 2 (2017): Jurnal Paradharma
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Dhyana Pura – Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (511.692 KB) | DOI: 10.36002/jpd.v1i2.322

Abstract

ABSTRAKSMK Dharma Siswa merupakan salah satu sekolah di Kecamatan Kraksaan KabupatenProbolinggo yang mahasiswanya banyak yang droup out. Salah satu penyebabnya yaitu hamildiluar nikah. Pada kegiatan Ipteks Bagi Masyarakat (IbM) ini terdapat 2 (dua) mitra yaitu siswaSMK Dharma Siswa Kelas X dan Kelas IX. Dengan metode IbM ini luaran yang diharapkandari mitra adalah:  1) Meningkatkatnya pengetahuan remaja tentang definisi perkawinan usiamuda 2)Meningkatkan pengetahuan remaja tentang masalah dan dampak perkawinan usiamuda. 3)Mengurangi kejadian droup out pada siswa karena hamil diluar nikah. Hasil darikegiatan IbM ini adalah: pengembangan keilmuan pada mata ajar  kesehatan reproduksi, mitradari SMK Dharma Siswa dapat menambah pengetahuan tentang masalah dan dampak padaperkawinan usia muda sehingga bisa mengurangi siswa droup out  karena hamil diluar nikah. Kata kunci : Perkawinan, Usia muda, dan SMK Dharma Siswa ABSTRACTSMK Dharma students is one of the schools in the district that students Kraksaan Probolinggomuch droup out. One reason is pregnant outside of marriage. On science and technologyactivities to the Community (IbM) there are two (2) are students of SMK Dharma Class X andClass IX. With this method IbM expected outcomes of partners are: 1) Increased knowledge ofadolescents about the definition of child marriage 2) Increase the knowledge of adolescentsabout the problem and the impact of child marriage. 3) Reduce the incidence droup out onstudents due to pregnancy outside of marriage. The results of this IbM activities ar: thedevelopment of science in the eyes of teaching reproductive health, partner of SMK DharmaStudents can gain knowledge about the problem and the impact on early marriage so that it canreduce students droup out due to pregnancy outside of marriage.Keywords: marriage, young age, and SMK Dharma Students
Hubungan Keleluasaan Pemberian Gadget Dengan Mental Emosional Anak Usia 3 – 5 Tahun di TK Kartika Kabupaten Lumajang Novenda Eka Putri Safira; Yessy Nur Endah Sary; Iit Ermawati
DIAGNOSA: Jurnal Ilmu Kesehatan dan Keperawatan Vol. 1 No. 4 (2023): November : Jurnal Ilmu Kesehatan dan Keperawatan
Publisher : Lembaga Pengembangan Kinerja Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59581/diagnosa-widyakarya.v1i4.1607

Abstract

can have a negative impact, if their use is not in accordance with the recommendations from the American Academy of Pediatrics (AAP). The purpose of this study was to determine a significant correlation between the freedom to give gadgets and the emotional mentality of children aged 3-5 years at Kartika Kindergarten, Lumajang. The cross-sectional research design was used with 40 respondents at Kartika Kindergarten, Lumajang Regency. The measuring tools in this study are the KMME questionnaireand the use of gadgets. Spearman's rho test was used to answer the purpose of this study. The results showed that the majority of mothers gave gadgets to children in the good category, 28 respondents (70%). The majority of emotional and mental children aged 3-5 years are in the normal category as many as 37 respondents (92.5%). There is a significant correlation between the flexibility of giving gadgets and the emotional mentality of children aged 3-5 years in Kartika Kindergarten, Lumajang, namely p- value 0.001. .
HUBUNGAN OBESITAS DENGAN PREEKLAMSIA PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS AJUNG KAB. JEMBER Supatmi; Yessy Nur Endah Sary; Mega Silvian Natalia
Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health) Vol. 15 No. 1 (2024): Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bakti Utama Pati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52299/jks.v15i1.177

Abstract

Obesitas didefinisikan tiga kelas dan lebih tinggi kelas memiliki risiko kesehatan yang lebih besar. Obesitas dapat disebabkan oleh perilaku dan faktor genetik. Perilaku tersebut di atas terdiri dari pola makan, aktivitas fisik, penggunaan obat serta faktor pendukung dari kehidupan sosial seperti makanan, pendidikan dan pemasaran makanan (American College of Obstetricians and Gynecologists, 2021). Kejadian obesitas pada ibu hamil juga menimbulkan risiko hasil negatif bagi ibu dan dirinya janin. Risiko ibu selama kehamilan termasuk diabetes gestasional, preeklamsia, pasca-melahirkan perdarahan, dan apnea tidur. Janin juga berisiko lebih tinggi mengalami keguguran, makrosomia, premature kelahiran, kelainan kongenital dan bahkan dapat menyebabkan kematian bayi (American College of Obstetricians and Gynecologists, 2021). Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan indikator kesehatan ibu. Menurut WHO (2019) komplikasi utama yang menyebabkan hampir 75% dari semua kematian ibu diantaranya tekanan darah tinggi selama kehamilan (pre-eklampsia dan eklampsia). Penelitian menggunakan design analitik asosiasi yaitu mencoba mencari hubungan antar variabel dengan pendekatan Cross Sectional. penelitian ini menggunakan metode simple random sampling dengan tehnik pengumpulan data menggunakan kuesioner dan Kohort. Pengujian bivariat dilakukan dengan uji Chi Square dengan nilai p value < 0,05. Pada penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara obesitas dan preeklamsia. Setelah dilakukan uji Chi Square didapatkan nilai Pvalue (Sig. 2 tailed) sebesar 0,000, karena Pvalue < ? (? = 0,05), yang artinya terdapat hubungan obesitas dengan preeklamsia di wilayah kerja puskesmas Ajung Kab. Jember.
HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH IBU MENYUSUI DENGAN STATUS GIZI BAYI USIA 0-11 BULAN DI DESA KALIWINING PUSKESMAS RAMBIPUJI JEMBER Umu Imaroh; Yessy Nur Endah Sary; Agustina Widayati
Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health) Vol. 15 No. 1 (2024): Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bakti Utama Pati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52299/jks.v15i1.178

Abstract

Gizi ibu harus dipenuhi semasa hamil dan menyusui sebab jika tidak hal tersebut akan menimbulkan dampak negative terhadap status gizi ibu, kesehatan ibu dan anak karena ASI yang dihasilkan kualitasnya rendah. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis apakah ada hubungan antara IMT ibu menyusui dengan status gizi bayi usia 0-11 bulan di Desa Kaliwining Puskesmas Rambipuji Jember. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah semua ibu menyusui yang bayinya berusia 0-11 bulan di wilayah Desa Kaliwining Puskesmas Rambipuji dan jumlah sampel yang digunakan adalah 133 orang ibu menyusui. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Data dikumpulkan menggunakan lembar pengumpulan data. Data dianalisis menggunakan SPSS Statistic Versi 25 dengan ?<0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa usia ibu menyusui paling banyak berusia 21-30 (68,4%), tingkat pendidikan paling banyak merupakan lulusan SMA (42,1%), IMT paling banyak dengan kategori normal , yaitu sebanyak 95 responden atau sebesar 71,4%, status gizi paling banyak yaitu gizi kurang (40,6%). Tidak adanya hubungan antara IMT ibu menyusui dengan status gizi bayi usia 0-11 bulan (p-value > 0,05) di Desa Kaliwining Wilayah Kerja Puskesmas Rambipuji Kabupaten Jember. Status gizi bayi dapat dipengaruhi oleh faktor lain seperti pola asuh, pemberian ASI eksklusif, imunisasi tepat waktu, dan lain sebagainya. Saran penelitian ini adalah meningkatkan pelayanan pemantauan pertumbuhan balita di posyandu, memberikan penyuluhan dan konseling menyusui, MPASI dan PMT, memberi pelatihan khusus bagi kader, melakukan kerjasama lintas sektor, dan para orang tua melakukan upaya pemenuhan gizi seimbang pada anak sejak dini.
HUBUNGAN SIKAP IBU DENGAN TAHAP PERKEMBANGAN MOTORI KASAR PADA ANAK USIA 3-5 TAHUN DI PAUD KENANGA PUNDUNGSARI Rismayanti; Yessy Nur Endah Sary; Tutik Ekasari
MEDICAL JURNAL OF AL-QODIRI Vol 8 No 1 (2023): Edisi Maret
Publisher : Program Studi Keperawatan dan Kesehatan, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Bhakti Al-Qodiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52264/jurnal_stikesalqodiri.v8i1.223

Abstract

Pendahuluan: Masalah pertumbuhan dan perkembangan anak dibawah 5 tahun mengalami peningkatan setiap tahunnya. Masalah pertumbuhan dan perkembangan anak meliputi keterlambatan motorik, bahasa dan perilaku. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis hubungan sikap ibu terhadap tahap perkembangan motorik kasar pada anak usia 3-5 tahun. Metode: Pendekatan pada penelitian ini adalah kuantitatif dan jenis observasional analitik . desain penelitian yaitu cross sectional. Jumlah sampel sebanyak 27 anak, dengan menggunakan teknik sampling total sampel. Penelitian ini terdiri dari dua variabel meliputi sikap ibu dan perkembangan motorik kasar anak usia 3—5 tahun. Data dianalisis menggunakan uji korelasi pearson. Hasil dan pembahasan: Hasil analisis menunjukkan sebagian besar responden dengan sikap ibu dalam memberikan stimulus perkembangan pada anak cukup memiliki anak dengan perkembangan motorik kasar usia 3-5 tahun meragukan. Hasil uji statistik menunjukkan nilai p-value 0,018 (p<α=0,05), berarti signifikan ada hubungan antara sikap ibu dengan tahap perkembangan motoric kasar pada anak usia 3-5 tahun. Sikap ibu memiliki peran dalam perkembangan motorik kasar anak. ibu yang selalu memberikan stimulus pada anak, maka perkembangan motorik kasar anak akan sesuai dengan usianya. Kesimpulan: ada hubungan antara sikap ibu terhadap tahap perkembangan motorik kasar pada anak usia 3-5 tahun di Paud Kenanga Pundungsari.