Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Karakteristik Organoleptik Formulasi Biskuit Berbasis Tepung Labu Kuning (Cucurbita moschata), Tepung Kacang Koro (Mucuna prurien), dan Tepung Sagu (Metroxilon sago) (The Organoleptic Characteristics of Biscuit Formulation with Curcubita moschata, Mucuna prurien, and Metroxilon sago Based Wati, Rachma; Novita, Rosi; Miko, Ampera
Indonesian Journal of Human Nutrition Vol 3, No 1 (2016): Suplemen "Malang Current Issues On Nutrition (MCION)"
Publisher : Jurusan Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Brawijaya Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (581.548 KB) | DOI: 10.21776/ub.ijhn.2016.003.Suplemen.10

Abstract

 Riskesdas (2013) menunjukkan bahwa prevalensi status gizi anak balita di Provinsi Aceh berdasarkan indeks BB/U, TB/U dan BB/TB diatas prevalensi nasional, yaitu berturut-turut 25%, 40% dan 15%. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi masalah gizi adalah pemberian makanan tambahan pada anak balita.  Pengembangan produk biskuit dari bahan pangan lokal dapat dijadikan salah satu alternatif makanan tambahan untuk meningkatkan status gizi anak balita. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari karakteristik organoleptik formulasi biskuit berbasis pangan lokal dari tepung labu kuning (Cucurbita moschata), tepung kacang koro (Mucuna prurient) dan tepung sagu (Metroxilon sago). Desain penelitian yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan satu faktor yaitu kombinasi penggunaan tepung labu kuning, kacang koro dan sagu dalam formulasi biskuit. Pengujian sifat organoleptik metode hedonik merupakan parameter yang digunakan untuk menentukan formulasi biskuit yang paling disukai. Panelis yang digunakan adalah panelis semi terlatih sebanyak 30 orang. Hasil analisis sidik ragam ketiga formulasi biskuit terhadap parameter warna dan rasa biskuit menunjukkan hasil berbeda nyata pada selang kepercayaan 95% (α = 0,05), sedangkan untuk parameter aroma dan tekstur tidak memberikan hasil yang berbeda nyata. Berdasarkan karakteristik organoleptik, formulasi biskuit yang lebih disukai oleh panelis adalah biskuit dengan kombinasi tepung labu kuning 20 gram, tepung kacang koro 10 gram dan tepung sagu 20 gram.Kata kunci : biskuit, tepung labu kuning, tepung kacang koro, tepung sagu, organoleptik  Riskesdas (2013) shows that prevelance of children under nutrition in Aceh province based on index weight for age, height for age, and weight for height are above National prevalency, comprising 25%, 40%, and 15% respectively. One of the efforts conducted to reduce nutrition problem is the adminstration of supplementary food for children. Development of biscuit from local food can be used as supplemetary food to help the unfortunate children. This research was aimed to study the  organoleptic characteristic of biscuit formulation based on local food pumpkin flour (Cucurbita moschata), koro bean flour (mucuna prurien) and sago flour (Metroxilon sago). The research design used was one factor complete randomized design, with  the combination of pumpkin flour, koro bean and sago in biscuit combination. The quality of the biscuits was assessed organolepticaly using 30 semi trained panelists.  The result of the analysis of variance of colours and flavour paramaters showed a significant difference at  95% confident interval. The analysis of variance resulted in confident interval 95% (α=0,05), while from the smell and texture parameter it does not show a significantly different result. Based on the characteristic of organoleptics, the preferrred biscuit formulation chosen by panelists is biscuit with the combination of 20 g pumpkin flour, 10 g koro bean flour and 20 g sago flour.Keywords : biscuit, pumpkin flour, koro bean flour, sago flour, organoleptic
Faktor risiko tingginya kadar kolesterol darah total pada penderita penyakit jantung koroner di Banda Aceh Wagustina, Silvia; Fitriyaningsih, Eva; Novita, Rosi
Jurnal SAGO Gizi dan Kesehatan Vol 5, No 3A (2024): Agustus
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30867/gikes.v5i3A.2099

Abstract

Background: Acehnese people have a habit of consuming foods high in saturated fat such as goat curry containing fatty meat, brains, offal. This is due to full work activities, changes in lifestyle and increasing economy. If this diet continues, it can cause cholesterol in the blood to increase and over time will cause blockage in the walls of the heart blood vessels. If the coronary artery blood vessels are blocked, it will cause coronary heart disease.Objective: to determine the risk factors that cause blood cholesterol levels in patients with coronary heart disease.Methods: This research design is descriptive analytical with a cross-sectional approach. The sample is patients with coronary heart disease. The number of samples is 32 people. Sampling was done by purposive sampling. The types of data collected consist of primary data, namely the habit of consuming foods high in saturated fat and secondary data, namely total cholesterol levels. Data analysis in this study used the chi-square test. Data presentation is presented in tabular and textular forms.Result: 29 people have a habit of consuming foods high in saturated fat and high total cholesterol levels. The average consumption of saturated fat is 22,9 grams and cholesterol levels are 246,22 mg / dl. Where the highest fat consumption is 30 grams, the lowest is 8 grams and the highest total cholesterol level is 310 mg/dl, the lowest is 187 mg/dl. There is a relationship with p <0,05.Conclusion: Obesity, physical activity, habit of consuming saturated fat, habit of consuming simple carbohydrates and lack of fiber consumption are risk factors for high blood cholesterol levels in patients with coronary heart disease. 
Pemberdayaan kewirausahaan bidang gizi melalui pelatihan teknologi pengolahan produk hasil perikanan bagi mahasiswa dan alumni gizi Poltekkes Kemenkes Aceh Rachmawati, Rachmawati; Novita, Rosi; Erwandi, Erwandi; Iskandar, Iskandar
Jurnal PADE: Pengabdian & Edukasi Vol 5, No 1 (2023): Maret
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30867/pade.v5i1.1093

Abstract

Kegiatan pemberdayaan kewirausahaan bidang pangan dan gizi melalui pelatihan teknologi pengolahan produk hasil perikanan selain dapat meningkatkan konsumsi ikan juga dapat meningkatkan peluang pengembangan kewirausahaan bidang pangan dan gizi dan sekaligus dapat meningkatkan perekonomian keluarga. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat berupa kegiatan pemberdayaan kewirausahaan bidang pangan dan gizi melalui pelatihan teknologi pengolahan produk hasil perikanan dilaksanakan selama 2 (dua) hari yaitu pada tanggal  26-27 Juli 2022, dengan kelompok sasaran adalah alumni dan mahasiswa Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Aceh sebanyak 21 orang.  Kegiatan dilaksanakan dengan metode ceramah, diskusi dan praktek pengolahan produk hasil perikanan di Laboratorium Gizi Kuliner Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Aceh. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan dan ketrampilan peserta setelah mendapatkan materi  pengembangan kewirausahaan dan praktek pengolahan produk hasil perikanan.