Asfriyati Asfriyati
Universitas Sumatera Utara

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

The Influence of Mother's Characteristics, Facilities, and Reinforcing Factors on Giving Complete Basic Immunization to Infants Indri Hardiyanti; Asfriyati Asfriyati; Sri Rahayu Sanusi
Contagion: Scientific Periodical Journal of Public Health and Coastal Health Vol 5, No 1 (2023): CONTAGION
Publisher : Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30829/contagion.v5i1.14958

Abstract

The coverage of complete basic immunization in Indonesia still has not reached the Strategic Plan target of 92.9%. IDL coverage at Sadabuan Health Center of 86,5% is still low and far from the immunization target set at 95%. The purpose of this study was to determine the effect of maternal characteristics (occupation and parity), enablers (knowledge and trust), and reinforcers (husband support and health worker support) on the provision of complete basic immunization in infants at the Sadabuan Health Center. The research method used was analytic observational with a quantitative research approach using a case control study research design. This research was conducted at the Sadabuan Health Center. This research was conducted from June 2022 to January 2023. The sample in this study was 148 people, consisting of 74 case samples and 74 control samples. The sampling technique used purposive sampling. Data analysis Univariate analysis with descriptive, bivariate analysis with chi-square test and multivariate analysis with multiple logistic regression test. The results of this study, There is a relationship between knowledge and the provision of complete basic immunization in infants at the Sadabuan Health Center (p-value=0,042; OR=6,411; 95% CI=0,756-54,890). There is a relationship between husband support and the provision of complete basic immunization in infants at the Sadabuan Health Center (p-value=0.001; OR=15,377; 95% CI=5,567-42,473). There is a relationship between the help of health workers with the provision of complete basic immunization in infants at the Sadabuan Health Center (p-value=0.003; OR=11,406; 95% CI=1,421-91,561). There is an influence of knowledge, husband support, and health worker support on the provision of complete basic immunization, which is 0.693 x 100% = 69.3%. Suggestions to health workers to provide counseling about complete basic immunization to mothers who have children under five to increase maternal knowledge about the importance of immunization in children. Keywords: Complete Basic Immunization, Public Health Center
Pelatihan Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) pada Siswi SMP dan SMA Swasta IT Al Munadi Medan Maya Fitria; Asfriyati Asfriyati; Isyatun Mardhiyah Syahri; Sri Rahayu Sanusi; Halinda Sari Lubis; Aulia Ishak; Syafrizal Helmi Situmorang
Jurnal Pengabdian Masyarakat Ilmu Kesehatan Vol 5, No 2 (2024): Edisi Juli
Publisher : LPPM Institut Kesehatan Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/jpmik.v5i2.6157

Abstract

Kanker merupakan penyebab kematian nomor dua di dunia dengan jumlah 9.6 juta kematian per-tahun. Kanker payudara merupakan salah satu penyebab utama kematian pada wanita. Kasusnya terdeteksi sekitar 2 juta kanker payudara baru, yang merupakan sekitar 23% dari seluruh jenis kanker. Perempuan adalah kelompok yang berisiko tinggi terkena kanker. Pengobatan kuratif untuk kanker belum tersedia, beberapa pendekatan telah dianjurkan untuk meningkatkan kesadaran melakukan deteksi dini kanker melalui pendidikan kesehatan. Pendidikan pencegahan kanker payudara harus mendapatkan perhatian khusus, terutama pada anak remaja terutama di sekolah. Siswi dianggap sebagai kader kesehatan di sekolah yang dapat memberikan dampak positif dan meningkatkan kesadaran tentang kanker payudara serta diharapkan dapat membantu menyebarkan pengetahuan dan kesadaran di antara keluarga, teman, dan komunitas mereka secara luas. Pelatihan pemeriksaaan payudara sendiri dilaksanakan pada 169 orang siswi. Tujuan kegiatan ini adalah untuk memberikan pendidikan kesehatan tentang pemeriksaan payudara sendiri (Sadari) serta prakteknya. Hasil kegiatan ini telah terbentuk kader kesehatan sekolah yang menjadi duta kesehatan sekolah yang berasal dari siswa-siswi sekolah yang berjumlah 16 orang yang berasal dari kelas VII sampai kelas X. Kesimpulan dari kegiatan ini yaitu terjadi peningkatan pengetahuan siswi tentang pencegahan kanker payudara serta mampu mempraktekkan pemeriksaan payudara sendiri (Sadari) dengan benar. Telah terbentuk kader kesehatan sekolah untuk meningkatkan komitmen dan kepatuhan siswi-siswi akan deteksi dini kanker payudara.