Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Pembuatan Sumur Resapan dan Biopori untuk Pengendalian Genangan Air Hujan di SMP Negeri 11 Kota Malang Rahmah Dara Lufira; Ussy Andawayanti; Emma Yuliani; Suwanto Marsudi
JPPM (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat) VOL. 7 NOMOR 1 MARET 2023 JPPM (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/jppm.v7i1.9483

Abstract

Kegiatan ini mengambil lokasi di SMPN 11– Kota Malang. Di sekolah ini sebelumnya sering dilanda genangan akibat meluapnya saluran drainase serta limpasan permukaan akibat air hujan. Pada pelaksanaannya belum pernah dilakukan penerapan sumur resapan air hujan dilokasi sekolah. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan ini adalah membuat 2 (dua) unit sumur resapan air hujan dan biopori untuk menampung komponen air limpasan permukaan yang berasal dari curah hujan. Kegiatan ini Jurusan Teknik Pengairan FTUB bekerja sama dengan akademik SMP Negeri 11 untuk membuat bangunan penanggulanngan Genangan berbasis konservasi. Metode sumur resapan dan biopori ini sangat mudah dilaksanakan dan juga dapat memelihara air tanah serta pemanfaatan daun sisa biopori untuk kompos. Dengan adanya pengabdian kepada masyarakat ini permasalahan genangan di SMP Negeri 11 Kota Malang dapat teratasi pada saat musim hujan.
Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Cair Peternakan Sapi Pada Desa Petungsewu Kecamatan Dau Kabupaten Malang Bagas Kusdiyatno Wardana; Riyanto Haribowo; Emma Yuliani
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 1 No. 1 (2021): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtresda.2021.001.01.02

Abstract

Di Malang raya khususnya Kabupaten Malang, belum terdapat satu pun Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang secara spesifik mengolah limbah cair peternakan. Maka dari itu penelitian ini bertujuan untuk mencari model IPAL yang paling efektif untuk mengolah limbah cair peternakan sapi. Berlokasi di Desa Petungsewu, sebuah peternakan dengan sapi berjumlah 14 ekor. Limbah cair yang dihasilkan mencapai 1,071 m3/hari. Kualitas air limbah menggunakan parameter yang mengacu ke Peraturan Menteri Lingkungan Hidup (Permen. LHK) Nomor 11 Tahun 2009 yakni BOD, COD, TSS, NH3-N, dan pH. Setelah uji laboratorium, masing-masing nilainya sebesar 64,27 mg/l; 201,4 mg/l; 100,1 mg/l; 66,02 mg/l; dan 8,35. Berdasarkan data kuantitas dan kualitas air limbah di atas, dilakukan pendekatan metode IPAL menggunakan 3 alternatif yakni filtrasi, biofilter anaerob, dan metode kombinasi. Masing-masing alternatif mencapai efisiensi pengurangan efluen hingga 92,26%. Rencana Anggaran Biaya (RAB) untuk operasional dan bangunan IPAL adalah Rp13.702.933.
Studi Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Domestik di Rest Area Kedungmlati Jalan Tol Jombang-Mojokerto Kabupaten Jombang Provinsi Jawa Timur Ahimsa Rama Pagayang Sumule; Emma Yuliani; Tri Budi Prayogo
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 1 No. 2 (2021): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtresda.2021.001.02.20

Abstract

Berdasarkan data dari beberapa sumber, pengolahan limbah domestik di kabupaten Jombang belum memenuhi syarat bahkan ada yang belum memiliki sistem pengolahan limbah domestik sehingga air buangan limbah domestik langsung menuju ke saluran drainase bahkan ke badan sungai seperti pada Rest Area Kedungmlati. Salah satu cara agar limbah domestik memenuhi standar baku mutu yang berlaku yakni dengan adanya suatu sistem pengolahan yang dapat mengurangi pencemaran air sungai dan air tanah serta berbagai masalah lain yang dapat merusak kelestarian lingkungan. Sistem pengolahan tersebut adalah Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dengan sistem pengolahan secara anaerobik yang memanfaatkan mikroorganisme untuk menguraikan bahan pencemar pada limbah. Berdasarkan hasil pengujian sampel yang telah dilakukan, terdapat 5 parameter yang digunakan pada IPAL ini seperti pH, BOD, COD, TSS, serta Minyak dan Lemak, dimana terdapat 3 paramater yang belum sesuai dengan standar baku mutu yaitu BOD sebesar 135,6 mg/L, COD sebesar 315,3 mg/L, dan TSS sebesar 950 mg/L. Setelah dilakukan perhitungan, nilai dari ketiga parameter tersebut berkurang yaitu BOD sebesar 2,5 mg/L, COD sebesar 5,7 mg/L, dan TSS sebesar 4,3 mg/L. Sehingga IPAL dengan sistem anaerobik ini dapat menurunkan kadar dari ketiga parameter tersebut dan sesuai dengan standar baku mutu yang berlaku.
Permodelan Sumur Resapan Inovatif untuk Konservasi Air Tanah Permeabilitas Rendah Daerah Kota Malang Yasnuar Muntaha; Tri Budi Prayogo; Emma Yuliani
Jurnal Teknik Pengairan: Journal of Water Resources Engineering Vol. 13 No. 1 (2022)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.pengairan.2022.013.01.04

Abstract

Air merupakan kebutuhan pokok manusia yang sebagian besar berasal dari dalam tanah. Konservasi air tanah menggunakan sumur resapan merupakan alternatif dalam menambah cadangan air tanah pada tanah berjenis lanau-lempung seperti Kota Malang yang memiliki permeabilitas tanah rendah. Dalam mencapai tujuan tersebut dilakukan penelitian dengan metode eksperimen pembuatan sumur resapan inovatif yang dapat memaksimalkan masuknya air ke dalam tanah pada lokasi yang mempunyai permeabilitas rendah. Penelitian ini mengkaji, menganalisa dan membandingkan hasil pengujian sumur resapan konvensional dan inovatif. Analisis debit yang dirancang menggunakan Metode Rasional. Perencanaan dimensi dihitung dengan rumus Sunjoto dan desain serta model sumur resapan yang dibuat menggunakan material paving, pasir, semen, kerikil, pipa diameter 10 cm, penutup biopori, sampah organik, air, dan geotekstile. Model sumur resapan inovatif direncanakan dengan ketinggian 0,42 m dengan diameter 0,6 m. Dari hasil analisa pengujian model sumur resapan yang sudah di terapkan dalam skala lapangan, sumur resapan inovatif lebih efektif dari pada sumur resapan konvensional.
Penilaian Kualitas Air Tanah dan Pengaruhnya terhadap Kesehatan Masyarakat di Kecamatan Sukun Kota Malang Aulia Shinta Balqis; Hari Siswoyo; Emma Yuliani
Jurnal Sains dan Edukasi Sains Vol. 6 No. 2 (2023): Jurnal Sains dan Edukasi Sains
Publisher : Faculty of Science and Mathematics, Universitas Kristen Satya Wacana, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24246/juses.v6i2p65-74

Abstract

Air yang menenuhi kriteria kualitas air yang bersih menjadi salah satu standar kualitas hidup masyarakat banyak. Akan tetapi seiring dengan berkembangnya zaman, ketersediaan air yang memenuhi kualitas sangat sulit ditemukan. Masyarakat Kecamatan Sukun yang mengakses air yang sudah terjamin bersih masih sangat minim. Penyakit diare menjadi penyakit berbasis lingkungan yang disebabkan oleh konsumsi air yang yang paling banyak terjadi di Kecamatan Sukun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keterkaitan antara kualitas air tanah dangkal dengan tingkat risiko terkena penyakit pada masyarakat di Kecamatan Sukun Kota Malang. Kualitas air tanah dianalisis dengan menggunakan metode Water Quality Index. Tingkat risiko terkena penyakit dianalisis dengan metode Quantitative Microbiological Risk Assessment. Sedangkan untuk mengetahui keterkaitannya menggunakan uji korelasi Pearson Product Moment. Hasil dari penelitian menunjukkan parameter E. coli tergolong cukup tinggi, sedangkan untuk parameter pH, TDS dan suhu tergolong dalam kategori aman. Nilai indeks kualitas air berada pada kategori cukup, baik, dan sangat baik. Tingkat risiko terkena penyakit diare pada masyarakat tergolong tinggi. Keterkaitan antara kualitas air tanah dengan tingkat risiko terkena penyakit di lokasi penelitian tergolong dalam hubungan kuat negatif. Tingkat risiko terkena penyakit diare pada masyarakat tergolong tinggi, akan tetapi fakta di lapangan menujukkan bahwa masyarakat rata-rata tidak mengalami gangguan kesehatan khususnya diare. Hal ini disebabkan karena masyarakat menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat dengan baik.