Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Deskripsi Kreativitas dalam Menyelesaikan Soal Berbasis Timss Ditinjau dari Kemampuan Awal Matematika Siswa SMPN 2 Barombong Ruslan Ruslan; Hamda Hamda; Nur Rahayu
Issues in Mathematics Education (IMED) Vol 5, No 1 (2021): Maret
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35580/imed44856

Abstract

Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode deskripsi yang bertujuan untuk mengetahui kreativitas siswa dalam menyelesaikan soal berbasis TIMSS domain kognitif. Subjek penelitian sebanyak enam siswa dari kelas VIII C SMPN 2 Barombong. Pengambilan subjek dilakukan berdasarkan kemampuan awal matematika kelas VIII C yang kemudian dari hasil tersebut dikelompokkan siswa yang berkemampuan tinggi dan rendah. Instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data adalah tes kreativitas matematika dan pedoman wawancara. Penelitian ini mengacu pada tiga aspek kemampuan berpikir kreatif yaitu kefasihan, keluwesan, dan kebaruan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) subjek pada domain kognitif penerapan konten aljabar yang berkemampuan awal tinggi memenuhi aspek kefasihan dan keluwesan. Artinya memperoleh tingkat kemampuan berfikir kreatif 3 (kreatif); (2) subjek pada domain kognitif penerapan konten aljabar tidak memenuhi aspek kefasihan, keluwesan, dan kebaruan. Artinya kemampuan awal rendah memperoleh tingkat kemampuan berfikir kreatif 0 (tidak kreatif); (3) subjek pada domain kognitif penalaran konten aljabar bahwa kemampuan awal tinggi memenuhi aspek keluwesan. Artinya memperoleh tingkat kemampuan berfikir kreatif 2 (cukup kreatif); (4) subjek pada domain kognitif penalaran konten aljabar bahwa kemampuan awal rendah tidak memenuhi aspek kefasihan, keluwesan, dan kebaruan. Artinya memperoleh tingkat kemampuan berfikir kreatif 0 (tidak kreatif).Kata kunci: kreativitas, aljabar, TIMSS, kemampuan awal matematikaThe research is a qualitative study using a descriptive method that aims to determaine students’ creativity in solving TIMSS-based questions the cognitive domain. The subjects in this study were six students from the VIII C class of SMPN 2 Barombong. The research’s subject is based on the mathematical ability result of the VIII C class. Then, the result is divides students into two categories of mathematical ability: students with high and low abilities. The researcher used the creativity test and interview guidelines to collect the data. The result of this study indicates that (1) the subject in the cognitive domain of applying algebraic content, high initial abilities meet the aspects of fluency and flexibility. Which meant that obtained creative thinking ability level 3 (creative); (2) the subject in the cognitive domain of applying algebraic content, low initial abilities do not meet the aspects of fluency, flexibility, and novelty. Which meant that obtained creative thinking ability level 0 (not creative); (3) the subject n the cognitive domain of reasoning algebraic content that high initial abilities meet the aspect of flexibility. Which meant that obtain creative thinking ability level 2 (creative enough); (4) the subjects in the cognitive domain of reasoning algebraic content that low initial abilities do not meet the aspects of fluency, flexibility, and novelty. Which meant that obtained creative thinking ability level 0 (not creative).Keywords: creativity, constructing, area of flat shape, learning style
Deskripsi Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa SMA dalam Menyelesaikan Soal Sistem Persamaan Linear Dua Variabel ditinjau dari Kemampuan Awal Matematika Aldiansyah Ismail; Ruslan Ruslan; Hamda Hamda
Issues in Mathematics Education (IMED) Vol 7, No 1 (2023): Maret
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35580/imed40811

Abstract

Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif yang bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kreatif siswa SMA dalam menyelesaikan soal matematika pada materi sistem persamaan linear dua variabel (SPLDV) ditinjau dari kemampuan awal matematika. Penelitian ini menggunakan 6 subjek siswa SMA kelas XI MIPA 2 berdasarkan kemampuan awal matematika yang dari hasil tes tersebut dikelompokkan menjadi kemampuan awal tinggi, sedang, dan rendah. Selanjutnya, dipilih masing-masing dua siswa untuk dijadikan subjek penelitian. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah tes dan wawancara. Instrumen yang digunakan adalah tes kemampuan matematika, tes kemampuan awal matematika dan wawancara. Teknik analisis data dalam penelitian ini yaitu kondensasi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Analisis tes kemampuan matematika mengacu pada tiga aspek kemampuan berpikir kreatif yaitu fluency, flexibility, dan novelty. Adapun hasil penelitian diperoleh bahwa (1) Siswa dengan kemampuan awal tinggi memperoleh tingkat 3, karena memenuhi 2 (dua) aspek kemampuan berpikir kreatif yaitu kefasihan (fluency) dan keluwesan (flexibility);(2) Siswa dengan kemampuan awal sedang memperoleh tingkat 3, karena memenuhi 2 (dua) aspek kemampuan berpikir kreatif yaitu kefasihan (fluency) dan kebaruan (novelty);(3) Siswa dengan kemampuan awal rendah memperoleh tingkat 1, karena memenuhi 1 (satu) aspek kemampuan berpikir kreatif yaitu kefasihan (fluency).Kata Kunci: Berpikir Kreatif, Matematika, SMA, SPLDV
Simple House Theory In Some Buginese Traditional Houses Ja’faruddin Ja’faruddin; Hamda Hamda; Muhammad Darwis
Seminar Nasional LP2M UNM SEMINAR NASIONAL 2022 : PROSIDING EDISI 2
Publisher : Seminar Nasional LP2M UNM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (721.762 KB)

Abstract

Abstract. Humans' natural mathematical abilities have propelled civilizations forward. Mathematics is an integral component of all cultural contexts, and the significance of all cultural contexts is influenced by the individual's interpretation within that culture. These interpretations have been demonstrated in cultural heritage, particularly traditional houses, which show evidence of intuitive mathematics ability. Tribes worldwide have built traditional houses in their distinct styles. The current study included data collection through documentation, observation, and interviews. Camera images, aerial camera images, and documentation techniques were used to observe several traditional buildings in Indonesia. We used projective geometry and simple house theory  to analyze of the sample of traditional Houses. The result of the traditional house are (1) traditional house from NTB (west Nusa Tenggara)  and Wajo ( Saoraja Latenri Bali) have building numbers and Projective coordinate  , and chategorized as Simple house IV (2)Traditionla houses from Sidrap  and Bone is categorized as simple house V with projective coordinate  Keywords: House Theory, Projective Geometry, Traditional Houses, Building Numbers, Projective Coordinates