Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

REVITALISASI KAWASAN KEMBANG JEPUN “KYA-KYA” SURABAYA DENGAN PENDEKATAN LIMA ELEMEN CITRA KOTA: KEVIN LYNCH Ainin Bashiroh; Muhammad Mutammam Musthofa; Darini Yusrina Abidah
Sebatik Vol 26 No 2 (2022): Desember 2022
Publisher : STMIK Widya Cipta Dharma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46984/sebatik.v26i2.2090

Abstract

Kawasan Kembang Jepun atau yang biasa dikenal sebagai Kya-Kya merupakan salah satu kawasan kota lama di Surabaya yang mengalami penurunan kualitas yang disebabkan oleh pergeseran fungsi dan kurangnya perhatian dari pemerintah serta masyarakat. Kawasan tersebut banyak terdapat elemen kawasan yang kurang terawat mengingat kawasan tersebut merupakan salah satu landmark Kota Surabaya. Bangunan – bangunan di Kya-Kya menjadi kurang terawat dan rusak karena mengalami pergeseran fungsi dan tidak layak huni. Sejak semula rumah toko menjadi toko saja. Selain itu, permasalahan seperti pola pedesterian ways yang tidak teratur, kurang adanya street furniture yang mendukung aktivitas semakin membuat citra Kya – Kya sebagai kawasan pecinan menurun. Berdasarkan permasalahan yang terjadi saat ini, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan kembali citra Kawasan Kya – Kya sebagai salah satu landmark di Kota Surabaya. Pendekatan lima elemen citra kota dimaksudkan untuk mempermudah analisa elemen – elemen kawasan guna mengevaluasi dan mengkonsep kembali Kawasan Kya – Kya agar menjadi lebih baik. Penelitian ini menggunakan paradigma post positivisme dengan strategi kualitatif yang mana metode pemanfaatannya berupa wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisa data penelitian ini menggunakan tiga tahap, yang pertama reduksi data, kedua penyajian data, dan yang terakhir verifikasi data atau kesimpulan. Hasil analisa menunjukan perlunya penyelarasan konsep warna fasad bangunan agar tercipta keharmonisan yang menyatu. Selain itu, perlu adanya penambahan detail pada pedesterian ways dan street furniture agar kenyamanan pengguna jalan meningkat. Beberapa nodes juga dihadirkan pedesterian ways guna meningkatkan keamanan pengguna jalan.
IMPLEMENTASI NATURE OF THE SPACE PADA KAMPUS DENGAN LAHAN TERBUKA HIJAU TERBATAS Muhammad Mutammam Musthofa; Darini Yusrina Abidah; Ainin Bashiroh
Jurnal Arsitektur GRID Vol 4, No 2 (2022): Desember
Publisher : Jurnal Arsitektur GRID

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52429/grid.v4i2.990

Abstract

Stress dapat dialami oleh mahasiswa dan dapat mengganggu kegiatan sehari-hari. Salah satu faktor yang mempengaruhi stress berasal dari aspek lingkungan termasuk kampus, dalam arsitektur teori biofilia dengan prinsip nature of the space dapat menjadi aspek pendukung pengurang stress karena teori ini membahas hubungan manusia yang memang memiliki kedekatan dengan alam. Akan tetapi penerapan nature of the space menjadi kendala bagi kampus dengan lahan terbatas karena pengaturan pembagian zona hijau yang tidak memungkinkan. Oleh karena itu dibutuhkan pedekatan desain secara khusus. Penelitian ini menggunakan tujuh prinsip nature of the space yang diterapkan pada contoh model kampus dengan luas lahan 204 m2. Hasilnya pendekatan prinsip nature of the space  dapat dilakukan dengan menerapkan efisiensi tata guna lahan antara lain, memanfaatkan area dinding sebagai lanskap vertikal sebagai bagian dari penciptaan visual alam, memaksimalkan area ground sebagai sebagai implementasi stimulus non visual dan memanfaatkan area sky dengan menggunaan efek bayang dan cahaya perubah suasana
Analisa Elemen – elemen Struktur Tahan Gempa Rumah Sederhana pada Arsitektur Nusantara Rumah Gadang Darini Yusrina Abidah; Muhammad Mutammam Musthoffa; Ronalmanto; Melinda Hasanah; Ocarullyta Romadhani
G-Tech: Jurnal Teknologi Terapan Vol 7 No 2 (2023): G-Tech, Vol. 7 No. 2 April 2023
Publisher : Universitas Islam Raden Rahmat, Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (560.67 KB) | DOI: 10.33379/gtech.v7i2.2026

Abstract

umah Gadang merupakan salah satu aset arsitektur Nusantara masyarakat Minangkabau yang berasal dari Sumatra Barat. Rumah Gadang tak hanya memiliki kekhasan budaya lokal Minangkabau yang sudah diturunkan sejak ratusan tahun yang lalu, namun juga terbukti dapat menahan guncangan gempa. Dengan pengetahuannya yang terbatas, masyarakat Minangkabau pada masa lampau berhasil mengembangkan sebuah desain rumah tahan gempa sebagai wujud respon terhadap kondisi geografis tanah Minangkabau yang sering diguncang gempa. Kualitas rumah Gadang yang tahan gempa ini memiliki potensi besar menjadi inovasi dalam pengembangan metode desain rumah sederhana tahan gempa. Analisa ini menjabarkan elemen–elemen struktur dari Rumah Gadang dan mengelompokkannya berdasarkan persyaratan rumah sederhana tahan gempa. Strategi penelitian yang digunakan adalah strategi historical dan qualitative dengan paradigma konstruktivisme. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa elemen – elemen tahan gempa pada Rumah Gadang yang dapat diaplikasikan ke rumah tahan gempa sederhana tanpa menghilangkan nilai – nilai lokal. Hasil dari penelitian ini merupakan pengelompokkan elemen – elemen arsitektur berdasarkan pada syarat rumah sederhana tahan gempa.
Pengenalan dan Pelatihan Literasi Melalui Kegiatan Klub Jurnalistik di SD Muhammadiyah 22 Surabaya Darini Yusrina Abidah; Rohmatul Fitriyah Dewi; Sutikno; Kharisma Nur Pribadi; Vivi Meylisa
I-Com: Indonesian Community Journal Vol 3 No 2 (2023): I-Com: Indonesian Community Journal (Juni 2023)
Publisher : Fakultas Sains Dan Teknologi, Universitas Raden Rahmat Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (348.337 KB) | DOI: 10.33379/icom.v3i2.2388

Abstract

Kemampuan berliterasi pada peserta didik merupakan ketrampilan membaca yang berkaitan erat dengan kemampuan memahami informasi secara analitis, kritis dan reflektif. Akan tetapi, praktik pendidikan yang dilaksanakan di sekolah belum mencerminkan fungsi sekolah sebagai organisasi pembelajaran yang menjadikan peserta didik terampil berliterasi. Skor PISA Indonesia pada 2018 berada pada posisi yang sangat memprihatinkan. Berdasarkan hasil tersebut, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia mengembangkan Gerakan Literasi Sekolah (GLS) yang melibatkan semua satuan pendidikan. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk melaksanakan kegiatan dan pendampingan literasi Sekolah Dasar di SD Muhammadiyah 22 Surabaya. Metode yg digunakan adalah pemaparan teori dan praktek dengan tiga tahapan yakni, tahapan sosialisasi, kegiatan inti dan evaluasi. Dari kegiatan Klub Jurnalistik, terlihat peningkatan terhadap kemampuan peserta dalam menyimak, membaca dan memahami inti dari bahan literasi serta kemampuan menghasilkan karya tulis sederhana. Selanjutnya pihak sekolah disarankan membuat tim literasi yang akan meneruskan kegiatan yang memenuhi indikator GSL di tahap selanjutnya.
Pelatihan Pembelajaran Literasi Bahasa Asing Melalui Aktivitas Mentoring untuk Siswa Sekolah Dasar di Desa Sukorejo, Lamongan Rohmatul Fitriyah Dewi; Darini Yusrina Abidah; Nola Riwibowo; Nur Sanif Yusuf Habib Rizki; Fita Aninda Sari
Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Universitas Al Azhar Indonesia Vol 5, No 3 (2023): Agustus 2023
Publisher : Universitas Al Azhar Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36722/jpm.v5i3.2259

Abstract

Pengembangan literasi dini bukanlah sebuah konsep baru dalam ranah pendidikan. Literasi bahasa adalah salah satu keterampilan yang dapat dikembangkan seiring berjalannya waktu. Namun, praktik literasi di lingkungan sekolah pedesaan tidak mencerminkan bagaimana bahasa dikembangkan dengan baik sebagai salah satu cara untuk mengakses wawasan yang lebih baik. Diantara banyak bahasa lainnya, baik bahasa Inggris maupun bahasa Arab dipilih sebagai bahasa yang paling berpengaruh dalam penggunaan komunikasi pendidikan. Untuk menghadapi hal tersebut, pengembangan diri pada anak usia dini, khususnya siswa sekolah dasar, memerlukan lebih banyak latihan dalam beradaptasi dan pembiasaan penggunaan bahasa. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah untuk memperkenalkan konsep literasi bahasa asing, termasuk bahasa Inggris dan bahasa Arab melalui kegiatan pendampingan. Proyek pengabdian masyarakat ini bertempat di Sukorejo, Kecamatan Karangbinangun, Lamongan. Tempatnya di SDN Sukorejo, MI Sukorejo, dan TPQ Sukorejo. Hasil kegiatan menyatakan bahwa cakupan bantuan literasi bahasa mencakup literasi bahasa Inggris (permainan kosakata, bercerita, dan membaca cerita) dan literasi bahasa Arab (literasi maktab) (taqdimul-qishoh dan bimbingan baca tulis Al-Qur’an). Dapat dikatakan bahwa siswa melihat peningkatan yang cukup besar dalam perkembangan bahasa asing.Kata kunci: Literasi Bahasa Inggris, Literasi maktab, Usia dini