Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Ilmiah Multidisiplin (JUKIM)

PENGARUH SANKSI AMERIKA SERIKAT TERHADAP KEPATUHAN INDONESIA PADA REZIM HAK ASASI MANUSIA (HAM) DI TIMOR TIMUR Alessandro Kurniawan Ulung
Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 2 No. 02 (2023): Maret : Jurnal Ilmiah Multidisiplin
Publisher : Asosiasi Dosen Muda Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56127/jukim.v2i02.504

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan posisi Hak Asasi Manusia (HAM) sebagai rezim internasional dengan menggunakan sanksi unilateral Amerika Serikat terhadap Indonesia di Timor Timur sebagai studi kasus. Pada masa Orde Baru, pemerintah Indonesia melakukan pelanggaran HAM berat di Timor Timur. Pelanggaran tersebut mencakup teror, intimidasi, penangkapan, pembunuhan, hingga pembakaran rumah warga Timor Timur yang menyuarakan referendum agar Timor Timur merdeka dari Indonesia. Pemerintah juga membiarkan pelanggaran HAM yang dilakukan oleh milisi yang pro-integrasi. Pelanggaran HAM berat di Timor Timur menarik perhatian komunitas internasional, termasuk Amerika Serikat. Amerika Serikat mengecam dan menuntut Indonesia untuk menghentikan pelanggaran HAM di Timor Timur sebagai bentuk kepatuhan Indonesia terhadap rezim HAM. Agar Indonesia menghormati HAM di Timor Timur, Amerika Serikat mengeluarkan berbagai sanksi sebagai kekuatan politik untuk menekan Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif untuk mengukur efektivitas sanksi-sanksi tersebut terhadap Indonesia. Dengan menggunakan teori kepatuhan, penelitian ini menemukan adanya pengaruh antara sanksi unilateral yang diberikan oleh Amerika Serikat terhadap kepatuhan Indonesia terhadap rezim HAM. Kepatuhan Indonesia dibuktikan dengan kebijakan jajak pendapat yang dibuat pemerintah Indonesia untuk rakyat Timor Timur pada 1999.
TRANSFORMASI OCCUPY WALL STREET MENJADI GERAKAN SOSIAL GLOBAL DALAM PERSPEKTIF KOSMOPOLITANISME Alessandro Kurniawan Ulung; Andina Mustika Ayu; Risqi Inayah Dwijayanti
Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 2 No. 05 (2023): September: Jurnal Ilmiah Multidisiplin
Publisher : Asosiasi Dosen Muda Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56127/jukim.v2i05.910

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis transformasi gerakan Occupy Wall Street (Kuasai Wall Street) dari gerakan sosial lokal di Amerika Serikat menjadi gerakan sosial global. Gerakan ini pertama kali berawal di Amerika Serikat pada tahun 2011, tetapi kemudian menjadi gerakan global yang terjadi di lebih dari 80 negara, dari Italia, Spanyol, hingga Portugal. Gerakan ini memprotes ketimpangan ekonomi yang disebabkan oleh politik uang di distrik keuangan Wall Street di New York. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan teori kosmopolitanisme. Penulis menemukan bahwa Occupy Wall Street Gerakan berhasil menjadi gerakan sosial global karena beberapa faktor, mulai dari struktur mobilisasi yang efektif, peluang struktur politik yang mendukung, repertoar yang menginspirasi, hingga framing yang sukses dilakukan oleh norm entrepreneur atau pengusaha norma. Pengusaha norma ini berhasil mengangkat isu bahwa keserakahan dan korupsi berada di balik ketimpangan sosial dan ekonomi di seluruh dunia. Untuk memprotes perusahaan dan pemerintah yang rakus dan korup, mereka menduduki taman, bank, kantor pusat perusahaan, universitas, dan rapat dewan.