This Author published in this journals
All Journal Jurnal Mitrasehat
Aslinda
Universitas Muhammadiyah Makassar

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Penerapan Asuhan Keperawatan Pada Pasien Diabetes Mellitus Dalam Pemenuhan Kebutuhan Aman Nyaman Selviana; Harmawati; Nurlina; Aslinda
Jurnal Mitrasehat Vol. 11 No. 2 (2021): Jurnal Mitrasehat
Publisher : LPPM STIK Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51171/jms.v11i2.305

Abstract

Latar Belakang : Penyakit Diabetes Mellitus merupakan penyakit yang ditandai dengan peningkatan kadar glukosa darah dan kegagalan sekresi insulin atau penggunaan insulin dalam metabolisme yang tidak . World Health Organization (WHO) menyebutkan bahwa tercatat 422 juta orang didunia menderita Diabetes Mellitus atau terjadi peningkatan sekitar 8,5% pada populasi orang dewasa dan diperkirakan terdapat 2,2 juta kematian dengan presentase akibat penyakit Diabetes Mellitus yang terjadi sebelum usia 70 tahun adekuat. Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui penerapan terapi pijat refleksi kaki pada pasien Diabetes Mellitus Type II dengan pemenuhan kebutuhan aman nyaman. Metode Penelitian : Teknik pengumpulan data menggunakan Teknik pengkajian aman nyaman, wawancara, observasi dan pemeriksaan gds. Hasil : Menunjukan setelah dilakukan terapi pijat refleksi kaki didapatkan kebutuhan aman nyaman pada klien terpenuhi serta didapatkan hasil pemeriksaan GDS adanya penurunan yang signifikan sebelum dan setelah dilakukan terapi pijat refleksi pada kaki. Kesimpulan: Dalam pemenuhan kebutuhan aman nyaman dengan masalah keperawatan gangguan rasa nyaman dan resiko cedera dengan dilakukan terapi pijat refleksi kaki selama 30-40 menit sebanyak 2 kali sehari selama 3 hari berturut-turut didapatkan hasil terpenuhinya rasa aman nyaman pada pasien dan terjadi penurunan kadar glukosa darah. Saran : dalam pemenuhan kebutuhan aman nyaman pada pasien diabetes mellitus tipe II diharapkan klien dan keluarga klien dapat menerapkan terapi pijat refleksi pada kaki
Penerapan Terapi Pijat Refleksi Kaki pada Pasien Diabetes Mellitus dalam Pemenuhan Kebutuhan Aman Nyaman Selviana; Harmawati; Nurlina; Aslinda
Jurnal Mitrasehat Vol. 12 No. 1 (2022): Jurnal Mitrasehat
Publisher : LPPM STIK Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51171/jms.v12i1.317

Abstract

Peningkatan gula darah yang terjadi pada pasien dengan Diabetes Mellitus tipe 2 dapat mengakibatkan gangguan pemenuhan kebutuhan aman dan nyaman, Gangguan integritas jaringan terjadi dikarenakan kurangnya aliran darah yang melewati area luka tersebut. Gangguan-gangguan tersebut apabila tidak segera ditangani akan menyebabkan terjadinya komplikasi dari penyakit Diabetes Mellitus. World Health Organization (WHO) menyebutkan bahwa tercatat 422 juta orang didunia menderita Diabetes Mellitus atau terjadi peningkatan sekitar 8,5% pada populasi orang dewasa dan diperkirakan terdapat 2,2 juta kematian dengan persentase akibat penyakit Diabetes Mellitus yang terjadi sebelum usia 70 tahun adekuat. Penelitian bertujuan untuk mengetahui penerapan terapi pijat refleksi kaki pada pasien Diabetes Mellitus Type II dengan pemenuhan kebutuhan aman nyaman. Penelitian ini menggunakan rancangan studi kasus dengan menerapkan penelitian pra eksperimental sederhana dengan metode rancangan pra pasca test. Peneliti mengkaji keluhan pasien sebelum dan setelah melakukan tindakan terapi pijat refleksi kaki pada pasien Diabetes Mellitus. Teknik pengumpulan data menggunakan Teknik pengkajian aman nyaman, wawancara, observasi dan pemeriksaan GDS. Hasil penelitian menunjukkan terapi pijat refleksi pada kaki pada pasien Ny.F selama 30 menit diperoleh hasil klien mengatakan kesemutan pada kedua kaki sudah tidak dirasakan dan merasa enak serta legah setelah dilakukan pemijatan pada kaki dan gatal-gatal yang dirasakan berkurang. Kesimpulan penelitian ini bahwa alam pemenuhan kebutuhan aman nyaman dengan masalah keperawatan gangguan rasa nyaman dan risiko cedera dengan dilakukan terapi pijat refleksi kaki selama 30-40 menit sebanyak 2 kali sehari selama 3 hari berturut-turut didapatkan hasil terpenuhinya rasa aman nyaman pada pasien dan terjadi penurunan kadar glukosa darah. Saran : dalam pemenuhan kebutuhan aman nyaman pada pasien diabetes mellitus tipe II diharapkan klien dan keluarga klien dapat menerapkan terapi pijat refleksi pada kaki.
Penerapan Terapi Inhalasi Nebulizer Pada Anak Dalam Pemenuhan Kebutuhan Oksigenasi Aslinda; Akbar; Ratna Mahmud; Zulfia Samiun
Jurnal Mitrasehat Vol. 12 No. 2 (2022): Jurnal Mitrasehat
Publisher : LPPM STIK Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51171/jms.v12i2.332

Abstract

Ketidakefektifan jalan napas merupakan merupakan ketidakmampuan untuk menjaga kebersihan jalan napas dari sekret yang kental, penumpukan sekret dan benda asing yang sulit dikeluarkan. Terganggunya transportasi pengeluaran dahak dapat membuat penderita sulit mendapatkan O2 dan mengeluarkan CO2 serta kesulitan bernapas.adapun kondisi yang berkaitan dengan ketidakefektifan jalan napas pada anak adalah penyakit asma dan pneumonia. Untuk menghindari terjadinya pneumonia dan untuk mengefektifkan bersihan jalan napas penting dilakukan pencegahan maupun penanganan yang tepat sesuai dengan standar operasional prosedur seperti terapi inhalasi nebulizer. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui penerapan terapi inhalasi nebulizer pada anak dalam pemenuhan kebutuhan oksigenasi. Penelitian ini menggunakan rancangan studi kasus, dimana peneliti mengkaji kebutuhan pasien sebelum dan setelah Tindakan terapi inhalasai nebulizer. Teknik pengkajian menggunakan teknik pengkajian kebutuhan oksigenasi melalui observasi dan wawancara. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa setelah diberikan terapi inhalasi nebulizer pada An’A 3 kali sehari selama 3 hari bersihan jalan napas meningkat dengan kriteria produksi sputum menurun, mengi menurun dan frekuensi napas membaik. Ibu pasien mengatakan anaknya kadang – kadang batuk, bersin – bersin dan mengeluarkan sedikit lender dihidung, frekuensi napas 30x/i. saran : dalam pemenuhan kebutuhan oksigenasi pada bersihan jalan napas tidak efektif pada anak bronchopneumonia diharapkan memberikan terapi inhalasi nebulizer.