Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Alternative Energy of Biomass Briquettes from Alaban Wood and Rubber Seed Shells with Rubber Sap Adhesive and Dyeing Used Cooking Oil Ninis Hadi Haryanti; Nova Annisa; Suryajaya Suryajaya; Surini Surini
Jurnal Fisika Flux: Jurnal Ilmiah Fisika FMIPA Universitas Lambung Mangkurat Vol 20, No 1 (2023): Jurnal Fisika Flux: Jurnal Ilmiah Fisika FMIPA Universitas Lambung Mangkurat
Publisher : Lambung Mangkurat University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/flux.v20i1.15026

Abstract

The increasing demand for energy and fossil fuels has caused a shortage of energy, so renewable alternative energy is needed to help solve this problem. Biomass waste has significant potential as a briquette-making material. The production of briquettes as an alternative energy source made from biomass from Alaban wood charcoal and rubber seed shells is one solution. The research was conducted to determine the characteristics of briquettes with differences in composition variations, including moisture content, ash content, and caloric value in accordance with SNI 01-6235-2000 standards. Alaban wood charcoal and rubber seed shells that have been carbonized and made into powder were then sieved with a 60 mesh sieve and then weighed and mixed with a rubber adhesive, and then molded with a pressure of 200 kg/cm2. The composition variations used for Alaban wood charcoal and rubber seed shells are 100%:0%; 0%:100%; 70%:30%; 60%:40%; 50%:50%; 40%:60%; 30%:70% with 9% rubber adhesive in the total weight for each composition and dipped in used cooking oil for 3 minutes. The characteristics of the resulting briquettes are moisture content of 0.69%-2.06%; ash content of 3.34%-4.91%; and caloric value of 7.863kcal/g-8.042kcal/g. The results of this research as a whole have met the standards. The more rubber seed shells that are added, the lower the moisture content, the higher the ash content, and the caloric value. Briquettes with a composition of 30% Alaban wood charcoal and 70% rubber seed shells produce a caloric value of 7.953 kcal/g, moisture content of 0.75%, and ash content of 4.19%.
Upaya Meningkatkan Keterampilan Berbicara Siswa dengan Menggunakan Metode Show and Tell dalam Pembelajaran Bahasa Inggris Surini Surini
Indonesian Journal of Action Research Vol. 2 No. 2 (2023): On Procces
Publisher : Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/ijar.2023.22-01

Abstract

Tujuan – Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penggunaan metode show and tell dalam pembelajaran bahasa inggris pada ranah keterampilan berbicara siswa kelas XI MIA 3 di MAN 1 Yogyakarta. Metode – Jenis Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang menggunakan model penelitian Kemis dan Mc Taggart. Model Mc Taggart ini terdiri dari empat komponen yang berurutan yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi, yang dalam pelaksanaan dan pengamatannya dilakukan secara bersamaan. Artinya pengamatan dilakukan pada saat proses pembelajaran. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas XI MIA 3, yang berjumlah 29 orang siswa. Analisis data akan dilakukan dengan menggunakan metode statistik deskriptif dan perbandingan antara hasil sebelum dan setelah penerapan metode Show and Tell dengan tolak ukur keberhasilan sebesar 80%. Hasil – Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil belajar siklus I menunjukkan bahwa siswa yang mendapat nilai di atas KKM sebanyak 3 siswa (10%), sedangkan siswa yang mendapat nilai di bawah KKM sebanyak 27 siswa (70%), dengan perolehan rata-rata 50,8 (di bawah KKM). Hasil evaluasi akhir siklus II menunjukkan bahwa siswa yang mendapat nilai di atas KKM sebanyak 26 siswa (86,7%), sedangkan siswa yang mendapat nilai di bawah KKM ada 4 siswa (13,3%), dengan rata-rata 86,2 (di atas KKM). Hal ini menunjukkan bahwa metode show and tell dapat digunakan untuk menunjang peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran bahasa inggris, khususnya keterampilan berbicara. Keaktifan siswa dan efektifitas pembelajaran dari pertemuan ke pertemuan selanjutnya semakin meningkat. Pada siklus I aktifitas siswa dan efektifitas pembelajaran mencapai 69%, sedang pada silkus 2 keaktifan siswa dan efektifitas belajar mencapai 90%.