Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

KONSENTRASI KARBON MONOKSIDA DAN NITROGEN DIOKSIDA PADA RUAS JALAN KUIN UTARA DAN KUIN SELATAN KOTA BANJARMASIN Dwi Putri Agustina; Nova Annisa; Hafiizh Prasetia
Jernih: Jurnal Tugas Akhir Mahasiswa Vol 3 No 1 (2020): JERNIH
Publisher : Prodi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jernih.v3i1.480

Abstract

Sektor transportasi menjadi salah satu sumber pencemaran udara tertinggi di Indonesia. Karbon monoksida (CO) dan nitrogen dioksida (NO2) adalah pencemaran udara yang bersumber dari aktivitas kendaraan bermotor akibat pembakaran mesin yang tidak sempurna. Berdasarkan studi observasi, ruas jalan Kuin Utara dan Kuin Selatan memiliki tingkat aktivitas lalu lintas yang padat dimana kendaraan yang melintas tidak sesuai dengan fungsi jalan yang seharusnya yaitu berdasarkan SK Walikota Banjarmasin No 548 Tahun 2017 ruas jalan di kelurahan kuin merupakan jalan lingkungan sekunder. Dampak yang ditimbulkan dari aktivitas transportasi adalah menghambat proses fotosintesis dan penyakit ISPA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi karbon monoksida dan nitrogen dioksida pada wilayah studi dan dibandingkan dengan baku mutu Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan No 53 Tahun 2007. Penelitian dilakukan selama 2 hari pada hari Minggu mewakili hari libur dan pada hari Senin mewakili hari kerja dengan melakukan pengukuran udara ambien pada 3 titik sampling di wilayah studi. Pengambilan sampel dilakukan pada pagi, siang dan sore hari. Parameter yang diukur adalah CO dan NO2. Pengukuran konsentrasi CO mengacu pada SNI 19-7119.7-2005 dan pengukuran konsentrasi NO2 mengacu pada SNI 19-7119.2-2017. Hasil pengukuran dilapangan pada hari Minggu diperoleh konsentrasi CO tertinggi di titik 1 pada pagi hari sebesar 824 µg/m3 dan konsentrasi NO2 tertinggi di titik 2 pada siang hari sebesar 136,7 µg/m3. Hasil pengukuran dilapangan pada hari Senin diperoleh konsentrasi CO tertinggi di titik 3 pada pagi hari sebesar 2.358 µg/m3 dan konsentrasi NO2 tertinggi di titik 2 pada siang hari sebesar 44,6 µg/m3.
PEMETAAN TINGKAT KEBISINGAN AKIBAT AKTIVITAS TRANSPORTASI PADA JALAN BELITUNG DARAT KOTA BANJARMASIN Romadhini Putri Wulandari; Rony Riduan; Nova Annisa
Jernih: Jurnal Tugas Akhir Mahasiswa Vol 1 No 2 (2018): JERNIH
Publisher : Prodi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jernih.v1i2.577

Abstract

Penelitian mengenai tingkat kebisingan akibat aktivitas transportasi di Jalan Belitung Darat perlu dilakukan untuk menentukan tingkat kebisingan yang terjadi pada wilayah studi. Penelitian dilakukan dalam tujuh interval waktu dan dilakukan pada sepuluh titik sampling. Data kemudian diolah menggunakan metode sesuai dengan PerGub KalSel 053/2007. Selanjutnya dilakukan pemetaan tingkat kebisingan di sepanjang Jalan Belitung Darat dengan bantuan Program Surfer®. Pada penelitian ini juga dilakukan pengkorelasian antara tingkat kebisingan yang terjadi dengan jumlah kendaraan yang melintas di wilayah studi. Dari penelitian yang dilakukan, dapat ditarik kesimpulan bahwa tepat di pinggir jalan pada wilayah studi tingkat kebisingannya berkisar antara 74,1 dBA – 76,8 dBA. Kebisingan yang terjadi memiliki korelasi yang kuat dengan 86,7% kebisingan berasal dari aktivitas transportasi (jumlah kendaraan). Hasil Pemetaan tingkat kebisingan yang terjadi tepat dipinggir jalan pada wilayah studi berkisar antara 55 dBA - 77 dBA dan semakin jauh dari jalan raya tingkat kebisingan semakin menurun.
KONSENTRASI PARTIKULAT MATTER (PM10) DAN SULFUR DIOKSIDA (SO2) PADA RUAS JALAN KUIN UTARA DAN KUIN SELATAN KOTA BANJARMASIN Evi Rizki Setyowati; Nova Annisa; Rony Riduan; Hafiizh Prasetia
Jernih: Jurnal Tugas Akhir Mahasiswa Vol 3 No 2 (2020): JERNIH
Publisher : Prodi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jernih.v3i2.595

Abstract

Peningkatan sektor transportasi mengakibatkan turunnya kualitas udara. Sektor transportasi menghasilkan polutan yang memberikan dampak negatif bagi kesehatan. Jalan Kuin Utara dan Kuin Selatan merupakan jalan padat lalu lintas namun tidak sesuai peruntukkannya dengan jenis kendaraan yang dilalui. Menurut SK Walikota Banjarmasin No 548 tahun 2017 ruas jalan Kuin Utara dan Kuin Selatan merupakan jalan lingkungan sekunder. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi PM10 dan SO2 pada wilayah studi dengan membandingkan baku mutu Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan No 53 tahun 2007. Penelitian dilakukan selama 2 hari yang mewakili hari libur dan hari kerja pada 3 titik. Berdasarkan hasil pengukuran pada Minggu, 5 Agustus 2018 diperoleh PM10 tertinggi di titik 3 sebesar 147,9 μm/m3 dan SO2 tertinggi di titik 3 sebesar 154,1 μm/m3 pada siang hari. Hasil pengukuran pada Senin, 6 Agustus 2018 diperoleh PM10 tertinggi di titik 3 sebesar 205,0 μm/m3 sedangkan SO2 pada ke 3 titik sebesar 5,4 μm/m3.
SEBARAN KUALITAS AIR DALAM ALIRAN SUNGAI KUIN KOTA BANJARMASIN Ahmad Hijran Harish; Nova Annisa; Chairul Abdi; Hafiizh Prasetia
Jernih: Jurnal Tugas Akhir Mahasiswa Vol 3 No 2 (2020): JERNIH
Publisher : Prodi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jernih.v3i2.597

Abstract

Banjarmasin merupakan kota yang dikenal dengan seribu sungai yang terletak diibukota Kalimantan. Salah satu sungai tersebut adalah sungai Kuin. Sungai sangatlah penting bagi masyarakat Kalimantan Selatan sehingga berkembang suatu aktivitas disungai,yang akan mempengaruhi kualitas air sungai. Pencemaran sungai kuin diakibatkan banyaknya limbah padat dan cair secara langsung sehingga sungai tersebut menurun kualitasnya. Besarnya aktivitas disepanjang sungai kuin akan berpengaruh terhadap kualitas air sungai, maka perlu dilakukan studi kualitas air sungai agar mengetahui kualitas air sungai tersebut untuk menentukan strategi pengendalian air sungai. Penelitian ini bertujuan untuk Menganalisis nilai kadar oksigen terlarut dalam aliran sungai Kuin Kota Banjarmasin dan didukung data kualitas air lainnya seperti BOD dan COD. Data diambil sepanjang sungai kuin dengan Jumlah stasiun pengambilan sampel dibagi menjadi 10 titik yang tersebar disepanjang sungai dengan jarak antar stasiun ± 400 m, dengan asumsi bahwa pada jarak ini terdapat perubahan sebaran oksigen terlarut dalam aliran sungai. Setiap stasiun diambil 3 kali pengulangan ( sisi kiri, tengah, dan sisi kanan ) sungai. Sehingga diperoleh 30 sampel air. Hasil analisis kualitas air Sungai Kuin yang dilakukan di Laboratorium Perikanan dan Kelautan Universitas Lambung Mangkurat diketahui konsentrasi DO sungai kuin berkisar 1,68 – 3,41 mg/l, nilain BOD dalam aliran sungai kuin berkisar 8 – 26,67 mg/l. Serta nilan COD Sungai Kuin berkisar 26,53 – 31,04 mg/l.Hasil perbandingan dengan baku mutu berdasarkan Peraturan gubernur Kalsel No. 05 Tahun 2007 kualitas sungai kuin tidak memenuhi baku mutu air kelas II. Dilihat dari hasil tersebut, kondisi sungai kuin telah mengalami pencemaran.
KONSENTRASI KARBON MONOKSIDA DAN NITROGEN DIOKSIDA PADA RUAS JALAN KUIN UTARA DAN KUIN SELATAN KOTA BANJARMASIN Dwi Putri Agustina; Nova Annisa; Rony Riduan; Hafiizh Prasetia
Jernih: Jurnal Tugas Akhir Mahasiswa Vol 4 No 1 (2021): JERNIH
Publisher : Prodi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jernih.v4i1.737

Abstract

Sektor transportasi menjadi salah satu sumber pencemaran udara tertinggi di Indonesia. Karbon monoksida (CO) dan nitrogen dioksida (NO2) adalah pencemaran udara yang bersumber dari aktivitas kendaraan bermotor akibat pembakaran mesin yang tidak sempurna. Berdasarkan studi observasi, ruas jalan Kuin Utara dan Kuin Selatan memiliki tingkat aktivitas lalu lintas yang padat dimana kendaraan yang melintas tidak sesuai dengan fungsi jalan yang seharusnya yaitu berdasarkan SK Walikota Banjarmasin No 548 Tahun 2017 ruas jalan di kelurahan kuin merupakan jalan lingkungan sekunder. Dampak yang ditimbulkan dari aktivitas transportasi adalah menghambat proses fotosintesis dan penyakit ISPA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi karbon monoksida dan nitrogen dioksida pada wilayah studi dan dibandingkan dengan baku mutu Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan No 53 Tahun 2007. Penelitian dilakukan selama 2 hari pada hari Minggu mewakili hari libur dan pada hari Senin mewakili hari kerja dengan melakukan pengukuran udara ambien pada 3 titik sampling di wilayah studi. Pengambilan sampel dilakukan pada pagi, siang dan sore hari. Parameter yang diukur adalah CO dan NO2. Pengukuran konsentrasi CO mengacu pada SNI 19-7119.7-2005 dan pengukuran konsentrasi NO2 mengacu pada SNI 19-7119.2-2017. Hasil pengukuran dilapangan pada hari Minggu diperoleh konsentrasi CO tertinggi di titik 1 pada pagi hari sebesar 824 µg/m3 dan konsentrasi NO2 tertinggi di titik 2 pada siang hari sebesar 136,7 µg/m3. Hasil pengukuran dilapangan pada hari Senin diperoleh konsentrasi CO tertinggi di titik 3 pada pagi hari sebesar 2.358 µg/m3 dan konsentrasi NO2 tertinggi di titik 2 pada siang hari sebesar 44,6 µg/m3.
EVALUASI DIMENSI SALURAN DRAINASE TERHADAP PERISTIWA GENANGAN DI RUAS JALAN AHMAD YANI KM. 24 BANJARBARU Damiatin ULM; Rony Riduan; Nova Annisa
Jernih: Jurnal Tugas Akhir Mahasiswa Vol 4 No 2 (2021): JERNIH
Publisher : Prodi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jernih.v4i2.958

Abstract

Genangan dapat terjadi karena daya tampung saluran tidak mampu menampung air hujan. Jalan Ahmad Yani Km. 24 merupakan jalan nasional yang sering kali terjadi genangan dengan lama waktu genangan ± 4 jam dan ketinggian genangan ± 30-40 cm. Evaluasi saluran drainase diperlukan untuk mengetahui penyebab terjadinya genangan pada lokasi tersebut. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengidentifikasi kondisi topografi, tataguna lahan, jaringan drainase, dan curah hujan serta mengevaluasi kapasitas saluran drainase dan merekomendasikan dimensi saluran drainase berdasarkan debit rencana. Analisis data yang dilakukan yaitu analisis hidrologi dan hidrolika saluran drainase menggunakan data curah hujan stasiun Banjarbaru (2010-2019). Hasil penelitian menunjukkan beberapa segmen pada saluran tidak lagi dapat menerima debit rencana maksimum sebesar 0,213 m3/det, sehingga perlu dilakukan perbaikan dimensi pada saluran drainase. Kondisi eksisting dan juga beberapa faktor eksternal turut mempengaruhi daya tampung saluran drainase. Rekomendasi perbaikan untuk segmen SKI 2, SKI 3, dan SKA 4 dengan kondisi eksisting dimensi yang sama yaitu b = 0,8 m H = 0,8 m dan terjadi sedimentasi. Dimensi disarankan menjadi b = 0,8 m H = 1 m.
ANALISIS SEBARAN MIKROPLASTIK DI KAWASAN SEPANJANG SUNGAI KUIN KOTA BANJARMASIN Muhamad Rifky Mawardi; Nova Annisa
Jernih: Jurnal Tugas Akhir Mahasiswa Vol 4 No 2 (2021): JERNIH
Publisher : Prodi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jernih.v4i2.984

Abstract

Banjarmasin merupakan Kota yang dikenal dengan sebutan seribu sungai yang terletak di Kalimantan Selatan. Sungai tersebut adalah Sungai Kuin. Aktivitas di sungai akan mempengaruhi kualitas air sungai. Pencemaran Sungai Kuin ini adalah akibat adanya banyaknya limbah plastik yang menumpuk secara langsung sehingga sungai tersebut menurun kualitasnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis mikroplastik dan kelimpahan yang ada pada air dan sedimen. Data yang diambil sampelnya dibagi menjadi 10 titik. Setiap stasiun diambil 3 kali dari sisi kiri, tengah, dan sisi kanan sehingga diperoleh 60 sampel. Hasil penelitian adalah jenis film, fiber dan fragmen. Pada stasiun 1 dan 2 ditemukan film berkisaran 10,9 x 103 – 16,7 x 103 partikel/mL, fiber berkisaran 9,9 x 103 – 14,7 x 103, fragmen berkisaran 11,5 x 103 – 18,0 x 103 stasiun 3 dan 4 film berkisaran 10,9 x 103 – 12,2 x 103 partikel/mL, fiber berkisaran 9,6 x 103 – 11,3 x 103 partikel/mL, fragmen berkisaran 11,6 x 103 – 12,9 x 103 partikel/mL, stasiun 5 dan 6 film berkisaran 10,1 x 103 – 11,9 x 103 partikel/mL, fiber berkisaran 8,8 x 103 – 9,9 x 103 partikel/mL, fragmen berkisaran 11,2 x 103 – 12,5 x 103 partikel/mL, stasiun 7 dan 8 film berkisaran 10,3 x 103 – 14,2 x 103 partikel/mL, fiber berkisaran 8,8 x 103– 11,8 x 103 partikel/mL, fragmen berkisaran 10,5 x 103 – 15,5 x 103 partikel/mL, stasiun 9 dan 10 film berkisaran 10,0 x 103 – 15,1 x 103partikel/mL, fiber berkisaran 8,5 x 103 – 13,9 x 103 partikel/mL, fragmen berkisaran 11,0 x 103 – 16,3 x 103 partikel/mL
PEMETAAN INDEKS KENYAMANAN UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT BANJARBARU Garu Ujwala; Rijali Noor; Nova Annisa; Rony Riduan
Jukung (Jurnal Teknik Lingkungan) Vol 4, No 2 (2018): SEPTEMBER 2018
Publisher : Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (982.214 KB) | DOI: 10.20527/jukung.v4i2.6588

Abstract

Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru merupakan salah satu RTH dalam bentuk hutan kota yang juga menjadi ruang aktivitas publik. Sebagai Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang sekaligus menjadi ruang aktivitas publik maka lingkungan di dalamnya harus dikondisikan senyaman mungkin karena nyamannya suatu RTH akan meningkatkan produktifitas orang di dalamnya.  Sebaran indeks kenyamanan Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru berada pada kriteria nyaman dan sebagian tidak nyaman dan hanya wilayah Perpustakaan cabang dan sebagian wilayah Fakultas Kedokteran yang memiliki kriteria indeks tidak nyaman. Persepsi responden mahasiswa dan civitas akademika Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru tentang tingkat kenyamanan adalah nyaman, kondisi suhu udara adalah agak panas, kondisi kelembaban udara adalah sedang, kondisi angin adalah sepoi-sepoi, dan kondisi penerimaan matahari adalah sedang. Kata kunci: Hutan Kota, Indeks Kenyamanan, Ruang Terbuka Hijau. ABSTRACTLambung Mangkurat Banjarbaru University is one of the Green Open Space in the form of urban forest which is also a space for public activities. As a Green Open Space which is also a space for public activities, the environment in it should be as comfortable as possible because the comfort of an Green Open Space will increase the productivity of people in it. Distribution of temperature humidity index of Lambung Mangkurat Banjarbaru University were on comfortable criteria and some were uncomfortable criteria and only Library area and some areas of Medical Faculty that have uncomfortable index criteria. The respondents perception of student and the academic community of Lambung Mangkurat Banjarbaru University about temperature humidity index is comfortable, the air temperature condition is rathert hot, the air humidity is medium, the wind condition is the breezy, and the condition of the sun reception is moderate.  Keywords: Green Open Space, Urban Forest, Temperature Humidity Index
VARIASI KEMAMPUAN BEBERAPA JENIS POHON DALAM MENYERAP CO2 PADA TAMAN KOTA BANJARBARU Hafiizh Prasetia; Rony Riduan; Nova Annisa
Jukung (Jurnal Teknik Lingkungan) Vol 4, No 2 (2018): SEPTEMBER 2018
Publisher : Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (104.06 KB) | DOI: 10.20527/jukung.v4i2.6586

Abstract

Keberadaan ruang terbuka hijau (RTH) di Kelurahan Komet sangat diperlukan keberadaannya. Jumlah, jenis dan distribusi vegetasi yang sudah ada perlu diketahui untuk membuat perencanaan RTH taman kota dan taman lingkungan yang dibutuhkan di Kota Banjarbaru. Oleh sebab itu, selain untuk menginventarisir RTH taman kota dan taman lingkungan yang ada, juga perlu dilakukan analisis variasi kemampuan serapan CO2 atmosfir beberapa jenis pohon penyusun ruang terbuka hijau Kota Banjarbaru, khususnya Kelurahan Komet. Tata hijau yang digunakan dalam lansekap kawasan taman menggunakan pohon yang bertajuk lebar dan didominansi pohon seperti akasia (Acacia mangium), jambu air (Eugenia aquea), mangga (Mangifera indica), sawo (Manilkara zapota), rambutan (Nephelium lappaceum), jambu biji (Psidium guajava), angsana (Pterocarpus indicus), mahoni berdaun lebar (Swietenia macrophylla), dan ketapang (Terminalia catappa). Penyerapan tertinggi tercatat pada pohon angsana (Pterocarpus indicus) yaitu sebesar 720 kg.tahun-1, sedangkan yang terendah pada pohon jambu biji (Psidium guajava), dan mahoni berdaun lebar (Swietenia macrophylla) yaitu sebesar 61 kg.tahun-1. Kata Kunci: Banjarbaru, serapan CO2, taman. The existence of green open space in Comet Village is indispensable. The number, type and distribution of existing vegetation should be known to make urban park planning and environmental parks needed in Banjarbaru City. Therefore, in addition to the inventory green open space park city and environmental parks that exist, it is also necessary to analyze the variation of atmospheric CO2 absorption capacity of several types of trees making up green open space Banjarbaru City, especially Comet Village. The green streets used in the landscape of the park area use wide-brim and tree-dominated such as Acacia mangium, Eugenia aquea, Mangifera indica, Manilkara zapota, Nephelium lappaceum, Psidium guajava, Pterocarpus indicus, Swietenia macrophylla and Terminalia catappa. The highest absorption was recorded in Pterocarpus indicus tree which was 720 kg.year-1, while the lowest in Psidium guajava and Swietenia macrophylla tree was 61 kg.year-1.Keyword : Banjarbaru, CO2 absorption, park.
Alternative Energy of Biomass Briquettes from Alaban Wood and Rubber Seed Shells with Rubber Sap Adhesive and Dyeing Used Cooking Oil Ninis Hadi Haryanti; Nova Annisa; Suryajaya Suryajaya; Surini Surini
Jurnal Fisika Flux: Jurnal Ilmiah Fisika FMIPA Universitas Lambung Mangkurat Vol 20, No 1 (2023): Jurnal Fisika Flux: Jurnal Ilmiah Fisika FMIPA Universitas Lambung Mangkurat
Publisher : Lambung Mangkurat University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/flux.v20i1.15026

Abstract

The increasing demand for energy and fossil fuels has caused a shortage of energy, so renewable alternative energy is needed to help solve this problem. Biomass waste has significant potential as a briquette-making material. The production of briquettes as an alternative energy source made from biomass from Alaban wood charcoal and rubber seed shells is one solution. The research was conducted to determine the characteristics of briquettes with differences in composition variations, including moisture content, ash content, and caloric value in accordance with SNI 01-6235-2000 standards. Alaban wood charcoal and rubber seed shells that have been carbonized and made into powder were then sieved with a 60 mesh sieve and then weighed and mixed with a rubber adhesive, and then molded with a pressure of 200 kg/cm2. The composition variations used for Alaban wood charcoal and rubber seed shells are 100%:0%; 0%:100%; 70%:30%; 60%:40%; 50%:50%; 40%:60%; 30%:70% with 9% rubber adhesive in the total weight for each composition and dipped in used cooking oil for 3 minutes. The characteristics of the resulting briquettes are moisture content of 0.69%-2.06%; ash content of 3.34%-4.91%; and caloric value of 7.863kcal/g-8.042kcal/g. The results of this research as a whole have met the standards. The more rubber seed shells that are added, the lower the moisture content, the higher the ash content, and the caloric value. Briquettes with a composition of 30% Alaban wood charcoal and 70% rubber seed shells produce a caloric value of 7.953 kcal/g, moisture content of 0.75%, and ash content of 4.19%.