Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pemberian ASI eksklusif dan kelengkapan vaksinasi dasar terhadap kejadian stunting Irwan Ashari; Eddy Silamat; Arifah Septiane Mukti; Lea Ingne Reffita; Diki Prayugo Wibowo
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 17, No 3 (2023)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/hjk.v17i3.10242

Abstract

Background: One of the health problems is the high prevalence of stunting in toddlers. The main cause of stunting is nutrition. Early prevention efforts are needed to overcome stunting.Purpose: To determine the effect of exclusive breastfeeding and complete basic vaccination on the incidence of stunting.Method: A cross-sectional design was used in this study. Samples were taken from 80 respondents with purposive sampling techniques. Questionnaires are used as research instruments. The analysis used is the chi-square test.Results: Showed that there was a significant effect between exclusive breastfeeding on the incidence of stunting in toddlers (p = 0.001 and OR = 7.050 CI 95% = 2.150-23.117). There was a significant effect between complete basic vaccination on the incidence of stunting in toddlers (p = 0.039 and OR = 3.667 CI 95% = 1.191-11.285).Conclusion: Toddlers who are stunted are caused by the non-provision of exclusive breastfeeding at the age of 0-6 months and incomplete basic vaccination.Suggestion: To health workers to further educate cadres and the public about the importance of exclusive breastfeeding and complete basic vaccination, as an effort to prevent stunting.Keywords: Stunting; Exclusive Breastfeeding; Basic vaccination; Toddlers.Pendahuluan: Permasalahan kesehatan salah satunya adalah tingginya prevalensi kejadian stunting pada balita. Penyebab utama stunting adalah gizi. Upaya pencegahan sejak dini sangat diperlukan untuk penanggulangan stunting.Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh pemberian ASI eksklusif dan kelengkapan vaksinasi dasar terhadap kejadian stunting.Metode: Desain cross-sectional digunakan pada penelitian ini dengan sampel diambil sebanyak 80 responden dengan teknik purposive sampling. Kuesioner yang digunakan sebagai instrument penelitian. Analisis yang digunakan adalah uji chi-square.Hasil: Didapatkan ada pengaruh signifikan antara ASI eksklusif terhadap kejadian stunting pada balita (p=0,001 dan POR=7,050 CI 95%=2,150-23,117). Ada pengaruh signifikan antara kelengkapan vaksinasi dasar terhadap kejadian stunting pada balita (p=0,039 dan POR=3,667 CI 95%=1,191-11,285).Simpulan: Balita yang mengalami stunting disebabkan oleh tidak diberikannya ASI eksklusif saat berumur 0-6 bulan dan tidak lengkapnya vaksinasi dasar.Saran: Disarankan kepada tenaga kesehatan untuk lebih meningkatkan edukasi kepada kader dan masyarakat tentang pentingnya memberikan ASI eksklusif dan memberikan vaksinasi dasar secara lengkap, sebagai upaya pencegahan stunting.
Hubungan Sosial Ekonomi dengan Kejadian Stunting di Wilayah Puskesmas Cipadung Kota Bandung Muchamad Arif Al Ardha; Eddy Silamat; Anggara Setya Saputra
Jurnal Kesehatan Mahardika Vol. 10 No. 1 (2023): Jurnal Kesehatan Mahardika
Publisher : LPPM ITEKES Mahardika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54867/jkm.v10i1.155

Abstract

Balita yang mengalami stunting di Kota bandung sebesar 25,8%. Salah satu penyebabnya adalah rendahnya ekonomi sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhan gizi keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk menilai hubungan sosial ekonomi dengan kejadian stunting. Jenis penelitian yang digunakan adalah studi analitik dengan desain cross sectional. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 108 responden. Teknik sampling yang digunakan adalah simple random sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner. Analisis data menggunakan uji chi square. Hasil penelitian didapatkan adanya hubungan antara sosial ekonomi dengan kejadian stunting dengan nilai p=0,029, POR=2,653 (1,179-5,967). Keluarga dengan sosial ekonomi yang termasuk gakin berpeluang 2,6 kali lebih besar balitanya mengalami stunting dibandingkan dengan sosial ekonomi yang termasuk non gakin