Ussy Andawayanti
Unknown Affiliation

Published : 22 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

Analisa Erosi dan Sedimentasi Berbasis SIG (Sistem Informasi Geografis) Pada Hulu Sub DAS Pacal Kabupaten Bojonegoro Muhammad Dafa' Aprilio; Ussy Andawayanti; Linda Prasetyorini
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 3 No. 2 (2023): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Penggunaan lahan yang tidak sesuai mempengaruhi terjadinya bencana longsor, dan banjir di bagian hilir Hulu Sub DAS Pacal. Studi in bertujuan untuk menganalisa laju erosi & sedimentasi, tingkat bahaya erosi pada Hulu Sub DAS Pacal, dan memberikan saran berupa arahan tata guna lahan dan bangunan pengendali sedimen yang sesuai dengan kondisi Hulu Sub DAS Pacal. Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini yakni data curah hujan tahunan tahun 2012-2021, peta jenis tanah, peta kemiringan lereng, dan peta tata guna lahan. Dari hasil analisa diperoleh laju erosi tahunan pada Hulu Sub DAS Pacal diperoleh sebesar 575632.427 ton/tahun, laju sedimentasi tahunan menggunakan nilai SDR diperoleh sebesar 66801.078 ton/tahun. Hasil analisis tingkat bahaya erosi pada Hulu Sub DAS Pacal memiliki 5 kriteria yakni sangat ringan dengan luas 2187.887 Ha, ringan dengan luas 2467.503 Ha, sedang dengan luas 1152.400 Ha, berat dengan luas 716.453 Ha, sangat berat dengan luas 192.397 Ha. Hasil dari analisa tata guna lahan baru menunjukan pengurangan laju erosi sebesar 182231.529 ton/tahun, dan perencanaan checkdam direncanakan pada Sub DAS yang kritis yakni pada subdas 8 dan 9 dengan volume tampungan sebesar 3787.879 m3 dan 3750 m3. Abstract: Land conversation activities that are inconsistent affect the occurrence of landslides and flooding of the lower section of the watershed. This study is intended to analyze rate of erosion & sedimentation, erosion hazard level in Upper Section of Pacal Sub Watershed, and provided advise such a land use and sediment control structures that suits the condition of Upper Section of Pacal Sub Watershed. The data that is required for this study is yearly rainfall data from 2012-2021, soil type map, slope map, land-use map. Basen on the result, it can be concluded that The rate of the erosion each year in the Upper Section of Pacal Sub Watershed obtained raises 575632.427 ton/year, and rate of the sedimentation using value of SDR and obtained value of the rate of the sedimentation raises 66801.078 ton/year. The result of a erosion hazard level in Upper Section of Pacal Sub Watershed have 5 criteria namely very light with an area of 2187.887 Ha, light with an area of 2467.503 Ha, medium with an area of 1152.400 Ha. Heavy with an area of 716.453 Ha, very heavy with an area of 192.397 Ha. Result of the new land-use that shows that reduction of rate of the erosion raises 182231.529 ton/year, and the checkdam planned on Sub Watershed that critical which is Sub Watershed 8 and 9 with storage volume raises 3787.879 m3 and 3750 m3.
Analisis Tingkat Bahaya Erosi dan Arahan Penggunaan Lahan di Sub DAS Bango Berbasis Sistem Informasi Geografis Muhamad Farid Nurkholis; Ussy Andawayanti; Linda Prasetyorini
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 3 No. 2 (2023): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan jumlah penduduk yang semakin hari semakin bertambah dan terbatasnya lapangan pekerjaan yang tersedia, maka berdampak pada eksplorasi dan eksploitasi sumber daya alam tanpa memperhatikan dampak yang akan ditimbulkan pada lingkungan. Kegiatan eksploitasi dan eksplorasi pada Sub DAS Bango berakibat pada perubahan tata guna lahan. Pemanfaatan tata guna lahan yang tidak optimal akan menyebabkan peningkatan laju erosi. Sehingga diperlukan pemetaan laju erosi beserta tingkat bahaya erosi yang kemudian dapat diberikan skenario tata guna lahan baru. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode Universal Soil Loss Equation (USLE) dan diperoleh nilai laju erosi sebesar 90,978 ton/ha/tahun atau 7,582 mm/tahun, dimana nilai tersebut melebihi nilai erosi yang diperbolehkan di Indonesia yaitu sebesar 2,5 mm/tahun. Hasil analisis Tingkat Bahaya Erosi berdasarkan Indeks Bahaya Erosi diperoleh tingkat keritisan lahan dengan lahan potensial kritis seluas 75,35% dari luas total Sub DAS Bango, lahan semi kritis seluas 2,81%, lahan kritis seluas 8,87%, dan lahan sangat kritis seluas 13,67%. Arahan penggunaan lahan disusun berdasarkan kriteria dari Rehabilitasi Lahan dan Kekritisan Tanah (RLKT) Departemen Kehutanan. Penyusunan tata guna lahan baru disimulasikan kedalam tiga skenario tata guna lahan baru, skenario satu dapat mereduksi 84,167%, skenario dua dapat mereduksi 89,215%, dan skenario tiga dapat mereduksi 90,438%.
Analisa Erosi dan Sedimentasi Berbasis Sistem Informasi Geografis (SIG) di DAS Tanggul Kabupaten Jember Noer Pratama; Ussy Andawayanti; Linda Prasetyorini
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 3 No. 2 (2023): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Aktivitas penebangan liar dan pengelolaan lahan DAS Tanggul mengakibatkan perubahantata guna lahan, mengurangi vegetasi, perubahan nilai koefisien limpasandandayaikat tanah terhadap aliran permukaan.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat erosi dan sedimentasi guna mendapatkanacuankonservasi tanah pada DAS Tanggul Kabupaten Jembermenggunakan metode MUSLE.Hasilnilai laju sedimentasi eksisting berkisar sebesar 366,69ton/ha/tahun atau 31,89mm/tahun dan untuk laju sedimentasi aktual adalah 184835,678ton/tahun. Nilai laju sedimentasi DAS Tanggul sebesar 31,89mm/tahun ini telah jauh melebihi batas normal toleransi erosi di Indonesia yaitu sekitar 2.5 mm/tahun. Status bahaya erosi DAS Tangguldidapatkan status kelastinggihinggasangattinggi dengan nilai IBE berkisar antara 5,22 sampai39,54, dengan presentase tinggi sebesar 22% dan 78% untuk sangat tinggi. Untuk mencegah terjadinya erosi dan laju sedimentasi, maka diperlukan arahan penggunaan lahan dengan melakukan pembagian wilayah DAS Tanggul menjadi 3 kawasanutama yaitu kawasan budidaya tanaman dengan luasan 61,96%, kawasan penyangga dengan luasan 24,84% dan kawasan lindung 13,20%. Skenario konservasi menggunakan metode vegetasimenghasilkan perubahan status lahan secara bermakna, 2sub DAS Tanggul pada status IBE tinggiberubah menjadi status sedangsedangkan5sub DAS status IBE sangat tinggi berubah menjadi status tinggi.
Studi Erosivitas pada Tanah Kuarsa Menggunakan Rainfall Simulatordengan Blower Keong Rego Hartoyo; Jadfan Sidqi Fidari; Ussy Andawayanti
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 3 No. 2 (2023): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untukuntuk mengetahui pengaruh variasi intensitas hujan terhadap erosilimpasan yang dihasilkan, indeks erosivitas hujan,besar perbandingan laju erosi limpasan rainfall simulator dan dengan metode USLE, dan blower sebagai media angin karena ingin mengetahui faktor klimatologi akan memberikan seberapa besar dampak angin.Sampel tanah merupakan tanah kuarsa yang sudah tersedia di Laboratorium Hidrologi Teknik Penagiran, Kabupaten Malang. Hasilnya, nilai erosivitas dengan kemiringan 5%, hasil dari perhitungan indeks erosivitas hujan dengan intensitas 1 liter/menit atau 3 cm/jam adalah 7.57 ton.m.cm/ha. Kemudian perhitungan ini dapat dilanjutkan dengan intensitas 2 liter/menit adalah 16.76 ton.m.cm/ha dan intensitas 3 liter/menit adalah 26.54 ton.m.cm/ha. Terjadi sedikit perbedaan antaralaju erosi pada limpasan yang dihasilkan dari pengujian laboratorium dan perhitungan menggunakan metode Universal Soil Loss Equation (USLE). Perbedaan tersebut disebabkan oleh penggunaan hujan buatan melalui alat simulasi hujan (rainfall simulator) yang hanya mendekati kondisi hujan alami. Percikan air dari nozzle pada alat simulasi tersebut tidak terdistribusi dengan sempurna secara maksimal.Kemudian pengaruh penggunakan blower keong pada alat rainfall simulatoradalahkondisiimenggunakan angin erosi limpasan yang terjadi itu lebih besar daripada kondisi yang tanpa angin. Hal ini menunjukkan bahwa waktu yang diperlukan untuk terjadinya erosi menggunakan kondisi dengan angin itu lebih lama daripada kondisi tanpa angin.
Perencanaan Sistem Distribusi Air Baku di Desa Galeo Baru dengan menggunakan Aplikasi WaterCAD V8i Moch Rendy Dwi Laksana Nuryatim; Ussy Andawayanti; Linda Prasetyorini
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 4 No. 1 (2024): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Desa Galeo Baru terletak pada pulau Kalimantan lebih tepatnya di Kecamatan BarongTongkok Kabupaten Kutai Barat, dalam rutinitas sehari-hari kebutuhan air baku masyarakat di Desa Galeo Baru sangat mengandalkan sumber air tanah, namun tidak semua masyarakat memilikinya. Dengan adanya sungai Goohaq nantinya dapat dijadikan suplai air baku guna memenuhi kebutuhan air baku di Desa Galeo Baru. Tujuan dari studi ini merupakan untuk merencanakan sistem jaringan air baku dari sungai Goohaq ke Desa Galeo Baru, meliputi kuantitas air, hidrolika dan rencana anggaran biaya. Untuk perencanaan jaringan dan perhitungan hidrolika menggunakan aplikasi WaterCAD V8i. Dari hasil analisa didapatkan kondisi hidrolis jaringan pipa masih memenuhi persyaratan teknis yang ditentukan, untuk kecepatan sebesar 0,100 m/dt – 2,5 m/dt, tekanan 0,5 atm – 10 atm, headloss gradient 0 m/km – 15 m/km. Dengan total rencana anggaran biaya (RAB) untuk perencanaan distribusi air baku di Desa Galeo Baru Kecamatan BarongTongkok Kabupaten Kutai Barat dengan nilai proyek sebesar Rp. 713.177.000.
Studi Evaluasi Sumur Resapan di Kelurahan Cipinang Besar, Kecamatan Jatinegara, Kota Jakarta Timur. Daffa Fajar Bagaskara; Mohammad Bisri; Ussy Andawayanti
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 4 No. 1 (2024): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Permasalahan banjir di wilayah DKI Jakarta semakin hari semakin pelik dikarenakan semakin berkurangnya daerah resapan di wilayahnya. Maka dari itu pihak pemerintahan DKI Jakarta baik tingkat Pemprov maupun Pemkot membangun sumur resapan yang dipelopori oleh mantan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo pada masa kepemimpinannya. Salah satu wilayah yang menjadi tempat dibangunnya sumur resapan di wilayah DKI Jakarta adalah di lokasi studi, tepatnya di jalan DI. Panjaitan Kelurahan Cipinang Besar, Kecamatan Jatinegara, Kota Jakarta Timur dengan jumlah sumur resapan sebanyak 86 buah. Alasan dari studi ini adalah untuk mengevaluasi efisiensi daya tampung sumur resapan eksisting dengan menganalisa curah hujan tahunan maksimal, hujan rancangan dengan kala ulang 5 tahunan, hujan jam- jaman, debit banjir rancangan, debit tampungan drainase eksisting dikarenakan inlet dari sumur resapan berasal dari saluran drainase, serta menyarankan jumlah dan daya debit tampungan dari sumur resapan yang berada di lokasi studi. Hasil dari studi ini, disarankan jumlah sumur resapan untuk menampung debit hujan yang berada pada lokasi studi sebanyak 12 buah dengan debit tampungan total sebesar 1,49 m3/detik.
Studi Erosivitas Hujan Akibat Variasi Intensitas Hujan pada Pasir Kuarsa menggunakan Alat Rainfall Simulator Muhammad Safri Nur Hadiansyah; Jadfan Sidqi Fidari; Ussy Andawayanti
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 3 No. 2 (2023): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Erosi hujan yang terjadi dapat mengakibatkan berbagai macam masalah. Erosi yang terjadi terus-menerus menjadi salah satu faktor penurunan kualitas lahan. Dilakukannya penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai erosivitas hujan dan laju erosi akibat dari variasi intensitas hujan pada lahan pemodelan menggunakan pasir kuarsa. Dalam penelitian ini digunakan pemodelan hujan menggunakan alat Rainfall Simulator. Rangkain percobaan dilakukan dalam kondisi terkontrol dengan menggunakan 3 variasi intensitas hujan yaitu 1 liter/menit, 2 liter/menit, dan 3 liter/menit. Dalam penelitian ini dilakukan analisa terhadap nilai erosivitas hujan dan laju erosi antara menggunakan Metode USLE (Universal Soil Loss Equation), laju erosi alat Rainfall Simulator, dan laju erosi Grid. Dari perhitungan erosivitas hujan didapatkan hasil pada intensitas hujan 1 liter/menit R sebesar 7,57 ton.m.cm.ha-1, kemudian pada intensitas 2 liter/menit didapatkan R sebesar 16,76 ton.m.cm.ha-1, dan pada intensitas 3 liter/menit didapatkan R sebesar 26,54 ton.m.cm.ha-1. Dapat dilihat bahwa intensitas hujan linier atau berbanding lurus dengan nilai erosivitas hujan.Selain itu, menggunakan rumus USLE didapatkan nilai laju erosi pada intensitas hujan 1 liter/menit sebesar 0,486 ton/ha/tahun, intensitas hujan 2 liter/menit sebesar 1,075 ton/ha/tahun, dan intensitas hujan 3 liter/menit sebesar 1,703 ton/ha/tahun. Dari hasil laju erositersebut, dapat disimpulkan bahwa intensitas hujan linier atau berbanding lurus dengan laju erosi.
Pemanfaatan Data Satelit untuk Menganalisis Indeks Kekeringan Meteorologi di Sub DAS Slahung Kabupaten Ponorogo Acha Octa Friyana; Donny Harisuseso; Ussy Andawayanti
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 4 No. 1 (2024): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kabupaten Ponorogo dalam beberapa tahun terakhir rentan terjadi bencana kekeringan. Kekeringan disebabkan oleh beberapa faktor salah satunya yaitu curah hujan yang rendah atau dibawah normal. Secara hidrologi, komponen utama dalam menganalisis indeks kekeringan meteorologi adalah curah hujan yang panjang, lengkap dan persebarannya merata diseluruh DAS. Namun, stasiun hujan yang berada di Sub DAS Slahung perletakannya kurang tersebar dan kurang mewakili daerah – daerah yang kosong. Hal ini dapat diantisipasi dengan memanfaatkan data curah hujan satelit dimana digunakan sebagai stasiun hujan bayangan yang membantu stasiun eksisting dalam mengisi ruang kosong di Sub DAS Slahung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat kekeringan serta dapat memprediksi kejadian kekeringan di Sub DAS Slahung. Perhitungan indeks kekeringan meteorologi menggunakan metode EDI (Effective Drought Index). Hasil analisis menunjukkan bahwa kekeringan terparah terjadi pada tahun 2005 (indeks min -2.41), 2007 (indeks min -1.94), 2012 (indeks min -1.55), 2017 (indeks min -1.62) dan 2019 (indeks min -1.50). Berdasarkan pola kekeringan pada tahun kering tersebut, diperkirakan kejadian kekeringan di Sub DAS Slahung terjadi 2 hingga 5 tahun sekali.
Studi Kekeringan Meteorologi dengan Pemanfaatan Data Satelit Chirps Pada Das Rondoningo Kabupaten Probolinggo As'idatu Viddaroini; Donny Harisuseso; Ussy Andawayanti
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 4 No. 1 (2024): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Kabupaten Probolinggo menjadi salah satu wilayah yang kerap mengalami bencana kekeringan, terkhusus DAS Rondoningo. Kekeringan yang terjadi pada Kabupaten Probolinggo disebabkan oleh intensitas curah hujan yang rendah atau curah hujan dibawah curah hujan normal, maka diperlukan perhitungan nilai indeks kekeringan untuk mengidentifikasi keparahan kekeringan yang terjadi pada lokasi studi. Namun terdapat kendala dimana data hujan pada lokasi studi dinilai kurang sempurna karena pos pengamatan curah hujan masih belum merata, maka akan dilakukan pemanfaatan data curah hujan CHIRPS. Data curah hujan CHIRPS akan dikalibrasikan dengan data curah hujan pengamatan menggunakan persamaan regresi. Metode yang digunakan dalam perhitungan nilai indeks kekeringan adalah Percent Normal Index (PNI). Hasil indeks kekeringan kemudian akan digunakan untuk pembuatan peta sebaran kekeringan metode interpolasi Inverse Distance Weight (IDW) menggunakan aplikasi ArcGIS. Hasil dari penelitian ini menunjukkan persamaan dengan nilai determinasi paling baik dalam mengestimasi nilai curah hujan CHIRPS adalah persamaan regresi linier intercept. Kemudian perhitungan indeks PNI menunjukkan indeks kekeringan terparah sebesar 0% dengan status “Amat Sangat Kering” pernah terjadi pada seluruh tahun pengamatan (2002-2021). Hasil peta sebaran kekeringan metode IDW menunjukkan hasil yang sangat bagus karena memilki kecocokan dengan peta kekeringan yang dikeluarkan oleh BPBD Kabupaten Probolinggo.
EVALUASI SALURAN DRAINASE PADA KELURAHAN TULUSREJO KOTA MALANG MENGGUNAKAN APLIKASI SWMM 5.2 Billah Taufik Hidayah; Linda Prasetyorini; Ussy Andawayanti
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 4 No. 1 (2024): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perubahan tata guna lahan di Kelurahan Tulusrejo menjadikan Kelurahan Tulusrejo menjadi langganan banjir atau genangan. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan evaluasi sistem drainase dengan model Strom Water Management Model (SWMM) dengan solusi evaluasi dimensi atau alternatif ramah lingkungan yaitu rain harvesting. Tahapan pemodelan meliputi: analisis hidrologi, perhitungan intensitas curah hujan,jam-jaman kala ulang 5 tahun, pemodelan hidrolika dan LID (low impact development) pada SWMM. Hasil pemodelan dengan kala ulang 5 tahun pada SWMM didapat 4 titik genangan dengan 7 saluran yang perlu dievaluasi. Dari hasil pemodelan pendekatan hidrolika direkomendasikan untuk evaluasi dimensi saluran pada 7 titik. Sedangkan dari hasil pendekatan pemodelan LID disarankan menambahkan rain harvesting pada 10 subcatchment yang berjumlah 263.