Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

Usulan Perbaikan Proses Penuangan Pada Shoulder E-clip Untuk Meminimasi Defect Beku Dini Dengan Menggunakan Metode Dmaic Di Pt Pindad Janu Prasetyo; Wiyono Wiyono; Widia Juliani
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak PT Pindad merupakan perusahaan industri dan manufaktur yang bergerak dalam pembuatan produk militer dan komersil diantaranya yaitu divisi tempa & cor. Teradapat 3 jenis produk sarana dan pra sarana kereta api yang di produksi, salah satunya adalah shoulder for e-clip. Berdasarkan data historis bulan Januari 2017 sampai dengan Desember 2018 produk ini mengalami rata-rata defect sebesar 5.22% per bulannya sedangkan toleransi defect yang ditetapkan perusahaan sebesar 2%. Jenis cacat yang paling banyak menghasilkan defect adalah beku dini yang terjadi pada saat proses penuangan. Penelitian ini akan difokuskan untuk mengurangi cacat beku dini pada proses penuangan dengan menggunakan pendekatan DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve, Control). Pada tahap define dilakukan pengidentifikasian CTQ menggunakan metode delphi dan pembuatan diagram SIPOC. Pada tahap measure dilakukan perhitungan stabilitas proses menggunakan peta kontrol p dan perhitungan kapabilitas proses sehingga diketahui rata-rata DPMO sebesar 3739 sedangkan untuk rata-rata level sigma sebesar 4.22. Pada tahap analyze digunakan tools fishbone diagram sehingga didapatkan faktor penyebab masalah adalah man, method, material, tools, dan environment. Setelah itu digunakan pendekatan FMEA untuk menentukan mode kegagalan yang akan diprioritaskan untuk dilakukan perbaikan sehingga didapatkan faktor method dan man yang memiliki nilai RPN tertinggi. Maka dari itu pada tahap improve usulan perbaikan di prioritaskan terhadap faktor man dan method untuk mengurangi cacat beku dini yaitu dengan pemasangan pirometer dan pembuatan checksheet. Kata kunci: Shoulder for e-clip, defect, DMAIC, beku dini, penuangan, CTQ, DPMO, FMEA Abstract PT Pindad is an industrial and manufacturing company engaged in manufacturing military and commercial products including the forging & cast division. There are 3 types of railway facilities and preproduction products produced, one of which is the shoulder for e-clip. Based on historical data from January 2017 to December 2018 this product experienced an average defect of 5.22% per month while the defect tolerance set by the company was 2%. The type of defect that produces the most defects is cold shut that occurs during the pouring process. This research will be focused on reducing cold shut defects in the pouring process using the DMAIC approach (Define, Measure, Analyze, Improve, Control). At the define stage CTQ is identified using the delphi method and SIPOC diagram making. In the measure phase, the calculation of process stability using p control chart and process capability calculations are calculated so that the average DPMO is 3739 while the average sigma level is 4.22. In the analyze stage, a fishbone diagram tool is used so that the causes of the problem are obtained which is by man, method, material, tools, and environment. After that, the FMEA approach is used to determine the failure mode that will be prioritized for improvement in which the method and man factors have the highest RPN values. Therefore, in the improve stage proposed improvements prioritize the man and method to reduce cold shut defects, namely by installing pyrometers and making checksheets. Keywords: cold shut, defect, DMAIC, premature freezing, pouring, CTQ, DPMO, FMEA
Usulan Alat Pelindung Diri (APD) dibagian Produksi Pada PT.FLA Untuk Memenuhi Requirement OHSAS 18001:2007 Faadhila Alwi; Wiyono Wiyono; Heriyono Lalu
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract──PT. FLA is one of the manufacturing companies that produce drug presses, the types of tools are various types of systems from the company is the preorde according to customer demand. Based on observations found some problems one of which is incomplete Self-Protective tools in the company especially on the production floor. Activities that use equipment and raw materials in the production process have a risk of workplace accidents. One effort that can be done to reduce workplace accidents is the presence of personal protective equipment (PPE) in the company. The purpose of this research is to reduce workplace accidents at every activity in the company. This research was conducted by identifying hazards first, data obtained from interviews with several speakers who understood the production floor. After identifying hazards, then assessing these hazards, this assessment aims to see what hazards need to be followed up, after further assessment. Which results are the determination of personal protective equipment in accordance with the company. The work follow-up was based on OHSAS 18001: 2007 and PPN. 50 of 2012 concerning K3. Keywords: Personal Protective Equipment, Risk Assessment, Work Accident, Proposal, OHSAS 18001: 2007
Usulan Rancangan Perbaikan Untuk Meminimasi Defect Inklusi Pasir (ip) Pada Proses Pencetakan Shoulder For E-clip Di Pt. Pindad Dengan Metode Dmaic Ayu Vita Rastiti; Wiyono Wiyono; Widia Juliani
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak PT. Pindad merupakan salah satu perusahaan dibawah naungan BUMN yang memproduksi produk militer dan komersial di Indonesia, salah satunya memproduksi komponen perkeretaapian seperti produk shoulder, base plate dan e-clip. Berdasarkan data historis pada periode Januari 2017 – Desember 2018, diketahui produk shoulder memiliki rata-rata defect paling tinggi dan melebihi batas toleransi yang ditetapkan perusahaan. Toleransi produk defect yang ditetapkan perusahan sebesar 2%, sementara produk shoulder memiliki rata-rata defect sebesar 5,22%. Jenis defect inklusi pasir merupakan salah satu jenis defect yang sering terjadi. Maka dari itu penelitian akan berfokus terhadap proses yang menyebabkan defect inklusi pasir menggunakan metode Six Sigma dengan tahap DMAIC. Terdapat 6 buah CTQ yang diperoleh dari hasil kuesioner delphi untuk tahap definisi masalah. Pada tahap measure dilakukan perhitungan stabilitas proses menggunakan peta kendali P dengan memastikan data berada di dalam batas kendali, dan perhitungan kapabiltas proses untuk menentukan nilai DPMO dan nilai sigma. Nilai sigma yang diperoleh sebesar 4,35 dan masih perlu dilakukan peningkatan agar mendekati 6 sigma. Tahap analyze dilakukan menggunakan fishbone diagram dan 5 why’s yang kemudian didapatkan faktor man, method, cetakan dan material sebagai akar penyebab masalah. Selanjutnya dilakukan analisis FMEA untuk menentukan prioritas perbaikan melalui nilai RPN yang tertinggi. Usulan perbaikan yang dilakukan pada tahap improve yaitu perancangan alarm display dengan Poka-yoke, pembuatan penjadwalan pemeliharaan dan pengecekan pipa air sand mixer dan pembuatan display sebagai pengingat pengecekan gatting system. Kata kunci: Kata Kunci: Shoulder, Inklusi Pasir, Six sigma, DMAIC, CTQ, Poka-yoke Abstract PT. Pindad is one of the companies under the auspices of SOEs that produce military and commercial products in Indonesia, one of which is producing railway components such as shoulder products, base plates and e-clips. Based on historical data period January 2017 - December 2018, it is known that shoulder products have the highest defect average and exceed the tolerance limit set by the company. The defect product tolerance set by the company is 2%, while the shoulder product has an average defect of 5.22%. Based on historical data in the period January 2017 - December 2018, shoulder products have the highest average defect and exceed the tolerance limit set by the company. The defect product tolerance set by the company is 2%, while the shoulder product has an average defect of 5.22%. Defect of sand inclusion is one type of defect that often occurs. Therefore, the research will focus on the process that causes defect of sand inclusion using the Six Sigma method with the DMAIC stage. There are 6 CTQs obtained from the results of the Delphi questionnaire for defining the problem. In the measure stage, calculation of process stability is carried out using p-control chart by ensuring the data is within the control limit, and calculation of process capability to determine the DPMO value and sigma value. Sigma value is 4.35 and still needs to be increased to approach 6 sigma. Analyze phase uses fishbone diagram and 5 why so that there are man, method, machine and material factors as the root cause of the problem. After that, FMEA analysis to determine the priority of improvement through the highest RPN value. Proposed improvements in the phase are designing alarm displays with Poka-yoke, making scheduling maintenance and checking of sand mixer water pipes and making display as a reminder of checking gatting systems. Keywords: Shoulder, Sand Inclusion, Six sigma, DMAIC, CTQ, Poka-yoke
Usulan Perbaikan Proses Drawing Untuk Meminimasi Terjadinya Defect Pada Part Metal Fuel Filler Di Pt Sinar Terang Logamjaya (pt Stallion) Dengan Pendekatan Dmai Muhammad Fauzi Aulia Rahman; Wiyono Wiyono; Marina Yustiana Lubis
eProceedings of Engineering Vol 8, No 5 (2021): Oktober 2021
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PT Sinar Terang Logamjaya atau PT STALLION merupakan perusahaan manufaktur yang memproduksi suku cadang otomotif untuk kendaraan sepeda motor. Salah satu part yang di produksi yang di PT STALLION adalah part metal fuel filler (MFF). MFF merupakan part yang digunakan sebagai salah satu penyusun bagian di dalam tanki bensin sepeda motor. Diketahui bahwa part MFF yang di produksi pada rentang waktu agustus 2020 sampai dengan februari 2021 menghasilkan kuantitas produk defect yang bervariasi tergantung dengan target produksi harian. Presentase rata-rata aktual untuk produk defect sebesar 0,86% sedangkan target yang ditetapkan oleh PT STALLION untuk produk yang mengalami defect secara keseluruhan adalah 0,2%. Sehingga diperlukan perbaikan untuk mengatasi permasalahan defect yang tejadi. Metodologi yang digunakan pada penulisan tugas akhir ini menggunakan pendekatan DMAI (Define, Measure, Analyze, Improve) dari Six Sigma. Usulan perbaikan pada tugas akhir ini yaitu konsep rancangan Poka Yoke pada lower dies, konsep rancangan jalur lubrikasi pada lower dies, dan konsep rancangan sistem lubrikasi otomatis modular yang akan diintegrasikan pada lower dies. Usulan perbaikan ini bertujuan untuk meminimasi akar permasalahan dari sisi man dan machine yang merupakan faktor utama penyebab permasalahan defect pada part MFF. Evaluasi hasil konsep rancangan perbaikan dilakukan dengan melakukan analisis kelebihan dan kekurangan, analisis tahapan kerja, dan melakukan verifikasi hasil pihak perusahaan untuk dapat diimplementasikan. Kata kunci : Kualitas, Defect, DMAI, Poka Yoke, Mekanikal Drawing
Perancangan Usulan Perbaikan Proses Produksi Partially Oriented Yarn (poy) Untuk Meminimasi Defect Break Menggunakan Metode Six Sigma Di Pt Indo-rama Synthetics Tbk Dania Qatrunnada; Wiyono Wiyono; Ayudita Oktafiani
eProceedings of Engineering Vol 8, No 5 (2021): Oktober 2021
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PT. Indo-Rama Synthetics Tbk merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang tekstil yang memproduksi produk berbahan polyester. Salah satu yang diproduksi adalah benang tipe Partially Oriented Yarn (POY). Terdapat 3 jenis defect yang terjadi pada proses produksi benang POY. Dari data histori perusahaan, break merupakan jenis cacat yang paling banyak terjadi. Berdasarkan data histori perusahaan, menunjukkan terjadinya jumlah defect break melebihi batas toleransi pada tiap bulannya dengan rata-rata sebesar 0,69 break/ton untuk periode Januari – Mei 2020, sementara perusahaan menetapkan toleransi KPI sebesar 0,60 break/ton. Diketahui defect break terjadi pada proses oiling. Sehingga diberikan perancangan usulan perbaikan yang dapat mengurangi defect break. Analisis akar penyebab dilakukan dengan menggunakan diagram fishbone untuk mengetahui faktor-faktor penyebab defect break. Penentuan tindakan perbaikan dilakukan berdasarkan prioritas tertinggi menggunakan perhitungan FMEA. Didapat faktor potensial adalah faktor mesin dengan penyebab utama kondisi peralatan mesin yang kotor sehingga proses oiling tidak berjalan secara optimal. Dalam menangani permasalahan proses oiling untuk mengurangi defect break benang POY, adapun bentuk perancangan usulan perbaikan yaitu perancangan SOP dan Visual Display. Kata kunci : Benang POY, Cacat, FMEA, SOP, Visual Display.
Penerapan Metode 5s Untuk Meminimasi Waste Motion Pada Proses Produksi Roti Kadet Di Cv. Sri Rejeki Dengan Pendekatan Lean Manufacturing Dandi Muhammad Alim; Wiyono Wiyono; Widia Juliani
eProceedings of Engineering Vol 8, No 4 (2021): Agustus 2021
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

CV. Sri Rejeki merupakan salah satu perusahaan yang bergerak pada bidang penghasil roti. Pada proses produksi di perusahaan masih ditemukan beberapa waste. Pada proses produksi roti kadet, ditemukan waste motion yang mempengaruhi lamanya waktu produksi sehingga menimbulkan terjadinya masalah ketidaktercapaian target produksi dan waktu pengiriman. untuk mengurangi waste motion yang terjadi digunakan penerapan metode 5S dengan pendekatan lean manufacturing, dilakukan pemetaan aliran produksi dan aliran informasi serta identifikasi dengan value stream mapping dan process activity mapping. Identifikasi waste diawali dengan penggambaran current state map, lalu dilakukan analisis waste ke dalam kategori 7 waste (Liker,2006). Setelah itu dilakukan analisis akar penyebab timbulnya waste menggunakan fishbone diagram dan 5 Whys. Rekomendasi perbaikan yang diberikan terkait pada waste yang teridentifikasi adalah penerapan 5S dan merancang tools box yang dapat mengurangi gerakan operator dan lead time. Dari usulan rancangan perbaikan yang dibuat, kemudian memetakan proses produksi pada value stream mapping future state dan didapatkan hasil lead time yang berkurang menjadi 23065,49 detik. Kata Kunci : Lean Manufacturing, Gerakan Pemborosan, Sistem 5S
Perancangan Sop Pengukuran Kepuasan Mahasiswa Terhadap Praktikum Pada Prodi Teknik Industri Menggunakan Metode Business Process Improvement Di Universitas Telkom Bandung Manuel Jalenski; Sri Widianingrum; Wiyono Wiyono
eProceedings of Engineering Vol 8, No 2 (2021): April 2021
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Universitas Telkom Bandung merupakan salah satu perguruan tinggi swasta yang memiliki beberapa fakultas. Dalam pelaksanaan kegiatan perkuliahan terdapat kegiatan penunjang yaitu kegiatan praktikum. Kegiatan praktikum dilaksanakan pada laboratorium yang sesuai dengan mata kuliah yang bersangkutan. Untuk meningkatkan kualitas laboratorium sebagai sarana penunjang kegiatan perkuliahan, salah satu hal yang diperlukan adalah mengetahui kepuasan mahasiswa terhadap laboratorium ketika melaksanakan praktikum. Untuk mengetahui tingkat kepuasan mahasiswa terhadap laboratorium, laboratorium menggunakan kuesioner online sebagai sarana pengumpulan data kepuasan mahasiswa. Pengukuran kepuasan mahasiswa ini diperlukan untuk mengetahui sudah sejauh mana laboratorium memenuhi kebutuhan mahasiswa dalam hal praktikum dan untuk meningkatkan kualitas dari laboratorium. Penelitian ini berfokus kepada perancangan ulang proses pengukuran kepuasan mahasiswa terhadap praktikum berdasarkan ISO 9001:2015 klausul 9.1.2 mengenai kepuasan pelanggan. Perancangan ulang dilakukan dengan memperbaiki proses pengukuran kepuasan mahasiswa terhadap praktikum dan pemenuhan requirement ISO 9001:2015. Proses perancangan dimulai dari identifikasi gap antara kondisi aktual pengukuran kepuasan mahasiswa dengan requirement ISO 9001:2015 klausul 9.1.2. Hasil dari identifikasi gap tersebut akan digunakan untuk melakukan perancangan proses persiapan dan pengukuran kepuasan mahasiswa. Hasil dari perancangan proses tersebut kemudian menghasilkan usulan proses persiapan dan pengukuran kepuasan mahasiswa dengan menggunakan metode Business Process Improvement langkah keenam yaitu apply improvement technique. Pada metode Business Process Improvement tools yang digunakan adalah simplifying dan automation. Pada penelitian ini digunakan metode Business Process Improvement karena penelitian yang dilaksanakan berkaitan dengan proses bisnis.Perbaikan yang telah dilakukan menghasilkan standar proses usulan berupa SOP persiapan dan pengukuran kepuasan mahasiswa terhadap praktikum. Kata kunci: ISO 9001:2015, SOP, Business Process Improvement Abstract Telkom University Bandung is a private university which has several faculties. In the implementation of lecture activities, there are supporting activities, namely practicum activities. Practicum activities are carried out in the laboratory in accordance with the subject concerned. To improve the quality of the laboratory as a means of supporting lecture activities, one of the things needed is to know student satisfaction with the laboratory when carrying out practicum. To determine the level of student satisfaction with the laboratory, the laboratory uses an online questionnaire as a means of collecting student satisfaction data. This measurement of student satisfaction is needed to determine the extent to which the laboratory meets student needs in terms of practicum and to improve the quality of the laboratory. This study focuses on redesigning the process of measuring student satisfaction with practicum based on ISO 9001: 2015 clause 9.1.2 regarding customer satisfaction. The redesign was carried out by improving the process of measuring student satisfaction with practicum and meeting the requirements of ISO 9001: 2015. The design process begins with the identification of the gap between the actual conditions for measuring student satisfaction with the ISO 9001: 2015 clause 9.1.2. The results of the gap identification will be used to design the preparation process and measure student satisfaction. The results of the process design then produce a process proposal for the preparation and measurement of student satisfaction using the sixth step Business Process Improvement method, namely apply improvement technique. In the Business Process Improvement method the tools used are simplifying and automation. In this study, the Business Process Improvement method was used because the research carried out was related to business processes. The improvements that have been made resulted in a standard process proposal in the form of SOP for preparation and measurement of student satisfaction with practicum. Key words: ISO 9001:2015, SOP, Business Process Improvement
Perancangan Standard Operating Procedure Proses Pemeriksaan Bahan Baku Biji Plastik untuk Meminimasi Defect pada Produk Flexible Packaging dengan Metode Business Process Reengineering (BPR) di PT XYZ Niken Arensi; Wiyono Wiyono; Sheila Amalia Salma
eProceedings of Engineering Vol 10, No 3 (2023): Juni 2023
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak- PT XYZ merupakan perusahaan manufaktur yang memproduksi Plastic & Printing. Salah satu produknya adalah Flexible packaging. Flexible Packaging biasa pada kemasan mie instan dan sejenisnya. Defect pada produk Flexible Packaging yang paling sering ditemukan yaitu defect pada produk Flexible packaging rata-rata melewetai batas toleransi defect yaitu 8% periode Januari sampai Desember 2021, Sedangkan rata-rata defect perbulan yaitu 10,08%. Berdasarkan data yang telah diperoleh jenis defect Ink Streaking merupakan defect yang paling banyak yaitu 1.619.183 meter. Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala produksi didapatkan permasalahan yaitu kualitas bahan baku yang digunakan pada proses produksi kurang baik dan belum ada SOP untuk pemeriksaannya. Tugas akhir ini merancang SOP Proses Pemeriksaan bahan baku biji plastik pada produk dengan metode Business Process Reengineering. Hasil penelitian ini yaitu pengambilan sampel yang akan diperiksa dengan menggunakan metode Acceptance Sampling. Jumlah sampel yang di periksa melalui dua pengujian yaitu kadar air dan melt flow rate. Jika hasil pengujian sesuai standar maka barang bisa disimpan digudang. Jika hasil pemeriksaan tidak sesuai standar maka bagian QC akan melaporkan ke purchasing akan mengembalikan produk tersebut. Rancangan usulan SOP yang mampu membantu proses pekerjaan sehingga SOP yang diusulkan akan menjadi acuan dan bisa mendukung produksi PT XYZ dan memenuhi kebutuhan pelanggan sesuai dengan standar dan permintaan. Kata Kunci-standard operating procedure, business process reengineering
Perancangan Sistem Monitoring Untuk Mengurangi Cacat Gosong Pada Produk Wadah Telur (Egg Tray) Menggunakan Metode Quality Function Deployment (QFD) Di CV Maju Bersama Muhammad Ridho; Wiyono Wiyono; Sheila Amalia Salma
eProceedings of Engineering Vol 10, No 2 (2023): April 2023
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak— Kecacatan yang sering timbul pada produk wadah telur dari hasil produksi pabrik antara lain penyok, berlubang, dan cacat warna (gosong). CV Maju Bersama merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dibidang industri manufaktur, khususnya membuat wadah telur (egg tray). Proses produksi wadah telur merupakan salah satu faktor penting yang sangat mempengaruhi kualitas produk dari hasil produksi. Berdasarkan data yang diperoleh, persentase produk cacat berada diatas 1% sementara batas tingkat maksimum kecacatan produksi yang diinginkan oleh perusahaan adalah <1%. Penyebab kecacatan produk wadah telur antara lain adalah disebabkan oleh faktor manusia dan metode. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi penyebab produk cacat dan memberikan usulan perbaikan terhadap kualitas produk wadah telur yang tepat bagi perusahaan. Metode yang digunakan yaitu Quality Function Deployment (QFD). Berdasarkan penelitian yang dilakukan, nilai persentase cacat terbesar dibandingkan jenis cacat lainnya yaitu cacat gosong sebesar 70% dari jumlah produk yang defect. Diperlukannya perbaikan menggunakan beberapa tools untuk meminimasi jumlah produk defect pada proses pengovenan dengan menggunakan Quality Function Deployment (QFD), yang dibantu dengan menggunakan analisis fishbone, alternatif solusi, 5 why’s dan 5W-1H terkait dengan objek yang diteliti yang akhirnya peneliti dapat menentukan usulan rancangan perbaikan kualitas hasil produksi yaitu dengan membuat alat system monitoring menggunakan sensor pada mesin oven distasiun kerja proses pengovenan yang berpengaruh terhadap kualitas produk akhir dari produksi wadah telur.Kata kunci— QFD, defect, kualitas produk, eggtray, sensor, fishbone, 5W-1H