Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : eProceedings of Engineering

Pengaruh Pemasangan Material Absorber Dan Difusor Pada Langit-langit Terhadap Parameter Akustik “room For Speech” Pada Gedung Telkom University Convention Hall Mochammad Reddy Tri Cahaya; Suwandi Suwandi; Saladin Prawirasasra
eProceedings of Engineering Vol 4, No 3 (2017): Desember, 2017
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam proses perancangan suatu ruangan seringkali faktor kenyamanan akustik tidak diperhatikan sehingga dapat mengganggu aktivitas yang berlangsung di dalam ruangan tersebut. Pengukuran parameter akustik seperti waktu dengung, definition, dan RASTI dilakukan untuk mengevaluasi kondisi akustik pada gedung TUCH. Berdasarkan data hasil pengukuran langsung, gedung TUCH belum memenuhi kriteria speech auditorium. Nilai waktu dengung berada pada rentang 0,4 sampai 13,7 detik, nilai D50 berada pada rentang 1,6 % sampai 42,6 %, sedangkan nilai RASTI termasuk dalam kategori buruk untuk percakapan. Data hasil simulasi pemasangan absorber pada langit-langit gedung TUCH menunjukkan nilai D50 pada frekuensi 250 Hz sampai 4000 Hz sudah memenuhi kriteria yaitu diatas 65 % dan nilai RASTI berada pada kategori baik. Pemasangan material diffusor pada langit-langit belum mampu meningkatkan kualitas akustik gedung TUCH.  
Respon Komunitas Pengguna Jalan Terhadap Kebisingan Lalu Lintas Pada Pertigaan Jalan Bojongsoang Erik Rikmawansyah; Suprayogi Suprayogi; Saladin Prawirasasra
eProceedings of Engineering Vol 6, No 1 (2019): April 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract Secara umum pengukuran kebisingan dilakukan dengan mengetahui nilai objektif dari tempat pengukuran yaitu dengan mengetahui nilai Leq. Namun pengukuran tersebut hanya mengacu pada pengukuran objektif dengan tidak melibatkan seseorang atau ekosistem dalam pengukuran tersebut. Maka dari itu soundscape dipakai untuk mengetahui perspektif seseorang terhadap paparan kebisingan yang terjadi, dalam kasus ini responden yang dimintai pendapat merupakan pengguna jalan Bojongsoang, Kab. Bandung. Responden itu sendiri dibedakan menjadi tiga kelompok umur yaitu 10 tahun – 25 tahun, 26 tahun – 41 tahun, dan 42 tahun – 57 tahun. Hasil yang didapat pada penelitin ini yaitu nilai Leq yang paling kecil mencapai 60.23 dBA dan Leq yang paling besar mencapai 87.40 dBA. Nilai tersebut sudah melebihi baku mutu kebisingan yang ditentukan oleh KEPMEN LH pada tahun 1996 yaitu sebesar 55 dBA untuk pemukiman. Untuk hasil yang didapat dari pengukuran subjektif menyatakan bahwa perbedaan signifikan hanya terjadi pada aspek calm-noisy di hari Sabtu, sedangkan pada aspek lainya di semua hari tidak terdapat perbedaan yang signifikan dari perspketif responden yang dibedakan terhadap umur. Kata kunci: Bising, Leq, Soundscape, Perspektif, Monaural Abstract In general noise measurment done to find out an objective value of a noise exposure in some place or as know as Leq, but the measurment just refer to an objective measurment without involving anybody or the ecosystem of that place. Therfore the soundscape approuch used to find out a people perspective againts noise exporsure, the respondent in this study is road user of Road of Bojongsoang Kab Bandung that divided into three group with age category that is 10 y/o – 25 y/o, 26 y/o – 41 y/o, 42 y/o – 57 y/o. The results obtained are, minimum Leq value amount 60.23 dBA and for maximum Leq value are 87.40 dBA. As for that value has exceed the quality standart set by KEPMEN LH in 1996, where the maximum value for housing and settlements is 55 dBA. The result for the perspective measurment is there are just one aspect that has significant difference that is calm-noisy aspect from Saturday, for all other aspects throughout the day it has no significant difference from all of the respondent grup that divided according to age. Keywords: Noice, Leq, Soundscape, Perspective, Monaural
Studi Pengaruh Pemasangan Ventilasi Mekanik Terhadap Kadar Co2 Dalam Ruangan Yang Menggunakan Ac Split Jovika Alitsha Hasibuan; Tri Ayodha Ajiwiguna; Saladin Prawirasasra
eProceedings of Engineering Vol 6, No 1 (2019): April 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Sistem ventilasi merupakan salah satu faktor penting dalam sebuah bangunan atau ruangan demi menciptakan kenyaman ruang dari segi fisika (temperatur, kelembapan, dan sirkulasi udara) bagi penggunanya. Ruang kelas atau ruang rapat merupakan contoh ruangan yang digunakan oleh banyak orang dalam waktu yang sama. Banyaknya pengguna di dalam ruangan tersebut dapat meningkatkan kadar karbondioksida (CO2) di dalam ruangan tersebut. Ruang kelas atau ruang rapat yang menggunakan air conditioner (AC) memiliki kemungkinan yang lebih tinggi untuk terjadinya penularan penyakit karena pintu dan jendela yang ditutup untuk menjaga kestabilan temperatur di dalam ruangan. Pada penelitian ini dirancang sebuah konfigurasi sistem untuk mengukur kadar gas karbondioksida (CO2) di dalam ruangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemasangan ventilating fan dan exhaust fan di dalam sebuah ruangan terhadap penurunan kadar gas karbondioksida (CO2) di dalam ruangan. Pada penelitian ini menggunakan sensor gas karbondioksida (CO2) MQ-135 dan tabung gas karbondioksida (CO2) sebagai pengganti gas karbondioksida (CO2) yang diemisikan oleh pengguna ruangan. Pengambilan data dilakukan dengan membuat empat kondisi antara ventilating fan dan exhaust fan dan selanjutnya akan dibandingkan penurunan kadar gas karbondioksida (CO2) yang efektif di antara empat kondisi fan tersebut. Kata kunci : kenyamanan ruang, ventilating fan, exhaust fan, sensor MQ-135, gas karbondioksida (CO2) Abstract The ventilation system is one of the important factors in a building or room to create a comfortable space in terms of physics (temperature, humidity, and air circulation) for its users. Classrooms or meeting rooms are examples of rooms used by many people at the same time. The number of users in the room can increase the levels of carbon dioxide (CO2) in the room. Classrooms or meeting rooms that use air conditioner (AC) have a higher possibility for disease transmission because doors and windows are closed to maintain temperature stability in the room. In this study a system configuration was designed to measure the levels of carbon dioxide (CO2) gas in the room. This study aims to determine the effect of installation of ventilating fans and exhaust fans in a room on decreasing levels of carbon dioxide (CO2) in the room. In this study using a carbon dioxide sensor (CO2) MQ-135 and a tube of carbon dioxide gas (CO2) as a substitute for carbon dioxide gas (CO2) emitted by users of the room. Data retrieval was performed by making four conditions between the ventilating fan and exhaust fan and then will be compared to decreased levels of carbon dioxide (CO2) which is effective between the four conditions of the fan. Keywords : comfortable space, ventilating fan, exhaust fan, MQ-135 sensor, carbon dioxide gas (CO2)
Perancangan Sistem Rumah Sakit Hemat Energi Yunita Anggraini; Ery Djunaedy; Saladin Prawirasasra
eProceedings of Engineering Vol 6, No 1 (2019): April 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Rumah sakit merupakan sebuah bangunan yang dalam perancangan dan pembangunannya harus mengikuti standar ketentuan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Namun pada kenyataannya masih banyak rumah sakit di Indonesia yang beroperasi belum memenuhi standar persyaratan yang berlaku. Rumah sakit memiliki tingkat konsumsi energi yang terbilang tinggi, hal ini di karenakan pelayanan yang tersedia selama 24 jam dalam 7 hari, peralatan medis, persyaratan untuk udara bersih, dan pengendalian penyakit yang secara terus menerus dilakukan. Oleh karenanya dengan tuntutan operasional yang demikian dibutuhkan perancangan dan pembangunan yang baik agar energi yang dikonsumsi tidak berlebihan. Maka dari itu, dilakukan penelitian pada proyek pembangunan rumah sakit yang sedang berlangsung, yaitu Rumah Sakit Salman Hospital (RSSH). Pada penelitian ini akan dilakukan pemodelan dan perancangan sistem rumah sakit menggunakan perangkat lunak SketchUp, OpenStudio dan EnergyPlus yang mengacu pada ketentuan yang berlaku guna mendapatkan nilai intensitas konsumsi energi (IKE) yang presentable serta untuk mengetahui nominal biaya yang dibutuhkan supaya sistem rumah sakit dapat ditingkatkan dan memenuhi peraturan pemerintah yang sudah ditetapkan. Pada penelitian ini dilakukan 3 studi kasus dengan 3 skenario masukan sistem yang berbeda. Skenario 1 Gedung RSSH dengan kondisi pendefinisian masukan sistem Heating, Ventilation, and Air Conditioning (HVAC) yaitu menggunakan Variable Refrigerant Flow (VRF) tetapi tidak menggunakan Dedicated Outdoor Air System (DOAS) dan tidak menggunakan Fresh Air. Skenario 2 Gedung RSSH dengan kondisi pendefinisian masukan sistem Heating, Ventilation, and Air Conditioning (HVAC) yaitu menggunakan Variable Refrigerant Flow (VRF) tetapi tidak menggunakan Dedicated Outdoor Air System (DOAS) dan menggunakan Fresh Air. Skenario 3 Gedung RSSH dengan kondisi pendefinisian masukan sistem Heating, Ventilation, and Air Conditioning (HVAC) yaitu menggunakan Variable Refrigerant Flow (VRF) dan menggunakan Dedicated Outdoor Air System (DOAS) juga menggunakan Fresh Air. Hasil penelitian menunjukkan pada model bangunan dengan skenario 1 menghasilkan IKE sebesar 123.219 kWh/m2 /tahun, skenario 2 menghasilkan IKE sebesar 127.755 kWh/m2 /tahun, dan pada skenario 3 menghasilkan IKE sebesar 212.136 kWh/m2 /tahun. Dapat dilihat bahwa pengkondisian udara dengan masukan sistem VRF menghasilkan nilai tingkat konsumsi energi yang paling rendah. Kata kunci : IKE, HVAC, VFR, DOAS Abstract A hospital is a building that in its design and construction must follow the standards set by the government. But in reality, there are still many hospitals in Indonesia that have not meet the applicable standard requirements. Hospitals have a high level of energy consumption, this is because the services are available for 24 hours in 7 days, medical equipments, requirements for clean air, and disease control are continuously carried out. Therefore, with such operational demands, good design and development are needed so that the energy consumed is not excessive. With this case research was carried out on an ongoing hospital development project, Rumah Sakit Salman Hospital (RSSH). In this study, hospital system modeling and design will be made using open source software SketchUp, OpenStudio and EnergyPlus, it will be carried out which refers to the applicable provisions in order to obtain a presentable Energy Use Index (EUI) and to determine the cost needed so that the hospital system can be improved and comply with the government regulations that have been set. In this study, 3 cases studies were conducted with 3 different system input scenarios. Scenario 1 is the RSSH building with input definition for Heating, Ventilation, and Air Conditioning (HVAC) systems using Variable Refrigerant Flow (VRF) but not using Dedicated Outdoor Air Systems (DOAS) and not using Fresh Air. Scenario 2 is the RSSH building with input definition for Heating, Ventilation, and Air Conditioning (HVAC) systems using Variable Refrigerant Flow (VRF) and Fresh Air but not using Dedicated Outdoor Air Systems (DOAS). Scenario 3 is the RSSH building with input definition for Heating, Ventilation, and Air Conditioning (HVAC) systems using Variable Refrigerant Flow (VRF) and using Dedicated Outdoor Air Systems (DOAS) also using Fresh Air. The results of the study show that the building model with scenario 1 produces EUI at 123.219 kWh/m2 /year, scenario 2 produces IKE at 127.755 kWh / m2 / year, and in scenario 3 produces IKE at 212.136 kWh / m2 / year. It can be seen that, air conditioning with input of VRF systems produces the lowest Energy Use Index (EUI). Key Words: EUI, HVAC, VFR, DOAS