Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Community Service Seminar and Community Engagement (COSECANT)

KAJIAN KINERJA MESIN PEMATANGAN OPAK KETAN DENGAN METODE ROLLER Husni Amani; Rosad Ma’ali El Hadi; Wawan Tripiawan; Bobby Hera Sagita; Sri Martini
Prosiding COSECANT : Community Service and Engagement Seminar Vol 1, No 2 (2021)
Publisher : Universitas telkom

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (388.921 KB) | DOI: 10.25124/cosecant.v1i2.17503

Abstract

Objek penelitian ini adalah usaha rumah tangga yang membuat opak ketan dengan proses secara manual dimana opak diletakkan di atas kawat ram yang berada di atas tungku bara api. Kualitas opak yang dihasilkan sangat bergantung dari ketrampilan karyawan dan ketepatan membolak-balik opak agar memperoleh hasil yang baik. Dalam kenyataannya kualitas opak hasil pematangan bervariasi serta jumlah produksinya terbatas. Hal ini menyebabkan permintaan pelanggan sering tidak dapat dipenuhi oleh para pengrajin opak di desa Buahdua Sumedang. Untuk mengatasi masalah tersebut, tim peneliti mendisain mesin pematangan opak ketan dengan metode roller yang menggunakan tenaga listrik dengan tingkat kecepatan rendah sehingga pengrajin dapat mengontrol tingkat kematangan opak dengan mudah. Kajian kinerja mesin pematang opak ini menghasilkan formulasi antara temperatur dan waktu pematangan untuk menghasilkan produk yang berkualitas baik. Dengan adanya mesin pematang opak ini kontinuitas produksi dapat terpenuhi, tidak memerlukan lahan yang luas, jumlah karyawan lebih sedikit dan penggunaan bahan bakar arang yang cukup banyak untuk pematangan produk. Hasilnya menunjukkan opak ketan matang secara merata, produktivitas meningkat, lebih ekonomis dan proses produksi tidak terkendala oleh ketrampilan karyawan.
PETERNAKAN PUYUH TERINTEGRASI DI IKHLAS QUAIL FARM – POSYANTEKDES IKHLAS RAMAKU DESA RAJAMANDALA KULON KECAMATAN CIPATAT KABUPATEN BANDUNG BARAT Rosad Ma’ali El Hadi; Husni Amani; Wawan Tripiawan; Boby Hera Sagita
Prosiding COSECANT : Community Service and Engagement Seminar Vol 1, No 2 (2021)
Publisher : Universitas telkom

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (389.642 KB) | DOI: 10.25124/cosecant.v1i2.17504

Abstract

Puyuh merupakan jenis burung yang tidak dapat terbang, ukuran tubuh relatif kecil, berkaki pendek dan dapat diadu. Burung puyuh dalam Bahasa asingnya disebut Quail, merupakan bangsa burung (liar) yang pertama kali diternakkan di Amerika Serikat pada tahun 1870, dan terus dikembangkan ke penjuru dunia. Sementara itu di Indonesia puyuh mulai dikenal dan diternak semenjak akhir tahun 1979. Kini mulai bermunculan di kandang-kandang ternak yang ada di Indonesia. Usaha kecil budidaya dapat menjadi alternatif yang sangat tepat untuk memaksimalkan pendapatan rumah tangga. Budidaya puyuh pada skala rumah tangga sangat dianjurkan karena perekonomian Indonesia yang belum stabil. Peluang usaha ternak puyuh sangat menguntungkan sementara permintaan telur puyuh dari tahun ke tahun semakin naik. Telur puyuh terkenal karena mengandung banyak gizi, diantaranya adalah vitamin, mineral, bakteri salmonela dan tidak mengandung protein atau lemak jahat. Selain itu, telur burung puyuh juga memiliki citra rasa yang lezat sehingga dapat dijadikan sebagai usaha kuliner yang menguntungkan. Daging puyuh ternyata juga diminati oleh masyarakat, banyak restoran yang saat ini menyediakan menu dengan bahan dasar puyuh. Biasanya puyuh yang dijual untuk diambil dagingnya adalah jenis burung afkiran. Puyuh afkiran biasanya kurang baik untuk bertelur sehingga kemudian dijual untuk dimasak sebagai menu masalan di beberapa warung makan atau restoran. Untuk meningkatkan budidaya puyuh petelur di Desa Rajamandala Kulon Kecamatan Cipatat kabupaten Bandung Barat dilakukan upaya menggulirkan modal yang efisien dan efektif dalam bentuk budidaya Puyuh Petelur. Pelaksanaannya dilakukan secara terintegrasi mulai dari penetasan telur, pembesaran, penjualan telur puyuh, daging puyuh, kuliner puyuh, pembuatan pakan puyuh, serta pemanfaatan kotoran puyuh. Dengan pengalaman tersebut diharapkan akan lahir para wirausaha profesional dalam bidang ternak burung puyuh yang terintegrasi terintegrasi. Program ini merupakan salah satu usaha revitalisasi pengembangan peternakan puyuh disamping kegiatan lainnya yaitu pembentukan kelompok dan peningkatan kualitas sumber daya manusia di desa tersebut.