Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisa Kandungan Formalin pada Ikan Teri Asin dengan Metode Kualitatif di Pasar X Tangerang Iyan Hardiana; Ivans Panduwiguna; Maryadih Maryadih; Jerry Jerry
Jurnal Farmasetis Vol 12 No 1 (2023): Jurnal Farmasetis: Februari 2023
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (128.182 KB)

Abstract

Formalin adalah bahan kimia yang berbentuk cair yang digunakan untuk mengawetkan biasa digunakan untuk mengawetkan mayat, bahan kimia industri, dan kosmetik. Tetapi banyak disalah gunakan untuk bahan tambahan makanan, seperti digunakan untuk mengawetkan ikan teri asin. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui apakah didalam ikan teri di pasar X tangerang terdapat kandungan formalin menggunakan metode kualitatif. Dilakukan observasi selama satu bulan dengan mengambil sampel setiap minggu dibeberapa pedagang ikan teri asin serta ciri fisik pada ikan teri asin dan pengujian di laboratorium dengan cara melakukan destilasi, timbang 5gram ikan teri asin, menggunakan reagen asam salisilat, reagen tollens, KMnO 4+ H2SO4 kemudian dimasukan kedalam labu destilasi dan tambahkan asam fosfat 10%, ditambahkan aquadest 100 ml kemudian destilasikan dan data di analisis menggunakan MS. Excel. hasil penelitian yaitu sampel ikan teri asin negatif kandungan formalin 9 sampel dan positif 1 sampel yaitu sampel nomor 9.
Evaluasi Perbandingan Tekanan Darah Pada Pemberian Petidin Dan Fentanil Sebagai Pramedikasi Anestesi Di Instalasi Bedah Rumah Sakit XYZ Tangerang Azizah Fasrobun Jamil; Ivans Panduwiguna; Iyan Hardiana
Jurnal Farmasi Kryonaut Vol 1 No 1 (2022): Jurnal Farmasi Kryonaut
Publisher : LPPM STIKES BULELENG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (159.355 KB) | DOI: 10.59969/jfk.v1i1.4

Abstract

Pemakaian petidin dan fentanil sebagai obat anestesi intravena saat ini makinbanyak digunakan. Beberapakeuntungan menggunakan kedua obat iniadalah mempunyai batas keamanan yang lebih besar karena dapatmencapai efek opioid yang diinginkan pada Sistem Saraf Pusat tanpa mendatangkan efeksamping. Sedangkankerugian anestesi intravena pada petidin dan fentanil, yaituterjadinya hipoventilasi atau penurunan volumetidal serta hipotensi tetapi tidak terlalu banyak. Pada fentanil hipoventilasi dan hipotensi yang terjadi tidakseberapa dibandingkan petidin, serta efek analgesiknya yang lebih kuat dibandingkan petidin. Penelitian inimerupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan penganbilan data secara retrospektif. Subyek penelitianadalah pasien yang menjalani operasi elektif di instalasi Bedah Rumah Sakit Umum Bhakti Asih Tangerangdan memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Data penelitian dianalisa menggunakan uji-t untuk mengetahuiada tidaknya perbedaan yang bermakna. Sampel dibagi menjadi 2 kelompok secara random sederhana, yaitu15 orang pasien dimasukkan dalam kelompok petidin dan 15 orang pasien dimasukkan dalam kelompokfentanil. Hasil yang didapatkan pada penelitian ini yaitu anestesi intravena dengan menggunakan fentanilmempunyai efek hipotensi lebih sedikit dibanding dengan menggunakan petidin Berdasarkan hasil analisisdidapatkan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna antara perlakuan petidin dan fentanil pada tekanandarah sistole, tekanan darah diastolik, tekanan darah MAP sebagai anestesi intravena pada menit ke 0 hingga5 menit ke III.