Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : JIIP (Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan)

Analisis Laporan Arus Kas untuk Menilai Kinerja Keuangan pada Perusahaan Subsektor Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Hardiyanti, Hardiyanti; Hasbiah, Siti; Anwar, Anwar
JIIP - Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan Vol. 5 No. 11 (2022): JIIP (Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan)
Publisher : STKIP Yapis Dompu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (210.752 KB) | DOI: 10.54371/jiip.v5i11.1102

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja keuangan pada perusahaan subsektor makanan dan minuman yang terdaftar di bursa efek Indonesia jika dinilai berdasarkan laporan arus kas menggunakan rasio arus kas. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah laporan keuangan setiap perusahaan yang termasuk dalam subsektor makanan dan minuman selama periode 2016-2021. Dimana penarikan sampel yang digunakan disini adalah teknik purposive sampling. Maka laporan neraca, laporan laba rugi, dan laporan arus kas pada tahun 2016-2021 dimasing-masing perusahaan ditentukan sebagai sampel dalam penelitian ini. Pengumpulan data yang dilakukan dengan cara dokumentasi. Teknik yang digunakan adalah analisis rasio arus kas yang terdiri dari: Rasio Arus Kas Operasi (AKO), Rasio Cakupan Arus Dana (CAD), Rasio Cakupan Kas Terhadap Bunga (CKB), Rasio Cakupan Kas Terhadap Hutang Lancar (CKHL), Rasio Arus Kas Bersih Bebas (AKBB), Rasio Pengeluaran Modal (PM) dan Rasio Total Hutang (TH). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rasio arus kas yang digunakan pada perusahaan makanan dan minuman selama periode 2016-2021 secara umum berada dalam kondisi tidak likuid. Hal ini disebabkan karena aktivitas operasionalnya tidak mampu menutupi kewajiban lancarnya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terjadi penurunan arus kas secara signifikan pada arus kas operasi disetiap tahunnya dan kemampuan perusahaan dalam mengatasi kesulitan pada kewajiban lancarnya masih belum bisa terselesaikan. Hal ini membuktikan bahwa perusahaan subsektor makanan dan minuman berada dalam posisi yang kurang baik atau tidak likuid selama periode 2016-2021.