Sahara, Winda
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pengembangan Model Penguatan Kompetensi Berbahasa Inggris Berbicara Berbasis Habituasi Sekolah Menengah Kejuruan Sahara, Winda; Wuryandini, Endang; Murniati, Ngurah Ayu Nyoman
JIIP - Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan Vol. 6 No. 2 (2023): JIIP (Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan)
Publisher : STKIP Yapis Dompu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (289.737 KB) | DOI: 10.54371/jiip.v6i2.1677

Abstract

Pembelajaran Bahasa Inggris difokuskan pada penguatan kemampuan menggunakan bahasa Inggris dalam enam keterampilan berbahasa, yakni menyimak, berbicara, membaca, memirsa, menulis, dan mempresentasikan secara terpadu, dalam berbagai jenis teks dengan capaian pembelajaran minimal setara level B1 CEFR. Namun demikian, fakta di lapangan menunujukkan bahwa kompetensi berbahasa inggris peserta didik belum mencapai level yang diinginkan, terutama pada kompetensi yang sangat berguna bagi lulusan SMK yaitu kompetensi menyimak, berbicara dan mempresentasikan. Tujuan dari penelitian ini adalah merancang model penguatan kompetensi berbahasa inggris di SMK. Penelitian ini menggunakan desain penelitian pengembangan (Research and Development) dari Borg dan Gall. Peneliti menggunakan penelitian dan pengembangan pada level 1 dengan pendekatan kualitatif untuk menghasilkan rancangan. Penelitian diawali dengan tahap pendahuluan dan analisis kebutuhan untuk merancang model penguatan kompetensi berbahasa inggris melalui wawancara dan observasi ke SMK Negeri 1 Sragi dan Industri terkait. Hasil penelitian ditemukan model faktual penguatan kompetensi berbahasa inggris dimana dalam pelaksanaanya belum disesuaikan secara spesifik dengan kompetensi keahlian dan setara level B1 CEFR. Dari hasil faktual tersebut, kemudian dikembangkan menjadi sebuah rancangan model penguatan kompetensi berbahasa inggris di SMK. Hasil rancangan model dinilai dan divalidasi oleh pakar ahli pendidikan serta dinilai oleh praktisi pendidikan melalui Focus Group Disscussion (FGD). Dari hasil FGD diperoleh masukan dari pakar ahli pendidikan dan praktisi pendidikan bahwa dalam pelaksanaan dapat dilaksanakan dengan habituasi baik dalam pembiasaan akademik maupun non akademik.