Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Kecerdasan Adversitas dan Kecemasan pada Ibu Nifas dalam Menghadapi Era Baru Endemi COVID-19 Giari Rahmilasari; Intaglia Harsanti; Dessy Salamayanti Putri
Jurnal Keperawatan Silampari Vol 6 No 2 (2023): Jurnal Keperawatan Silampari
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (263.676 KB) | DOI: 10.31539/jks.v6i2.5058

Abstract

This study aims to analyze the extent of the relationship between adversity intelligence and anxiety in postpartum mothers facing the new era of the COVID-19 endemic. The research method used is a quantitative method with a cross-sectional approach. The study's results showed a negative correlation with a value of r = -0.3900, which means that the higher the adversity quotient, the lower the anxiety felt by postpartum mothers. Mothers who went through the postpartum period during the preparation for the COVID-19 endemic were in the intense anxiety range of 35%, although there were still those with the high anxiety of 11%. In conclusion, the adversity quotient is proven to affect the stress of mothers going through the postpartum period in the era of preparing for the endemic COVID-19. Keywords: Anxiety, Adversity Intelligence, Postpartum
FORGIVENESS DAN SUBJECTIVE WELL-BEING PADA INDIVIDU YANG MENGALAMI DATING VIOLENCE Asyavira Y. Purnama; Intaglia Harsanti; Dina Kusuma Astuti
Arjwa: Jurnal Psikologi Vol 1, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (467.479 KB) | DOI: 10.35760/arjwa.2022.v1i1.7298

Abstract

Dating violence adalah bentuk agresi dalam hubungan berpacaran dengan bentuk kekerasannya terdiri dari bentuk kekerasan fisik, emosional, pemaksaan untuk melakukan hubungan seksual, pelecehan verbal, dan perilaku mengancam. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan forgiveness dengan subjective well-being pada individu yang mengalami dating violence. Jumlah responden dalam penelitian ini 125 responden yang diperoleh melalui teknik purposive dan berusia 18 sampai 25 tahun yang sedang menjalin hubungan berpacaran atau sudah mengakhiri hubungan karena mengalami kekerasan fisik, psikis, seksual atau ekonomi setelah menjalin hubungan berpacaran minimal 6 bulan. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji korelasi Product Moment Pearson. Penelitian ini menemukan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara forgiveness dengan subjective well-being dengan nilai koefisien korelasi r = 0.020 (p > .05). Berdasarkan hasil penelitian ini diketahui responden memiliki tingkat subjective well-being tinggi dan tingkat forgiveness sedang.
PARADOKS PRIVASI: ONLINE SELF-DISCLOSURE DITINJAU DARI PRIVACY CONCERN PADA PENGGUNA INSTAGRAM USIA EMERGING ADULTHOOD Paujiatul Arifah; Intaglia Harsanti
Mediakom : Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 7, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35760/mkm.2023.v7i1.8830

Abstract

Media sosial merupakan platform untuk dapat menampilkan diri dan berbagi informasi diri dengan orang lain. Membagikan informasi diri yang tidak mengenal batasan kemudian dapat menimbulkan masalah pada pengguna berupa risiko terhadap privasi diri yang dapat disalahgunakan oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh dari privacy concern terhadap online self-disclosure pada pengguna media sosial Instagram usia emerging adulthood. Penelitian ini menggunakan teori Johari Window untuk menjelaskan online self-disclosure dan teori manajemen privasi komunikasi untuk privacy concern. Partisipan dalam penelitian  berjumlah 230 partisipan terdiri dari 150 wanita dan 80 pria. Partisipan berada pada rentang usia emerging adulthood yaitu usia 18 – 24 tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif antara privacy concern dan online self-disclosure, hal ini menunjukkan bahwa kesadaran partisipan terhadap batasan privasi bukan menjadi alasan utama partisipan untuk mengatur online self-disclosure mereka. Hal tersebut menjelaskan hasil uji hipotesis dalam penelitian ini yang mendapatkan hasil bahwa privacy concern memiliki pengaruh terhadap online self-disclosure pada pengguna media sosial Instagram usia emerging adulthood namun dalam kategori lemah. Terdapat faktor-faktor dari variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini dan dapat menjadi saran dalam penelitian selanjutnya.
DAMPAK PSIKOLOGIS PADA WANITA YANG MENGALAMI Intaglia Harsanti
Jurnal Psikologi Vol 4, No 1 (2010)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abortus spontan seringkali terjadi pada wanita yang sedang mengandung dan membawadampak psikologis yang mendalam seperti trauma, depresi, hingga kecenderungan perilakubunuh diri. Tujuan dari penelitian ini adalah melihat dampak psikologis pada wanita yangmengalami abortus spontan. Partisipan dalam penelitian ini adalah seorang wanita berusia26 tahun yang pernah mengalami abortus spontan. Penelitian ini dilakukan denganmenggunakan pendekatan studi kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dampakpsikologis pasca abortus spontan yang dialami subjek adalah munculnya perasaan kecewa,sedih, bersalah, serta krisis kepercayaan diri. Dampak negatif yang lebih jauh bisa teratasikarena dukungan sosial dari keluarga subjek.   Spontaneous abortion usually occurs in pregnant women and brings psychological effectssuch as trauma, depression, and suicidal behavior. The aim of this study is to know aboutpsychological effect in woman with spontaneous abortion. The participant of this study is a26-years-old married woman with spontaneous abortion. This research is using qualitativemethod. The results shows that the psychological effects felt by the participant are the feelingof disappointment, sad, guilty of being losing the unborn child, and also the self-confidencecrisis. Family social support behind her is effectively support her from the worstpsychological effects.