WENNY PUTRI NILAMSARI, WENNY PUTRI
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

ACTI ON OF N- ACETYLCYSTEI NE ON ASYMMETRI C DIMETHYLARGININE AND ALBUMINURIA IN STAGE 1-4 NONDIABETIC CHRONIC KIDNEY DISEASE PATIENTS THAHA, MOCHAMMAD; Widodo, Widodo; Yogiantoro, Moh.; NILAMSARI, WENNY PUTRI; YUSUF, MOCHAMAD; Tomino, Yasuhiko
Indonesian Journal of Tropical and Infectious Disease Vol. 1 No. 3 (2010)
Publisher : Institute of Topical Disease Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (671.052 KB) | DOI: 10.20473/ijtid.v1i3.2198

Abstract

Background: Uremic patients are in a pro-oxidant state and show an increased level of asymmetric dimethylarginine (ADMA), which is due to increased PRMT1 activity and reduced dimethylarginine dimethylaminohydrolase (DDAH) as degradation enzymes. Reactive oxidant species may play an important role in increasing the action of PRMT1 and in inhibiting the action of DDAH. Albuminuria and ADMA are closely correlated with progression of cardiovascular disease in chronic kidney disease (CKD) patients as well as indicators for decreasing renal function. Although ACEIs and/or ARBs reduced albuminuria in CKD patients, the results are still conflicting. Several factors in these patients may play important roles in the mechanism of albuminuria such as oxidative stress. The antioxidant N-acetylcysteine may prove to have beneficial therapeutic effect, because it can reduce oxidative stress as shown by evidence in humans, and subsequently increase ADMA. The objective of the present study is to explore the contribution of the antioxidant N-acetylcysteine (NAC) to the decrease of ADMA and albuminuria in non-diabetic CKD patients. Material and Methods: Patients with non-DM CKD stage 1–4 with albuminuria were randomized to receive ACEI and/or ARB alone (control group) or with antioxidant NAC 600 mg orally twice a day (treatment group). Observations were performed for 3 months to measure ADMA and albuminuria before and after-treatment. 80 patients in total 40 in the control group and 40 in the treatment group were used. Results: After oral treatment with NAC, the plasma level of ADMA in the treatment group increased from 0.604 µmol/l to 0.689 µmol/l, whereas ADMA level in the control group exhibited a higher increase from 0.561 µmol/l to 0.743 µmol/l. The increases in these groups were significantly different (p < 0.02). Moreover, the level of albuminuria was reduced from 148.12 µg/mg • cr to 132.7 µg/mg • cr in the treatment group, and from 75.25 µg/mg • cr to 71.85 µg/mg • cr in the control group. The difference was significant (p < 0.001). Conclusion: The anti-oxidant N-acetylcysteine can be used as adjuvant therapy to inhibit the progression of CKD in patients by decreasing the ADMA level and albuminuria.
STUDI PROFIL KADAR NT-proBNP SEBAGAI LANGKAH AWAL NT-ProBNP GUIDED THERAPY PADA PASIEN GAGAL JANTUNG AKUT Anggraeni, Rieka Nurul Dwi; Nilamsari, Wenny Putri; Alsagaff, Mochamad Yusuf; Ratri, Dinda Monika Nusantara
Jurnal Farmasi Higea Vol 16, No 2 (2024)
Publisher : STIFARM Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52689/higea.v16i2.604

Abstract

Selain digunakan sebagai indikator signifikan untuk diagnosis klinis gagal jantung akut, pemeriksaan NT-proBNP juga dapat membantu menentukan tingkat keparahan, memandu strategi pengobatan yang relevan, dan menilai prognosis penyakit jantung. Dari penelitian yang sudah ada sebelumnya diketahui penerapan NT-proBNP guided therapy dapat menurunkan kadar NT-proBNP selama perawatan ≥ 30%. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis profil kadar NT-ProBNP sebagai Langkah awal dalam NT-proBNP guided therapy. Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional dengan desain cross sectional. Pengambilan sampel dilakukan di IGD Rumah Sakit Universitas Airlangga selama periode Juni-Agustus 2023 dengan kriteria inklusi pasien AHF berusia ≥ 18 tahun dan didiagnosis AHF secara klinis dengan adanya satu gejala pada HF (dispnea, ortopnea, atau edema) dan satu tanda (rales, edema perifer, asites, atau kongesti vaskular paru pada radiografi dada. Pemeriksaan kadar NT-proBNP menggunakan prinsip Enzyme-Linked Immunosorbent Assay (ELISA) menggunakan metode Chemiluminescent Microparticle Immunoassay (CMI). Analisis data secara deskriptif menunjukkan hasil bahwa daei 39 pasien yang masuk ke dalam kriteria inklusi, terdapat 32 sampel dengan profil kadar NT-proBNP meningkat ≥ 300 pg/mL.
PENGARUH EDUKASI VIDEO TERHADAP PENGETAHUAN PASIEN DENGAN PENYAKIT JANTUNG KORONER (PJK) Nilamsari, Wenny Putri; Ratri, Dinda Monika Nusantara; Shinta, Dewi Wara; Afrilla, Dian; Hamdani, Indri Yuliani; Sari, Cinantya Meyta; Handayani, Meuthia
Jurnal Farmasi Higea Vol 16, No 2 (2024)
Publisher : STIFARM Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52689/higea.v16i2.598

Abstract

Kepatuhan terhadap terapi farmakologi menjadi kunci utama dalam pengendalian Penyakit Jantung Koroner (PJK) dimana hal ini akan sangat dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan pasien. Penelitian ini bertujuan untuk menilai efektivitas video animasi sebagai media edukasi terhadap peningkatan pengetahuan pasien terkait penggunaan obat-obatan dan metode meningkatkan kepatuhan pada pasien PJK. Penelitian ini bersifat analisis menggunakan desain pre-post test di Rumah Sakit Universitas Airlangga, Surabaya. Bentuk intervensi yang dilakukan adalah dengan edukasi video animasi yang dibuat oleh peneliti dengan durasi 9 menit 51 detik. Video tersebut berisi materi tentang pengenalan penyakit jantung koroner, obat-obatan jantung koroner, dan cara untuk meningkatkan kepatuhan. Selanjutnya pengetahuan akan dievaluasi menggunakan kuesioner berisi 15 pertanyaan yang terdiri dari pertanyaan seputar terapi PJK, manfaat terapi, dan cara meningkatkan kepatuhan dalam pengobatan. Analisa data dilakukan dengan menggunakan uji statistik menggunakan uji Wilcoxon signed rank test (uji non parametrik) . Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari total sampel 50 pasien, video animasi dapat meningkatkan kepatuhan pasien secara signifikan (p-value 0,000)  dengan nilai rata-rata pengetahuan pasien sebelum edukasi adalah 66.0 ± 1,8 dan setelah edukasi menjadi 92.7 ± 1,3. Proporsi pasien yang mempunyai pengetahuan baik juga mengalami peningkatan secara signifikan (p-value 0,000) yaitu sebanyak 14% sebelum edukasi dan 90% sesudah edukasi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan pengetahuan pasien terkait obat-obat PJK dan metode meningkatkan kepatuhan setelah dilakukan edukasi dengan menggunakan media video animasi.