Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Pengaruh Adsorben Karbon Aktif Dan Bleaching Earth (Be) Terhadap Kemurnian Stearin Miniplant Politeknik Kampar Hanifah Khairiah; Antonius Sihotang
Jurnal Sains dan Ilmu Terapan Vol. 2 No. 2 (2019): Desember : Jurnal Sains dan Ilmu Terapan
Publisher : Politeknik Kampar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (291.653 KB)

Abstract

The use of chemical fertilizers that are not equalized with organic fertilizers can damage the soil fertility and it is not environmentally friendly, because the microorganisms which have a role in decompose process will not develop. On the other hand, the high prices of organic fertilizers make farmers reluctant to use organic fertilizers. To solve this problem, farmers could be used microorganism with culturing process. The purpose of this research is to determine the comparison of EM4 with culturing process and EM4 in commercial liquid organic fertilizer that applied in mustard plants. This study used a completely randomized design with three treatments, where the treatment was explained as P0 (control), P1 (EM4 commercial), P2( EM4 by culturing process ). The data were taken in the form of plant height, leaf width, and number of leaves of mustard plants. The conclusion of this study was the application of EM4 with culturing process can accelerate the growth of new leaves, the length and width compared with commercial EM4 and control plants.
Counseling on the handling of tofu and tempe industrial waste in Bangkinang Kota District, Kampar Regency Fatmayati Fatmayati; Sri Wahyuni; Hanifah Khairiah; Nur Asma Deli; Razita Hariani
Journal of Community Service in Science and Engineering (JoCSE) Vol 2, No 1 (2023): Available Online in April 2023
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/jocse.v2i1.19402

Abstract

The development of the tofu and tempe industrial business in Bangkinang Kota District, Kampar Regency, is mainly carried out on a small and medium scale business, so in production and management, it experiences several limitations such as limited production equipment, production processes carried out traditionally, and limited knowledge in terms of management and treatment of waste. This community service activity aims to carry out activities to assist soybean grinding machine equipment and diesel motors in the Tofu-Tempe Industry Mrs. Helma and Mr. Ayusman to assist partners in the production process so that production activities can be carried out more effectively and economically with maximum results. In addition, this activity aims to provide information and training to the two partners on the handling and processing the resulting waste, which can be processed into organic liquid fertilizer. The results of this dedication show that the two tofu-tempe industry partners feel very useful with the activities that have been carried out because of the assistance of production equipment in the form of soybean milling machines and diesel motors as well as training on handling and processing the resulting waste into organic liquid fertilizer. It is hoped that this activity will create a positive synergy between tofu and tempe businesses and agricultural businesses around the tofu and tempe industry. Perkembangan usaha industri tahu dan tempe di Kecamatan Bangkinang Kota, Kabupaten Kampar banyak dilakukan dalam skala usaha kecil dan menengah sehingga dalam produksi dan pengelolaannya mengalami beberapa keterbatasan seperti keterbatasan peralatan produksi, proses produksi dikerjakan secara tradisional, serta keterbatasan pengetahuan dalam hal pengelolaan dan pengolahan terhadap limbah yang dihasilkan. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PkM) ini bertujuan untuk melakukan kegiatan bantuan peralatan mesin giling kedelai dan motor diesel di Industri Tahu-Tempe Bu Helma dan Pak Ayusman untuk membantu mitra dalam proses produksi sehingga kegiatan produksi bisa dilaksanakan lebih efektif dan ekonomis dengan hasil yang maksimal. Selain itu, kegiatan ini bertujuan untuk memberikan informasi dan pelatihan kepada kedua mitra tentang penanganan dan pengolahan limbah yang dihasilkan yang dapat diproses menjadi pupuk cair organik.  Hasil pengabdian ini menunjukkan kedua mitra industri tahu-tempe merasa sangat bermanfaat dengan kegiatan yang telah dilaksanakan karena adanya bantuan peralatan produksi berupa mesin giling kedelai dan motor diesel serta adanya pelatihan tentang penanganan dan pengolahan limbah yang dihasilkan  menjadi pupuk cair organik. Kegiatan ini diharapkan munculnya suatu sinergi positif antara usaha tahu-tempe dengan usaha pertanian di sekitar industri tahu dan tempe.
Proses Bioremediasi Ex-Situ Pada Pengolahan Limbah Cair Crude Palm Oil (CPO) Hanifah Khairiah; Umar Linggom
Jurnal Sains dan Ilmu Terapan Vol. 6 No. 1 (2023): Juli : Jurnal Sains dan Ilmu Terapan
Publisher : Politeknik Kampar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengolahan limbah cair pabrik CPO di Indonesia selama ini dilakukan dengan sistem kolam. Pengolahan dengan cara tersebut belum mampu menekan dampak lingkungan, maka diperlukan teknologi baru yang ramah lingkungan, aman, dan murah untuk mengatasi persoalan lingkungan tercemar akibat limbah yang dihasilkan oleh industri, khususnya industri CPO. Dalam pengembangan proses bioremediasi contoh limbah CPO akan dilakukan percobaan dalam skala Laboratorium dengan menggunakan air limbah yang di ambil dari kolam limbah sekitar areal industri CPO di daerah Kampar Riau sebagai bahan dasar media. Mikroba yang digunakan pada penelitian ini adalah Microbe-Lift yang dapat mengurai kandungan pencemar dan menghilangkan bau. Untuk menunjang tingkat pertumbuhan mikroba, ke dalam air limbah ditambahkan nutrisi dengan komposisi urea 2 g/L, KH2PO4 1 g/L, K2HPO4 1,5 g/L, glukosa 5 g/L dan pH media dikondisikan 7,41.
Pembuatan Glukosa Dari Fibercake Kelapa Sawit Dengan Proses Hidrolisis Hanifah Khairiah; Fatmayati Fatmayati
Jurnal Sains dan Ilmu Terapan Vol. 6 No. 1 (2023): Juli : Jurnal Sains dan Ilmu Terapan
Publisher : Politeknik Kampar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia adalah penghasil minyak kelapa sawit terbesar di dunia, dengan penyebaran hampir di seluruh pulau di Indonesia, termasuk Sumatra. Menurut laporan Kementerian Pertanian (2021), luas areal perkebunan kelapa sawit mencapai 15,08 juta hektare (ha) pada 2021. Riau tercatat sebagai provinsi yang mempunyai perkebunan kelapa sawit terluas di Indonesia, yakni mencapai 2,89 juta ha. Dalam pengolahan minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) menghasilkan limbah fiber cake. Hal ini mendorong manusia mengubah limbah fiber cake menjadi glukosa yang nantinya akan lebih berguna sebagai bahan baku suatu produk. Penelitian ini terdiri dari 3 proses, yaitu: persiapan bahan baku, delignifikasi, dan hidrolisis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi asam sulfat terbaik dengan kandungan glukosa tertinggi, dengan variasi konsentrasi asam sulfat 1%, 2%, 3%, dan 4%. Adapun pengujian yang dilakukan yaitu pengujian selulosa, hemiselulosa, lignin, dan glukosa. Kadar glukosa yang diperoleh dari variasi asam sulfat 1%, 2%, 3%, dan 4% berturut – turut adalah 0,31%, 0,44%, 0,83%, 1,33%. Hasil terbaik didapat pada konsentrasi asam sulfat 4% dengan perolehan kadar glukosa tertinggi, yaitu 1,33%.
PENGEMBANGAN PROSES PEMBUATAN BIOETANOL GENERASI II DARI LIMBAH TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT Hanifah Khairiah; Muhammad Ridwan
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 9 No. 4: October 20221
Publisher : Department of Food Science and Biotechnology, Faculty of Agriculture Technology, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jpa.2021.009.04.5

Abstract

      Tandan kosong kelapa sawit (TKKS) yang merupakan sumber gula mengandung selulosa yang tinggi (75-80%), sehingga memiliki potensi besar untuk dijadikan bioetanol. Tujuan penelitian adalah menggunakan kembali tandan kosong kelapa sawit sebagai bahan utama dalam pembuatan bioetanol generasi II dengan melakukan pengembangan proses. Proses pertama yaitu pretreatment dengan menambahkan NaOH dan H2SO4 2%, dilanjutkan proses fermentasi menggunakan perbandingan Saccharomyces cerevisiae and Aspergillus oryzae dengan perbandingan 5,10,15 dan 20% selama 7 hari. Terakhir adalah proses destilasi pada suhu 79 oC. Berdasarkan hasil penelitian, larutan NaOH lebih banyak menurunkan kadar lignin dan hemiselulosa sebesar 12.22% dan 45.17%, sedangkan selulosa mengalami kenaikan sebesar 71.34%. pada proses fermentasi, maka didapatkan variasi  konsentrasi dan waktu optimum proses fermentasi pada penelitian ini adalah penambahan konsentrasi Saccharomyces cerevisiae  5%, dengan volume bioetanol yang dihasilkan sebesar 14.4 ml,  densitas 0.8757 g/ml dan kadar glukosa yang tertinggal sebanyak 8.48%.
PKM Kelompok Tani Sawit “KUD Kampar” Desa Kampa, Riau Hanifah Khairiah; Fatmayati Fatmayati; Nina Veronika; Anna Dhora; Antonius J Sihotang; Nur Ama Deli
ABDIMAS TERAPAN : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Terapan Vol. 1 No. 2 (2023): Desember : ABDIMAS TERAPAN
Publisher : Politeknik Kampar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59061/abdimasterapan.v1i2.416

Abstract

Oil palm is a plantation commodity that has a strategic role in Indonesia's economic development. The development of the palm oil industry in Indonesia is inseparable from the role of planting materials used by oil palm plantation farmers. Superior oil palm seedlings are the basic capital to achieve high productivity and quality of palm oil. The use of illegal or careless seedlings can cause a decrease in productivity of up to 50%. In contrast, by using superior quality oil palm seedlings, stable production levels can be guaranteed for 25 years, hence the type and quality of seedlings is a major concern. This community service related to superior seedling selection strategies in order to increase national oil palm productivity was carried out at KUD Kampar. KUD Kampar oversees 20 farmer groups of oil palm farmers in Kampar district, so that through this service it is hoped that the PKM Polytechnic Kampar Team can be a means for oil palm farmers in Kampar Regency to get correct and accurate information about superior oil palm seeds and be able to increase the productivity of the oil palm plantations owned by KUD Kampar farmer groups.
Edukasi Tentang Identifikasi Dan Pengendalian Hama Dan Penyakit Tanaman Kelapa Sawit Menggunakan Pestisida Nabati Di Desa Bangun Sari, Kecamatan Kampar Kiri Hilir, Kabupaten Kampar, Riau Razita Hariani; Anna Dhora; Ellani Patitis; Nofrifaldi Nofrifaldi; Ardiansyah Hamid; Hanifah Khairiah; Sri Wahyuni
ABDIMAS TERAPAN : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Terapan Vol. 1 No. 2 (2023): Desember : ABDIMAS TERAPAN
Publisher : Politeknik Kampar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59061/abdimasterapan.v1i2.431

Abstract

Bangun Sari Village is a village in Kampar Kiri Hilir District. Judging from its geographical location, Bangun Sari Village has great potential for development as an oil palm plantation business. Behind its potential, there are disturbances that can reduce oil palm productivity, namely plant pest organisms. One of the caterpillars that eat oil palm leaves is the fire caterpillar (setora nitens). Fire caterpillar attacks are generally treated by using synthetic chemical pesticides. However, the use of synthetic chemical pesticides can have negative effects. The best solution to overcome this is to use vegetable pesticides. Many plants can be used as raw materials for vegetable pesticides, such as babadotan plants, lemongrass leaves, neem leaves and others. Based on surveys and interview results, the PKM team received information that the community had no knowledge of identifying and controlling plant pests and diseases. Therefore, pest and disease control must be right on target and carried out with good and correct procedures. Control measures are expected to increase palm oil production and productivity.