Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pembuatan Biobriket dari Limbah Cangkang Kakao Martynis, Munas; Sundari, Elmi; Sari, Ellyta
Jurnal Litbang Industri Vol 2, No 1 (2012)
Publisher : Institution for Industrial Research and Standardization of Industry - Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1225.284 KB) | DOI: 10.24960/jli.v2i1.598.35-41

Abstract

Biobriquette is an alternative energy as fuel substitute which is produced from organic materials or underutilized agricultural waste (biomass). Some types of biomass waste has considerable potential as wood waste, rice husks, straw, bagasse, palm shells, and municipal solid waste. Another untapped potential is the cocoa shell waste. These wastes are not used if it will cause a bad odor and may damage ecosystems. This study aims to see the effect of particle size variations and biobriquette shape to the biobriquette compressive strength produced, quality analysis, and combustion rate of biobriquette. The making of biobriquette used starch as adhesive as much as 50% of the biobriquette weight, variations of biobriquette particle size were 30 mesh and 60 mesh, the shape of biobriquette were hollow cylinder and solid cylinder. The results showed that biobriquette generated met the fuel standards for households. The best biobriquette was hollow cylinder biobriquette with the size of 30 mesh and the resulting calorific value was more than 4000 cal/g. Based on burning test, biobriquette obtained could be used as fuel.ABSTRAKBiobriket merupakan energi alternatif pengganti bahan bakar yang dihasilkan dari bahan-bahan organik atau limbah pertanian (biomassa) yang kurang termanfaatkan. Beberapa jenis limbah biomassa memiliki potensi yang cukup besar seperti limbah kayu, sekam padi, jerami, ampas tebu, cangkang sawit, dan sampah kota. Potensi lain yang belum tergarap adalah limbah cangkang kakao. Limbah-limbah tersebut apabila tidak dimanfaatkan maka akan menimbulkan bau yang tidak sedap dan dapat merusak ekosistem lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh variasi ukuran partikel dan bentuk biobriket terhadap kuat tekan biobriket yang dihasilkan, menganalisa mutu dan laju pembakaran bioriket. Pembuatan biobriket ini menggunakan bahan perekat tepung kanji sebanyak 50 % dari berat biobriket, variasi ukuran partikel biobriket adalah 30 mesh dan 60 mesh, bentuk biobriket silinder berongga dan silinder pejal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa biobriket yang dihasilkan telah memenuhi standar bahan bakar untuk rumah tangga. Biobriket yang paling bagus adalah biobriket dengan ukuran 30 mesh silinder berongga dan nilai kalor yang dihasilkan adalah lebih besar dari 4000 kal/g. Berdasarkan uji pembakaran, biobriket yang diperoleh dapat digunakan sebagai bahan bakar.
Pengaruh pre-treatment pada ekstraksi silika sebagai studi awal pada pemanfaatan pozzolan di sumatera barat Erda R. Desfitri; Reni Desmiarti; Ellyta Sari; Putri N. Silaban; Suci R. Dhani; Ainun YA. Dalimunthe
Jurnal Teknik Kimia Vol 29 No 1 (2023): Jurnal Teknik Kimia
Publisher : Chemical Engineering Department, Faculty of Engineering, Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/jtk.v29i1.1429

Abstract

Sumatera Barat dikenal dengan alam yang sangat kaya oleh sumber daya mineral, salah satunya pozzolan (trass). Pozzolan adalah bahan yang mengandung senyawa silika dan alumina yang tidak mempunyai sifat mengikat seperti semen. Kandungan silika yang tinggi pada pozzolan merupakan potensi untuk menjadikannya sebagai sumber silika yang bisa dimanfaatkan di berbagai industri. Untuk mendapatkan silika dengan tingkat kemurnian yang tinggi diperlukan proses ekstraksi. Pada penelitian ini dilakukan ekstraksi dengan memperhatikan pengaruh kondisi operasi pada pada proses pre-treatment sebagai studi awal pada pemanfaatan pozzolan di Sumatera Barat. Tujuannya adalah untuk mendapatkan kondisi operasi yang optimum. Kondisi yang divariasikan pada penelitian ini adalah waktu, suhu dan jenis pelarut yang digunakan pada proses preparasi. Terhadap hasil ekstraksi dilakukan perhitungan jumlah yield dan analisis kandungan dengan menggunakan X-Ray Fluorescence (XRF). Dari penelitian ini diperoleh kondisi terbaik pada proses pre-treatment adalah menggunakan aquadest bersuhu 100oC sebagai larutan pencuci dengan waktu perendaman 180 menit. Kondisi ini dapat menaikkan kadar silika dari 73,92% menjadi 82,06%.
Penghilangan Kadar Klorine pada Precipitate Calcium Carbonate (PCC) dengan Proses Pencucian dan Filtrasi Nofri Naldi; Syukri Arief; Reni Desmiarti; Ellyta Sari; Erda Rahmilaila Desfitri
Eksergi Vol 20, No 3 (2023)
Publisher : Prodi Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri, UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/e.v20i3.9684

Abstract

Kualitas Precipitated Calcium Carbonate yang dapat digunakan di industri kertas dan cat harus bebas dari klorin, karena dapat menyebabkan korosi pada peralatan. Hasil penelitian skala pilot plant kapasitas 2 kg/jam, produk PCC masih mengandung klorin (0,73 s/d 2,02 %), sedangkan standar industri <0,001%. Penelitian ini bertujuan untuk menghilangkan kadar klorin dengan metoda pencucian dan filtrasi tanpa vacuum dan metode kedua pencucian dan filtrasi dengan vacuum filter. Proses pencucian menggunakan air PDAM, air hujan dan aquadest dengan rasio PCC dengan air pencucinya yaitu 1:1, 1:2, 1:3 dan 1:4. PCC yang dihasilkan dari pilot plant dengan dua jenis PCC yaitu PCC dengan konsentrasi pelarut NH4Cl 12,5 g/L dan 50 g/L. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan air PDAM dapat menurunkan kadar klorin 0,0322% (NH4Cl 12,5 g/L) dan 0,0959% (NH4Cl 50 g/L) dengan metoda pencucian dan filtrasi tanpa vakum dengan rasio 1:4. Kadar klorin yang diperoleh pada metode pencucian dan filtrasi dengan vacuum filter kadar klorin menjadi 0,0203% (pelarut NH4Cl 12,5 g/L) dan 0,0364% (pelarut NH4Cl 50 g/L). Morfologi PCC dipengaruhi konsentrasi NH4Cl. Kristal kalsit untuk konsentrasi NH4Cl (12,5 g/L) dan kristal aragonit untuk konsentrasi NH4Cl 50 g/L. Ukuran partikel yang diperoleh PCC 0 - 16 µm.
Efek Konsentrasi Alkali Pada Virgin Coconut Oil Dalam Proses Pembuatan Sabun Mandi Suryani Suryani; Ellyta Sari; Amelia Amelia
Jurnal Katalisator Vol 3, No 1 (2018): KATALISATOR
Publisher : LLDIKTI Wilayah X

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (43.611 KB) | DOI: 10.22216/jk.v3i1.3402

Abstract

Telah dilakukan penelitian efek konsentrasi KOH terhadap sabun mandi  menggunakan bahan dasar Virgin Coconut Oil. Sabun mandi ini  merupakan pengembangan produk dari Virgin Coconut Oil (VCO). Sabun dibuat dari reaksi minyak dan larutan alkali dalam skala laboratorium melalui proses dingin menggunakan KOH sebagai larutan alkalinya. Konsentrasi KOH yang digunakan adalah 30% b/v, 40% b/v, 50% b/v, 60% b/v dan 70% b/v sebagai variabel bebas dan sebagai variabel tetapnya adalah waktu pengadukan pada es  selama 30 menit dengan temperatur yang digunakan 280C. Mutu sabun dianalisa dengan menentukan asam lemak bebas, alkali bebas, lemak tak tersabunkan, kadar air,  dan minyak pelikan. Dari penelitian ini ternyata semakin besar konsentrasi KOH yang digunakan menghasilkan sabun yang semakin keras tekstur nya. Mutu sabun yang dihasilkan yang sesuai dengan SNI untuk alkali bebas adalah pada penambahan KOH 405 b/, alkali bebasnya 0,13 % sesuai dengan SNI maksimum 0,14%, asam lemak bebas pada penambahan KOH 50% 6,5 menurut SNI 2,5- 7,5,lemak tak tersabunkan pada penambahan KOH 40% yaitu2,42 menurut SNI maksimum 2,5, minyak pelikan pada penambahan KOH 50%  negatif sesuai dengan SNI tidak boleh ada minyak pelikan. Dapat disimpulkan bahwa penambahan konsentrasi KOH yang menghasilkan sabun mandi bagus dan sesuai dengan SNI adalah antara 40% dan 50%.The effect of KOH concentration on soap has been done using the basic ingredients of Virgin Coconut Oil. This soap is a product development of Virgin Coconut Oil (VCO). Soaps are made from oil reactions and alkaline solutions on a laboratory scale through a cold process using KOH as the alkaline solution. The KOH concentration used was 30% w / v, 40% w / v, 50% w / v, 60% w / v and 70% w / v as the independent variable and as the fixed variable was ice agitation time for 30 min with temperature used 28 0C. The quality of soap is analyzed by determining free fatty acids, free alkali, unabsorbed fat, moisture content, and pelicans oil. From this study it turns out that the greater the concentration of KOH used to produce soap that the harder the texture. The quality of the resulting soap in accordance with the SNI for the free alkali is in the addition of KOH 40% b /v 0.13% free alkali in accordance with the maximum SNI of 0.14%, free fatty acid at the addition of 50% KOH 6.5 according to SNI 2.5 - 7.5, unabsorbed fat at 40% KOH addition 2.42 according to the maximum SNI of 2.5, the pelicans oil at the addition of 50% negative KOH in accordance with the SNI shall not have pelicans oil. It can be concluded that the addition of KOH concentration resulting in good soap and in accordance with SNI is between 40% and 50%Â