Husni Syawali
Fakultas Hukum Universitas Islam Bandung

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Urgensi Penerapan Keadilan Restoratif Terhadap Tindak Pidana Ringan Ade Mahmud; Chefi Ali Firman; Husni Syawali
Jurnal Surya Kencana Satu : Dinamika Masalah Hukum dan Keadilan Vol 14, No 1 (2023): SURYA KENCANA SATU
Publisher : Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/jdmhkdmhk.v14i1.29496

Abstract

Ide menerapkan keadilan restoratif dalam kasus tindak pidana ringan terus digulirkan di semua institusi penegakan hukum dengan berbagai aturan sektoral yang ditetapkan pimpinan, namun hasilnya belum menunjukan pergeseran arah penyelesaian kasus menuju ke arah restorasi tetapi masih mengutamakan penghukuman. Artikel ini bertujuan mengulas permasalahan urgensi menerapkan keadilan restoratif terhadap kasus tindak pidana ringan dan menjelaskan korelasi keadilan restoratif dalam mencapai tujuan pemidanaan. Metode penelitian dalam artikel ini menggunakan pendekatan yuridis normatif dengan dukungan data sekunder yang dianalisis dengan teknik kualitatif untuk mendapatkan hasil penelitian yang utuh. Hasil pembahasan menemukan bahwa. Pada kasus pidana ringan adalah melaksanakan penylesaian perkara secara efektif, menghindari dampak negatif pidana penjara, tindak pidan ringan umumnya tidak mengakibatkan keresahan di masyarakat, pelaku bertanggungjawab memulihkan kerugian korban. Penerapan keadilan restoratif berkorelasi dengan tercapainya tujuan pemidanaan berupa potensi mengurangi angka residivis, mencegah masyarakat melakukan tindak pidana dan mengurangi beban perkara di semua tingkat peradilan
Marital Rape (Kekerasan Seksual dalam Perkawinan) Perspektif Budaya Hukum dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 Tentang PKDRT Cucu Solihah; Husni Syawali; Mia Amalia; Raysita Dewi
PALASTREN: Jurnal Studi Gender Vol 15, No 1 (2022): PALASTREN
Publisher : IAIN Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/palastren.v15i1.7167

Abstract

ABSTRAKSuatu perkawinan di bangun untuk mencapai tujuan kebahagiaan lahir dan batin, namun dewasa ini ada suatu fenomena yang cukup memprihatinan terjadi pada kaum perempuan yang mengalami tindakan kekerasan dalam rumah tangga berupa kekerasan seksual. Idealnya keberadaan hukum mampu memberikan perlindungan terhadap perempuan dari berbagai tindakan kekerasan yang kerap terjadi di masyarakat baik kekerasan dalam bentuk fisik dan psikis. Tulisan ini mencoba mengangkat fenomena marital rape yang masih dianggap tabu bagi masyarakat Indonesia secara umum, sehingga perlu dikaji dari alasan budaya hukum dan undang-undang PKDRT. Metode penelitian menggunakan pendekatan normatif-empiris, atau gabungan dari pendekatan hukum normatif dengan penambahan beberapa unsur empiris. Fenomena marital rape secara nilai sangat tidak sesuai dengan jiwa dan nilai-nila yang hidup di dalam masyarakat Indonesia, namun fenomena tersebut terjadi sehingga pemerintah mengambil strategi dalam melindungi kaum perempuan melalui penegakkan hukum undang-undang PKDRT.Kata Kunci : Kekerasan Seksual, Perlindungan, Perempuan.  ABSTRACTA marriage was built to achieve the goal of physical and spiritual happiness, but today there is a phenomenon that is quite alarming to occur in women who experience acts of domestic violence in the form of sexual violence. Ideally, the existence of the law can provide protection for women from various acts of violence that often occur in society, both physical and psychological violence. This paper tries to raise the phenomenon of marital rape which is still considered a taboo for Indonesian people in general, so it needs to be assessed from the reasons of legal culture and the law Understanding the Elimination of Domestic Violence (PKDRT). The research method uses a normative-empirical approach, or a combination of normative legal approaches with the addition of several empirical elements. The marital rape phenomenon in terms of value is very incompatible with the soul and values that live in Indonesian society, but the phenomenon occurs so that the government takes a strategy in protecting women through law enforcement Understanding the Elimination of Domestic Violence (PKDRT).Keywords: Sexual Violence, Protection, Women