Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Potensi Pupuk Organik Cair Limbah Kulit Kopi Robusta (Coffea canephora L.) di Perumda Perkebunan Kahyangan Jember Aulia Brilliantina; Yossi Wibisono; Elok Kurnia Novita Sari; Adhima Adhamatika; Dimas Triardianto; Prayitno Prayitno; Nisa Budi Arifiana
ORYZA ( JURNAL PENDIDIKAN BIOLOGI ) Vol 12 No 1 (2023): ORYZA: Jurnal Pendidikan Biologi
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi STKIP Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33627/oz.v12i1.1047

Abstract

Kopi merupakan salah satu komoditas perkebunan yang paling banyak diminati didunia, termasuk di Indonesia. Indonesia merupakan negara terbesar keempat sebagai penghasil biji kopi terbanyak di dunia pada tahun 2020 sebanyak 726,38 ribu ton. Perumda Perkebunan Kahyangan merupakan salah satu BUMD pemnghasil biji kopi robusta terbanyak di Indonesia dengan areal tanaman kopi robusta seluas 760 Ha dengan produktivitas 300 ton biji kopi/tahun dan cukup berpotensi untuk mendukung tekad Pemkab Jember sebagai kota kopi robusta di Indonesia. Permasalahan yang sering terjadi yaitu banyaknya limbah kulit kopi yang dihasilkan perumda selama produksi yang tidak dimanfaatkan secara optimal. Penelitian ini mengangkat potensi kulit kopi sebagai bahan baku utama POC. Hasil pengujian didapatkan bahwa POC dari limbah kulit kopi memenuhi standar mutu pupuk cair dari Kementrian Pertanian. Hasil ini menunjukkan potensi untuk dikembangkan lebih jauh dari POC kulit kopi dengan N-total sebesar 0,084%, C-ogranik sebesar 0,065%, P2O5 0,026%, K2O 0,071%, Fe 43,412 ppm, Mn 99,644 ppm, C/N Ratio 0,780%, Trichoderma sp. 2,83 x 105 cfu/ml, dan Aspergillus sp 1,81 x 105 cfu/ml.
Rancang Bangun Alat Perkecambahan Benih (Germinator) Portabel Prayitno Prayitno; Saiful Mukhlis; Budi Hariyanto
Jurnal Pengelolaan Laboratorium Vol 2 No 1 (2023): Februari
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/plp.v2i1.3682

Abstract

Pengujian daya berkecambah merupakan salah satu pengujian mutu benih yang harus dilakukan untuk mengetahui berapa persentase daya berkecambah benih. Dalam pengujian daya dan kecepatan berkecambah dibutuhkan kondisi optimum pada media perkecambahan, suhu dan kelembaban. Pengujian perkecambahan benih bisa dilaksanakan di laboratorium maupun rumah kaca atau green house. Pengujian perkecambahan di laboratorium memerlukan sebuah alat yang dapat menciptakan lingkungan dengan kondisi optimum untuk perkecambahan. Tujuan penelitian ini untuk merancang alat peekecambahan benih yang mudah digunakan, bersifat mobil, serta akurasi alat baik untuk pengujian benih. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 2 faktor. Faktor 1 adalah jenis alat germinator, meliputi : G1: Germiantor IPB, G2 : Germinator Jaya Teknik dan G3 : germinator rancangan/potable. Sedangkan faktor 2 adalah macam benih,meliputi B1: benih jagung, B2 : benih kacang tanah, B3: benih kedelai dan B4:benih padi.. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan alat germinator rancangan/portable pada uji daya berkecambah didapatkan hasil tertinggi sebesar untuk semua jenis benih kecuali kacang tanah. Pada pengujian kecepatan berkecambah penggunaan germinator rancangan/portabel juga memberikan nilai persentase tertinggi untuk semua jenis benih, kecuali kacang tanah. Penggunaan germinator rancangan/portable mudah digunakan, mudah dipindahkan/mobil , dan tahan karat karena terbuat dari bahan alumunium.
Sistem Otomatisasi Pengatur Suhu Dan Kelembaban Pada (Germinator) Portabel Prayitno Prayitno; Syaiful Mukhlis Mukhlis; Budi Hariyanto Hariyanto
Jurnal Pengelolaan Laboratorium Vol 3 No 1 (2024): Februari
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/plp.v3i1.4517

Abstract

Proses pertumbuhan dan perkembangan kecambah diperlukan kondisi lingkungan yang optimum untuk dapat berkembang secara normal. Pertumbuhan dan perkembangan kecambah benih melalui 2 fase perubahan yaitu fase fisiologis dan fase morfologis. Tujuan penelitian untuk mendapatkan /membangun alat germinator yang sederhana bersifat mobile/portabel yang dapat memberikan lingkungan optimum yang terkontrol secara otomatis, selain itu dapat mengamati atau merekam secara visual fase pertumbuhan dan perkembangan kecambah benih. Proses penelitian dengan memasang perangkat pengatur suhu dan kelembaban secara otomatis, pemasangan timer untuk pengatur sumber cahaya (gelap dan terang), serta pemasangan kamera pengamat dalam germinator. Hasil penelitian menunjukkan pemasangan termohygrostat memberikan hasil yang baik karena suhu dan kelembaban terkontrol sesuai jenis benih yang berpedoman pada ISTA. Penggunaan timer memudahkan mengatur kondisi kecambah pada posisi terang atau gelap yang dapat dilakukan secara semi otomatis. Pemasangan kamera memberikan gambar secara visual perkembangan dan pertumbuhan kecambah dengan fase perubahan secara fiologis dan morfologis.