Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Study Of Medicine Plants Ethnobotany In Banceuy Indigenous People Subang Regency, West Java Cornelia Jessica Pati Weking; Hafsah Hafsah; Tami Rahma Lestari
Media Konservasi Vol 28 No 1 (2023): Media Konservasi Vol 28 No 1 April 2023
Publisher : Department of Forest Resources Conservation and Ecotourism - IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/medkon.28.1.8-16

Abstract

The Kampung adat Banceuy society is one of the indigenous communities of the archipelago that still practice local wisdom insight, such as plants, for medicinal purposes. This study aims to inventory the diversity of medicinal plants used by the people of Kampung adat Banceuy. The research method was done by direct observation and depth interviews with key informants and respondents. The results show that society has used 48 species (28 families) of medicinal plants for generations. The sources of plants are obtained from around settlements that grow wildly or from their garden. The leaf is the most used plant organ. Herbs are the most common plant habitus used. Medicinal plants were used directly or by processing traditionally first. Medicinal plants are planted independently to maintain availability and indirectly for conservation. This society's inventory of medicinal plants expects to be beneficial information for further conservation and development efforts. This study also presented data on plants used by the indigenous people of Banceuy for various needs.
WEBINAR SEBAGAI SARANA SOSIALISASI PENGOLAHAN LIMBAH ORGANIK MENJADI EKO-ENZIM Hafsah Hafsah; Diah Mustikasari; Tami Rahma Lestari; Andreas Krisbayu Ratri Widodo; Rina Dwi Agustiani; Sri Riani; Nunik Ekawandani; R. Stevanus Bayu Mangkurat
Jurnal Abdi Insani Vol 11 No 2 (2024): Jurnal Abdi Insani
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdiinsani.v11i2.1490

Abstract

Sampah organik yang dihasilkan dari aktivitas antropogenik dan industi telah menjadi salah satu sumber pencemar yang dapat mengganggu eksistensi lingkungan. Berbagai upaya telah dilakukan untuk meminimalkan keberadaan sumber pencemar tersebut, termasuk mengolahnya menjadi produk yang lebih bermanfaat. Eko-enzim adalah salah satu produk yang dapat dihasilkan dari sampah organik yang diproses melalui proses fermentasi anaerobik. Kegiatan pengabdian masyarakat secara daring yang dikemas melalui webinar ini bertujuan sebagai sarana komunikasi dan media sosialisasi untuk menggugah kesadaran masyarakat tentang urgensi pengelolaan limbah organik serta memberikan wawasan baru dalam pengolahan limbah organik menjadi produk yang lebih bermanfaat berupa eko-enzim. Metode yang dilakukan adalah partisipatif melalui seminar online yang melibatkan 144 peserta dari berbagai latar belakang asal daerah, disiplin ilmu, profesi, dan status sosial. Hasil kegiatan ini menunjukkan bahwa adanya antusiasme peserta di dalam diskusi terkait pemanfaatan dan pengolahan sampah organik menjadi eko-enzim. Webinar ini juga mampu membangun pola komunikasi dan interaksi interpersonal yang baik, diskusi dan elaborasi materi menjadi lebih konstruktif, dan menjangkau banyak peserta dari berbagai daerah, disiplin ilmu, profesi, dan status sosial.