Pada penambangan terbuka membutuhkan kegiatan galian, material galian dipindahkan dan disimpan di waste dump. Untuk mencegah terjadinya perpindahan material oleh air akibat adanya limpasan dan longsor maka dilakukan upaya untuk menahan perpindahan tanah yang ada di stock pile, salah satunya dengan membangun bund wall pada lereng. Bund wall dikatakan stabil jika nilai safety factor (SF) > 1. Pada kasus ini, terdapat lapisan tanah lunak di lokasi rencana pembangunan bund wall karena dapat mengganggu kestabilan pada bund wall. Tujuan penelitian ini untuk menentukan ketinggian maksimum timbunan, sehingga tidak terjadi longsor (internal stability dan overall stability) agar bund wall dapat bekerja dengan baik. Metode yang digunakan untuk melakukan analisis kestabilan lereng pada bund wall dengan menggunakan metode φ-c reduction (Based on Finite Element Analysis). Hasil penelitian didapat bahwa desain bund wall dengan tinggi 4,5 meter, lebar bagian atas 12 meter dan kemiringan 1:6 tanpa perkuatan memiliki nilai safety factor (SF) sebesar 1,018 (kritis) dan desain bund wall dengan perkuatan geotekstil memiliki nilai safety factor (SF) sebesar 1,455 (aman).