Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Sosialisasi dan Pelatihan Pemanfaatan Sampah Organik sebagai Pupuk Alami Eco-Enzyme di Desa Sidomulyo Rossanita Truelovin Hadi Putri; Aufia Aisa; Miftachul Taubah; Richa Yasir Arrokhman; Muhammad Anas Abdillah; Isda Nur Fitriyah
Jumat Pertanian: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2023): April
Publisher : LPPM Universitas KH. A. Wahab Hasbullah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32764/abdimasper.v4i1.3157

Abstract

Sampah organik sendiri adalah limbah yang bersal dari sisa makhluk hidup (alam) seperti hewan, manusia, tumbuhan yang mengalami pembusukan atau pelapukan. Salah satu metode yang dapat digunakan yaitu melakukan sosialisasi dan pelatihan pemanfaatan sampah organik untuk pembuatan pupuk organik Ecoenzyme, sebagai salah satu solusi pengelolaan sampah organik. Eco-enzyme adalah hasil proses fermentasi dari limbah organik yang berupa sayuran segar, limbah buah-buahan dengan penambahan gula merah dan air, dengan takaran-takaran tertentu sehingga membuatnya sangat serbaguna dan dapat dimanfaatkan sebagai produk yang bisa digunakan sebagai cairan pembersih lantai kamar mandi, desinfektan dan dapat digunakan sebagai pupuk dalam bidang pertanian. Hal ini yang membuat bapak-bapak petani atau kelompok tani desa Sidomulyo, Megaluh Jombang sangat antusias untuk mengikuti sosialisasi dan pelatihan pemanfaatan limbah atau sampah organik untuk pembuatan pupuk organik Eco-enzyme. Tujuan pengabdian untuk memberi wawasan kepada para petani di desa Sidomulyo bagaimana cara pembuatan pupuk organik Eco-enzyme dengan memanfaatkan limbah organik. Kegiatan pengabdian bidang pertanian dilaksanakan dengan menggunakan metode pendekatan Service Learning (SL). Metode pendekatan Service Learning (SL) merupakan pendekatan menggunakan pembelajaran yang menyajikan suatu penerapan praktis dari pengetahuan baru dan berbagai keterampilan melalui proyek/tugas yang terstruktur melalui suatu kegiatan. Dilihat bahwa rata-rata nilai hasil angket kepuasan audien sebanyak 8 orang adalah 88,8%. Dari pemetaan skor angket tersebut maka nilainya tergolong sangat baik. Dengan demikian maka diadakannya kegiatan ini, dapat menambah wawasan pemanfaatan sampah organik dan pembuatan pupuk alami Eco-Enzyme bagi para petani desa Sidomulyo dengan baik dan benar.
Karakterisasi Arsitektur Akar Fase Perkecambahan Lactuca sativa L. dan Brassica juncea L. Moch. Faizul Huda; Rossanita Truelovin Hadi Putri
Exact Papers in Compilation (EPiC) Vol 5 No 2 (2023): Mei 2023
Publisher : Unit Publikasi dan Jurnal Universitas KH. A. Wahab Hasbullah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32764/epic.v5i2.927

Abstract

ABSTRACT The root system consists of various types of roots, which differ in origin, anatomy, and function. In general, primary roots are of embryonic origin and are the first roots to emerge during germination, anchoring the new seedling to the soil and supplying the initial nutrients. Different types of roots vary in their contribution to structural function and absorbance, and in terms of the stage of plant growth. This study aims to observe the characterization of root anatomy structure in the early phase of germination through protoxylem and metaxylem in lettuce and mustard greens. The research method used in this study is using the wholemont technique. Based on the results of the study, it was obtained an overview of the anatomical structure of the tracheal tissue, root structure and number of secondary walls in Lactuca sativa L preparations D3, D2, D1 and D0 showing protoxylem and metaxylem in the form of dots. Different results were shown on the anatomical structure of the roots of Brassica juncea L preparations D3 and D2 showed protoxylem in the form of a spiral and dots; dot-shaped metaxylem. Meanwhile, the D1 and D0 preparations showed protoxylem and metaxylem in the form of dots. Characterization of primary roots can develop into lateral roots, where mining length and growth of the root is called root architecture. Keywords: Protoxylem; Metaxylem; Wholemont; Lactuca sativa L.; Brassica juncea L. ABSTRAK Sistem akar terdiri dari beragam jenis akar, yang berbeda asal, anatomi, dan fungsinya. Secara umum, akar primer berasal dari embrionik dan merupakan akar pertama yang muncul saat perkecambahan, menambatkan bibit baru ke tanah dan memasok nutrisi awal. Jenis akar yang berbeda bervariasi dalam kontribusinya terhadap fungsi struktural dan absorbansi, dan dalam hal tahap pertumbuhan tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengamati karakterisasi struktur anatomi akar pada fase awal perkecambahan melalui protoxilem dan metaxilem tanaman selada dan sawi. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah menggunakan teknik wholemont. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh gambaran struktur anatomi jaringan trakea, struktur akar dan jumlah dinding sekunder pada Lactuca sativa L preparat H3, H2, H1 dan H0 menunjukkan protoxilem dan metaxilem berbentuk noktah. Hasil berbeda ditunjukkan pada struktur anatomi akar Brassica juncea L preparat H3 dan H2 menunjukkan protoxilem berbentuk spiral dan noktah; metaxilem berbentuk noktah. Sedangkan pada preparat H1 dan H0 menunjukkan protoxilem dan metaxilem berbentuk noktah. Karakterisasi akar primer dapat berkembang menjadi akar lateral, dimana penambangan panjang dan pertumbuhan dari akar disebut arsitektur akar. Kata-kata Kunci: Protoxilem; Metaxilem; Wholemont; Lactuca sativa L.; Brassica juncea L.
Intensifikasi Botanipreneur sebagai Upaya Konservasi Lingkungan pada Siswa Da'watul Khoir Nganjuk Moch. Faizul Huda; Rossanita Truelovin Hadi Putri; Ospa Pea Yuanita Meishanti; Fatikhatun Nikmatus Sholihah; Anggun Wulandari; Rasyadan Taufiq Probojati
JATIMAS : Jurnal Pertanian dan Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2023): MEI
Publisher : Kadiri University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jatimas.v3i1.4562

Abstract

Preserving the environment is a form of love for the environment. Environmental conservation efforts can be carried out through various activities such as botanical exploration and the creation of botanical collections with economic value and their use for economic improvement. The community service activity program is expected to provide knowledge and skills to partners, namely MA Da'watul Khoir, in carrying out botanical exploration techniques and making botanical collections and can increase partner awareness in efforts to preserve the surrounding environment. This service activity also supports conservation measures and efforts to accommodate community needs regarding botanical collections that have economic value. In addition, this service activity also provides knowledge to partners about the introduction of types of trees in the partner school environment that can be used for making botanical collections. This counseling activity contains material on the importance of making botanical collections that have economic value using interactive two-way lecture, discussion and question-and-answer methods. This form of knowledge transfer is not only socialization but also practice. The results obtained from this activity are in the form of an understanding of partners in efforts to explore and conserve botany through the introduction of botanical collections that have economic value.   Menjaga kelestarian lingkungan merupakan salah satu bentuk cinta terhadap lingkungan. Upaya konservasi lingkungan dapat dilakukan melalui berbagai kegiatan, seperti eksplorasi botani dan pembuatan koleksi botani yang bernilai ekonomi serta pemanfaatannya dapat meningkatkan perekonomian. Program kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini diharapkan mampu memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada mitra. Mitra yang dituju ialah MA Da’watul Khoir, mitra tersebut diajarkan dalam melakukan teknik eksplorasi botani dan pembuatan koleksi botani agar dapat meningkatkan kesadaran mitra dalam upaya pelestarian lingkungan di sekitar. Kegiatan pengabdian ini memiliki tujuan dalam menunjang langkah pelestarian dan upaya mengakomodir kebutuhan masyarakat tentang koleksi botani yang bernilai ekonomi. Kegiatan pengabdian ini juga memberikan pengetahuan kepada mitra tentang pengenalan jenis-jenis pohon yang ada di lingkungan sekolah mitra yang dapat digunakan untuk pembuatan koleksi botani. Kegiatan penyuluhan berisi materi tentang pentingnya pembuatan koleksi botani yang bernilai ekonomi menggunakan metode ceramah, diskusi dan tanya jawab yang bersifat interaktif dari dua arah. Bentuk transfer ilmu ini tidak hanya sosialisasi namun juga praktik. Hasil yang didapatkan dari kegiatan ini adalah berupa pemahaman mitra dalam upaya eksplorasi dan konservasi botani melalui pengenalan koleksi botani yang bernilai ekonomi.