Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENGUATAN PERPUSTAKAAN “BALE CALAKAN PAJAJARAN” JAYA LOKA LESTARI DESA JAYAPURA, KECAMATAN CIGALONTANG KABUPATEN TASIKMALAYA Ampera, Taufik
Dharmakarya Vol 4, No 2 (2015): DHARMAKARYA
Publisher : DRPM Unpad

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (262.66 KB)

Abstract

Pelaksanaan kegiatan Penguatan Perpustakaan “Bale Calakan Pajajaran” Jaya Loka Lestari DesaJayapura, Kecamatan Cigalontang, Kabupaten Tasikmaya dilakukan melalui peresmian desa mitra.Penyelenggaraan desa mitra pada kegiatan PPMD Integratif pada kegiatan kali ini diorientasikan padaperan perpustakaan desa. Diharapkan perpustakaan Desa Jayapura Jaya Loka Lestari sebagai sarana/media bagi masyarakat untuk kepentingan pendidikan, informasi, penerangan, dan rekreasi” dalammeningkatkan dan mendukung kegiatan pendidikan masyarakat pedesaan,yang merupakan bagian integraldari kegiatan pembangunan desa/ kelurahan”. Metode yang digunakan dalam kegiatan tersebutadalah metode penyuluhan. Metode penyuluhan dianggap tepat karena metode penyuluhan merupakansuatu proses untuk memberikan penerangan kepada masyarakat tentang segala sesuatu yang “belumdiketahui” dengan jelas untuk dilaksanakan atau ditetapkan dalam rangka meningkatkan produksidan pendapatan atau keuntungan yang ingin dicapai melalui suatu kegiatan.
The Traditional Art of Terebang Gebes in Mikanyaah Munding Culture Gunardi, Gugun; Ampera, Taufik; Yunasaf, Unang
PANGGUNG Vol 27, No 3 (2017): Education, Creation, and Cultural Expression in Art
Publisher : LP2M ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/panggung.v27i3.277

Abstract

ABSTRAKKonservasi Budaya Lokal Mikanyaah Munding sebagai Landasan Village Breeding Center Kerbau adalah penelitian yang dilaksanakan oleh kami terkait dengan bentuk penangkaran kerbau berbasis budaya tradisional, yang dilaksanakan di Desa Cikeusal-Tasikmalaya. Di dalam budaya “Mikanyaah Munding” juga ternyata terdapat pelestarian berbagai seni tradisi Sunda, diantaranya adalah Seni Terbang Gebes. Dalam tulisan ini digunakan metode penelitian kualitatif dengan kajian etnografi, sedangkan teknik pengumpulan data digunakan teknik wawancara. Dari pembahasan hasil penelitian diperoleh antara lain; sistem penangkaran kerbau berbasis budaya lokal Mikanyaah Munding, yang di dalamnya terdapat; kebiasaan masyarakat setempat di dalam memperlakukan ternak kerbau, kosa kata khusus terkait dengan peternakan kerbau, hajat lembur yang ada hubungannya dengan peternakan kerbau, dan berbagai bentuk kesenian tradisional Sunda yang dilaksanakan dalam rangka budaya Mikanyaah Munding. Dalam artikel ini akan dibahas salah satu kesenian terkait, yaitu Seni Terbang Gebes.Kata Kunci: Budaya, Mikanyaah-Munding, Seni Terbang GebesABSTRACTConservation of local culture “Mikanyaah Munding” (or Nurturing Buffalos) as the base of Village Breeding Center of “Kerbau” is a research done on traditional “kerbau” breeding in Cikeusal, Tasikmalaya. “Mikanyaah Munding” reserve a variety of Sundanese traditional art performance, one of which is “Seni Terbang Gebes”. This essay uses qualitative method involving ethnography as its perspective. The data is collected from interviews. Our findings from analysis are: the habit of locals in treating their buffalos; specific vocabulary on breeding; festivities in relation to breeding and all kinds of Sundanese traditional art performance included in “Mikanyaah Munding”. This essay discusses one of its art performance, “Seni Terbang Gebes”.Keywords: Culture, Mikanyaah Munding, Seni Terbang Gebes 
Keunikan dalam Kesemestaan Pada Penerjemahan Kecap Anteuran dari Bahasa Sunda ke dalam Bahasa Inggris Mahmud, Erlina Zulkifli; Ampera, Taufik
Jurnal Linguistik Terapan Vol 7 No 2 (2017)
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keunikan dalam kesemestaan merupakan dua istilah dalam Ilmu Budaya yang berhubungan dengan sifat budaya yang berwajah dua; unik ‘unique/special’ dan sekaligus semesta ‘universal’. Fenomena ini digunakan untuk menunjukkan keadaan yang muncul pada kecap anteuran yang diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggris. Kecap Anteuran ‘kata pengantar’ yang merupakan bagian dari objek penelitian pada makalah ini adalah salah satu jenis kata yang terdapat dalam Bahasa Sunda, bahasa daerah yang digunakan hampir di seluruh wilayah Jawa Barat. Bentuk dari kecap anteuran yang spesifik menjadikannya begitu unik, dan keunikannya memunculkan fenomena-fenomena bahasa manakala kata ini diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggris dengan segala unsur-unsur kesemestaan yang dimilikinya. Hampir selalu ada celah untuk menemukan padanan yang terdekat dan yang alamiah untuk memindahkan pesan yang dikandung pada sebuah kecap anteuran. Tentu saja masih tetap ada masa ketika penerjemah harus mentransfer kecap anteuran ini ke dalam bahasa sasaran melalui teknik borrowing ‘peminjaman’ apabila hal seperti ini memang tidak dapat dihindari lagi dan itu sah-sah saja dalam penerjemahan. Hal yang menjanjikan dari penelitian ini adalah bahwa tidak ada lagi yang tidak mungkin dalam menerjemahkan unsur-unsur bahasa yang unik seperti ini bila keunikan tersebut dapat ditempatkan pada suatu kesemestaan yang sudah pasti dimiliki oleh semua bahasa. Melalui metode deskriptif komparatif, pencandraan tentang keunikan dalam kesemestaan pada penerjemahan kecap anteuran ke dalam Bahasa Inggris menjadi tujuan dari penelitian ini.
AMPLIFICATION TECHNIQUE OF TRANSLATION IN THE TARGET LANGUAGE NOVEL ‘EARTH DANCE’ Mahmud, Erlina Zulkifli; Bayusena, Bima; Ampera, Taufik
English Language and Literature International Conference (ELLiC) Proceedings Vol 4 (2021): Creative and Innovative Learning Strategies in The Field of Language, Literature, Ling
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research article discusses the act of adding information called amplification technique in translating Indonesian novel Tarian Bumi into English, ‘Earth Dance’.  The amplification technique of translation is needed to fill up the gap regarding the information given in the source language novel and in the target language novel.  The language use in the source language novel is so unique that additional information needs to be given in the target language. In that way the readers of the target language will get the same message as the readers of the source language novel.  The objectives of this research is to describe what information is added in the target language novel and to identify what background of the adding information through amplification technique of translation. The method used is qualitative method with descriptive-comparative approaches. The data are taken from the Indonesian novel Tarian Bumi which is translated into English, ‘Earth Dance’. The results show that the information added through the amplification technique covers implicit-explicit information, cultural information, and grammatical differences between Indonesian language and English.  The background of the application of the amplification technique of translation in this research is the uniqueness of the language use in the source language regarding the setting of the novel, Balinese culture.