Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pengembangan bahan ajar berbasis react (relating, experiencing, applying, cooperating, transferring) berbantuan advance organizer pada materi larutan penyangga untuk peserta didik SMA/MA kelas XI Ilma Ade Restantri; Endang Budiasih; Dedek Sukarianingsih
Jurnal MIPA dan Pembelajarannya (JMIPAP) Vol. 1 No. 6 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1426.996 KB) | DOI: 10.17977/um067v1i6p451–463

Abstract

Pemahaman konsep peserta didik terhadap materi larutan penyangga cukup rendah dan banyak kesulitan yang dialami oleh peserta didik terhadap beberapa konsep. Hal ini disebabkan karena penggunaan bahan ajar yang bersifat deskriptif. Bahan ajar kimia masih berupa buku teks yang menuntut peserta didik untuk menghafal bukan memperoleh pengetahuannya sendiri, sehingga berakibat pada hasil belajar peserta didik. Salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan ini adalah mengembangkan bahan ajar dengan model pembelajaran berbasis kontekstual yaitu REACT karena sesuai dengan karakteristik materi larutan penyangga dengan melibatkan peserta didik dalam proses pembelajaran yang nyata. Adanya advance organizer dalam bahan ajar digunakan sebagai penguat struktur kognitif peserta didik yaitu memberikan gambaran mengenai keterkaitan antar konsep pada materi larutan penyangga. Penerapan model REACT berbantuan advance organizer diharapkan dapat membantu peserta didik mempelajari materi secara keseluruhan dan pembelajaran menjadi lebih bermakna. Penelitian dan pengembangan ini menggunakan model pengembangan Four-D oleh Thiagarajan, et all (1974) yang terdiri dari 4 tahapan yaitu define, design, develop, dan disseminate. Penelitian ini hanya sampai pada tahap ketiga yaitu develop. Produk yang dikembangkan berupa bahan ajar yang divalidasi oleh tiga validator yaitu satu orang dosen dan dua orang guru. Data yang dihasilkan berupa data kualitatif dan kuantitatif yang dianalisis dengan teknik analisis persentase dan deskripsi kualitatif. Hasil validasi terhadap buku guru dan buku peserta didik diperoleh rata-rata persentase kelayakan isi sebesar 85,60 persen, kelayakan penyajian dan bahasa sebesar 89,20 persen, serta kelayakan perangkat pembelajaran sebesar 86,70 persen. Hasil uji keterbacaan diperoleh rata-rata persentase aspek tampilan sebesar 92 persen, aspek penyajian materi sebesar 85,60 persen, dan aspek manfaat sebesar 94,80 persen. Berdasarkan kriteria kelayakan bahan ajar menurut Riduwan (2013), bahan ajar yang dikembangkan sangat layak digunakan sebagai sumber belajar.