Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Pembuatan Sabun Aroma Teraphi untuk Masyarakat Pedesaan Aman Santoso; Ida Bagus Suryadarma; Sumari Sumari; Dedek Sukarianingsih
Jurnal KARINOV Vol 3, No 1 (2020): Januari
Publisher : Institute for Research and Community Service (LP2M), Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um045v3i1p5-9

Abstract

Kelompok tani wilayah ponggok berpotensi sebagai penghasil  produk agro seperti buah-buahan dan juga minyak atsiri seperti bunga kenanga, nilam, sereh dan  cengkeh. Minyak atsiri dapat diisolasi dengan cara destilasi  air, dan destilasi air-uap. Masyarakat banyak menghasilkan limbah minyak goreng. Limbah minya tidak baik untuk kesehatan dn juga mencemari lingkungan. Hasil potensi desa bisa dimanfaatkan sebagai unggulan masyarakat desa. Dengan reaksi saponifikasi minyak dapat diubah menjadi sabun. Hasil kegiatan ini menunjukkan bahwa masyarakat sangat antusias dan bisa membuat sabun cair dengan bahan baku minyak goreng, dikatalis  basa, sedikit texafone, serta gloserin serta sedikti aroma minyak aisiri.  Kata kunci—minyak atsiri, sabun, minyak sawit, masyarakat desa. Abstract Ponggok area farmers groups have the potential to produce agro products such as fruits and essential oils such as cananga, patchouli, lemongrass and clove. Essential oils can be isolated by water distillation, and water-steam distillation. Many people produce cooking oil waste. Oil waste is not good for health and also pollutes the environment. Village results can be used as a superior village community. With the saponification reaction the oil can be turned into soap. The findings of these activity showed that the community is very enthusiastic and can make liquid soap with raw materials for cooking oil, alkaline catalysts, a little texafone, as well as gloserin and a little aroma of essential oils. Keywords—essential oil, soap, palm oil, rural communities
Analysis Students’ Scientific Explanation Skills Using Explanation Driven Inquiry Learning on Acid-Base Topic Oktavia Sulistina; Hesti Puspitasari; Dedek Sukarianingsih
Jurnal Tadris Kimiya Vol 6, No 1 (2021)
Publisher : Department of Chemistry Education, UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/jtk.v6i1.9493

Abstract

This study analyzes students' scientific explanation skills using explanation driven inquiry (EDI) learning on acid-base topics. The method used a quasi-experimental design with a posttest-only control group design. The research sample consisted of two groups that 30 students each in EDI (experimental group) and guided inquiry (GI) (control group). The research instrument was essay questions. The EDI learning model provides better results than the guided inquiry (GI) learning model for students' scientific explanation skills. The quality of the students' scientific explanation skills reached the highest level (level 4). EDI class students were more likely to achieve it than the GI class.
The Effect of LC 5E Learning Model Combined with Make a Match on the Cognitive Learning Outcomes of High School Students on Acid Base Materials Hafiz Radyastuti; Endang Budiasih; Dedek Sukarianingsih
J-PEK (Jurnal Pembelajaran Kimia) Vol 5, No 2 (2020): J-PEK (JURNAL PEMBELAJARAN KIMIA)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um026v5i22020p084

Abstract

Chemistry materials required that students must memorize and understand all of the concepts. Acid base is one of chemistry materials which is considered difficult. One solution to overcome the difficulty in learning acid base materials is change the learning method from one way to two ways that more focus on student (student centered) with reference to the constructivist approach LC 5E and cooperative learning Make a Match. Therefore, this research was conducted with the aim to: (1) describe the feasibility of students who learned acid-base materials use the LC 5E-Make a Match learning model,(2)determine differences in students cognitive learning outcomes that learned using the LC 5E-Make a Match learning model and that learned to use the LC 5E learning model in acid-base materials. This research used a quasi-experimental design with design models of two groups. The two classes were given same acid-base materials with different learning model. The average of student cognitive learning outcomes that learned using the LC 5E-Make a Match learning model (=84,06) was higher than students that using the LC 5E (79,89).
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG DIBELAJARKAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN LC 5E-STAD DAN MODEL LC 5E-TPS Dedek Sukarianingsih; Putri Wahyuning Tyas; Endang Budiasih
J-PEK (Jurnal Pembelajaran Kimia) Vol 3, No 1 (2018): J-PEK (JURNAL PEMBELAJARAN KIMIA)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (394.958 KB) | DOI: 10.17977/um026v3i12018p031

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran LC 5E-STAD dengan model pembelajaran LC 5E-TPS pada materi koloid. Rancangan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan eksperimen semu (Quasy Experimental Design). Penelitian ini melibatkan dua kelas sebagai sampel penelitian. Dua kelas yang digunakan dalam penelitian ini merupakan kelas eksperimen. Satu kelas eksperimen diberi perlakuan berupa model pembelajaran LC 5E-STAD dan satu kelas eksperimen lainnya diberi perlakuan berupa model pembelajaran LC 5E-TPS. Instrumen yang digunakan dalam penelitian meliputi instrumen pembelajaran (Silabus, RPP, handout dan LKS) dan instrumen pengukuran (soal ulangan harian dan lembar observasi pembelajaran). Data yang diperoleh berupa penilaian keterlaksanaan proses pembelajaran, nilai afektif, nilai psikomotorik, nilai kuis dan hasil belajar dari ulangan harian  Rata-rata hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan LC 5E-TPS adalah 81,71, lebih tinggi dari siswa yang dibelajarkan dengan LC 5E-STAD  yaitu sebesar 77,83. Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa pada materi koloid yang dibelajarkan dengan LC 5E-TPS lebih baik dari pada siswa yang dibelajarkan dengan LC 5E-STAD.
ANALISIS KESULITAN PESERTA REMIDI DALAM MEMAHAMI KONSEP REAKSI REDOKS Wardha Anis Sulalah; Ida Bagus Suryadharma; Dedek Sukarianingsih
J-PEK (Jurnal Pembelajaran Kimia) Vol 2, No 1 (2017): J-PEK (Jurnal Pembelajaran Kimia)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (323.629 KB) | DOI: 10.17977/um026v2i12017p014

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendiagnostik letak kesulitan peserta didik kelas X-MIPA SMAN 3 Malang yang mengikuti program remidi dalam memahami konsep reaksi redoks. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif. Instrumen penelitian berupa tes diagnostik subjektif dan pedoman wawancara. Subjek  penelitian adalah 40 peserta didik yang mengikuti remidi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peserta didik banyak mengalami kesulitan dalam (1) menentukan spesi yang merupakan hasil reaksi oksidasi dan reaksi reduksi berdasarkan konsep perubahan bilangan oksidasi, (2) mengidentifikasi dan menjelaskan oksidator dan reduktor, (3) menentukan bilangan oksidasi unsur dalam suatu senyawa, (4) menganalisis kekurangan dan kelebihan konsep redoks berdasarkan pelepasan dan penerimaan elektron,  (5)  menerapkan tata nama IUPAC untuk senyawa biner anorganik sederhana, dan (6) mengidentifikasi reaksi pelepasan atau penggabungan oksigen berdasarkan konsep reaksi redoks ditinjau dari penggabungan dan pelepasan oksigen.
PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATAKULIAH DASAR-DASAR KIMIA ANALISIS MELALUI STRATEGI THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN MENURUT TEORI ELABORASI Endang Budiasih; Dedek Sukarianingsih
J-PEK (Jurnal Pembelajaran Kimia) Vol 1, No 2 (2016): Jurnal Pembelajaran Kimia (J-PEK) Vol. 1 No. 2 2016
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (360.379 KB)

Abstract

Abstrak Telah dilakukan penelitian yang berjudul Peningkatan Kualitas Pembelajaran Matakuliah Dasar-dasar Kimia Analisis. Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui peningkatan kualitas proses belajar mengajar ditinjau dari aspek kualitatif maupun kuantitatif. Penelitian ini dirancang sebagai penelitian tindakan kelas tiga siklus, dengan mengambil pokok bahasan Ruang Lingkup Kimia Analisis,  Analisis Kation, Analisis Anion, Pengolahan Data Analitik, dan Gravimetri. Subyek penelitian adalah mahasiswa S1 Pendidikan Kimia yang sedang mengambil perkuliahan Dasar-dasar Kimia Analisis pada semester gasal 2015 – 2016, dengan jumlah mahasiswa sebanyak 35 orang. Instrumen penelitian terdiri dari instrumen pembelajaran, yaitu bahan ajar yang diwajibkan dan suplemen bahan ajar (hand out). Instrumen pengukuran dibedakan menjadi dua macam, yaitu instrumen pengukuran kualitatif (lembar observasi), serta instrumen pengukuran kuantitatif (Lembar Kerja Mahasiswa dan tes tertulis). Data kuantitatif dikelompokkan berdasarkan rentangan skor tertentu, dan hasilnya disimpulkan berdasarkan patokan kemampuan yang berlaku di Universitas Negeri Malang. Berdasarkan analisis data, maka dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penerapan pembelajaran melalui Strategi TPS dengan Pengorganisasian Pembelajaran menurut Teori Elaborasi pada matakuliah Dasar-dasar Kimia Analisis dapat meningkatkan kualitas proses belajar mengajar ditinjau dari aspek kualitatif maupun kuantitatif. Secara kualitatif peningkatan itu dapat diketahui dari kemampuan kooperatif mahasiswa dalam menyelesaikan tugas yang diberikan. Indikator peningkatan tersebut dapat dilihat dari aspek-aspek saling ketergantungan yang positif, interaksi langsung antar mahasiswa, pertanggungjawaban individu, dan keterampilan berinteraksi antar individu dan kelompok Secara kuantitatif dapat diketahui dari penilaian aspek kognitif, yaitu hasil LKM dan hasil ujian pada pokok bahasan Ruang Lingkup Kimia Analisis,  Analisis Kation, Analisis Anion, Pengolahan Data Analitik, dan Gravimetri. Berdasarkan hasil analisis data, dapat disimpulkan telah terjadi peningkatan kemampuan mahasiswa siklus demi siklus. Kata kunci: Think, Pair, Share (TPS), Teori Elaborasi Abstract Has conducted a study entitled Improving the Quality Learning Course Fundamentals of Chemical Analysis. The purpose of this study was to determine the improvement of the quality of teaching and learning process in terms of qualitative and quantitative aspects. The study was designed as an action research three cycles, with the subject taking Scope Chemical Analysis, Analysis of cation, anion analysis, Analytical Data Processing, and Gravimetry. Subjects were students of S1 Chemical Education who were taking the course Fundamentals of Chemical Analysis in odd semester of 2015-2016, the number of students as many as 35 people. The research instrument consists of instruments of the learning and teaching materials that are required to supplement teaching materials (handouts). Measurement instruments can be divided into two kinds, namely the qualitative measurement instruments (observation sheet), as well as quantitative measurement instruments (Worksheet Students and written test). Quantitative data grouped by specific range of scores, and the result was concluded based benchmark capabilities in force in Universitas Negeri Malang (UM). Based on data analysis, it can be concluded from this study that the application of learning through TPS with Organizing Learning Strategies by Elaboration Theory on the course Fundamentals of Chemical Analysis can improve the quality of teaching and learning process in terms of qualitative and quantitative aspects. Qualitatively it can be seen from the increase in cooperative ability students in completing a given task. Indicators of the increase can be seen from the aspects of positive interdependence, direct interaction between students, individual responsibility, and the skills of interaction between individuals and groups Quantitatively it can be seen from the assessment of cognitive aspects, namely the results of the MFI and the test results on the subject of the Scope of Chemistry analysis, analysis of cation, anion analysis, Analytical Data Processing, and Gravimetry. Based on the analysis, we can conclude there has been increased ability of students cycle-by-cycle. Keywords: think, pair, share (TPS), elaboration theory
IDENTIFIKASI PEMAHAMAN KONSEP IKATAN KIMIA Hayuni Retno Widarti; Adistya Febriana Safitri; Dedek Sukarianingsih
J-PEK (Jurnal Pembelajaran Kimia) Vol 3, No 1 (2018): J-PEK (JURNAL PEMBELAJARAN KIMIA)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (685.931 KB) | DOI: 10.17977/um026v3i12018p041

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa kelas X MIA MAN 1 Kota Malang pada konsep ikatan ionik, ikatan kovalen, aturan oktet, kepolaran ikatan, ikatan logam, dan gaya antar molekul, serta mengetahui kesalahan siswa dalam memahami ikatan kimia. Rancangan penelitian yang dilakukan adalah deskriptif kualitatif. Tahapan yang dilakukan yaitu studi pendahuluan, mengembangkan instrumen tes diagnostik two-tier, validasi isi, uji coba soal, dan pengambilan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemahaman konsep siswa kelas X MIA MAN 1 Kota Malang pada konsep ikatan ionik sebesar 59,71%; pada konsep ikatan kovalen sebesar 65,80%; pada konsep aturan oktet sebesar 44,93%; pada konsep kepolaran ikatan sebesar 50,00%; pada konsep ikatan logam sebesar 41,31%; dan pada konsep gaya antar molekul sebesar 34,78. Analisis jawaban salah yang memiliki persentase lebih dari 20% memberikan data tentang letak kesalahan siswa dalam memahami materi ikatan kimia.
ANALISIS KEMAMPUAN BERARGUMENTASI ILMIAH MATERI IKATAN KIMIA PESERTA DIDIK SMA, MAN, DAN PERGURUAN TINGGI TINGKAT I Wiwit Zahrotul Wahdan; Oktavia Sulistina; Dedek Sukarianingsih
J-PEK (Jurnal Pembelajaran Kimia) Vol 2, No 2 (2017): J-PEK (JURNAL PEMBELAJARAN KIMIA)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (275.304 KB) | DOI: 10.17977/um026v2i22017p030

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan mengetahui perbedaan kemampuan berargumentasi ilmiah materi ikatan kimia peserta didik kelas X MIA SMA Negeri 1 Lawang, X MIA MA Negeri 1 Malang, dan mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM) Prodi Pendidikan Kimia semester dua angkatan 2016. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subyek penelitian ini adalah peserta didik kelas X MIA 1 SMA Negeri 1 Lawang sebanyak 32 peserta didik, X MIA 3 MAN 1 Malang sebanyak 32 peserta didik, dan UM Prodi Pendidikan Kimia Offering A semester dua angkatan 2016 sebanyak 31 mahasiswa. Instrumen penelitian berupa 3 butir soal esai kemampuan berargumentasi dan pedoman wawancara peserta didik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan kemampuan berargumentasi ilmiah materi ikatan kimia antara SMA Negeri 1 Lawang dengan MA Negeri 1 Malang, SMA Negeri 1 Lawang dengan UM Prodi Pendidikan Kimia semester dua angkatan 2016, dan ada perbedaan antara MA Negeri 1 Malang dengan UM Prodi Pendidikan Kimia semester dua angkatan 2016. Seluruh jenjang pendidikan tersebut didominasi dengan level 2a. Level 2a dengan persentase tertinggi yaitu mahasiswa UM Prodi Pendidikan Kimia semester dua angkatan 2016 sebesar 53,76% diikuti peserta didik SMA Negeri 1 Lawang sebesar 49,31% dan MA Negeri 1 Malang sebesar 47,91%. Faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan berargumentasi ilmiah peserta didik adalah pemahaman peserta didik terhadap materi ikatan kimia dan keterlibatan peserta didik dalam kegiatan argumentasi selama proses pembelajaran.
Effect of POGIL Learning Model toward Students' Critical Thinking Skills on Buffer Solution Material Fariza Anizarini; Endang Budiasih; Dedek Sukarianingsih
J-PEK (Jurnal Pembelajaran Kimia) Vol 5, No 2 (2020): J-PEK (JURNAL PEMBELAJARAN KIMIA)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um026v5i22020p078

Abstract

One of the essential skills students should possess in the 2013 Curriculum is critical thinking. However, students' critical thinking skills in buffer solution material are considered low. Therefore, this study aims to identify the different critical thinking skills between students who attend a process-oriented guided oriented learning (POGIL) with and without science, environmental, technology, and society (SETS) approach on buffer solution material. This research uses quasi-experimental with a posttest-only control group design. The research results reveal that: (1) both POGIL learning models with and without the SETS approach are classified to be successfully carried out; (2) different critical thinking skills are found in students who learn using the POGIL learning model with and without the SETS approach on buffer solution material. The POGIL learning model with the SETS approach carries better students' critical skills results than the one with no SETS approach on the buffer solution material.
OPTIMASI SINTESIS DAN KARAKTERISASI SABUN CAIR DARI KEMIRI (Aleurites moluccana) DENGAN BANTUAN GELOMBANG ULTRASONIC Aman Santoso Santoso; Syafiuddin Syafiuddin; Dedek Sukarianingsih; Sumari Sumari; Rini Retnosari
Jurnal Ilmiah Ibnu Sina (JIIS): Ilmu Farmasi dan Kesehatan Vol 6 No 1 (2021): JIIS
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ISFI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (248.552 KB) | DOI: 10.36387/jiis.v6i1.545

Abstract

Liquid soap has become a basic necessity, especially during the Covid pandemic. The quality of soap is influenced by the type of raw material used. Candlenut oil saponification with potassium hydroxide produces liquid soap which has the potential to be anti-bacterial. Ultrasonic waves (US) produce cavitation which speeds up the reaction. This study aims: (1) Synthesis and characterization of liquid hazelnut oil soap, (2) to determine the antibacterial activity of liquid soap. The stages in this study were: (1) isolation and characterization of hazelnut oil, (2) making liquid soap at various alkaline concentrations with US (3) characterizing liquid soap (4) testing for antibacterial activity. The results showed that liquid soap can be made by saponification with KOH hazelnut oil, obtained physical properties of viscous liquid form, yellowish white color, distinctive aroma. The chemical properties of liquid soap have a pH of 8.46, a density of 1.10 g/mL, a free fatty acid content of 0.34%, a free alkaline content of 0.05%, a viscosity of 1,460 cSt and a surface tension of 4.33 x 10-4 N/m. Candlenut liquid soap has antibacterial activity in the weak category against E. coli bacteria and in the moderate category against S. aureus bacteria