Mohamad Amirudin
Universitas Negeri Malang

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Makna simbolik budaya kirab bersih Desa Gandusari Kecamatan Gandusari Kabupaten Blitar Mohamad Amirudin; I Nyoman Ruja; Khofifatu Rohmah Adi
Jurnal Integrasi dan Harmoni Inovatif Ilmu-Ilmu Sosial Vol. 3 No. 4 (2023)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um063v3i4p377-383

Abstract

The Kirab Bersih Desa is a tradition in Gandusari. The objectives of this study include: 1) knowing the background of holding kirab bersih desa; 2) analyze the symbolic meaning of the implementation of the kirab bersih desa. The method used in this research is a qualitative method with a descriptive approach. The results of the study found the background to holding kirab bersih desa to express community gratitude. First, the background to carrying out the kirab bersih desa is a form of gratitude for a large harvest and also for the gift of healthy livestock. The two symbolic meanings of carrying out the kirab bersih desa. The first is knick-knacks for the kirab bersih desa in the form of road-opening flowers, heirlooms in the form of percussion kentongan, three-colored flowers including red, white and ordinary roses along with incense, followed by ambeng, buceng jejeg, sekul suci ulam sari. The two days for the kirab bersih desa are held every month of Sura, to be precise on Selasa Wage in the month of Sura, which is adjusted to the anniversary of Gandusari village. Kirab bersih desa merupakan tradisi yang ada di Gandusari. Tujuan penelitian ini antara lain: 1) mengetahui latar belakang diadakannya kirab bersih desa; 2) menganalisis makna simbolik dari pelaksanaan kirab bersih desa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Hasil dari penelitian menemukan latar belakang diadakannya kirab bersih desa untuk mengungkapkan rasa syukur masyarakat. Pertama, latar belakang pelaksanaan kirab bersih desa merupakan bentuk terima kasih atas hasil panen yang banyak dan juga atas diberikannya anugerah hewan ternak yang sehat. Kedua makna simbolik dari pelaksanaan kirab bersih desa. Pertama adalah pernak pernik kirab bersih desa yang berupa penabur bunga pembuka jalan, pusaka yang berbentuk tabuh kentongan, bunga tiga warna meliputi bunga mawar merah, putih dan mawar biasa beserta dupa, dilanjut ada ambeng, buceng jejeg, sekul suci ulam sari. Kedua pemilihan hari pelaksanaan kirab bersih desa diadakan setiap bulan Sura tepatnya hari Selasa Wage bulan Sura yang disesuaikan dengan hari jadi desa Gandusari.