Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

KOMUNIKASI ANTARPRIBADI ANTARA MENTOR DAN MENTEE DALAM MEMBANGUN MOTIVASI BELAJAR : (Studi Kasus di SMA Kristen Pandhega Jaya) Yunias Lopes Beka; Petrus Ana Andung; Juan A. Nafie; Herman E. Seran
Deliberatio: Jurnal Mahasiswa Komunikasi Vol 2 No 2 (2022): Oktober 2022
Publisher : Prodi Ilmu Komunikasi FISIP Undana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (241.14 KB)

Abstract

Penelitian ini didasarkan oleh realita dimana adanya program unik yang dilakukan oleh SMA Kristen Pandhega Jaya yang tidak dilakukan oleh instansi pendidikan yang lagi di wilayah yang sama. Penelitian ini berfokus pada kegiatan komunikasi antarpribadi.Adapun judul yang diangkat pada penelitian ini adalah komunikasi antar pribadi mentor dan mentee dalam membangun motivasi belajar (Studi Kasus di SMA Kristen Pandhega Jaya) yang didasari akan kebutuhan remaja. Penelitian ini memiliki rumusan masalah yang diambil adalah pola komunikasi antarpribadi mentor dan mentee dan korelasi kegiatan komunikasi antarpribadi tersebut dengan motivasi belajar para mentor dan mentee. metode penelitian menggunakan metode intrumental case studyi. Analisis data pada penelitian ini adalah tahap pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, verifikasi dan kesimpulan yang sederhananya dilakukan dengan melakukan deskripsi langsung. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa pola komunikasi yang dibangun dan terjadi di SMA Kristen Pandhega Jaya adalah Pola komunikasi yang kompleks karena semua pola komunikasi dapat terjadi di sekolah ini, yang sederhananya terbentuk dari berbagai kondisi waktu tertentu. Semua pola tersebut adalah Pola Linear (Komunikasi Satu Arah), Pola Interaktif (Komunikasi Dua Arah) dan Komunikasi Transaksional. Komunikasi ini dapat terbentuk tergantung pada proses pendekatan yang terjadi sebelumnya Sedangkan komunikasi mentor dan mentee dalam membangun motivasi belajar secara tidak langsung terbentuk dari kegiatan asramayang dilakukan di sekolah tersebut dan juga kegiatan komunikasi yang terjalin antara mentor dan mentee. Semakin dekat hubungan yang tercipta antara mentor dan mentee maka akan berdampakpada meningkatnya motivasi belajar para mentee.
AKTIVITAS KOMUNIKASI PADA UPACARA RITUAL ADAT REBA MASYARAKAT KAMPUNG BAJAWA Mariano N. Loparawi; Lukas Lebi Daga; Juan A. Nafie; Roky K. Ara
Deliberatio: Jurnal Mahasiswa Komunikasi Vol 2 No 2 (2022): Oktober 2022
Publisher : Prodi Ilmu Komunikasi FISIP Undana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (268.351 KB)

Abstract

Masyarakat kampung Bajawa memiliki berbagai upacara adat. Salah satunya adalah upacara adat Reba yang hanya dilakukan oleh masyarakat Bajawa. Upacara adat Reba yang dilakukan oleh masyarakat kampung Bajawa dilakukan sebagai wujud syukur dan pernghormatan kepada leluhur dan Sang Pencipta, serta untuk mengevaluasi segala hal yang berhubungan dengan kehidupan bermasyarakat. Upacara adat ini juga bertujuan untuk memohon berkat serta penyertaan dari leluhur dan Sang Pencipta dalam menjalani tahun baru yang akan datang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas komunikasi ritual pada upacara adat Reba Penelitian ini dikaji menggunakan metode etnografi komunikasi dan teori interaksi simbolik hasil dari penelitian ini adalah aktivitas komunikasi ritual pada upacara adat Reba merupakan sebuah urutan tindakan dalam peristiwa komunikatif, dimana setiap tindakan tersebut memiliki makna tertentu. Komponen-komponen ritual pada upacara adat Reba yang merujuk pada media atau sarana yang digunakan dalam ritual merupakan bagian yang sangat penting, karena apabila media atau sarana tersebut belum disiapkan maka ritual tidak bisa dilakukan.
Pelatihan Public Speaking Bagi Siswa SMA Kristen Mercusuar Kupang Veki E. Tuhana; Aloysius Liliweri; Silvania S.E. Mandaru; Juan A. Nafie; Vania Bunga
Wahana Dedikasi : Jurnal PkM Ilmu Kependidikan Vol. 6 No. 1 (2023): Wahana Dedikasi : Jurnal PkM Ilmu Kependidikan
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Persoalan utama ketika orang berbicara di depan umum adalah rasa takut dan tidak percaya diri. Hal ini bisa terjadi pada siapa saja terutama siswa dalam proses belajar di sekolah. Analisis situasi tim PKM pada siswa SMA Mercusuar menemukan adanya masalah ketika siswa berbicara di depan umum. Tujuan pelatihan ini untuk melatih siswa berbicara di depan umum. Public speaking merupakan komunikasi lisan berupa ceramah, presentasi, pidato, mempimpin sebuah acara, pembawa acara, moderator, presenter, penyiar, host, dan sebagainya. Dalam melaksanakan kegiatan ini tim PKM melakukan tahap perencanaan dan pelaksanaan. Tahap perencanaan meliputi survei, wawancara, dan observasi pada sekolah. Sedangkan tahap pelaksanaan meliputi pelatihan, pemberian materi, praktek dan post test. Hasil pelatihan menunjukkan bahwa siswa Mercusuar dapat mempraktekkan teknik dasar public speaking mulai dari perkenalan dan ice breaking, experiential learning, merangkai kata penuh makna, melatih performance dalam public speaking, sum-up session dan closing. Hasil pelatihan juga menunjukkan siswa yang mempunyai pengetahuan baik tentang public speaking sebanyak 18 orang (80%). Sedangkan siswa yang mempunyai pengetahuan cukup sebanyak 2 orang (20%). Ada perubahan pengetahuan siswa tentang public speaking yang signifikan. Kata Kunci: pelatihan, public speaking, siswa
MAKSIMALISASI FITUR APLIKASI KULIAH ONLINE BAGI MAHASISWA Ferly T. Hana; Aloysius Liliweri; Lukas L Daga; - Mas'amah; Monika Wutun; - Tuhana; Juan A. Nafie
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Undana Vol 15 No 2 (2021): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/jpkmlppm.v15i2.5955

Abstract

Abstrak Pandemi Covid – 19 yang masih terus berlangsung hingga kini membuat pertemuan secara online menjadi pilihan untuk berbagai aktifitas termasuk perkuliahan. Untuk mempermudah tatap maya maka beberapa aplikasi pun digunakan agar bisa memperlancar proses pembelajaran. Aplikasi online yang paling sering digunakan adalah Zoom, Google Meet dan E-Learning. Aplikasi – aplikasi ini juga digunakan oleh kedua mitra kegiatan PkM ini yakni mahasiswa baru prodi ilmu komunikasi dan prodi ilmu politik. Peserta yang terlibat dalam kegiatan ini berjumlah 30 orang yang berasal dari tujuh kelas semester satu pada kedua prodi diatas. Adapun materi yang disampaikan oleh para narasumber berfokus fitur – fitur yang paling sering dipakai mahasiswa saat kuliah online berlangsung, disertai dengan contoh menu dan tujuan penggunaannya. Para peserta yang terlibat diharapkan bisa memperoleh pengetahuan dan memanfaatkannya saat perkuliahan online. Para dosen tentunya akan terbantu jika teknis pemanfaatan fitur aplikasi bisa di kuasai oleh mahasiswa. Para peserta pun nantinya bisa menjadi katalisator teknis dalam kelas untuk membantu mahasiswa lain saat penggunaan aplikasi – aplikasi tersebut Abstract The pandemic of Covid-19, which is still ongoing until now, has made online meetings become an option for various activities, including lectures. In order to facilitate virtual face-to-face, several applications were being used to facilitate the learning process. The most frequently online applications for lectures that have been applied are Zoom, Google Meet and E-Learning. These applications are also used by the two community dedication partners, namely new students from the communication science and the political science study programs. The participants involved in this activity were 30 people from seven first semester classes in the two study programs above. The materials presented by the speakers were focused on the features that most often used by the students when online lectures, completed by the examples of the menus and their intended use. The participants involved were expected to be able to gain knowledge and finally use it for the online lectures. The lecturers will certainly be helped if the technical use of application features can be mastered by students. The participants can later become technical catalysts in the classroom to help other students when using these application