Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Identification of Toxocara spp., and Strongyloides spp, Hunting Dogs in the Kamuyang River Kenagarian, Luak District, Limapuluh Kota Regency Ilviga Anggraini Putri; Engki . Zelpina; Suliha; Latisar
Media Kedokteran Hewan Vol. 34 No. 2 (2023): Media Kedokteran Hewan
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/mkh.v34i2.2023.80-86

Abstract

This study was conducted on hunting dogs in Kanagarian Sungai Kamunyang, Luak District, Limapuluh Kota Regency. The purpose of this study was to identify Toxocara spp., and Strongyloides spp., and to determine the prevalence of worm infection in hunting dogs. This research is an observational study conducted by cross sectional. Samples were taken as many as 50 hunting dog feces and examined using the floating test method. The results of this study found that from 50 hunting dogs whose feces samples were taken, 30 samples of feces were identified as infected by Toxocara spp., 3 samples and Strongyloides spp., 14 samples. The conclusion of this study was that hunting dogs in the Kanagarian Sungai Kamunyang were infected with Toxocara spp., 6%, Strongyloides spp., 28%.
Penggunaan Mesin Penebar Pakan Untuk Efisiensi Waktu dan Biaya Tenaga Kerja di Peternakan Ayam Petelur Jefri Asma Putra; Suliha
Journal of Livestock and Animal Health Vol. 1 No. 1 (2018): December
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (813.837 KB) | DOI: 10.32530/jlah.v1i1.13

Abstract

Telur merupakan produk pangan asal hewan yang sangat diminati oleh berbagai kalangan masyarakat karena mengandung zat-zat nutrisi yang baik untuk tubuh manusia dengan harga yang relatif murah. Para peternak ayam petelur kecil dan menengah sering terkendala dengan menajemen pemeliharaan, terutama yang berkaitan dengan tenaga kerja. Proses pemberian pakan membutuhkan waktu dan biaya tenaga kerja yang cukup besar. Permasalahan tersebut dapat diatasi dengan cara menggunakan berbagai teknologi terbaru dibidang peternakan. Perusahaan ayam petelur yang sudah mapan biasanya telah menggunakan teknologi dalam menjalankan usahanya terutama dalam manajemen pemeliharaan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Mei 2015 di peternakan ayam petelur CV. Gunung Nago, Kelurahan Balai Gadang, Kecamatan Koto Tangah, Padang (Sumbar). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efisiensi waktu dan biaya dari penggunaan mesin penebar pakan dibandingkan dengan cara manual. Pengambilan data primer menunjukkan hasil bahwa penggunaan mesin penebar pakan dengan populasi ± 15.000 ekor dapat menghemat waktu tenaga kerja dari 351 menit/hari menjadi 44 menit/hari (efisiensi waktu sebesar 62,4%). Penggunaan mesin juga menghasilkan produksi yang lebih baik dengan produksi rata-rata harian 87,1 % dan penggunaan mesin penebar pakan juga menghemat biaya tenaga kerja dari Rp 3.600.000 menjadi 2.466.000 dengan efisiensi biaya sebesar 31,5%.
Prevalensi Escherichia coli pada Feses Sapi Simmental di Pasar Ternak Kota Payakumbuh Ii Amelya Putri; Engki Zelpina; Prima Silvia Noor; Ulva Mohtar Lutfi; Suliha
Journal of Livestock and Animal Health Vol. 6 No. 1 (2023): February
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32530/jlah.v6i1.17

Abstract

Escherichia coli (E. coli) adalah bakteri yang biasa hidup disaluran pencernaan dan bisa menyebabkan colibacillosis yang biasanya menyerang pada ternak muda dan  dapat ditularkan melalui saluran pencernaan,  pusar yang masih basah, intra uterina serta bersifat patogen apabila berada ditempat yang bukan habitatnya. Escherichia coli yang merupakan bakteri komensal atau flora normal di peritoneum atau usus bagian bawah. Bakteri E. coli dapat memproduksi racun yang dapat menimbulkan penyakit. Salah satu racun yang paling sering teridentifikasi adalah Shiga Toxinproducing Escherichia coli. Sebanyak 60 sampel feses yang terdari dari ( 30 indukan Simmental dan  30 pedet) yang diperoleh di pasar ternak Kota Payakumbuh. Data dianalisis secara deskriptif dengan keberadaan E. coli pada saluran pencernaan sapi di Pasar Ternak Kota Payakumbuh berdasarkan umur, jenis kelamin, dan kondisi ternak diare atau tidak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi E. coli pada feses sapi Simmental di Pasar Ternak Kota Payakumbuh adalah 91,6%. Prevalensi pada jenis sampel tertinggi pada sampel indukan sebesar 96,6% dan pedet 86,6%. Sapi berumur 48-60 bulan memiliki prevalensi tertinggi sebesar 100%. Pedet didapatkan hasil prevalensi pedet betina lebih tinggi dibandingkan dengan pedet jantan dengan prevalensi sebesar 92,3%. Prevalensi sampel diare yang terinfeksi  E. coli sebesar 100%.