Susi Lestari
STIKES Jayapura

Published : 17 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

DETERMINAN KEJADIAN MALARIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS SENTANI Endah Purwanti Handayani; Susi Lestari
Journal of Nursing and Health Vol. 8 No. 1 Maret (2023): Journal of Nursing and Health
Publisher : Yakpermas Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendahuluan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mempelajari determinan kejadian malaria pada ibu hamil. Metode Penelitian menggunakan survei dengan desaian non eksperimental dengan pendekatan cross sectional. Populasi yang digunakan penelitian sebanyak 46 responden, dengan metode total sampling dengan menggunakan acidental sampling. Alat yang digunakan dalam penelitian kuesioner dengan analisis multivariate regresi logistik. Hasil penelitian ditemukan ibu hamil penderita malaria berulang sebesar 34,8%, hubungan genangan air dengan malaria dengan malaria berulang sebesar 52,2%, hubungan semak-semak dengan malaria berulang sebesar 56,0%, hubungan memakai kawat kasa dengan malaria sebesar 52,2% dan tidak ada plafon sebesar 60,9% dan tidak menggunakan dinding rapat sebesar 79,2%, hubungan penggunaan plafom dengan malaria berulang sebesar 57,1%, hubungan penggunaan dinding rapat dengan malaria berulang sebesar 57,1% dan variabel yang paling dominan adalah variabel penggunaan plafon dengan nilai OR 326,160. Pembahasan pada variabel yang paling dominan pada penelitian ini adalah penggunaan plafon, plafon digunkan sebagai pembatas ruangan dinding bagian atas dengan atap sehingga nyamuk tidak dapat masuk 5 Simpulan penelitian ini terdapat 5 variabel terdapat 1 variabel yang paling dominan terhadap kejadia malaria pada ibu hamil adalah penggunaan plafon. Kata Kunci: Determinan, Hamil, Ibu, Kejadian, Malaria, Rumah,
HUBUNGAN KONDISI FISIK RUMAH DENGAN KEJADIAN MALARIA PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SENTANI Susi Lestari; Endah Purwanti Handayani; Yustika Rahmawati Pratami
Journal of Nursing and Health Vol. 8 No. 1 Maret (2023): Journal of Nursing and Health
Publisher : Yakpermas Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendahuluan Pada penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui hubungan kondisi fisik rumah dengan malaria pada ibu hamil. Metode yang digunakan adalah dengan pendekatan cross sectional. Populasi pada penelitian sebanyak 46 responden, dengan metode total sampling dengan menggunakan acidental sampling. Subyek penelitian pada ibu hamil. Alat yang digunakan dalam penelitian ini dalah kuesioner dengan analisis bivariat Chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lebih banyak ibu hamil yang mengalami malaria sebanyak 65,2 %, terdapat rumah yang tidak menggunakan kawat kasa sebanyak 52,2 %, rumah yang tidak menggunakan plafon sebanyak 60,9 % dan rumah yang tidak menggunakan dinding rapat sebanyak 56,5%. Pembahasan pada variabel penggunaan kawat kasa, penggunaan plafond dan penggunaan dinding rapat memiliki nilai P Value < 0, 05 yang artinya 3 variebel tersebut memiliki hubungan dengan kejadian malaria. Simpulan pada penelitian ini adalah terdapat hubungan yang bermakna antara kondisi fisik rumah dengan malaria pada ibu hamil. Kata Kunci: Fisik, Hamil, Ibu, Kondisi, Malaria, Rumah
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU BAYI TENTANG MUNISASI DPT PENTABIO DI PUSKESMAS SENTANI KABUPATEN JAYAPURA Maharani Dewi Anggraeni; Susi Lestari
Jurnal Ilmiah Kesehatan Ibu dan Anak Vol. 1 No. 1, Januari (2018): JULKIA
Publisher : LPPM STIKes Jayapura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: World Health Organization(WHO) 2012, sekitar 1.700.000 kematianyang terjadi pada bayi di dunia dengan kasus difteri sekitar 437.000, tetanus 327.000bayi dan pertusis 247.000 bayi. Di Indonesia menurut Kemenkes RI (2013) melaporkansekitar 5% pada bayi di Indonesia disebabkan oleh penyakit yang dapat dicegah denganImunisasi (PD3I) seperti TBC, Difteri, Pertusis, Campak, Tetanus, Polio dan Hepatitis B.Oleh karena itu cakupan imunisasi harus dipertahankan lebih tinggi dan merata sampaimencapai tingkat Population Immunity(kekebalan masyarakat) sehingga diperlukanpengetahuan ibu tentang imunisasi khususnya imunisasi pentabio yang merupakanprogram imunisasi perkembangan dari imunisasi DPT. Tujuan penelitian untukmengetahui gambaran pengetahuan Ibu bayi tentang Imunisasi DPT Pentabio diPuskesmas Sentani Kabupaten Jayapura tahun 2015.Metode Penelitian: Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatancrossectional study. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh ibu bayi di PuskesmasSentani Kabupaten Jayapura sebanyak 863 orang dengan jumlah sampel sebanyak 90responden diperoleh dengan cara purposive sampling. Data diperoleh menggunakankuesioner dan dianalisis secara univariat.Hasil penelitian: Pengetahuan ibu bayi tentang imunisasi Pentabio di PuskesmasSentani sebagian besar dalam kategori cukup (56,7%). Pengetahuan baik pada ibu bayitentang imunisasi Pentabio berdasarkan umur tertinggi pada umur > 35 tahun (88,9%),berdasarkan pendidikan ibu yang berpengetahuan baik pada pendidikan tinggi (82,4%),sedangkan berdasarkan pekerjaan ibu yang berpengetahuan baik tertinggi pada ibu yangbekerja (53,1%).Kesimpulan: Pengetahuan ibu bayi tentang imunisasi Pentabio di Puskesmas Sentanisebagian besar adalah berpengetahuan cukup. Umur yang semakin dewasa, pendidikanyang semakin tinggi dan ibu yang bekerja mempengaruhi pengetahuan tentang imunisasipentabio.Kata Kunci : Pengetahuan, Imunisasi Pentabio, Ibu Bayi
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU BAYI TENTANG IMUNISASI DPT PENTABIO DI PUSKESMAS SENTANI KABUPATEN JAYAPURA Maharani Dewi Anggraeni; Susi Lestari
Jurnal Ilmiah Kesehatan Ibu dan Anak Vol. 1 No. 1, Januari (2018): JULKIA
Publisher : LPPM STIKes Jayapura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: World Health Organization(WHO) 2012, sekitar 1.700.000 kematianyang terjadi pada bayi di dunia dengan kasus difteri sekitar 437.000, tetanus 327.000bayi dan pertusis 247.000 bayi. Di Indonesia menurut Kemenkes RI (2013) melaporkansekitar 5% pada bayi di Indonesia disebabkan oleh penyakit yang dapat dicegah denganImunisasi (PD3I) seperti TBC, Difteri, Pertusis, Campak, Tetanus, Polio dan Hepatitis B.Oleh karena itu cakupan imunisasi harus dipertahankan lebih tinggi dan merata sampaimencapai tingkat Population Immunity(kekebalan masyarakat) sehingga diperlukanpengetahuan ibu tentang imunisasi khususnya imunisasi pentabio yang merupakanprogram imunisasi perkembangan dari imunisasi DPT. Tujuan penelitian untukmengetahui gambaran pengetahuan Ibu bayi tentang Imunisasi DPT Pentabio diPuskesmas Sentani Kabupaten Jayapura tahun 2015.Metode Penelitian: Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatancrossectional study. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh ibu bayi di PuskesmasSentani Kabupaten Jayapura sebanyak 863 orang dengan jumlah sampel sebanyak 90responden diperoleh dengan cara purposive sampling. Data diperoleh menggunakankuesioner dan dianalisis secara univariat.Hasil penelitian: Pengetahuan ibu bayi tentang imunisasi Pentabio di PuskesmasSentani sebagian besar dalam kategori cukup (56,7%). Pengetahuan baik pada ibu bayitentang imunisasi Pentabio berdasarkan umur tertinggi pada umur > 35 tahun (88,9%),berdasarkan pendidikan ibu yang berpengetahuan baik pada pendidikan tinggi (82,4%),sedangkan berdasarkan pekerjaan ibu yang berpengetahuan baik tertinggi pada ibu yangbekerja (53,1%).Kesimpulan: Pengetahuan ibu bayi tentang imunisasi Pentabio di Puskesmas Sentanisebagian besar adalah berpengetahuan cukup. Umur yang semakin dewasa, pendidikanyang semakin tinggi dan ibu yang bekerja mempengaruhi pengetahuan tentang imunisasipentabio.Kata Kunci : Pengetahuan, Imunisasi Pentabio, Ibu Bayi
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TABLET FE DI PUSKESMAS SENTANI KABUPATEN JAYAPURA Sri Nirwana Sari; Susi Lestari
Jurnal Ilmiah Kesehatan Ibu dan Anak Vol. 1 No. 2, Juli (2018): JULKIA
Publisher : LPPM STIKes Jayapura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Anemia pada ibu hamil adalah keadaan seseorang kekurangan zat besidan darah yang ditandai dengan kadar Hb dibawah normal (< 11gr%) yang sering terjadipada wanita hamil disebabkan defisiensi besi dan perdarahan lalu yang berisikoterjadinya kegawatdaruratan pada ibu hamil dan janin yang dikandungnya. Upaya yangdilakukan pemerintah adalah menganjurkan ibu hamil mengkonsumsi Fe sebanyak 90tablet dalam kehamilan. Namun dari data nasional, Provinsi Papua dan KabupatenJayapura masih banyak ibu yang tidak patuh mengkonsumsi table Fe akibat rendahnyapengetahuan ibu tentang anemia. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaranpengetahuan ibu hamil tentang tablet Fe di Puskesmas Sentani Kabupaten Jayapura.Metode Penelitian: Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatancrossectional study. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh ibu hamil sebanyak 612orang di Puskesmas Sentani di Kabupaten Jayapura dengan jumlah sampel sebanyak 86responden diperoleh dengan cara purposive sampling. Data diperoleh menggunakankuesioner dan dianalisis secara univariat.Hasil penelitian: Pengetahuan ibu hamil tentang tablet Fe di Puskesmas Sentanisebagian besar pengetahuan cukup sebanyak 42 (48,8%)responden. Pengetahuan baikpada ibu hamil primigravida tentang tablet Fe berdasarkan pendidikan tertinggi sebanyak(93,8%), berdasarkan pekerjaan pada ibu yang bekerja sebanyak(87,5%), berdasarkanumur pada umur > 35 tahun sebanyak(90,9%) dan berdasarkan paritas pada ibugrandemultipara sebanyak(85,7%).Kesimpulan: Pengetahuan ibu hamil di Puskesmas Sentani sebagian besarbepengatahuan cukup. pendidikan yang semakin tinggi, ibu yang bekerja, umur yangsemakin dewasa dan jumlah anak yang banyak mempengaruhi pengetahuan ibu hamiltentang tablet Fe.Saran: Meningkatkan pelayanan promotif dengan berbagai media, sehinggapengetahuan ibu hamil akan bertambah selain mendengarkan informasi dari petugaskesehatan juga diperoleh dari media informasi lainnya seperti poster dan leaflet,sehingga responden dengan pendidikan rendah lebih mudah memahami manfaat tabletFe.Kata Kunci: Pengetahuan, Anemia, Ibu Hamil
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU DALAM PEMBERIAN MP-ASI PADA BAYI DI PUSKESMAS SENTANI TAHUN 2018 Eka Fatmawati; Sri Wahrini; Wresni Andaningsi; Susi Lestari
Jurnal Ilmiah Kesehatan Ibu dan Anak Vol. 1 No. 2, Juli (2018): JULKIA
Publisher : LPPM STIKes Jayapura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Pemberian MP–ASI dini sebelum usia enam bulan masih banyak dilakukan di negara berkembang seperti Indonesia. Hal ini akan berdampak terhadap kejadian infeksi yang tinggi seperti diare, infeksi saluran nafas, alergi hingga gangguan pertumbuhan. Berdasarkan data di Puskesmas Sentani pada bulan Januari sampai Desember 2016 jumlah bayi usia 0–6 bulan yaitu 1.148 bayi. Bayi yang diberi ASI hanya 285 bayi, diberi ASI dan MP–ASI berjumlah 323 bayi, sedangkan 540 bayi diberikan PASI dan MP–ASI. Tujuan: Untuk memperoleh gambaran tingkat pengetahuan ibu tentang pemberian MP-ASI pada bayi di Puskesmas Sentani tahun 2018. Metode: Penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional, jumlah sampel 44 orang dengan tekhnik non probability sampling. Hasil: Ibu berumur 20-35 tahun memiliki pengetahuan cukup sebanyak 34,1%. Ibu berpendidikan menengah (SMP/SMA) memiliki pengetahuan cukup sebanyak 36,4%. Ibu tidak bekerja memiliki pengetahuan cukup 40,9% dan ibu mempunyai paritas primipara berpengetahuan cukup 29,5%. Kesimpulan: Pengetahuan ibu tentang pemberian MP-ASI pada bayi di Puskesmas Sentani rata-rata memiliki pengetahuan cukup. Kata Kunci: Tingkat Pengetahuan, MP-ASI
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG BAYI BERAT LAHIR RENDAH DI PUSKESMAS SENTANI KABUPATEN JAYAPURA Emawati Wonda; Dionesia Pri Utami; Pranita Pranita; Susi Lestari
Jurnal Ilmiah Kesehatan Ibu dan Anak Vol. 1 No. 2, Juli (2018): JULKIA
Publisher : LPPM STIKes Jayapura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang : Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat lahir kurang dari 2.500 gram. Perawatan bayi dengan BBLR membutuhkan perhatian khusus, sehingga pengetahuan ibu hamil tentang BBLR sangat penting dalam mencegah terjadinya bayi lahir dengan BBLR. Tujuan penelitian untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu hamil tentang Bayi Berat Lahir Rendah di Puskesmas Sentani Kabupaten Jayapura. Jenis Penelitian : Deskriptif dengan pendekatan crossectional study. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh ibu hamil di Puskesmas Sentani sebanyak 734 orang dengan jumlah sampel sebanyak 88 responden. Data diperoleh menggunakan kuesioner dan dianalisis secara univariat. Hasil penelitian : Gambaran pengetahuan ibu hamil tentang bayi berat lahir rendah sebagian besar ibu hamil di Puskesmas Sentani tahun 2018 berpengetahuan cukup sebanyak 44 (50%) responden. Pengetahuan ibu hamil berdasarkan umur tertinggi pada ibu yang berumur 20-35 tahun sebanyak 42 (57,5%) responden dengan pengetahuan cukup. Berdasarkan pendidikan, data tertinggi terdapat pada ibu dengan pendidikan menengah sebanyak 38 (70,4%) responden dengan pengetahuan cukup. Berdasarkan paritas tertinggi terdapat pada ibu dengan paritas multiipara sebanyak 30 (60%) responden dengan pengetahuan cukup. Kesimpulan: Pengetahuan ibu hamil tentang bayi berat lahir rendah berdasarkan umur, pendidikan dan paritas dengan data tertinggi yaitu pengetahuan cukup. Oleh karena itu disarankan agar bidan lebih meningkatkan pelayanan kesehatan pada ibu hamil tentang bayi berat lahir rendah. Kata Kunci : Pengetahuan, Bayi Berat Lahir Rendah
GAMBARAN PENGETAHUAN PASANGAN USIA SUBUR TENTANG PEMERIKSAAN INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT (IVA) DI PUSKESMAS SENTANI TAHUN 2017 Petronela Henan; Pranita KCN; Siti Halima; Susi Lestari
Jurnal Ilmiah Kesehatan Ibu dan Anak Vol. 1 No. 2, Juli (2018): JULKIA
Publisher : LPPM STIKes Jayapura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang : Di Indonesia pada tahun 2013, penyakit kanker serviks dan kanker payudara merupakan penyakit kanker dengan prevalensi tertinggi yaitu kanker serviks sebesar 0,8%. Berdasarkan data Puskesmas Sentani pada bulan Juli 2016 hingga Juli 2017 sebanyak 131 orang yang melakukan pemeriksaan IVA dan jumlah IVA positif sebanyak 23 orang, IVA negativ sebanyak 76 orang dan yang mengalami erosi/atau keputihan sebanyak 32 orang. Berdasarkan masalah tersebut, maka perlu untuk dilakukan penelitian. Metode Penelitian : penelitian ini merupakan metode deskriptif dengan pendekatan Cross sectional. Populasi sebanyak 131 dengan sampel sebanyak 57 ibu. Pengambilan sampel menggunakan teknik non probability dengan cara accidental sampling. Data diperoleh menggunakan kuesioner dan analisa secara univariate. Hasil : Hasil penelitian diketahui ibu dengan pengetahuan baik sebanyak 32 (56.1%), pengetahuan baik lebih banyak ditemukan pada pendidikan atas sebanyak 16 (28.1%), Pengetahuan baik lebih banyak ditemukan pada ibu dengan pekerjaan Formal sebanyak 22 (38.6%) dan pengetahuan baik lebih banyak ditemukan pada ibu Multipara sebanyak 15 (26.3%). simpulan : Pengetahuan ibu tentang pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat baik berdasarkan pendidikan, pekerjaan dan paritas sebagian besar ibu berpengetahuan baik. Saran : Diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan ibu dengan cara memberikan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) kepada Pasangan Usia Subur tentang pemeriksaan Inspkei Visual Asam Asetat dengan memberikan penyuluhan IVA misalnya pada saat Posyandu, sehingga ibu yang belum pernah mengetahui tentang pemeriksaan IVA dapat mengetahui manfaat pemeriksaan IVA yaitu deteksi dini kanker serviks atau skrining mulut rahim. Kata Kunci: Pengetahuan, Ibu, IVA Test
MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M UMUR 35 TAHUN G3P2A0 USIA KEHAMILAN 30 MINGGU 5 HARI DENGAN LETAK SUNGSANG DI RS DIAN HARAPAN KOTA JAYAPURA Andi Mardiyanti; Susi Lestari
Jurnal Ilmiah Kesehatan Ibu dan Anak Vol. 2 No. 2, Agustus (2019): JULKIA
Publisher : LPPM STIKes Jayapura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang : Kehamilan letak sungsang sering terjadi pada pertengahan trimester kedua, secara kasar seperempat fetus berada dalam letak sungsang pada 28-30 minggu, hanya 80%. Presentasi berukurang bila mendekati aterm. Psikososial ibu hamil letak sungsang merasa khawatir, maka perlu dilakukan pemeriksaan palpasi abdomen melalui Ante Natal Care (ANC) (Wiknjosastro, 2010). Pertolongan persalinan letak sungsang memerlukan perhatian karena dapat menimbulkan komplikasi kesakitan, cacat permanen sampai kematian bayi. Menghadapi kehamilan letak sungsang dapat diambil tindakan dengan termudah dan teraman untuk mengubah posisi janin sungsang adalah dengan bersujud (knee chest position) secara rutin setiap hari sebanyak 2 kali sehari, misalnya pagi dan sore, masing-masing selama 10 menit. Biasanya bayi akan berputar dan posisinya kembali normal, yaitu kepala berada di bagian bawah rahim. Pada saat kontrol ulang/periksa ulang, maka bidan atau dokter akan kembali melakukan pemeriksaan palpasi untuk memeriksa posisi janin. Jika belum berhasil, maka latihan diulangi dan dilanjutkan setiap hari. Latihan ini hanya efektif bila dilakukan pada usia kehamilan kurang dari 37 minggu. Metode : Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan studi penelaan kasus (Case study). penelitian dilaksanakan di puskesmas sentani sampel penelitian ini Ny. M Umur 35 Tahun G3P2A0 Usia Kehamilan 30 Minggu 5 Hari Dengan Letak Sungsang. Instrument yang digunakan yaitu pedoman observasi, wawancara,dan studi dokumentasi dalam bentuk format asuhan kebidanann7 langkah Varney dan pendokumentasian SOAP. Hasil : Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Ny. M Umur 35 Tahun G3P2A0 Usia Kehamilan 30 Minggu 5 Hari Dengan Letak Sungsang Di Rumah Sakit Dian Harapan telah sesuai dengan standar asuhan kebidanan. Hasil pengkajian yang dilakukan pada tanggal 27 April 2019 Ny M merasakan lebih banyak gerakan pada bagian perut bawah dan lebih terasa penuh bagian atas. sesak dan kurang nyaman karena terasa penuh dibagian perut atas dan gerakan janinnya semakin aktif. Dilakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan darah Hemoglobin (HB) dan USG dan diberikan Asuhan kebidanan untuk penanganan letak sungsang. Kesimpulan : menganjurkan posisi kneechest selama 4 minggu pada Ny. M dengan letak sungsang adalah terdapat perubahan letak janin dari sungsang menjadi presentasi kepala, ibu mengatakan tidak lagi cemas dengan kehamilannya, keluhan rasa penuh pada bagian perut atas sudah tidak ada lagi dan keadaan umum ibu baik. Kata kunci : kehamilan, letak sungsang, kneechest
MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY.”A” UMUR 20 TAHUN P1 A0 HARI KE 3 DENGAN BENDUNGAN ASI DI RUMAH SAKIT DIAN HARAPAN KOTA JAYAPURA Maola Sugiarti; Susi Lestari
Jurnal Ilmiah Kesehatan Ibu dan Anak Vol. 2 No. 2, Agustus (2019): JULKIA
Publisher : LPPM STIKes Jayapura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang : Menurut data World Health Organization (WHO) terbaru pada tahun 2014 ibu yang mengalami bendungan ASI sebanyak 7198 (66,87%) dari 10.764 ibu nifas dan pada tahun 2015 terdapat ibu yang mengalami bendungan ASI sebanyak 6543 (66,34%) dari 9862 ibu nifas (WHO, 2015). Menurut Data Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia tahun 2015 menyebutkan bahwa terdapat ibu nifas yang mengalami bendungan ASI sebanyak 35.985 (15,60%) ibu nifas, serta pada tahun 2015 ibu nifas yang mengalami bendungan ASI sebanyak 77.321 (37,12%) ibu nifas (SDKI, 2015). Metode : Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan studi penelaan kasus (Case study). penelitian dilaksanakan di Rumah Sakit Dian Harapan sampel penelitian ini Ny.”A” Umur 20 Tahun P1 A0 Hari Ke 3 dengan Bendungan ASI. Instrument yang digunakan yaitu pedoman observasi, wawancara,dan studi dokumentasi dalam bentuk format asuhan kebidanann7 langkah Varney dan pendokumentasian SOAP. Hasil : Asuhan Kebidanan Ibu Nifas Pada Ny.”A” Umur 20 Tahun P1 A0 Hari Ke 3 dengan Bendungan ASI di Rumah Sakit Dian Harapan telah sesuai dengan standar asuhan kebidanan. Hasil pengkajian yang dilakukan pada tanggal 19-05-2019 Ny A Ibu mengeluh payudaranya bengkak, nyeri dan pengeluaran ASI sedikit dan demam sejak 1 hari yang lalu. Dilakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan darah Hemoglobin (HB)dan diberikan Asuhan kebidanan untuk penanganan bendungan ASI Kesimpulan : Ny.”A” dengan bendungan ASI diberikan asuhan sesuai dengan kebutuhan pasien yaitu beritahu ibu hasil pemeriksaan, ajarkan ibu cara mengurangi rasa nyeri, ajarkan ibu cara memompa payudara menggunakan tangan, ajarkan ibu tentang perawatan payudara, berikan terapi paracetamol 500 mg secara oral. Kata kunci : masa nifas, bendungan ASI, Ibu