Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Family Resilience pada Keluarga yang Memiliki Anak dengan Spektrum Autistik – Ditinjau dari Perspektif Ibu Maulidia, Fachrun Naja; Kinanthi, Melok Roro; Permata, Atari Suci; Fitria, Nurindah
Intuisi : Jurnal Psikologi Ilmiah Vol 9, No 1 (2017): Maret 2017
Publisher : Intuisi : Jurnal Psikologi Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak. Memiliki anak dengan spektrum autistik merupakan tantangan tersendiri bagi sebuah keluarga. Bagaimana respon keluarga dalam menghadapi tantangan tersebut akan menentukan perkembangan keluarga selanjutnya. Dibutuhkan respon yang adaptif dan kemampuan untuk bangkit dari situasi sulit bagi keluarga, atau family resilience agar keluarga tetap dapat berfungsi secara optimal. Penelitian deskriptif ini bertujuan untuk melihat gambaran family resilience dari perspektif  ibu selaku caregiver utama yang paling banyak berinteraksi dengan anak yang memiliki spektrum autistik. Partisipan penelitian ini adalah 148 ibu yang memiliki anak autistik. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan alat ukur Walsh Family Resilience Questionnaire sebagai instrumen untuk mengukur family resilience pada partisipan. Hasil penelitian ini menunjukkan mayoritas partisipan (75%) mempersepsikan tingkat family resilience yang dimiliki keluarganya berada pada kategori sedang. Selanjutnya, sebanyak 11% partisipan mempersepsi family resilience dalam kategori rendah, dan 14% kategori tinggi. Hasil ini menunjukkan bahwa sebagian besar partisipan mempersepsikan keluarganya cukup mampu beradaptasi dan bangkit dari situasi sulit yang dihadapi walaupun belum cukup optimal. Family resilience yang dimiliki keluarga partisipan merupakan modal bagi keluarga untuk dapat memaksimalkan kualitas hidupnya. Dengan reseliensi yang cukup baik, maka tingkat stres keluarga serta dampak negatif lainnya yang mungkin terjadi akan berkurang sehingga secara otomatis akan berpengaruh pada peningkatan kualitas hidup keluarga.  Abstract. Having an autistic child was quite challenging. It took adaptive responses and the ability to be resilient for the family so that they able to function optimally in their life. This descriptive study aimed to gain information regarding the potrait of family resilience among families with autistic child. Participants of this study were 148 mothers who have autistic child. With quantitative approach used as methodology paradigm, this study applied Walsh Family Resilience Questionnaire to measure the participants family resilience. The results of this study revealed that most of participants (75%) perceived the level of their family resilience as moderate level; while 11% of participants perceived it as low level, and the remains (14%) as high level. These results indicated that most participants perceived his family as quite able to adapt and quite resilient to overcome difficult situation, although still less optimal. By knowing the level of family resilience among those who have autistic child, we can manage it as a resource to encrease their quality of life.
Intervensi Kelompok untuk Mengatasi Reaksi Stres PascaTrauma pada Remaja Akhir yang Mengalami Perceraian Orang Tua Fitria, Nurindah; Saragih, Sherly; Fausiah, Fitri
Syifa'Medika Vol 3, No 2 (2013): Syifa' MEDIKA: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan
Publisher : Faculty of Medicine

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/sm.v3i2.1432

Abstract

Penelitian Taylor dan Weems (2009) menunjukkan perpisahan dan kehilangan orang tua merupakansalah satu peristiwa yang memberikan efek trauma bagi remaja. Efek trauma ini dapat menimbulkanreaksi stres pasca trauma yang berbeda-beda pada setiap remaja, mulai dari dampak yang ringanhingga berat. Penelitian ini bertujuan melihat efektivitas intervensi kelompok dengan RecoveryTechnique Modul yang dikembangkan oleh Smith, Dyregrov, dan Yule (1999) dalam mengatasi reaksistres pasca trauma pada remaja akhir yang mengalami perceraian orang tua. Metode penelitianintervensi dilakukan sebanyak lima sesi dengan melibatkan tiga remaja akhir yang mendapatkan skorlebih dari 17 dalam alat ukur CRIES-13. Efektivitas intervensi dilihat berdasarkan penurunan skorCRIES-13 serta hasil observasi dan wawancara dari masing-masing partisipan. Hasil penelitian padaakhir intervensi terjadi penurunan skor CRIES-13 pada masing-masing partisipan. Partisipan merasalebih nyaman dan tenang serta mampu mengurangi gejala-gejala reaksi stres pasca trauma yangmereka alami. Dapat disimpulkan Recovery Technique Modul efektif dalam mengatasi reaksi strespasca trauma yang dialami oleh remaja akhir yang mengalami perceraian orang tua. Teknik yangdianggap paling membantu adalah “tempat aman”, relaksasi otot, dan keterpaparan secara imajinatifmaupun in vivo. Teknik-teknik ini mengurangi intensitas reaksi stres pasca trauma yang dialami remajaakhir, terutama dalam mengurangi perilaku avoidance dan arousal.
Hubungan Antara Intelligence Quotient (IQ) Dengan Prestasi Akademik Mahasiswa Fk Ump Angkatan 2011 Dan 2012 Rosita, Yanti; Azhari, Achmad; Fitria, Nurindah
Syifa'Medika Vol 6, No 1 (2015): Syifa' MEDIKA: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan
Publisher : Faculty of Medicine

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/sm.v6i1.1376

Abstract

Dalam ujian seleksi masuk Universitas Muhammadiyah Palembang (UMP), terdapat 2 fase ujian untuk masuk ke Fakultas Kedokteran (FK UMP). Jika seorang calon mahasiswa lulus ujian fase satu dan tidak lulus ujian fase dua, calon mahasiswa tersebut dapat masuk ke fakultas lain hanya dengan registrasi ulang. Hal ini menunjukkan kemampuan mahasiswa FK UMP di atas rata-rata. Dengan kemampuan itu, seharusnya mahasiswa FK UMP mampu menghadapi pembelajaran dengan baik karena mempunyai tingkat inteligensi yang tinggi. Namun kenyatannya Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 2 semester pertama pada mahasiswa FK UMP masih ada yang di bawah 3 dan tidak ada yang mencapai nilai IPK 4. Penelitian ini dilakukan dengan metode survey analitik dengan desain cross sectional. Data IPK yang dipakai dalam penelitian merupakan data sekunder sedangkan data IQ didapat dengan cara melakukan tes IQ pada mahasiswa FK UMP angkatan 2011 dan 2012. Jumlah sampel dalam penelitian sebanyak 114 orang. Uji korelasi Spearman memperoleh koefisien korelasi 0,442 (p=0.0001) yang menandakan adanya korelasi dengan kekuatan sedang. Dari uji regresi didapatkan nilai 0,225 yang berarti 22,5% IPK dipengaruhi oleh IQ sedangkan 77,5% sisanya dipengaruhi oleh faktor lain. Kesimpulan dari hasil penelitian didapatkan bahwa terdapat hubungan antara Intelligence Quotient (IQ) dengan prestasi akademik mahasiswa angkatan 2011 dan 2012.
Peran Keluarga terhadap Anak dengan Sindrom Down di YPAC (Yayasan Pembinaan Anak Cacat) Palembang Fitria, Nurindah; Thaib, Siti Hildani; Fitriani, Ayu
Syifa'Medika Vol 4, No 1 (2013): Syifa' MEDIKA: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan
Publisher : Faculty of Medicine

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/sm.v4i1.1418

Abstract

Sindrom Down adalah kumpulan gejala atau kondisi keterbelakangan perkembangan fisik dan mental anak yangdiakibatkan adanya abnormalitas perkembangan kromosom. Gambaran klinis keterbatasan kondisi pada anaksindrom Down menunjukkan pentingnya peran keluarga dalam bentuk dukungan sosial. Penelitian ini bertujuanuntuk mengetahui gambaran peran keluarga terhadap anak dengan Sindrom Down. Jenis penelitian ini adalahpenelitian deskriptif. Populasi penelitian ini keluarga yang memiliki anak dengan sindrom Down di YPACPalembang. Pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik acidentall sampling. Datadikumpulkan melalui data primer berupa kuesioner dukungan sosial keluarga dan data sekunder berupa rekammedik. Hasil penelitian menunjukkan dukungan sosial keluarga terhadap anak dengan sindrom Down di YPACPalembang dari 5 komponen dukungan sosial. Terdapat 3 komponen yang tinggi, yaitu dukungan informasisebanyak 71% (22 orang), instrumen sebanyak 94% (29 orang), dan dukungan emosional 61% (19 orang).Sebaliknya dua komponen tergolong rendah yaitu dukungan dukungan penghargaan 55% (17 orang), dukunganjaringan sosial 52% (16 orang). Kesimpulan yang didapatkan adalah dukungan sosial yang rendah dari keluargasecara umum dipengaruhi oleh usia orang tua saat ini, usia ibu melahirkan dan jumlah saudara. Sedangkan,dukungan informasi dipengaruhi pendidikan tinggi orang tua dan ibu yang rata-rata tidak bekerja, dukunganinstrumen yang tinggi dapat dikaitkan dengan kelas sosial ekonomi yang menengah. Dukungan emosional tinggikarena didapatkan tidak hanya dari keluarga inti melainkan juga dari anggota lain. Sedangkan, dukunganpenghargaan dan jaringan sosial cenderung rendah dipengaruhi faktor sosial ekonomi keluarga.
Hubungan antara Pemberian ASI Eksklusif dan Kejadian Diare pada Bayi Usia 0-12 Bulan di Puskesmas Pembina Plaju Palembang Fitria, Nurindah; Safyuddin, Safyuddin; Bastari, Rizki
Syifa'Medika Vol 3, No 1 (2012): Syifa' MEDIKA: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan
Publisher : Faculty of Medicine

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/sm.v3i1.2863

Abstract

ASI eksklusif