This Author published in this journals
All Journal Intuisi
Okiana Budi Ashari, Okiana Budi
Jurusan Psikologi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang, Jawa Tengah

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

APAKAH ORANG MISKIN TIDAK BAHAGIA? STUDI FENOMENOLOGI TENTANG KEBAHAGIAAN DI DUSUN DELIKSARI Ashari, Okiana Budi; Dahriyanto, Luthfi Fathan
Intuisi : Jurnal Psikologi Ilmiah Vol 8, No 1 (2016): Maret 2016
Publisher : Intuisi : Jurnal Psikologi Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi oleh banyaknya masyarakat yang hidup dibawah garis kemiskinan dan rendahnya kemampuan untuk bisa memenuhi kebutuhan pokok atau kebutuhan sehari-hari. Berdasarkan wawancara awal, Warga Deliksari yang mengemukakan bahwa mereka masih bisa merasakan kebahagiaan dengan bisa menghargai apa saja yang ada pada diri sendiri, berkumpul dengan keluarga, dan bersyukur. Dengan keadaan yang serba kekurangan seperti itu, apakah orang miskin bahagia? Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kebahagiaan, faktor yang mempengaruhi kebahagiaan, dan makna kebahagiaan pada masyarakat miskin di Dusun Deliksari. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dengan pendekatan fenomenologi. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara kepada 5 subjek utama penelitian, observasi partisipan, dan angket kuesioner tertutup. Keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dengan empat narasumber sekunder. Hasil penelitian menunjukan bahwa meskipun berada dalam kondisi miskin ditemukan bahwa mereka mampu menemukan kebahagiaan dengan taat beribadah, menerima keadaan (nrimo), bersyukur dan kebersamaan dengan keluarga. Selanjutnya penelitian ini menemukan faktor penentu kebahagiaan antara lain kebersamaan dengan keluarga, tolong-menolong, bangga diberikan kesehatan, taat beribadah, bersyukur, humoris, pantang menyerah, menerima keadaan, dan bahagia di mulai dari diri sendiri.This research is motivated by a number of lot people still living below the poverty line and lack the ability to meet basic needs or daily needs. Researchers conducted pre eliminary study to Deliksari citizens who told that they can still feel the happiness to be able to appreciate what they have in themself, gathering with family, and grateful. With the state of deprivation like that, whether poor people are happy? This researches aims to describe happiness, factors affecting the happiness and the meaning of happiness in poor communities in the hamlet Deliksari. The variable in this study is the happiness that has seven aspects; self, family, peers, health, finances, work, leisure, and religious. This study used qualitative methods, research design phenomenology. There are 5 main subject. Data collection method used is semi-structured interviews, participant observation, and closed questionnaires. The validity of the data using a triangulation with four secondary sources. The results showed that despite being in poor condition it was found that they were able to find happiness with the pious, receive state (nrimo), being grateful and being together with family. Furthermore, the study found the determining factors of happiness, among others, together with family, mutual assistance, given pride of health, pious, grateful, humorous, unyielding, receive state, and happiness started by themselves.
APAKAH ORANG MISKIN TIDAK BAHAGIA? STUDI FENOMENOLOGI TENTANG KEBAHAGIAAN DI DUSUN DELIKSARI Ashari, Okiana Budi; Dahriyanto, Luthfi Fathan
Intuisi : Jurnal Psikologi Ilmiah Vol 8, No 1 (2016): Maret 2016
Publisher : Jurusan Psikologi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/intuisi.v8i1.8559

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi oleh banyaknya masyarakat yang hidup dibawah garis kemiskinan dan rendahnya kemampuan untuk bisa memenuhi kebutuhan pokok atau kebutuhan sehari-hari. Berdasarkan wawancara awal, Warga Deliksari yang mengemukakan bahwa mereka masih bisa merasakan kebahagiaan dengan bisa menghargai apa saja yang ada pada diri sendiri, berkumpul dengan keluarga, dan bersyukur. Dengan keadaan yang serba kekurangan seperti itu, apakah orang miskin bahagia? Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kebahagiaan, faktor yang mempengaruhi kebahagiaan, dan makna kebahagiaan pada masyarakat miskin di Dusun Deliksari. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dengan pendekatan fenomenologi. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara kepada 5 subjek utama penelitian, observasi partisipan, dan angket kuesioner tertutup. Keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dengan empat narasumber sekunder. Hasil penelitian menunjukan bahwa meskipun berada dalam kondisi miskin ditemukan bahwa mereka mampu menemukan kebahagiaan dengan taat beribadah, menerima keadaan (nrimo), bersyukur dan kebersamaan dengan keluarga. Selanjutnya penelitian ini menemukan faktor penentu kebahagiaan antara lain kebersamaan dengan keluarga, tolong-menolong, bangga diberikan kesehatan, taat beribadah, bersyukur, humoris, pantang menyerah, menerima keadaan, dan bahagia di mulai dari diri sendiri.This research is motivated by a number of lot people still living below the poverty line and lack the ability to meet basic needs or daily needs. Researchers conducted pre eliminary study to Deliksari citizens who told that they can still feel the happiness to be able to appreciate what they have in themself, gathering with family, and grateful. With the state of deprivation like that, whether poor people are happy? This researches aims to describe happiness, factors affecting the happiness and the meaning of happiness in poor communities in the hamlet Deliksari. The variable in this study is the happiness that has seven aspects; self, family, peers, health, finances, work, leisure, and religious. This study used qualitative methods, research design phenomenology. There are 5 main subject. Data collection method used is semi-structured interviews, participant observation, and closed questionnaires. The validity of the data using a triangulation with four secondary sources. The results showed that despite being in poor condition it was found that they were able to find happiness with the pious, receive state (nrimo), being grateful and being together with family. Furthermore, the study found the determining factors of happiness, among others, together with family, mutual assistance, given pride of health, pious, grateful, humorous, unyielding, receive state, and happiness started by themselves.