Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

MEMBANGUN MASYARAKAT BERKARAKTER,CERDAS DAN BERPRESTASI MELALUI POLITERPARK TAMAN POJOK LITERASI BERBASIS PENGETAHUAN UMUM DI SEKOLAH NEGERI 101867 Hersakso Sinurat; Ria Monalisa Situmorang; Rini Wana Lumban Gaol; Rut Frida Yanti Sianturi; Excelsis Sarina Parhusip; Ivana Riris Harianja; Dewi Satria Saragih
PKM Maju UDA Vol 3 No 3 (2022): Edisi Bulan OKTOBER
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat (LPPM) Universitas Darma Agung (UDA) Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (738.803 KB) | DOI: 10.46930/pkmmajuuda.v3i3.3002

Abstract

Pengabdian kepada masyarakat yang berjudul “Membangun Masyarakat Berkarakter,Cerdas Dan Berprestasi Melalui POLITERPARK (Taman Pojok Literasi Berbasis Pengetahuan Umum) Di Sekolah NEGERI 101867”di Yayasan Pendidikan tepatnya di SD Negeri 101867 Paya Gambar ini merupakan program yang direncanakan oleh LPPM (Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat) yang dimana pengabdian kepada masyarakat menjadi mata kuliah wajib yang harus dilakukan oleh mahasiswa untuk mempersiapkan mahasiswa untuk menghadapi permasalahan yang akan terjadi ketika mengajar nanti. Melalui kegiatan ini juga mahasiswa diajarkan untuk mengimplementasikan ilmu yang sekiranya berguna untuk kehidupan bermasyarakat. Langkah yang dilakukan dalam program ini adalah penyuluhan/Sosialisasi pentingnya literasi baik bagi peserta didik SD Negeri 101867 Paya Gambar dengan output yang diharapkan yakni pandai membaca,menghargai serta menghormati guru dan orangtua,inovatif,jujur,disiplin suka bekerja keras dan cinta terhadap tanah air.Pengabdian kepada masyarakat merupakan pelaksanaan pengamalan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni budaya langsung pada masyarakat secara kelembagaan melalui metodologi ilmiah sebagai penyebaran Tri Dharma Perguruan Tinggi serta tanggung jawab yang luhur dalam usaha mengembangkan kemampuan masyarakat, sehingga dapat mempercepat laju pertumbuhan tercapainya tujuan pembangunan nasional. Berikut manfaat pengabdian masyarakat, yaitu; Memberi dampak positif bagi masyarakat, Memperbanyak relasi, Meningkatkan saft skill dalam berkomunikasi, Belajar hal baru dan Menumbuhkan sifat simpati dan sabar (Herlina et al., 2022). Diharapkan PKM yang sudah dilaksanakan dapat bermanfaat pada masyarakat, terutama kepada : a. SD Negeri 101867 Paya Gambar, dan terlebih pada murid-murid SD Negeri 101867 Paya Gambar. b. Masyarakat lingkungan sekitar tempat mahasiswa mengabdi yaitu warga JL. Pancasila Dusun IV Paya Gambar . c. Universitas HKBP Nommensen d. Mahasiswa yang melaksanakan PkM.
KONTRIBUSI SOSIAL PERTUKARAN MAHASISWA MERDEKA 2 DI DESA KARANGLIGAR: opsional Fitri Yuneza Lumban Gaol; Dewi Satria Saragih; Tuti Kartini Nababan; Beslina Siagian
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2023): Volume 4 Nomor 2 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v4i2.15072

Abstract

PMM batch 2 adalah salah satu program pertukaran yang diselenggarakan untuk mahasiswa dapat memperoleh pengalaman belajar serta dapat memperkuat persatuan dalam keberagaman. Artikel ini adalah hasil laporan kegiatan Modul Nusantara yaitu kontribusi sosial yang dilakukan di desa Karangligar, Jawa Barat. Tujuan dari kontribusi sosial ini adalah untuk membantu masyarakat yang terkena bencana banjir terkhususnya masyarakat desa Karangligar serta mampu menumbuhkan jiwa sosial mahasiswa pertukaran merdeka belajar. Hal ini sejalan dengan adanya masalah yang dialami oleh warga yaitu trauma healing pada Manula dan anak-anak akibat bencana tersebut. Adapun kegiatan yang dilakukan yaitu: Acara pembukaan kontribusi sosial, siraman rohani & sharing session, belajar bersama anak-anak, serta memberikan bantuan sosial yang berupa sembako. Hasil dari kegiatan pelaksanaan kontribusi sosial ini yaitu: Berkurangnya rasa trauma pada orangtua yang sudah lanjut usia melalui acara siraman rohani dan sharing sessiaon dari ustad, berkurangnya trauma pada anak-anak melalui kegiatan belajar yang dilakukan mahasiswa, tumbuhnya jiwa sosial mahasiswa pertukaran merdeka belajar, antusiasme masyarakat atas bantuan yang telah diberikan. Dengan adanya kegiatan kontribusi ini diharapkan dapat memberikan penguatan dan semangat kepada masyarakat yang terkena bencana banjir.
TEACHER’S DIRECTIVE SPEECH ACT ON STRENGTHENING THE STUDENTS’ CHARACTER AT SMPS BUNDA MULIA SILIMAKUTA Dewi Satria Saragih; Christina Natalina Saragi; Usman Sidabutar
Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran (JRPP) Vol. 6 No. 4 (2023): Volume 6 No 4 Tahun 2023
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jrpp.v6i4.20107

Abstract

Penelitian ini berkaitan dengan analisis tindak tutur direktif dari tuturan guru BK selama proses pembelajaran. Hal ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis tindak tutur direktif guru terhadap penguatan karakter siswa dan jenis tindak tutur direktif guru yang paling dominan terhadap penguatan karakter siswa. Desain penelitian penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Ruang lingkup penelitian ini adalah fokus pada tindak tutur direktif. Penulis mengambil data dari ucapan-ucapan guru bimbingan dan konseling selama proses pembelajaran. Data penelitian ini adalah tipe urutan sajian frekuensi dominan dari kedua belas tipe tindak tutur direktif. Tindak tutur direktif menurut Searle & Vanderveken, (1985:37) menyatakan bahwa tindak tutur direktif mempunyai maksud adalah berusaha menyuruh orang lain melakukan sesuatu. Mereka mengungkapkan apa yang diinginkan pembicara. Dari analisis tersebut peneliti menemukan hasil; Terdapat 148 data atau ujaran dengan 12 jenis tindak tutur direktif yang diwujudkan sebagai berikut: memerintahkan 21 ucapan (14.18%), menceritakan 16 ucapan (10.81%), meminta 15 ucapan (10.13%), mengarahkan 14 ucapan (9.45%), melarang 14 ucapan (9,45%), melarang 14 ucapan (9,45%), menasihati 13 ucapan (8,78%), meminta 13 ucapan (8,78%), menyarankan 10 ucapan (6,75%), mendesak 8 ucapan (5,40%), memperingatkan 6 ucapan (4,05%), dan merekomendasikan 4 ungkapan (2,70%). Dan jenis tindak tutur direktif yang paling dominan digunakan guru BK dalam proses belajar mengajar adalah perintah dengan jumlah tuturan sebanyak 21 kali (14,18%).