Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

STRATEGI PERBAIKAN PERMUKIMAN KUMUH (STUDI KASUS: KAMPUNG PAHANDUT, KOTA PALANGKARAYA) Maria Patricia Pearlyn
Jurnal PORTAL SIPIL Vol 6 No 1 (2017): Jurnal Portal Sipil
Publisher : Universitas Sains dan Teknologi Jayapura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (284.683 KB)

Abstract

Masyarakat Suku Dayak pada dasarnya memiliki kebiasaan pola bermukim pada tepian sungai. Hal inijuga terjadi pada masyarakat Kampung Pahandut dimana kampung ini merupakan cikal bakalpembangunan Kota Palangkaraya. Jadi Kampung Pahandut ini merupakan permukiman pertama yang adadi Kota Palangkaraya dan berada pada tepian Sungai Kahayan. Seiring dengan perekembangan waktupola bermukim pada kawasan ini secara turun temurun dilakukan dan tanpa memikirkan peruntukanlahannya sehingga muncullah permukiman kumuh. Penelitian ini bertujuan untuk menilai tingkatkekumuhan pada permukiman kumuh Kampung Pahandut serta menentukan alternatif strategipenanganannya yang sesuai dilakukan pada kawasan tersebut. Metode yang digunakan scoring /pembobotan yang didasarkan pada Pedoman PU Cipta Karya untuk menilai tingkat kekumuhan sertametode AHP (Analytic Hierarchy Process) untuk menentukan alternative strategi penangananpermukiman kumuh yang didasarkan atas best practice yang disadur dari Book of CODI update dengantema Community Upgrading Projects yang dipublikasikan oleh Community Organizations DevelopmentInstitute, Thailand. Hasil studivmenunjukan bahwa untuk tingkat kekumuhan di Kampung Pahandutterdapat 3 tingkatan yaitu kumuh ringan (1 blok), sedang (2 blok), dan sangat kumuh (7 blok). Untukalternative strategi peremajaan terpilih on site upgrading untuk tingkat kekumuhan rendah dan sedang,serta on site reblocking untuk tingkat kekumuhan sangat kumuh
PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA DI DISTRIK SENTANI KABUPATEN JAYAPURA Esmiralda Kogoya; Musfira Musfira; Joko Purcahyono; Maria Patricia Pearlyn
Jurnal MEDIAN Arsitektur dan Planologi Vol 12 No 2 (2022): Jurnal Median
Publisher : Universitas Sains dan Teknologi Jayapura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1151.047 KB) | DOI: 10.58839/jmap.v12i2.1146

Abstract

Distrik Sentani merupakan salah satu daerah tujuan wisata di Kabupaten Jayapura yang menjadi terkenal sejak diselenggarakannya Festival Danau Sentani pada tahun 2007 oleh pemerintah daerah setempat. Potensi wisata Distrik Sentani ada pada kampung/kelurahan yang memiliki keunikan sumber daya alamnya masing-masing. Objek wisata di Kawasan Sentani yang sering dikunjungi adalah: Pegunungan Cycloop, Monumen Mac Arthur dan Bukit Kolang-Kaling. Pada tahun 2020 ada penambahan satu kawasan wisata pesisir Danau Sentani, yaitu Kampung Yoboi. Kunjungan pariwisata pada Distrik Sentani tercatat hingga Agustus 2020 telah menurun menjadi sebesar 20,919% sementara jumlah kunjungan pada tahun 2019 mencapai 41,156 % dari total kunjungan wisatawan di Kabupaten Jayapura. Walaupun pandemi Covid-19 menjadi penyebab utama turunnya jumlah kunjungan wisata dalam dua tahun terakhir ini tetapi tetap perlu diupayakan pengembangan pada kawasan wisata Distrik Sentani agar aktivitas wisata dapat ditingkatkan lagi. Penelitian ini bertujuan untuk menyusun rencana pengembangan kawasan wisata Distrik Sentani dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan analisis deskriptif. Data penelitian diperoleh dari semua pihak yang bersangkutan atau dikumpulkan dari berbagai sumber terkait aktivitas wisata di Distrik Sentani. Rencana pengembangan kawasan wisata Distrik Sentani lebih ditekankan pada penyediaan sarana-prasarana pendukung aktivitas wisata agar objek wisata lebih mudah diakses dan pengunjung dapat lebih lama menghabiskan waktunya di sana.
SOSIALISASI DAMPAK ALIH FUNGSI KAWASAN HUTAN LINDUNG DI DISTRIK ABEPURA Musfira M.; Maria Patricia Pearlyn
JURNAL ABDIMAS DINAMIS : JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol 1 No 1 (2020): Jurnal Abdimas Dinamis
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat USTJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58839/abdimas.v1i1 Januari.564

Abstract

Kawasan hutan lindung merupakan wilayah penting dalam menjaga hutan dan cagar alamyang ada, tetapi rentan terhadap gangguan karena wilayah ini mudah berubah baik dalamskala temporal maupun spasial. Perubahan di wilayah hutan lindung dipicu karena adanyakegiatan seperti permukiman dan perumahan, lahan pertanian budidaya hutan konsevasisebagai tempat bangunan. Hal tersebut merupakan aktifitas manusia dalam menciptakanruang-ruang terbangun dan akhirnya sering mengakibatkan masalah dalam kawasanhutan yang sudah di lindungi.Hutan Lindung Kota Jayapura memiliki luas kurang lebih 6.634 Ha yang terletak di 4Distrik diantaranya Hutan Lindung Abepura di Distrik Abepura dan Heram, HutanLindung Pegunungan Djar di Distrik Muara Tami, hutan Lindung Bougenville di DistrikMuara Tami dan Hutan Lindung di Taman Wisata Alam Teluk Youtefa di Distrik JayapuraSelatan dan yang terakhir di Distrik Abepura, yaitu sepanjang ruas jalan ring roadJayapura-Sentani dan jalan Hamadi Holtekamp.Masyarakat yang berada di Distrik Abepura memanfatkan lahan hutan lindung yangtersedia sebagai ladang berkebun dan bermukim untuk memenuhi kebutuhannya. Aktifitasperladangan tersebut dilakukan ˃ 10 tahun dan merupakan kebiasaan masyarakat yangberada di tempat tersebut. Berdasarkan hasil pengamatan pada kawasan hutan lindungabepura menunjukan bahwa pada daerah tempat bermukim sering terjadi banjir/longsordan sebagainya.