Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

Studi Alih Fungsi Lahan Hutan Sagu Sebagai Perumahan Residence Di Kabupaten Jayapura Musfira Musfira; Harina H.Ohee
Jurnal Planoearth Vol 4, No 2: Agustus 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (324.886 KB) | DOI: 10.31764/jpe.v4i2.692

Abstract

Land problems in urban areas are very complex land issues, high rates of population growth, accompanied by the construction of residential areas, industrial estates and shopping areas which have led to increasing demands for land supply. In line with land use and urban land development, it causes frequent conflicts or land problems. The Nontrol Village of East Sentani District is one of the villages that has a Sago Forest Land which is protected by the Sago Forest Protection Act, and due to water infiltration, the community around the project area is very disturbed by the existence of the project and the income from Sagu begins to decrease , fish catches start to decrease, and pollute clean water. The purpose of this study is to identify the factors related to regulation and the issuance of permits for the construction of Residence Residence in Nindung City in the Sago Forest Protected Area. Analyzing the impact of the construction of the Recidence Nendali City housing on the Environment and Social Conditions of the Nontrol Village Community. The analytical method used to answer the research objectives is the descriptive method, where the descriptive method covers repetitive approaches to the object description at the study location. Research is not only limited to the stages of data collection but also includes analysis and processing of data. Whereas in this study began with collective data collection which was carried out through surveys and direct observations on the study sites which previously carried out literature studies as theoretical basic material.
Penataan Jalur Pedestrian di Distrik Heram, Kota Jayapura Maria Patricia Pearlyn; Musfira Musfira
Jurnal Planoearth Vol 6, No 1: Februari 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpe.v6i1.4903

Abstract

Jalur pedestrian merupakan wadah atau ruang untuk kegiatan pejalan kaki melakukan aktivitas dan memberikan pelayanan kepada pejalan kaki sehingga dapat meningkatkan kelancaran, keamanan, dan kenyamanan bagi pejalan kaki. Kondisi eksisting pedestrian di Distrik Heram sebagian besar pedestrian tidak berfungsi sebagai wadah untuk pejalan kaki. Pedestrian di Distrik Heram digunakan untuk pelaku aktivitas ruang publik seperti sebagai tempat parkir kendaraan, pedagang kaki lima dan pangkalan angkutan kota. Metode penelitian menggunakan metode kualitatif menggunakan pendekatan deskriptif. Peninjauan langsung di lapangan dilakukan dengan beberapa pengamatan dan identifikasi secara langsung seperti Wawancara, Observasi dan kuesioner.Abstract:  Pedestrian ways are a place or space for pedestrian activities to carry out activities and provide services to pedestrians so as to improve smoothness, safety and comfort for pedestrians. Most of the existing conditions of pedestrians in Heram District do not function as a place for pedestrians. Pedestrians in Heram District are used for public space activities such as parking for vehicles, street vendors and city transportation bases. The research method uses qualitative methods using a descriptive approach. Direct field observations are carried out with several direct observations and identification such as interviews, observations and questionnaires. Jalur pedestrian merupakan wadah atau ruang untuk kegiatan pejalan kaki melakukan aktivitas dan memberikan pelayanan kepada pejalan kaki sehingga dapat meningkatkan kelancaran, keamanan, dan kenyamanan bagi pejalan kaki. Kondisi eksisting pedestrian di Distrik Heram sebagian besar pedestrian tidak berfungsi sebagai wadah untuk pejalan kaki. Pedestrian di Distrik Heram digunakan untuk pelaku aktivitas ruang publik seperti sebagai tempat parkir kendaraan, pedagang kaki lima dan pangkalan angkutan kota. Metode penelitian menggunakan metode kualitatif menggunakan pendekatan deskriptif. Peninjauan langsung di lapangan dilakukan dengan beberapa pengamatan dan identifikasi secara langsung seperti Wawancara, Observasi dan kuesioner. Abstract:  Pedestrian ways are a place or space for pedestrian activities to carry out activities and provide services to pedestrians so as to improve smoothness, safety and comfort for pedestrians. Most of the existing conditions of pedestrians in Heram District do not function as a place for pedestrians. Pedestrians in Heram District are used for public space activities such as parking for vehicles, street vendors and city transportation bases. The research method uses qualitative methods using a descriptive approach. Direct field observations are carried out with several direct observations and identification such as interviews, observations and questionnaires.
PENENTUAN TINGKAT KEKUMUHAN KAWASAN PERMUKIMAN KELURAHAN BHAYANGKARA DISTRIK JAYAPURA UTARA KOTA JAYAPURA Musfira Musfira
Jurnal Planoearth Vol 3, No 2: Agustus 2018
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (588.848 KB) | DOI: 10.31764/jpe.v3i2.623

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penaatan kawasan permukiman yang tepat untuk permukiman kumuh di Kelurahan Bhayangkara.  Tujuan dari penelitian adalah mengetahui tingkat kekumuhan di kawasan permukiman Kelurahan Bhayangkara sehingga dapat ditentukan langkah penanganannya. Metode penelitian yang digunakan berupa metode kuantitatif dengan teknik analsis deskriptif dan pembobotan untuk menganalisis data yang dikumpulkan secara primer dan sekunder. Output yang dihasilkan pada penelitian ini adalah tingkat kekumuhan di kawasan permukiman Kelurahan Bhayangkara Distrik Jayapura Utara Kota Jayapura.
Peran Adat Dalam Mitigasi Bencana di Kampung Yongsu Desoyo, Distrik Ravenirara, Kabupaten Jayapura Yannice Luma Marnala Sitorus; Musfira Musfira; Joko Purcahyono
Jurnal Perencanaan Wilayah Vol 7, No 2 (2022): Jurnal Perencanaan Wilayah
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jpw.v7i2.20202

Abstract

Kejadian banjir bandang Sentani tahun 2019 telah menghancurkan sebagian besar permukiman di Kampung Yongsu Desoyo, yang terletak di sebelah utara Pegunungan Cycloop. Atas keputusan Pemerintah Kabupaten Jayapura lewat instansi BPBD, kemudian direncanakan relokasi permukiman warga kampung terdampak karena lokasi permukiman yang terkena banjir bandang berada di kawasan daerah aliran sungai penyebab bencana tersebut. Akan tetapi warga kampung yang memiliki lahan kosong rencana relokasi tersebut menuntut ganti rugi tanah adat, yang biasanya akan mencakup sejumlah nilai rupiah yang sangat besar, sehingga rencana relokasi ini terhenti dan untuk sementara waktu warga kampung korban bencana mengungsi ke lahan milik gereja di sana. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh kepemilikan tanah adat terhadap penataan permukiman pasca-banjir bandang dan peran lembaga adat dalam mitigasi bencana di Kampung Yongsu Desoyo. Data sekunder diperoleh dari berbagai pustaka dan instansi pemerintah sedangkan data primer diperoleh dari wawancara terhadap kepala kampung dan tokoh adat. Data dianalisis secara deskriptif dengan menampilkan narasi dan tabel. Hasil analisis menunjukkan gambaran pengaruh kepemilikan tanah adat terhadap penataan permukiman pasca-banjir bandang dan peran lembaga adat dalam mitigasi bencana di Kampung Yongsu Desoyo, Distrik Ravenirara, Kabupaten Jayapura.
KAJIAN KETERSEDIAAN DAN KEBUTUHAN AIR BERSIH DI DISTRIK JAYAPURA SELATAN KOTA JAYAPURA Musfira Musfira
Jurnal MEDIAN Arsitektur dan Planologi Vol 8 No 01 (2018): Jurnal Median
Publisher : Universitas Sains dan Teknologi Jayapura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (630.655 KB)

Abstract

Air adalah sumber daya alam yang mutlak diperlukan bagi kehidupan manusia dan dalam sistem tata lingkungan, Kota Jayapura merupakan salah satu kota di Provinsi Papua, yang memiliki luas wilayah 940 km2 dan mempunyai 5 distrik dimana kebutuhan akan air bersih yang tiap tahunnya semakin meningkat, kebutuhan yang di fokuskan dalam penelitian ini yaitu pada Distrik Jayapura Selatan. Pada tahun 2016 Distrik Jayapura Selatan memiliki jumlah penduduk sebesar 75.534 jiwa dan perkembangan kawasan di distrik ini memiliki perkembangan yang signifikan, sehingga memiliki mobilitas kebutuhan akan air bersih yang tinggi baik kebutuhan domestik (rumah tangga) dan non domestik (fasilitas umum). Penelitian ini menghitung ketersediaan dan kebutuhan air besih domestik dan non domestik Distrik Jayapura Selatan untuk 20 tahun mendatang yang dimulai dari tahun proyeksi 2016 hingga tahun perencanaan 2036. Adapun metode analisis yang digunakan dalam dalam penelitian ini yaitu analisa ketersediaan air, proyeksi penduduk, dan analisa kebutuhan air bersih. Dan berdasarkan hasil analisis ketersediaan tiap tahunnya mengalami penurunan debit dari tahun 2016 di Distrik Jayapura Selatan sebesar 25,92 L/det turun sampai 21,77 L/det pada tahun perencanaan, sedangkan kebutuhan air bersih baik domestik maupun non domestik terus meningkat tiap tahunnya hal ini di sebabkan pertumbuhan penduduk yang terus mengalami pertumbuhan tiap tahunnya dan pembangunan di berbagai bidang. Oleh karena perlu dilakukan kajianberkaitan dengan kebutuhan dan ketersediaan air bersih diDistrik Jayapura Selatan.
IDENTIFIKASI FAKTOR PENGHAMBAT PENINGKATAN INFRASTRUKTUR DASAR DI KABUPATEN KAIMANA Musfira Musfira; Joko Purcahyono
Jurnal MEDIAN Arsitektur dan Planologi Vol 9 No 01 (2019): Jurnal Median
Publisher : Universitas Sains dan Teknologi Jayapura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (449.173 KB)

Abstract

Pembangunan infrastruktur di Kabupaten Kaimana saat ini telah mampu memenuhi kebutuhan dan aktifitas masyarakat di kabupaten tersebut. Akan tetapi ada beberapa jenis infrastruktur yang masih belum memadai seperti jaringan jalan, jaringan air bersih dan jaringan listrik. Adapun yang menjadi permasalahanan dalam pembangunan infrasruktur yaitu kondisi fisik, dimana kondisi topografi Kabupaten Kaimana tergolong sangat curam dan terjal. Hal ini berpengaruh pada aspek social dan ekonomi masyarakat Kabupaten Kaimana. Tujuan dari penelitian yaitu mengidentifikasi faktor-faktor penghambat peningkatan infrastruktur dasar di Kabupaten Kaimana. Untuk menjawab tujuan di tersebut maka metode yang dilakukan yaitu metode kualitatif dan kuantitatif yang didalamnya termasuk analisis skalogram dan proyeksi penduduk dengan metode geometric.
KAJIAN KETERSEDIAAN DAN KEBUTUHAN AIR BERSIH DI DISTRIK JAYAPURA SELATAN KOTA JAYAPURA Musfira Musfira
Jurnal MEDIAN Arsitektur dan Planologi Vol 8 No 01 (2018): Jurnal Median
Publisher : Universitas Sains dan Teknologi Jayapura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (417.23 KB)

Abstract

Air adalah sumber daya alam yang mutlak diperlukan bagi kehidupan manusia dan dalam sistem tatalingkungan, Kota Jayapura merupakan salah satu kota di Provinsi Papua, yang memiliki luas wilayah 940km2 dan mempunyai 5 distrik dimana kebutuhan akan air bersih yang tiap tahunnya semakin meningkat,kebutuhan yang di fokuskan dalam penelitian ini yaitu pada Distrik Jayapura Selatan. Pada tahun 2016Distrik Jayapura Selatan memiliki jumlah penduduk sebesar 75.534 jiwa dan perkembangan kawasan didistrik ini memiliki perkembangan yang signifikan, sehingga memiliki mobilitas kebutuhan akan air bersihyang tinggi baik kebutuhan domestik (rumah tangga) dan non domestik (fasilitas umum).Penelitian ini menghitung ketersediaan dan kebutuhan air besih domestik dan non domestik DistrikJayapura Selatan untuk 20 tahun mendatang yang dimulai dari tahun proyeksi 2016 hingga tahunperencanaan 2036. Adapun metode analisis yang digunakan dalam dalam penelitian ini yaitu analisaketersediaan air, proyeksi penduduk, dan analisa kebutuhan air bersih. Dan berdasarkan hasil analisisketersediaan tiap tahunnya mengalami penurunan debit dari tahun 2016 di Distrik Jayapura Selatansebesar 25,92 L/det turun sampai 21,77 L/det pada tahun perencanaan, sedangkan kebutuhan air bersihbaik domestik maupun non domestik terus meningkat tiap tahunnya hal ini di sebabkan pertumbuhanpenduduk yang terus mengalami pertumbuhan tiap tahunnya dan pembangunan di berbagai bidang. Olehkarena perlu dilakukan kajianberkaitan dengan kebutuhan dan ketersediaan air bersih diDistrik JayapuraSelatan.
TINGKAT KEBUTUHAN AIR BERSIH MASYARAKAT DISTRIK DAL Eta Tabuni; Joko Purcahyono; Musfira Musfira
Jurnal MEDIAN Arsitektur dan Planologi Vol 11 No 2 (2021): Jurnal Median
Publisher : Universitas Sains dan Teknologi Jayapura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (456.832 KB) | DOI: 10.58839/jmap.v11i2.933

Abstract

Kebutuhan akan air bersih akan terus menerus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun akibat dari pertumbuhan penduduk yang terus mengalami peningkatan. Distrik Dal adalah salah satu dari 32 distrik di Kabupaten Nduga dan juga mengalami pertumbuhan penduduk, pada tahun 2016 jumlah penduduk sebesar 1303 jiwa dan pada tahun 2020 jumlah penduduk mencapai 1936 jiwa seiring dengan perkembangan distrik itu sendiri yang berdampak pada meningkatnya kebutuhan atas air bersih. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat kebutuhan air masyarakat Distrik Dal dengan melakukan proyeksi jumlah penduduk untuk 15 tahun mendatang, lalu menganalisis jumlah kebutuhan air masyarakat dan ketersediaan air yang ada di Distrik Dal untuk tiap-tiap kampung berdasarkan sumber air yang ada. Hasil analisis menunjukkan bahwa kebutuhan air bersih di Distrik Dal pada tahun 2036 sebesar 6 L/detik sedangkan jumlah produksi penyediaan air bersih sebesar 2,7 L/detik sehingga dengan jumlah produksi air tersebut belum dapat memenuhi kebutuhan air bersih untuk 15 tahun mendatang.
REVITALISASI KAWASAN BERSEJARAH SEBAGAI OBJEK WISATA DI DISTRIK MANDOBO KABUPATEN BOVEN DIGOEL Novri Oktovianus Yarangga; Yannice L M Sitorus; Musfira Musfira
Jurnal MEDIAN Arsitektur dan Planologi Vol 11 No 2 (2021): Jurnal Median
Publisher : Universitas Sains dan Teknologi Jayapura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (470.157 KB) | DOI: 10.58839/jmap.v11i2.936

Abstract

Revitalisasi kawasan bersejarah di Distrik Mandobo merupakan upaya untuk menghidupkan kembali pelestarian kawasan sejarah dan budaya di Kota Tanah Merah karena kota ini dan Boven Digoel merupakan salah satu tempat yang disebutkan dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Negara Indonesia, yaitu sebagai tempat pembuangan tokoh-tokoh pejuang nasional pada masa penjajahan Belanda. Pembangunan untuk modernisasi dapat mengancam keberadaan situs bersejarah di Boven Digoel sehingga perlu upaya revitalisasi untuk melestarikan kawasan tersebut. Salah satu objek bersejarah yang ada di lokasi studi adalah situs penjara Boven Digoel. Penelitian difokuskan pada jenis revitalisasi yang sesuai dengan kondisi di situs penjara tersebut berikut kawasan di sekitarnya dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan metode deskriptif. Situs penjara di Distrik Mandobo memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi objek wisata dan diharapkan lewat upaya revitalisasi dapat meningkatkan kualitas situs tersebut dan kawasan di sekitarnya. Hasil kajian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi pemerintah dalam pengambilan kebijakan terkait pengembangan kawasan pariwisata di Kabupaten Boven Digoel.
STUDI ALIH FUNGSI LAHAN MANGROVE SEBAGAI KAWASAN PASAR BARU KAIMANA DISTRIK KAIMANA KABUPATEN KAIMANA Samuel I Yabana; Normalia O Yanthy; Musfira Musfira
Jurnal MEDIAN Arsitektur dan Planologi Vol 11 No 1 (2021): Jurnal Median
Publisher : Universitas Sains dan Teknologi Jayapura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (269.716 KB) | DOI: 10.58839/jmap.v11i1.944

Abstract

Pasar Baru di Distrik Kaimana, Kabupaten Kaimana, Provinsi Papua Barat, berada dalam kawasan hutan mangrove dan sesungguhnya pembangunan prasarana ekonomi ini tidak sesuai dengan aturan yang diterbitkan oleh pemerintah sehingga berimbas pada kerusakan lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor penyebab terjadinya alih fungsi lahan dan merumuskan upaya pengendalian meluasnya alih fungsi lahan di kawasan pasar tersebut. Pada penelitian ini, data dikumpulkan dengan cara observasi, wawancara, dan penyebaran kuisioner, kemudian dianalisis menggunakan pendekatan kualitatif dan metode analisa deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa alih fungsi lahan mangrove tidak hanya terjadi di area pasar tetapi juga kawasan di sekitarnya. Lemahnya implementasi regulasi pemerintah dengan memberikan izin membangun dan penggunaan lahan oleh pihak swasta di kawasan hutan mangrove karena harga tanahnya yang dijual murah dan ketidaktahuan masyarakat setempat akan manfaat besar hutan mangrove merupakan faktor utama penyebab alih fungsi lahan ini.