Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Peran Adat Dalam Mitigasi Bencana di Kampung Yongsu Desoyo, Distrik Ravenirara, Kabupaten Jayapura Yannice Luma Marnala Sitorus; Musfira Musfira; Joko Purcahyono
Jurnal Perencanaan Wilayah Vol 7, No 2 (2022): Jurnal Perencanaan Wilayah
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jpw.v7i2.20202

Abstract

Kejadian banjir bandang Sentani tahun 2019 telah menghancurkan sebagian besar permukiman di Kampung Yongsu Desoyo, yang terletak di sebelah utara Pegunungan Cycloop. Atas keputusan Pemerintah Kabupaten Jayapura lewat instansi BPBD, kemudian direncanakan relokasi permukiman warga kampung terdampak karena lokasi permukiman yang terkena banjir bandang berada di kawasan daerah aliran sungai penyebab bencana tersebut. Akan tetapi warga kampung yang memiliki lahan kosong rencana relokasi tersebut menuntut ganti rugi tanah adat, yang biasanya akan mencakup sejumlah nilai rupiah yang sangat besar, sehingga rencana relokasi ini terhenti dan untuk sementara waktu warga kampung korban bencana mengungsi ke lahan milik gereja di sana. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh kepemilikan tanah adat terhadap penataan permukiman pasca-banjir bandang dan peran lembaga adat dalam mitigasi bencana di Kampung Yongsu Desoyo. Data sekunder diperoleh dari berbagai pustaka dan instansi pemerintah sedangkan data primer diperoleh dari wawancara terhadap kepala kampung dan tokoh adat. Data dianalisis secara deskriptif dengan menampilkan narasi dan tabel. Hasil analisis menunjukkan gambaran pengaruh kepemilikan tanah adat terhadap penataan permukiman pasca-banjir bandang dan peran lembaga adat dalam mitigasi bencana di Kampung Yongsu Desoyo, Distrik Ravenirara, Kabupaten Jayapura.
STUDI TRANSPORTASI PERAIRAN SUNGAI MAMBERAMO KABUPATEN MAMBERAMO RAYA Joko Purcahyono
Jurnal MEDIAN Arsitektur dan Planologi Vol 8 No 01 (2018): Jurnal Median
Publisher : Universitas Sains dan Teknologi Jayapura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1188.133 KB)

Abstract

Sungai Mamberamo dengan Panjang Aliran sepanjang 670 Meter membelah menjadi 2 wilayah Administrasi Kabupaten Mamberamo, melewati hampir seluruh,7 Distrik dari 8 Distrik yang ada, serta menjadi Jalur Trasportasi Utama bagi 20 Desa yang berada di Sepanjang Sungai Mamberamo. Sungai Mamberamo Mempunyai Kedalaman Alur Berkisar Antara 10 S/D 40 Meter Dan Lebar Alur Bervariasi 50 s.d 600 Meter Kecepatan arus maksimum mencapai > 1,2 m/s, dengan kecepatan terbesar terjadi dengan kecepatan maksimum mencapai 1,31 m/s. Aktivitas masyarakat yang ada sangat bergantung sekali dengan kapal yang berlalulalang di Sungai Mamberamo, karena nyaris hanya kapal ataupun Perahu kayu tersebut menjadi satu satunya moda transportasi yang ada. Tujuan dari kegiatan ini adalah menyusun Studi yang berorientasi pada Pengembangan Jaringan Transportasi sungai di Sungai Mamberamo yang terpadu dan teritegrasi dengan Rencana Tata Ruang Daerah. Pendekatan Studi ini dengan metode pendekatan teknis; Permasalahan Kebutuhan Moda Transportasi Ankutan Laut/Sungai, Pengkajian terhadap kondisi kelautan faktor sosial-ekonomi penduduk, tingkat aksesibilitas dan kebutuhan (demand) serta faktor-faktor pendukung lainnya. Pengkajian ini dimaksudkan untuk melihat potensi dan kecenderungan perkembangan kebutuhan (demand) serta ketersediaan pelayanan (supply) angkutan laut, Melakukan identifikasi faktor-faktorpendukung, Merumuskan berbagai indikator perkembangan dan kecenderungan perkembangan berdasarkan analisis supply dan demand, tingkat pelayanan serta skala pelayanan pelayaran (lokal, regional, internasional). Hasil dari studi ini berupa strategi kebijakan dan strategin antara lain ; Rencana Perkembangan Pelabuhan pada Cluster/kelompok Transportasi Perairan Sungai Mamberamo Hulu (Dabra - Sikari), Rencana Perkembangan Pelabuhan pada Cluster/kelompok Transportasi Perairan Sungai Mamberamo Tengah dan Hilir (Burmeso - Teba),Rencana Pengembangan Pelabuhan Cluster/kelompok Transportasi Perairan Sudetan Sungai Mamberamo (Pendi – Poiwai).
PARTISIPASI MASYARAKAT KAMPUNG DALAM AKTIVITAS PARIWISATA DI PANTAI KHALKOTE, DISTRIK SENTANI TIMUR, KABUPATEN JAYAPURA Yannice L M Sitorus; Joko Purcahyono; Normalia Ode Yanthy
Jurnal MEDIAN Arsitektur dan Planologi Vol 8 No 02 (2018): Jurnal Median
Publisher : Universitas Sains dan Teknologi Jayapura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (846.769 KB)

Abstract

Festival Danau Sentani (FDS) yang diselenggarakan sekitar bulan Juni selama beberapa hari dan telah berlangsung sejak tahun 2007 seharusnya dapat meningkatkan aktivitas pariwisata sepanjang tahun dan pada akhirnya dapat meningkatkan pendapatan penduduk yang bermukim di sekitar kawasan Danau Sentani. Pada kenyataannya tidak ada keterlibatan masyarakat kampung dalam aktivitas pariwisata di sana, misalkan seperti dalam pengelolaan dan perawatan atas fasilitas-fasilitasnya. Kondisi kawasan pariwisata di Pantai Khalkote, pusat penyelenggaraan FDS, cenderung kumuh karena tidak terawat, tidak sama seperti pada saat pelaksanaan FDS, yang bersih dan tertata rapi. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan deskripsi bagaimana partisipasi masyarakat kampung dalam aktivitas pariwisata di kawasan Danau Sentani, dengan mengambil kasus studi di Pantai Khalkote, Kampung Asei Besar, Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura, setelah adanya pelaksanaan FDS selama 11 tahun. Penelitian menggunakan pendekatan studi kasus, yaitu dengan mengambil kasus kawasan pariwisata di Pantai Khalkote. Data yang digunakan dalam riset adalah data-data sekunder dan dianalisis dengan menggunakan metode kualitatif (analisa deskriptif). Partisipasi masyarakat kampung dalam aktivitas pariwisata di Pantai Khalkote, Distrik Sentani Timur, masih rendah. Keterlibatan masyarakat kampung di sana hanya tinggi saat pelaksanaan FDS (yang digerakkan oleh pemerintah). Melihat tingkat partisipasi masyarakat yang masuk kategori tokenism ini maka pihak luar, khususnya pihak pemerintah kabupaten, perlu berperan aktif dalam upaya pemberdayaan masyarakat dalam program pembangunan pariwisata di kampung.
IDENTIFIKASI FAKTOR PENGHAMBAT PENINGKATAN INFRASTRUKTUR DASAR DI KABUPATEN KAIMANA Musfira Musfira; Joko Purcahyono
Jurnal MEDIAN Arsitektur dan Planologi Vol 9 No 01 (2019): Jurnal Median
Publisher : Universitas Sains dan Teknologi Jayapura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (449.173 KB)

Abstract

Pembangunan infrastruktur di Kabupaten Kaimana saat ini telah mampu memenuhi kebutuhan dan aktifitas masyarakat di kabupaten tersebut. Akan tetapi ada beberapa jenis infrastruktur yang masih belum memadai seperti jaringan jalan, jaringan air bersih dan jaringan listrik. Adapun yang menjadi permasalahanan dalam pembangunan infrasruktur yaitu kondisi fisik, dimana kondisi topografi Kabupaten Kaimana tergolong sangat curam dan terjal. Hal ini berpengaruh pada aspek social dan ekonomi masyarakat Kabupaten Kaimana. Tujuan dari penelitian yaitu mengidentifikasi faktor-faktor penghambat peningkatan infrastruktur dasar di Kabupaten Kaimana. Untuk menjawab tujuan di tersebut maka metode yang dilakukan yaitu metode kualitatif dan kuantitatif yang didalamnya termasuk analisis skalogram dan proyeksi penduduk dengan metode geometric.
TINGKAT KEBUTUHAN AIR BERSIH MASYARAKAT DISTRIK DAL Eta Tabuni; Joko Purcahyono; Musfira Musfira
Jurnal MEDIAN Arsitektur dan Planologi Vol 11 No 2 (2021): Jurnal Median
Publisher : Universitas Sains dan Teknologi Jayapura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (456.832 KB) | DOI: 10.58839/jmap.v11i2.933

Abstract

Kebutuhan akan air bersih akan terus menerus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun akibat dari pertumbuhan penduduk yang terus mengalami peningkatan. Distrik Dal adalah salah satu dari 32 distrik di Kabupaten Nduga dan juga mengalami pertumbuhan penduduk, pada tahun 2016 jumlah penduduk sebesar 1303 jiwa dan pada tahun 2020 jumlah penduduk mencapai 1936 jiwa seiring dengan perkembangan distrik itu sendiri yang berdampak pada meningkatnya kebutuhan atas air bersih. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat kebutuhan air masyarakat Distrik Dal dengan melakukan proyeksi jumlah penduduk untuk 15 tahun mendatang, lalu menganalisis jumlah kebutuhan air masyarakat dan ketersediaan air yang ada di Distrik Dal untuk tiap-tiap kampung berdasarkan sumber air yang ada. Hasil analisis menunjukkan bahwa kebutuhan air bersih di Distrik Dal pada tahun 2036 sebesar 6 L/detik sedangkan jumlah produksi penyediaan air bersih sebesar 2,7 L/detik sehingga dengan jumlah produksi air tersebut belum dapat memenuhi kebutuhan air bersih untuk 15 tahun mendatang.
PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP LAYANAN ANGKUTAN PEDESAAN DI KABUPATEN SARMI Batavia E O Yappo; Joko Purcahyono; Musfira Musfira
Jurnal MEDIAN Arsitektur dan Planologi Vol 12 No 1 (2022): Jurnal Median
Publisher : Universitas Sains dan Teknologi Jayapura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (509.75 KB) | DOI: 10.58839/jmap.v12i1.996

Abstract

Kabupaten Sarmi merupakan kabupaten hasil pemekaran dari Kabupaten Jayapura yang juga melakukan banyak pembangunan pada bidang transportasi. Oleh pemerintah setempat, angkutan pedesaan diadakan untuk memperlancar aktivitas sehari-hari penduduk desa dan pergerakan penduduk desa dari satu tempat ke tempat lain. Akan tetapi masih banyak desa-desa yang belum terjangkau oleh angkutan (65%), yang terlihat dari sedikitnya trayek yang ada di wilayah kabupaten tersebut, dan desa-desa yang sudah dilalui angkutan pedesaan pun diperkirakan masih belum terlayani secara optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji persepsi masyarakat terhadap layanan transportasi di daerah yang sudah dilayani angkutan pedesaan. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif dan dengan menggunakan analisis deskriptif. Data primer diperoleh lewat wawancara dengan warga pengguna angkutan pedesaan serta observasi di lapangan dan data sekunder diperoleh dari instansi-instansi terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas warga menggunakan angkutan pedesaan untuk mengangkut hasil pertanian ke pasar di ibu kota kabupaten (50%), penduduk yang melakukan perjalanan berusia antara 10-20 tahun (40%) dengan tujuan bekerja, bersekolah dan lain-lain, penumpang berpendidikan SLTP ke bawah (52%), ongkos angkutan mahal menurut penumpang (73%), penumpang merasakan tidak nyaman menggunakan angkutan umum (55%), dan penumpang menyatakan angkutan umum cukup aman untuk dinaiki (70%). Hanya 17% warga menyatakan layanan angkutan pedesaan memuaskan, sebagian besar warga menyatakan layanan angkutan pedesaan belum memuaskan (83%).
PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA DI DISTRIK SENTANI KABUPATEN JAYAPURA Esmiralda Kogoya; Musfira Musfira; Joko Purcahyono; Maria Patricia Pearlyn
Jurnal MEDIAN Arsitektur dan Planologi Vol 12 No 2 (2022): Jurnal Median
Publisher : Universitas Sains dan Teknologi Jayapura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1151.047 KB) | DOI: 10.58839/jmap.v12i2.1146

Abstract

Distrik Sentani merupakan salah satu daerah tujuan wisata di Kabupaten Jayapura yang menjadi terkenal sejak diselenggarakannya Festival Danau Sentani pada tahun 2007 oleh pemerintah daerah setempat. Potensi wisata Distrik Sentani ada pada kampung/kelurahan yang memiliki keunikan sumber daya alamnya masing-masing. Objek wisata di Kawasan Sentani yang sering dikunjungi adalah: Pegunungan Cycloop, Monumen Mac Arthur dan Bukit Kolang-Kaling. Pada tahun 2020 ada penambahan satu kawasan wisata pesisir Danau Sentani, yaitu Kampung Yoboi. Kunjungan pariwisata pada Distrik Sentani tercatat hingga Agustus 2020 telah menurun menjadi sebesar 20,919% sementara jumlah kunjungan pada tahun 2019 mencapai 41,156 % dari total kunjungan wisatawan di Kabupaten Jayapura. Walaupun pandemi Covid-19 menjadi penyebab utama turunnya jumlah kunjungan wisata dalam dua tahun terakhir ini tetapi tetap perlu diupayakan pengembangan pada kawasan wisata Distrik Sentani agar aktivitas wisata dapat ditingkatkan lagi. Penelitian ini bertujuan untuk menyusun rencana pengembangan kawasan wisata Distrik Sentani dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan analisis deskriptif. Data penelitian diperoleh dari semua pihak yang bersangkutan atau dikumpulkan dari berbagai sumber terkait aktivitas wisata di Distrik Sentani. Rencana pengembangan kawasan wisata Distrik Sentani lebih ditekankan pada penyediaan sarana-prasarana pendukung aktivitas wisata agar objek wisata lebih mudah diakses dan pengunjung dapat lebih lama menghabiskan waktunya di sana.
PENYUSUNAN ANDALALIN TERMINAL PENUMPANG AKDP DI WAENA KOTA JAYAPURA Joko Purcahyono
Jurnal MEDIAN Arsitektur dan Planologi Vol 1 No 01 (2011): Jurnal Median
Publisher : Universitas Sains dan Teknologi Jayapura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (842.845 KB)

Abstract

Semakin berkembangnya perekonomian dan pengembangan wilayah akan meningkatkan pergerakan angkutan, sehingga diperlukankannya pembangunan dan pengembangan Terminal Penumpang AKDP di wilayah Kota Jayapura - Kabupaten Jayapura - Kabupaten Keerom. Bersamaan dengan pembangunan dan pengembangan terminal tersebut, tentu saja akan membawa dampak terhadap sistem transportasi disekitarnya seperti kemacetan pada arus lalu lintas. Setelah dilakukan pengumpulan data dan survei kemudian dilakukan analisa perhitungan jaringan jalan, maka masalah kemacetan dapat diatasi dengan pengaturan pergerakan kendaraan operasional pada masa konstruksi¸adanya pemanfaatan ruang tapak agar akses keluar masuk terminal lancar, perbaikan ruas dan kawasan sekitar tapak, adanya rambu-rambu lalu lintas dan pengendalian agar kendaraan menjadi tertib lalu lintas, yang terakhir adalah perlunya evaluasi kinerja lalu lintas setelah 5 tahun terminal beroperasi agar dapat dilakukan penerapan manajemen lalu lintas dan perbaikan geometrik simpang dan ruas agar pemanfaatan fasilitas dapat dilakukan secara optimal dan kinerja simpang dan ruas jalan dapat ditingkatkan.
STUDI PEMILIHAN LOKASI DAN STUDI KELAYAKAN UNTUK PEMBANGUNAN TERMINAL PENUMPANG TIPE “B” ANTAR KOTA DALAM PROVINSI (AKDP) KOTA JAYAPURA – KABUPATEN JAYAPURA – KABUPATEN KEEROM Joko Purcahyono
Jurnal MEDIAN Arsitektur dan Planologi Vol 1 No 02 (2011): Jurnal Median
Publisher : Universitas Sains dan Teknologi Jayapura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1141.201 KB)

Abstract

Dengan makin meningkatnya penyediaan pelayanan jasa angkutan yang berkaitan dengan mobilitas penduduk maka keberadaan suatu terminal yang merupakan bagian yang tidak dapat terpisahkan dari sistem transportasi di Provinsi Papua sangat diperlukan, khususnya seperti Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura dan Kabupaten Keerom. Fasilitas-fasilitas terminal yang ada sekarang ini di wilayah Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura dan Kabupaten Keerom sangat kurang memadai sebagai terminal antar kabupaten yang representatif. Fasilitas lain yang kurang menunjang adalah tidak ada perbedaan antara lokasi penurunan penumpang, lokasi parkir bus dan lokasi pemberangkatan, sehingga semua aktifitas sebuah kendaraan penumpang (terutama bus) bertumpuk menjadi satu di satu fasilitas (lapangan terbuka). Metode yang digunakan adalah metode pendekatan melalui pembobotan multikriteria untuk menentukan lokasi yang sesuai kriteria yang dibutuhkan dengan memberikan parameter-parameter awal. akhirnya diketahui bahwa dari pemilihan lokasi alternatif berdasarkan kesesuaian persyaratan lokasi terminal dan tiga hal penting untuk dipertimbangkan dalam proses evaluasi, yaitu pihak yang layak dipertimbangkan untuk menilai kegunaan, jangka waktu pengoperasian fasilitas transportasi serta ukuran kegunaan (measurement of worthwhileness) dari implementasi suatu rencana, maka lokasi yang paling tepat bagi pengembangan terminal tipe B AKDP di Kota Jayapura adalah apabila dibangun di Waena.
STUDI PEMILIHAN LOKASI DAN KELAYAKAN PELABUHAN PERINTIS DI TELUK AMPIMOI KABUPATEN KEPULAUAN YAPEN Joko Purcahyono
Jurnal MEDIAN Arsitektur dan Planologi Vol 2 No 01 (2012): Jurnal Median
Publisher : Universitas Sains dan Teknologi Jayapura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (710.25 KB)

Abstract

Dalam upaya pengembangan suatu wilayah dibutuhkan infrastruktur yang memadai. Hal tersebut menjadi sangat insidental karena tanpa adanya infrastruktur, khususnya yang terkait dengan aksesibilitas transportasi seperti Jalan, Jembatan, ataupun Pelabuhan, maka upaya pembangunan dan pengembangan wilayah menjadi sangat sulit terealisasi karena minimnya sarana yang memfasilitasi kegiatan pengelolaan fisik ruang tersebut. Kabupaten Kepulauan Yapen merupakan suatu wilayah yang mengandalkan sarana transportasi perairan sebagai sarana utama untuk dapat berinteraksi dengan wilayah sekitarnya, sebab kondisi eksisting wilayah ini pada dasarnya sebagian besar merupakan wilayah pesisir. Meskipun demikian untuk pengembangan sarana dan prasarana transportasi yang memadai dibutuhkan biaya yang sangat besar sehingga perancanaan yang matang sebelum melakukan kegiatan pembangunan menjadi hal mutlak yang harus dilakukan. Manifestasi pembangunan sarana transportasi di Kabupaten Kepulauan Yapen adalah pembangunan Pelabuhan Perintis, dimana sebagai langkah awal suatu hal yang harus dilakukan adalah analisis pemilihan lokasi untuk pembangunan prasarana tersebut. Terkait hal itu, maka penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pemilihan lokasi dan kelayakan pelabuhan perintis di kabupaten Kepulauan Yapen, khususnya di Teluk Ampimoi.